Laman

Selasa, 11 Desember 2018

Runtuhnya Ka'bah di Akhir Zaman - oleh Dzus-Suwaiqatain dari Habasyah


Ka’bah yang dibangun oleh Nabi Ibrahim dan Ismail alaihimus salam adalah tempat yang dijadikan oleh Allah Ta’ala sebagai kiblat (Bait) kaum muslimin. Ialah tempat suci yang dijadikan salah satu simbol persatuan umat Islam di seluruh penjuru dunia.


Lima tahun sebelum Nabi Muhammad SAW diutus sebagai Rasul, Ka’bah direnovasi oleh orang Quraisy. Nabi Muhammad yang bergelar al-Amin mendapat kehormatan untuk meletakkan Hajar Aswad di tempatnya.


Hingga akhir zaman nanti, bentuk Ka’bah akan seperti itu. Namun banyak riwayat hadist shahih yang membahas Nubuat Rasulullah SAW tentang runtuhnya Ka’bah di akhir zaman.

Ka’bah akan dihancurkan oleh Dzus-Suwaiqatain dari Habasyah


Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ka’bah akan diruntuhkan oleh seorang yang berkaki bengkok berkebangsaan Habasyah.” 

Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Perbanyaklah melakukan thawaf di Baitullah semampu kalian sebelum kalian dihalangi untuk melakukannya, seolah-olah aku melihatnya sedang melakukan hal tersebut. Tanda-tandanya: berkepala dan bertelinga kecil, dia menghancurkan Ka’bah dengan beliungnya.”

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tandanya orang tersebut berkulit hitam, kakinya bengkok (seperti huruf O), dia meruntuhkan batu dinding Ka’bah satu per satu.”

Diriwayatkan dari Sa’id bin Sam’an radhiallahu ‘anhu, bahwa dia mendengar Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bercerita kepada Abu Qatadah radhiallahu ‘anhu, bahwa sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Seorang laki-laki (Imam Mahdi) akan dibai’at di antara sudut (tempat Hajar Aswad) dan Maqam Ibrahim, dan Ka’bah tidak akan dirusak kehormatannya melainkan oleh orang Arab sendiri, dan bila mereka telah merusak kehormatan Ka’bah, maka itulah saatnya kehancuran bangsa Arab, kemudian datang orang-orang Habasyah meruntuhkan Ka’bah yang setelah itu tak pernah dibangun kembali selama-lamanya, dan merekalah yang menggali harta yang terpendam di dalamnya.”

Hadis di atas memiliki konteks yang serupa, tidak bertolak belakang, bahkan mengkonfirmasi  hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiallahu ‘anhu.

Diriwayatkan oleh Aisyah radhiallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sebuah pasukan hendak menyerang Ka’bah, hingga ketika mereka berada di sebuah padang pasir, semua pasukan ditenggelamkan Allah Subhanahu wa Ta’ala ke dalam bumi.”

Ibnu Hajar dalam bukunya “Fath al-Bari” dalam bab: runtuhnya Ka’bah, berkata: “Hadis-hadis di atas menjelaskan akan terjadinya penyerangan terhadap Ka’bah. Penyerang pertama dimusnahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sebelum mereka sampai ke Ka’bah, dan penyerangan kedua dibiarkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, sepertinya penyerang yang dimusnahkan terjadi lebih awal.”

Terkait detailnya, Allah Ta’ala Maha Mengetahui, dan tak ada dusta dalam sabda Nabi yang mulia. Tiada perkataan yang lebih benar dari firman-Nya, dan tak ada kabar dari manusia yang lebih jujur selain sabda Nabi-Nya.