Laman

Selasa, 18 Desember 2018

Bibel, Qur'an dan Sains Modern - Maurice Bucaill

Download Bibel, Qur'an dan Sains Modern versi Indonesia Pdf


Judul:
Bibel, Qur'an dan Sains Modern
Penulis:
Maurice Bucaill
Terbit:
Tahun 1976 (versi asli berbahasa Perancis; La Bible, le Coran et la Science).
Alih Bahasa:
Prof. Dr. H.M. Rasyidi
Tahun 1978

Resensi

Bibel, Qur'an dan Sains Modern ( Perancis La Bible, le Coran et la Science ) adalah sebuah buku karangan Maurice Bucaille yang diterbitkan pada tahun 1976 . Buku ini mencoba menjelaskan bahwa tidak ada kontradiksi antara Islam dan ilmu pengetahuan modern. Bucaille dalam bukunya tersebut mengkritik Alkitab atau Bibel yang ia anggap tidak konsisten dan penurunannya bisa diragukan. Sedangkan dalam Al Qur'an terdapat banyak kecocokan dengan fakta sains.


Bucaille percaya bahwa pemerian Qur'an mengenai gejala-gejala alamiah membuatnya kompatibel dengan ilmu pengetahuan modern. Bucaille menyimpulkan bahwa Qur'an adalah perkataan-perkataan Allah.

" Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan." [QS 27:88]

Bucaille menjelaskan bahwa ternyata gunung-gunung bersama dengan lempeng bumi bergerak. Jadi ayat Al Qur'an di atas sesuai dengan ilmu pengetahuan.

Bucaille juga menjelaskan bahwa ayat Al Qur'an di bawah yang menyatakan bahwa Allah menyelamatkan badan Fir'aun hingga bisa dilihat manusia saat ini sesuai dengan kenyataan:

"Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu" [QS 10:92]

Ada yang menulis bahwa "Ternyata para ahli menemukan garam di dalam badan Fir'aun yang menunjukkan bahwa Fir'aun memang pernah tenggelam.

Jenazah Fir'aun/Mumi bisa dilihat manusia hingga saat ini". Namun, hal ini tidak dapat dibuktikan karena sampai sekarang belum dapat dipastikan siapa Fir'aun yang memerintah pada zaman Musa. Di Alkitab tidak disebutkan bahwa badan Fir'aun diselamatkan Tuhan.

Baca juga: Penemuan Jasad Firaun Yang Tenggelam di Zaman Nabi Musa 

Menurut Bucaille, terdapat kesalahan-kesalahan ilmiah monumental dalam
Alkitab dan tidak ada satu kesalahanpun dalam Qur'an. Bucaille berpendapat bahwa Perjanjian Lama telah dikacaukan karena berbagai terjemahan dan koreksi ketika disampaikan dari mulut ke mulut secara lisan.

Ia menekankan, dalam kata-katanya, “berbagai ketidakcocokan dan pengulangan”, dalam Perjanjian Lama dan Injil -injil. Dalam analisisnya, Bucaille mengklaim ia menggunakan banyak pendapat-pendapat kritik Alkitab , seperti hipotesis dokumen.

Maurice Bucaill Menjadi Mualaf
Tahun 1975, sebuah tawaran dari pemerintah Prancis datang kepada pemerintah Mesir. Perancis menawarkan bantuan untuk meneliti, mempelajari, dan menganalisis mumi Firaun. Mumi itu pun dibawa ke ruang khusus di Pusat Purbakala Prancis.


Pemimpin ahli bedah sekaligus penanggung jawab utama dalam penelitian mumi ini adalah Prof Dr Maurice Bucaille. Bucaille adalah ahli bedah kenamaan Prancis dan pernah mengepalai klinik bedah di Universitas Paris. Bucaille memulai kariernya di bidang kedokteran pada 1945 sebagai ahli gastroenterology.

Setelah melakukan peneltian terhadap mumi tsb, ternyata hasil akhir yang ia peroleh sangat mengejutkan! Sisa-sisa garam yang melekat pada tubuh sang mumi adalah bukti terbesar bahwa dia telah mati karena tenggelam. Jasadnya segera dikeluarkan dari laut dan kemudian dibalsem untuk segera dijadikan mumi agar awet. Namun penemuan tersebut masih menyisakan sebuah pertanyaan dalam kepala sang professor:

“Bagaimana jasad tersebut bisa lebih baik dari jasad-jasad yang lain, padahal dia dikeluarkan dari laut?”

