Laman

Sabtu, 26 September 2015

Kedatangan Yesus (Isa Al Masih ‘alayhi'salam) yang Kedua Menurut Islam

Jerusalem, sebuah Kota Suci bagi umat Muslim, Kristen, dan Yahudi, ditakdirkan memainkan peran paling penting pada Zaman Akhir. Islam, Kristen, dan Yahudi semua setuju pada hal ini. Ada begitu banyak tanda-tanda dengan jelas baik tersirat maupun tersurat yang menggambarkan bahwa sekarang kita hidup pada Zaman Akhir.


‘Jerusalem’ (dalam bahasa Arab ‘Quds’ atau ‘Bait al-Maqdis’) tidak muncul dalam al-Qur’an! Tetapi, banyak Nabi-nabi yang disebutkan dalam al-Qur’an berkaitan dengan Kota Suci itu, dan di dalamnya terdapat satu-satunya Rumah Allah yang lain, terpisah dari yang ada di Mekah dan Madinah, yang pernah dibangun oleh Nabi Allah Maha Tinggi. Tidak hanya Rumah Allah (Masjid al-Aqsa) disebutkan dalam al-Qur’an, tetapi disebutkan pula mukjizat perjalanan malam yang dialami Nabi Muhammad(shollallahu ‘alayhi wassalam) dari Mekah ke Jerusalem dan ke Rumah Allah itu.


Yahudi percaya bahwa takdir Jerusalem akan menyambut kedatangan al-Masih. Saat al-Masih datang, dia akan mengembalikan masa emas atau kejayaan umat Yahudi dan akan menguasai dunia dari Jerusalem. Hal itu akan membuktikan Kebenaran Yahudi dan akan mengesahkan kesalahan klaim saingannya. Umat Kristen juga mempunyai kepercayaan bahwa saat ‘Isa (Jesus) al-Masih kembali, dia akan memerintah dunia dari Jerusalem dan diaakan mengesahkan Kebenaran dogma-dogma Kristen, seperti Trinitas, Penitisan Tuhan, Penebusan Dosa, dll. Dengan demikian, akan mengesahkan klaim Kristen sebagai Kebenaran dan membuktikan yang lain salah. Umat Muslim juga percaya bahwa Jerusalem mempunyai takdir yang akan mengesahkan klaim Islam sebagai Kebenaran dan akan membuktikan kesalahan klaim Kristen dan Yahudi sekarang.

Al Qur'an dan Hadist Shahih menyatakan bahwa ‘Isa(‘alayhi salam)al-Masih Asli, akan kembali ke bumi suatu hari nanti, menuju Jerusalem dan memerintah dunia sebagai Hakimun ‘Adil (pemimpin yang adil) hingga akhir hayatnya. “Muslim akan berdoa untuknya dan dia akan dikubur berdampingan dengan Nabi Muhammad (shollallahu ‘alayhi wassalam) di Kota Madinah” di Tanah Arabia di mana Nabi(shollallahu ‘alayhi wassalam) dikuburkan. Saat dia kembali, “‘Isa(‘alayhisalam) akan mengahancurkan salib”, itu akan menjadi akhir dari Kekristenan, agama salib, lalu dia akan membunuh ‘babi’.

“Dari Abu Hurairah: Rasulullah bersabda: Demi Dia yang menggenggam jiwaku, Putra Maryam akan segera turun ke tengah-tengah kalian sebagai Pemimpin yang adil. Dia akan menghancurkan salib dan membunuh ‘babi’ dan menghapuskanJizyah (pajak bagi umat Yahudi dan Kristen yang tinggal di wilayah Islam). Kemudian akan ada banyak sekali uang sehingga tidak akan ada lagi orang yang (layak) menerima zakat.”(Sahih Bukhari)

Umat Muslim mempunyai informasi yang tepat mengenai waktu saat ‘Isa(‘alayhi salam)al-Masih akan kembali:
“….akan pada saat itu ketika Allah mengutus al-Masih Putra Maryam, dia akan turun pada menara putih di sisi timur Damaskus, memakai dua kain berwarna jingga muda dan meletakkan tangannya pada sayap dua malaikat. Saatdia menurunkan kepalanya, akan jatuh butiran-butiran keringat dari kepalanya, dan saat dia menaikkannya, butiran-butiran seperti mutiara akan menyebar darinya. 


