Laman

Rabu, 19 Desember 2018

Musta' ribeen - Agen Rahasia Israel Yang Menyamar sebagai Demonstran Palestina

Musta'ribeen, Agen Intelejen Israel yang Fasih Salat, Puasa & membaca Al-Qur'an 


Musta'ribeen, (Mista'arvim" dalam Bahasa Ibrani, berasal dari Bahasa Arab “Musta'rib” yang berarti orang yang ahli bahasa dan budaya Arab.

Musta'ribeen adalah agen rahasia yang menyamar menjadi seorang berkebangsaan Arab untuk menjalankan misi khusus. Musta'ribeen menyusup di tengah-tengah demonstran anti-Israel di Tepi Barat maupun Jalur Gaza. 

Pakaian dan atribut yang digunakan Musta'ribeen mirip sekali dengan yang dikenakan oleh demonstran  Palestina. Wajah mereka ditutupi dengan Kafiyeh (sejenis sorban) bermotif kotak-kotak atau balaclavas yang menutupi hampir seluruh wajah.

Musta' ribeen fasih berbahasa Arab, tidak heran jika mereka turut berorasi, dan menyanyikan yel-yel anti-Israel.

Musta' ribeen berdiri di garis depan bersama demonstran asli Palestina lain. Para Musta' ribeen juga turut melemparkan batu-batu ke arah tentara Israel. Tujuanya memanas-manasi & memprovokasi para demonstran agar bergerak mendekati barikade keamanan Israel. 


Setelah demonstran  terpancing dan semakin mendekat, tentara (Israel) tiba-tiba keluar merangsek maju dengan jumlah besar. Mereka mulai melakukan penangkapan, melepaskan gas air mata bahkan tidak segan-segan menembak dengan peluru tajam ke arah para demonstran dan wartawan. 


Misi utama mereka, menurut pakar urusan Israel, Antoine Shalhat, termasuk mengumpulkan intelijen, menangkap orang Palestina yang dianggap teroris. Di mata mereka ini adalah operasi kontra tererrorist, bukan tindakan yang melanggar hak asasi.

Seorang Musta' ribeen wajib menguasai kemampuan menempatkan diri dan bergerak di tengah-tengah demonstrasi yang digerakkan para demonstran asli Palestina. Dengan begitu, mereka akan memiliki momentum yang tepat untuk melancarkan penyergapan. 

Musta'ribeen pertama aktif hingga 1950, sebagai sebuah unit. Tidak ada informasi yang mendetil terkait unit Musta'ribeen saat itukarena mereka selalu beroperasi di bawah tanah. 

Militer Israel juga akan membubarkan satu unit musta'ribeen saat misi telah rampung—alias ketika sosok-sosoknya ketahuan demonstran Palestina. Ketika dibentuk lagi, para anggotanya bisa jadi sama sekali baru atau minimal berubah formasi. 

Salah dua unit Musta'ribeen yang paling tersohor adalah Samson Unit dan Duvdevan Unit. Samson Unit, atau biasa disebut Shimson, aktif sejak tahun 1986. Anggotanya sekitar 250 orang dan ditempatkan di Jalur Gaza. Pada 1995 Shimson dibubarkan sebagai efek dari Perjanjian Oslo. 

Duvdevan Unit bernama lain dari Unit 217. Didirikan oleh mantan Perdana Menteri Ehud Barak dan aktif sejak 1986 hingga sekarang. Ada kemungkinan para musta'ribeen yang disaksikan Harzallah adalah anggota Unit 217. 

Duvdevan adalah satu-satunya unit IDF yang tidak punya misi perang, melainkan menjalankan misi-misi kecil di banyak titik. 

Para agen Musta' ribeen diberi pelatihan ketat. Total durasi waktu pelatihan 15 bulan: empat bulan pelatihan infanteri dasar; 2,5 bulan pelatihan infanteri lanjutan; dua bulan pelatihan unit dasar dengan fokus navigasi perkotaan; empat bulan belajar tradisi Arab, bahasa, dan kamuflase seperti warga sipil (rambut, lensa kontak, pakaian, dll). 

Di fase ini mereka juga dituntut paham dan fasih menjalankan salat, puasa, dan kebiasaan keagamaan lain. Sisanya satu bulan terakhir dipakai untuk latihan menembak, mengemudi, dan kemampuan teknis lain. 

Para agen harus fasih berbahasa Arab seakan-akan itu bahasa ibu mereka. Mereka menjalani kursus untuk menguasai dialek Palestina dan aksen Arab sesuai dengan wilayah operasi mereka, misalnya Yaman atau Tunisia.

Meski sulit diidentifikasi, bukan berarti demonstran Palestina tak punya celah untuk curiga. Jika massa aksi melempari batu ke barisan tentara Israel tapi tentara diam saja, maka ada kemungkinan ada anggota musta'ribeen di tengah-tengah demonstran. 

Tak hanya aparat keamana Israel, Musta' ribeen juga berbuat kejam kepada para demonstran Palestina. Korban bernama Abdallah Azzam Shalaldeh (27 tahun). 

Penyerang yang terdiri dari beberapa orang agen Musta' ribeen menggunakan dua mobil kecil menuju rumah sakit dan bisa masuk dengan salah satunya berpura-pura sedang hamil. Saat sudah masuk, para petugas rumah sakit ditodong senjata api oleh sebagian musta'ribeen, sementara lainnya menyerbu kamar Abdallah Azzam. 

Militer Israel mengklaim Shalaldeh tewas karena saat akan diamankan ia malah melawan sehingga ditembak atas nama pertahanan diri para musta'ribeen. Versi yang berbeda disampaikan saksi di lokasi kejadian. Mereka bilang Shalaldeh sengaja dieksekusi memakai tembakan jarak dekat, lima kali, saat baru saja keluar dari toilet.

Kehadiran para Musta'ribeen membuat rakyat Palestina makin waspada. Salah satu cara untuk membedakan diri dari agen-agen Israel tersebut adalah dengan menyelipkan ujung bawah baju ke ikat pinggang. Jadi, jika ada yang tak melaksanakannya, ada kemungkinan ia adalah musta'ribeen yang membawa pistol.  

Mereka juga harus berhati-hati ketika sebuah kelompok kecil menyeret para demonstran lebih dekat ke posisi tentara Israel. Dan harus dipastikan ada kelompok khusus yang bertugas mengawasi para demonstran.


Referensi:

Musta'ribeen, Agen Israel di Palestina yang Fasih Salat dan Puasa - Tirto.id