Yakutia (Yakutsk) adalah Ibu Kota Republik Sakha di Rusia, terletak 5.300 kilometer di timur Rusia, 450 kilometer (280 mil) selatan Arktik, Kutub Utara. Yakutsk merupakan salah satu kota terbesar di Siberia.
Warga di Yakutia sudah terbiasa menghadapi suhu dingin. Meski suhu rata-rata kota Yakutia berkisar minus 40° Celcius, namun aktivitas sehari-hari warga di Yakutia masih berjalan seperti biasanya.
Namun pada selasa, 16 Januari 2018, suhu di kota Yakutia mencapai suhu minus 67° Celcius. Suhu tersebut membuat termometer analog pecah, sehingga pengukuran suhu hanya bisa dilakukan menggunakan termometer digital.
Bagi warga Yakutia, air adalah barang mewah, sebab pipa-pipa saluran air membeku. Untuk mendapatkan air, penduduk harus memotong balok-balok es dari sungai dan diangkut ke rumah, untuk dipanaskan hingga mencair.
Hal-hal yang diluar kelaziman akibat suhu dingin ekstrim diantaranya adalah Baterei hanya bertahan beberapa menit. Tinta pulpen membeku sebelum ditulis. Sangat berbahaya jika memakai kacamata berbahan logam.
Warga setempat juga membiarkan mesin mobil mereka hidup sepanjang hari, mereka khawatir tidak bisa lagi menghidupkan mobil sampai musim semi, karena suhu yang teramat dingin. Oleh karena itu pom bensin di kota Yakutia selalu buka 24 jam.
Untuk memakamkan warga yang meninggal dunia cukup rumit, karena tanahnya benar-benar beku. Untuk bisa menggalinya, tanah perkuburan tersebut harus dibakar dengan api besar terlebih dahulu di atasnya.
Kondisi tanah yang membeku tidak dapat digunakan untuk bercocok tanam. Sehingga warga kota Yakutia mengandalkan konsumsi daging hewan ternak, dibandingkan mengkonsumsi sayur & buah.
Kebanyakan warga kota Yakutia mengonsumsi ikan beku mentah seperti salmon atau whitefish bahkan hati kuda. Mayoritas warga Yakutia bertahan hidup dengan mengkonsumsi sup daging.
Dibalik dinginya suhu kota Yakutia, ternyata kota ini kaya akan berlian. Saat kekaisaran Rusia mengambil alih, Yakutsk menjadi salah satu ibu kota yang dikuasai oleh pangeran lokal. Permukiman ini semakin besar pada 1880-an, emas dan mineral berharga lainnya ditemukan di sana.
Kota ini juga menjadi pemasok seperlima dari produksi berlian dunia, sehingga kota Yakutia termasuk sebagai salah satu pusat ekonomi dikawasan Rusia.
Referensi:
Suhu minus 67° Celcius, Rambut Beku dan Termometer Pecah di Rusia - DW Indonesia
Saya hidup hidup di dunia minus 60 derajat Celsius - BBC News Indonesia
Yakutsk, Kota Besar Paling Dingin di Dunia yang Kaya Berlian - Liputan 6
30 Foto Ini Menunjukkan Bagaimana Kehidupan di Kota Terdingin di Dunia - IDN TIMES
Warga di Yakutia sudah terbiasa menghadapi suhu dingin. Meski suhu rata-rata kota Yakutia berkisar minus 40° Celcius, namun aktivitas sehari-hari warga di Yakutia masih berjalan seperti biasanya.
Namun pada selasa, 16 Januari 2018, suhu di kota Yakutia mencapai suhu minus 67° Celcius. Suhu tersebut membuat termometer analog pecah, sehingga pengukuran suhu hanya bisa dilakukan menggunakan termometer digital.
Bagi warga Yakutia, air adalah barang mewah, sebab pipa-pipa saluran air membeku. Untuk mendapatkan air, penduduk harus memotong balok-balok es dari sungai dan diangkut ke rumah, untuk dipanaskan hingga mencair.
Hal-hal yang diluar kelaziman akibat suhu dingin ekstrim diantaranya adalah Baterei hanya bertahan beberapa menit. Tinta pulpen membeku sebelum ditulis. Sangat berbahaya jika memakai kacamata berbahan logam.
Warga setempat juga membiarkan mesin mobil mereka hidup sepanjang hari, mereka khawatir tidak bisa lagi menghidupkan mobil sampai musim semi, karena suhu yang teramat dingin. Oleh karena itu pom bensin di kota Yakutia selalu buka 24 jam.
Untuk memakamkan warga yang meninggal dunia cukup rumit, karena tanahnya benar-benar beku. Untuk bisa menggalinya, tanah perkuburan tersebut harus dibakar dengan api besar terlebih dahulu di atasnya.
Kondisi tanah yang membeku tidak dapat digunakan untuk bercocok tanam. Sehingga warga kota Yakutia mengandalkan konsumsi daging hewan ternak, dibandingkan mengkonsumsi sayur & buah.
Kebanyakan warga kota Yakutia mengonsumsi ikan beku mentah seperti salmon atau whitefish bahkan hati kuda. Mayoritas warga Yakutia bertahan hidup dengan mengkonsumsi sup daging.
Dibalik dinginya suhu kota Yakutia, ternyata kota ini kaya akan berlian. Saat kekaisaran Rusia mengambil alih, Yakutsk menjadi salah satu ibu kota yang dikuasai oleh pangeran lokal. Permukiman ini semakin besar pada 1880-an, emas dan mineral berharga lainnya ditemukan di sana.
Kota ini juga menjadi pemasok seperlima dari produksi berlian dunia, sehingga kota Yakutia termasuk sebagai salah satu pusat ekonomi dikawasan Rusia.
Referensi:
Suhu minus 67° Celcius, Rambut Beku dan Termometer Pecah di Rusia - DW Indonesia
Saya hidup hidup di dunia minus 60 derajat Celsius - BBC News Indonesia
Yakutsk, Kota Besar Paling Dingin di Dunia yang Kaya Berlian - Liputan 6
30 Foto Ini Menunjukkan Bagaimana Kehidupan di Kota Terdingin di Dunia - IDN TIMES