Setiap orang kafir yang mencium bau tubuhnya akan mati dan nafasnya akan menjangkau sejauh dia dapat memandang. Kemudian dia akan mencarinya (Dajjal) sampai dia menangkapnya di Pintu Gerbang Ludd dan membunuhnya. Kemudian segolongan manusia yang dilindungi Allah akan datang kepada ‘Isa Putra Maryam, dan dia akan menyeka wajah mereka dan memberitahu kedudukan mereka di surga. 


Pada saat itu Allah menyampaikan wahyu kepada ‘Isa: Aku telah memunculkan di antara hamba-hamba-Ku segolongan manusia yang tidak ada yang sanggup untuk melawannya; engkau bawalah orang-orang ini dengan selamat ke Tur, dan kemudian Allah akan mengirim Ya’juj dan Ma’juj dan mereka akan turun dengan berkerumun dari setiap ketinggian, yang pertama dari mereka akan melewati Danau Tiberias dan meminumnya. Dan ketika yang terakhir dari mereka lewat, diaakan berkata: Dulu di sini ada air…”(Sahih Muslim)

Al-Qur’an menegaskan bahwa kembalinya ‘Isa sebagai ‘Tanda dari semua Tanda-tanda’ Hari Kiamat:“Dan sungguh, dia (‘Isa) benar-benar menjadi tanda datangnya Hari Kiamat…”(al-Qur’an, az-Zukhruf, 43:61)
Sesungguhnya kembalinya ‘Isa(‘alayhi salam )adalah salah satu dari sepuluh tanda besar Hari Kiamat yang disebutkan Nabi(shollallahu ‘alayhi wassalam):“Dari Hudhayfah bin Usayd Ghifari: Tiba-tiba saja Rasul Allah(shollallahu ‘alayhi wassalam) datang kepada kami (karena kami sibuk dalam suatu diskusi). Dia bertanya: Apa yang kalian diskusikan?(Para sahabat) menjawab: Kami sedang berdiskusi tentang Hari Kiamat. Pada saatitu dia bersabda: Hal itu tidak akan datang sebelum kalian melihat sepuluh tanda dan (berhubungan dengan ini) dia menyebutkan kabut asap (Dukhan), Dajjal, Binatang Buas, matahari terbit dari barat, turunnya ‘Isa putra Maryam(‘alayhisalam), Ya’juj dan Ma’juj, dan gempa bumi di tiga tempat: satu di timur, satu di barat, dan satu di Arabia tempat berakhirnya api yang akan muncul dari Yaman, dan akan menggerakan manusia ke tempat berkumpulnya.”(Sahih Muslim)

The Messias - Isa Almasih a.s (Yesus Kristus) 
Taurat, Injil (bukan Bibble) dan Al Quran memberi keterangan kepada Bani Israel bahwa Tuhan berjanji untuk mengutus kepada mereka seseorang yang akan menjadi Nabi mereka, yang akan dikenal sebagai al-Masih, dan yang akan memerintah dunia dari tahta Raja Daud (‘alayhi salam).
Pada intinya, hal ini sama dengan nubuat kembalinya Masa Kejayaan Sulaiman (‘alayhi salam).

I Tawarikh (I Chronicles), 17:11-15, Nabi Natan berkata kepada Raja Daud tentang al-Masih dan menyebutnya Putra Daud: “Apabila umurmu sudah genap untuk pergi mengikuti nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, salah seorang anakmu sendiri, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. Dialah yang akan mendirikan rumah bagi-Ku dan Aku akan mengokohkan takhtanya untuk selama-lamanya. Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku. Tetapi kasih setia-Ku tidak akan Kuhilangkan dari padanya seperti yang Kuhilangkan dari pada orang yang mendahului engkau. Dan Aku akan menegakkan dia dalam rumah-Ku dan dalam kerajaan-Ku untuk selama-lamanya dan takhtanya akan kokoh untuk selama-lamanya.” Tepat seperti perkataan ini dan tepat seperti penglihatan ini Natan berbicara kepada Daud.”( I Tawarikh [I Chronicles], 17:11-15)