Prof. Bucaille lantas menyiapkan laporan akhir tentang sesuatu yang diyakininya sebagai penemuan baru, yaitu tentang penyelamatan mayat Firaun dari laut dan pengawetannya. Laporan akhirnya ini dia terbitkan dengan judul Mumi Firaun; Sebuah Penelitian Medis Modern, dengan judul aslinya, Les momies des Pharaons et la midecine.


Berkat buku ini, dia menerima penghargaan Le prix Diane-Potier-Boes (penghargaan dalam sejarah) dari Academie Frantaise dan Prix General (Penghargaan umum) dari Academie Nationale de Medicine, Prancis.

Hingga salah seorang di antara mereka berkata bahwa Al Qur'an yang diyakini umat Islam telah meriwayatkan kisah tenggelamnya Firaun dan kemudian diselamatkan mayatnya. Ungkapan itu makin membingungkan Bucaille. Lalu, dia mulai berpikir dan bertanya-tanya. Bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi? Bahkan, mumi tersebut baru ditemukan tahun 1898 M, sementara Alquran telah ada ribuan tahun sebelumnya.

Ia duduk semalaman memandang mayat Firaun dan terus memikirkan hal tersebut. Ucapan rekannya masih terngiang-ngiang dibenaknya, bahwa Alquran–kitab suci umat Islam–telah membicarakan kisah Firaun yang jasadnya diselamatkan dari kehancuran sejak ribuan tahun lalu.

Sementara itu, dalam kitab suci agama lain, hanya membicarakan tenggelamnya Firaun di tengah lautan saat mengejar Musa, dan tidak membicarakan tentang mayat Firaun.
Bucaille pun makin bingung dan terus memikirkan hal itu. Ia berkata pada dirinya sendiri:

”Apakah masuk akal mumi di depanku ini adalah Firaun yang akan menangkap Musa? Apakah masuk akal, Muhammad mengetahui hal itu, padahal kejadiannya ada sebelum Alquran diturunkan?”

Prof Bucaille tidak bisa tidur, dia meminta untuk didatangkan Kitab Taurat (Perjanjian Lama). Diapun membaca Taurat yang menceritakan:

”Airpun kembali (seperti semula), menutupi kereta, pasukan berkuda, dan seluruh tentara Firaun yang masuk ke dalam laut di belakang mereka, tidak tertinggal satu pun di antara mereka” (mereka mati semua termasuk Firaun) [Kitab Keluaran 14:28].

Kemudian dia membandingkan dengan Injil-Perjanjian Baru. Ternyata, kitab tsb juga tidak membicarakan tentang diselamatkannya jasad Firaun dan masih tetap utuh. Karena itu, ia semakin bingung.

Setelah perbaikan terhadap mayat Firaun dan pemumiannya, Prancis mengembalikan mumi tersebut ke Mesir. Akan tetapi, tidak ada keputusan yang menggembirakannya, tidak ada pikiran yang membuatnya tenang semenjak ia mendapatkan temuan dan kabar dari rekannya tersebut, yakni kabar bahwa kaum Muslimin telah saling menceritakan tentang penyelamatan mayat tersebut.

Dia pun memutuskan untuk menemui sejumlah ilmuwan otopsi dari kaum Muslimin. Dari sini kemudian terjadilah perbincangan untuk pertama kalinya dengan peneliti dan ilmuwan Muslim. Ia bertanya tentang kehidupan Musa, perbuatan yang dilakukan Firaun, dan pengejarannya pada Musa hingga dia tenggelam dan bagaimana jasad Firaun diselamatkan dari laut.


Maka, berdirilah salah satu di antara ilmuwan Muslim tersebut seraya membuka mushaf Alquran dan membacakan untuk Bucaille.

Firman Allah SWT yang artinya:
”Maka pada hari ini kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.” (QS Yunus: 92). 

Ayat ini sangat menyentuh hati Bucaille. Ia mengatakan bahwa ayat Alquran tersebut masuk akal dan mendorong sains untuk maju. Hatinya bergetar, dan getaran itu membuatnya berdiri di hadapan orang-orang yang hadir seraya menyeru dengan lantang:

”Sungguh aku masuk Islam dan aku beriman dengan Alquran ini”


Nama File
Bibel, Qur'an dan Sains Modern - Maurice Bucaill
Format File
Pdf
Ukuran File
465 Kb (237 halaman)



Tags:
Bibel, Qur'an dan Sains Modern - Maurice Bucaill, buku Bibel, Qur'an dan Sains Modern - Maurice Bucaill, download Bibel, Qur'an dan Sains Modern - Maurice Bucaill, download buku the bible the qur'an and science versi indonesia pdf, beli buku the bible the qur'an and science versi indonesia, dpwnload ebook Bibel, Qur'an dan Sains Modern - Maurice Bucaill