Laman

Selasa, 11 Desember 2018

Bencana Mengerikan Yang Terjadi Jika Bumi Berhenti Berputar



Bumi berotasi setiap hari, nonstop selama 24 jam. Bumi terus berputar pada porosnya dengan kecepatan 1.770 km/jam dan menyelesaikan 1 putaran sekitar 23 jam, 56 menit dan 4.091 detik. 

Sedangkan untuk berevolusi (mengelilingi Matahari) kecepatan bumi adalah 108.000 km/jam.
Bumi membutuhkan waktu mengililingi Matahari adalah 365¼ hari, dengan kemiringan 23,50 derajat terhadap matahari. 

Hasil penelitian para ilmuan mengungkap fakta, bahwa seiring berjalannya waktu kecepatan rotasi bumi terus menurun (melambat).  

Namun, hal apakah yang akan terjadi jika bumi benar-benar berhenti berputar, walau satu detik saja ? Berikut ulasannya: 

Bumi Berubah Bentuk.
Bumi akan berubah bentuk jika berhenti berputar pada sumbunya. Rotasi Bumi membuat bagian tengah planet ini menonjol, sekitar 26 mil di sekitar katulistiwa daripada jarak antar kutub. Jika berhenti berputar, bagian Bumi yang padat tak lantas berpendar.


Yang paling terpengaruh adalah bagian lautan. Lautan akan bergeser dari katulistiwa ke arah kutub, meninggalkan tulang kering permukaan bumi di dekat khatulistiwa. Sementara wilayah kutub akan tenggelam. 

Disorientasi Arah GPS.
Global Positioning System (GPS) adalah sistem untuk menentukan letak di permukaan bumi dengan bantuan penyelarasan sinyal satelit.


Jika bumi berhenti berputar, maka kan mengganggu arah GPS. Jika terjadi kekacauan GPS, maka mengakibatkan banyak kecelakaan pesawat dan masalah fatal lainnya. 

Bulan Menabrak Bumi.
Saat Bumi diam dan Bulan terus berputar walau kecepatannya semakin melambat.


Pada akhirnya keduanya bakal bertabrakan. 

Disorientasi Waktu.
Jika bumi berhenti berotasi, maka butuh waktu 365 hari bagi Matahari untuk bergerak di angkasa dan kembali ke posisi yang sama.


Akibatnya, setengah Bumi akan mengalami siang selama setengah tahun dan belahan Bumi lainnya akan mengalami malam selama setengah tahun.

Perubahan Drastis Suhu dan Temperatur Udara.
Tak hanya itu , perubahan temperatur dari musim ke musim juga akan terasa sangat signifikan.


Sebagian belahan bumi terasa terik, karena berada pada posisi menghadap Matahari, sementara di sisi belahan Bumi lainnya justru gelap dan dingin, karena tidak mendapatkan sinar Matahari. 

Pergeseran Laut & Samudra.
Jika bumi berhenti berputar, batas antara lautan dan daratan juga akan berubah. Ketika Bumi berotasi, gaya sentrifugal akan menyebabkan planet memiliki tonjolan atau bulge di sepanjang ekuator.


Jika bumi tidak berotasi maka tidak akan ada tonjolan. Tanpa ada tonjolan maka semua air yang ada di ekuator akan bergerak ke kutub . Hasil simulasi yang dilakukan menunjukkan ketika Bumi tidak lagi berotasi maka lautan akan berada di area kutub sedangkan area ekuator akan menjadi pita daratan dalam satu benua raksasa. Ketika Bumi berhenti berputar, lautan akan meluap dan bergeser ke kutub sedangkan area ekuator akan menjadi benua daratan raksasa. 

Daratan Terendam Air Laut.
Gaya gravitasi bumi yang terkuat berada di Kutub Utara dan Selatan, air laut tertarik ke arah sana sehingga benua yang ada di tengah bumi bisa kering.


Tapi jika bumi berhenti berputar, air laut akan mengalir ke tengah bumi dan merendam semua benua. 

Semua Yang Berada si Permukaan Bumi akan Terbang dengan Kecepatan Tinggi ke Arah Timur.
Meskipun manusia tidak merasakan Perputaran bumi arah berputarnya, namun jika jika bumi berhenti berputar, maka semua yang ada di permukaannya akan tercabut dari tanah dan terbang ke arah timur dengan kecepatan tinggi sebelum akhirnya jatuh kembali.


Di daerah khatulistiwa, kecepatannya akan menjadi yang terbesar. sekitar 1.000 mil per jam. Sementara di wilayah kutub kecepatannya mencapai 800 mil per jam. 

Gelombang Tsunami.
Kekuatan momentum akan menyebabkan air di laut bergerak membentuk tsunami yang sangat dahsyat.


Gelombang tersebut akan mengarah ke timur dan menyapu bersih kota-kota pesisir dari permukaan Bumi. 

Badai Dahsyat Berkecepatan Tinggi.
Atmosfer akan terus bergerak, dan momentumnya akan membuatnya berputar mengelilingi planet ini - mungkin beberapa kali.


Kecepatan aliran udara awal akan sangat besar: lebih dari 29 kilometer per jam. Bahkan Bumi berpotensi akan kehilangan sebagian atmosfernya akibat peristiwa ini. 

Gempa Tektonik Berkekuatan Tinggi.
Jika ada semacam pergeseran keseimbangan bumi dan rotasi, maka akan menimbulkan gempa.


Tapi jika bumi berhenti berputar, gempa akan terjadi di seluruh planet ini.

Seluruh Gunung Berapi Meletus.
Tak hanya gempa, jika bumi berhenti berputar, semua gunung berapi akan memuntahkan lahar panas abu vulkanik ke langit dan akan menghalangi sinar matahari untuk waktu yang lama.


Seluruh Mahluk Hidup Akan Mati.
Jika bumi berhenti berputar, mahluk hidup harus menghadapi berbagai bencana mengerikan seperti yang telah disebutkan diatas. Dalam kondisi seperti itu, sangat sulit bagi mahluk hidup untuk terus bertahan.


Sekalipun masih ada yang bisa bertahan, itu hanya berlangsung dengan durasi yang sangat singat. Sebab kehidupan setelahnya akan sulit dijalani.