Umat Yahudi merasa gembira menerima berita tentang al-Masih yang dijanjikan. Tetapi mereka kebingungan tentang adanya dua gambaran yang menggambarkan dua potret yang berlawanan dari dia dan misinya. Yang pertama adalah Raja Penakluk yang akan merestorasi kerajaan ‘Umat Pilihan Allah’ (yang pada saat itu adalah umat Yahudi) di Tanah Suci dan akan memerintah dunia dengan kedamaian.

Dua ribu tahun lalu saat Allah Maha Tinggi menepati janjinya dan mengutus al-Masih, ‘Isa (Jesus) Putra Maryam, kepada Bani Israel, dia mendapati mereka berpegang pada bentuk ‘luaran’ agama sementara dengan sangat menyedihkan mengabaikan ‘hakikat internal’. Bahkan bentuk ‘eksternal’ pun dirusak karena mereka mengubah Taurat dan menulisnya ulang untuk memenuhi kepentingan mereka.

Namun Mereka Menolak Yesus sebagai "The Messiah" karena mereka menuduh bahwa Yesus adalah anak haram (Naudzubilah) karena kelahiranya yang tampa Ayah Biologis.

Selama Yesus menyampaikan ajaranya, selalu mendapat pertentangan dari para Rabbi (ulama Yahudi). Mereka selalu meminta Yesus memberikan tanda (memperlihatkan Mukjizat), jika tidak, maka mereka mengatakan Yesus adalah nabi palsu. Namun sebaliknya, jika Yesus memperlihatkan mukjizat, para Rabbi (ulama Yahudi) akan menuduh Yesus menggunakan ilmu Sihir & bekerja sama dengan Setan.

Puncak dari kekesalan para Rabbi adalah ketika Yesus dihadapan orang banyak menyampaikan kemarahanya kepada para Rabbi. Yesus mengutuk keras perbuatan para Rabbi yang melakukan Riba dengan menggunakan uang perbendaharaan kuil, untuk memperoleh keuntungan dari penduduk yang meminjam uang karena mereka dalam keadaan susah. Bahkan Yesus sampai mengacak-acak dan menjungkirbalikan meja. Inilah yang membuat Para Rabbi menjadi sakit hati. Mereka bekerjasama dengan pihak Romawi yang saat itu berkuasa, agar menyalib & menghukum mati Yesus.

Tetapi Allah Maha Tinggi telah menyatakan bahwa umat Yahudi ditipu untuk percaya bahwa ‘Isa (Jesus)(‘alayhi salam) telah dibunuh atau disalib:

“…Padahal mereka tidak membunuhnya, dan tidak menyalibnya, tetapi dibuat tampak demikian bagi mereka. Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentang (pembunuhan) ‘Isa, selalu diliputi keraguan tentang yang dibunuh itu. Mereka benar-benar tidak tahu, melainkan hanya mengikuti persangkaan belaka, karena sesungguhnya mereka tidak membunuhnya.”(al-Qur’an, an-Nisa, 4:157)

Al-Qur’an menyatakan bahwa Allah Maha Kuasa mengambilnya (mengambil jiwanya).

pernyataan tersebut dalam al-Qur’an:

“(Ingatlah), ketika Allah berfirman: wahai ‘Isa, Aku mengambilmu kembali (mengambil jiwamu -- kata yang digunakan adalah Waffa), dan mengangkatmu kepada-Ku dan menyucikanmu (dari kesalahan) orang-orang kafir…”(al-Qur’an, Ali Imran, 3:55)

Allah Maha Tinggi mengambil jiwa ‘Isa(‘alayhi salam) dan tidak mengembalikannya, maka kejadian. Kalau begitu, apa yang Allah Maha Tinggi lakukan dengan jiwa seseorang setelah dia mengambilnya? Mungkinkah Dia mengembalikan jiwa tersebut pada tubuhnya?

Al-Qur’an menegaskan bahwa Allah Maha Tinggi mengembalikan beberapajiwa setelah mengambilnya dari tubuh:“Allah mengambil jiwa-jiwa pada (saat)kematiannya dan orang-orang yang tidak mati Dia mengambil (jiwa-jiwa mereka) selama mereka tidur (jiwa orang-orang tidak diambil saat mereka terbangun, tetapi mereka akan mengalami hal itu saat tidur).

Kemudian untuk orang-orang yang Dia tentukan kematian (Maut), Dia mencegahnya kembali (jiwanya tidak dibolehkan kembali ke tubuhnya): tetapi sisanya Dia kembalikan (pada tubuh mereka) sampai suatu waktu yang telah ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berpikir.”(al-Qur’an, az-Zumar, 39:42)

Apakah hal ini terjadi pada kasus ‘Isa (‘alayhi salam)? Jawabannya dapat ditemukan pada dua pernyataan berikutnya dari al-Qur’an.Keempat, al-Qur’an menyatakan bahwa Allah Maha Kuasa membuatnya ‘tampak’ bahwa ‘Isa(‘alayhi salam) dibunuh.

Kemudian orang-orang yang mengamati peristiwa itu diyakinkan bahwa ‘Isa (Jesus)(‘alayhi salam)benar-benar mati (Maut):“…tetapi begitulah dibuat tampak bagi mereka…”(al-Qur’an,  an-Nisa, 4: 157)

Sekarang mungkin bagi kita menjawab pertanyaan: Kalau begitu, apa yang Allah Maha Tinggi lakukan terhadap jiwa itu setelah Dia mengambilnya?

Hal yang sama juga terjadi ketika kita sedang dalam keadaan tidur.

Allah Maha Tinggi mengambil jiwa ‘Isa (Jesus) (‘alayhi salam) saat dia masih di tiang salib, Allah Maha Tinggi kemudian meyakinkan orang-orang yang mengamati peristiwa itu bahwa ‘Isa (‘alayhi salam) telah mati.


Allah Maha Tinggi kemudian mengembalikan jiwa ‘Isa (‘alayhi salam) setelah dia diturunkan dari tiang salib dan saat tidak ada orang di sekitar yang dapat mengamatinya. Kemudian dia diangkat ke langit di mana dia akan turun kembali untuk membunuh Dajjal, kemudian ‘Isa (‘alayhi salam) akan menjadi raja, untuk memimpin dunia dari Jarusalem dengan adil.

Hingga Hari Ini Yahudi masih menunggu The Messiah yang dijanjikan itu. Padahal Allah SWT telah menepati janjinya,  Dua ribu tahun lalu saat Allah Maha Tinggi menepati janjinya dan mengutus al-Masih, ‘Isa (Jesus) Putra Maryam, kepada Bani Israel.


Saat ‘Isa mengkonfirmasi bahwa sesungguhnya dia adalah al-Masih yang dijanjikan dan saat dia dengan berani menentan. penyelewengan Bani Israel dari agama, hanya sedikit Bani Israel menerimanya dan percaya kepadanya namun sebagian besar dari mereka menolaknya.


Mereka Menolak Isa karena mereka mengaanggap Maryam telah melakukan perzinahan (Nauzubliah), bahwa ‘Isa (Jesus) al-Masih adalah anak haram (Nauzubliah), dan bahwa klaimnya sebagai al-Masih adalah bohong. Itu juga membuat mereka melakukan perbuatan paling jahat dan memalukan dalam sejarah, yaitu berusaha menyalib ‘Isa (Jesus) (‘alayhi salam), dan kemudian menyeru dengan bangga bahwa mereka berhasil membunuhnya. Peristiwa itu semakin menegaskan keyakinan mereka bahwa Isa adalah bukan The Messiah, karena Isa telah mati di salib. Sesungguhnya yang mereka nantikan itu adalah Al Masih Ad-Dajjal "The Messiah Palsu"


Baca Juga :


Reverensi: