Laman

Rabu, 16 September 2015

Runtuhnya Khilafah Turki Utsmaniyyah (Ottoman) Tahun 1924 Masehi, Pasca Penaklukan Konstatinopel

Sudah kita ketahui bersama bahwa Tahun 1924 Masehi, Khilafah Turki Utsmani kalah pada perang dunia pertama. Sebagai negara yang kalah perang, maka negeri itu dengan mudah ditindas, dirampok dan juga diperebutkan wilyahnya oleh para pemangsa dan lawan-lawannya. Sampai terjadi penghinaan yang begitu besar, di mana bangsa Turki yang secara geografis memang penduduk Eropa dilecehkan dengan ungkapan The Sickmanin Europe. Bahkan kata turkey dalam ungkapan mereka merupakan pelecehan, yang artinya ayam kalkun.




Pahlawan dan tokoh muslim Turki pu tidak luput dari penghinaan. Salah satunya adalah Barbarossa si Janggut Merah. Di dalam cerita Asterik, tokoh Barbarosssa muncul sebagai bajak laut yang bodoh. Padahal beliau adalah pahlawan Islam di masanya dan pelaut kafir Eropa sangat takut dengan angkatan perangnya.

Khilafah Turki Utsmaniyyah tercatat memiliki 30 orang khalifah, yang berlangsung mulai dari abad 10 Hijriyah atau abad ke enam belas Masehi.

1.Salim I {tahun 918-926 H/1517-1520 M}

2.Sulaiman al-Qanuni {tahun 926-974 H/1520-1566 M}

3.Salim II {tahun 974-982 H/1566-1574 M}

4.Murad III {tahun 982-1003 H/1574-1595M}

5.Muhammad III {tahun 1003-1012 H/1595-1603 M}

6.Ahmad I {tahun 1012-1026 H/1603-1617 M}

7.Mushthafa I {tahun 1026-1027 H/1617-1618 M}

8.‘Utsman II {tahun 1027-1031 H/1618-1622 M}

9.Mushthafa I {tahun 1031-1032 H/1622-1623 M}

10.Murad IV {tahun 1032-1049 H/1623-1640 M}

11.Ibrahim I {tahun 1049-1058 H/1640-1648 M}

12.Muhammad IV {tahun 1058-1099 H/1648-1687 M}

13.Sulaiman II {tahun 1099-1102 H/1687-1691 M}

14.Ahmad II {tahun 1102-1106 H/1691-1695 M}

15.Mushthafa II {tahun 1106-1115 H/1695-1703 M}

16.Ahmad III {tahun 1115-1143 H/1703-1730 M}

17.Mahmud I {tahun 1143-1168 H/1730-1754 M}

18.‘Utsman III {tahun 1168-1171 H/1754-1757 M}

19.Musthafa III {tahun 1171-1187 H/1757-1774 M}

20.‘Abdul Hamid I {tahun 1187-1203 H/1774-1789 M}

21.Salim III {tahun 1203-1222 H/1789-1807 M}

22.Musthafa IV {tahun 1222-1223 H/1807-1808 M}

23.Mahmud II {tahun 1223-1255 H/1808-1839 M}

24.‘Abdul Majid I {tahun 1255 H-1277 H/1839-1861 M}

25.‘Abdul ‘Aziz I {tahun 1277-1293 H/1861-1876 M}

26.Murad V {tahun 1293-1293 H/1876-1876 M}

27.‘Abdul Hamid II {tahun 1293-1328 H/1876-1909 M}

28.Muhammad Risyad V {tahun 1328-1338 H/1909-1918 M}

29.Muhammad Wahiddin {th. 1338-1340 H/1918-1922 M}

30.‘Abdul Majid II {tahun 1340-1342 H/1922-1924 M}.

Khalifah terakhir umat Islam sedunia adalah ‘Abdul Majid II. Semenjak tumbangnya khilafah terakhir ini, berarti umat Islam telah hidup lebih dari selama tanpa keberadaan lembaga yang menyatukan.

Kekhilafahan Utsmaniyah terakhir yang kebijakan-kebijakannya justru menjadi sebab keruntuhan Khilafah Islamiyah, mulai dari pengadopsian perundang-undangan Barat ke dalam perundangan-undangan Daulah Khilafah, pembiaran terhadap gerakan Turki Muda yang dipelopori Mustafa Kemal serta kebijakan-kebijakan lain yang justru mempercepat keruntuhan Khilafah Islamiyah.


Ada begitu banyak analisa para pemikir dan pengamat tentang sebab-sebab jatuhnya khilafah Turki Utsmani pada tahun 1924. Baik yang bersifat lebih teknis maupun sebab-sebab yang bersifat lebih umum.


FAKTOR INTERNAL

Penjajahan barat terhadap Turki semakin menusuk tatkala mereka berhasil meraih generasi muda Turki dengan pendidikan ala barat. Tentu saja semua itu untuk mendapatkan satu tujuan, yaitu sekulerisasi selapis generasi. Maka lahirlah kemudian generasi baru yang anti Islam, Islamo-phobia, sekuler, liberal dan berotak barat. Mereka inilah yang kemudian didukung oleh Eropa untuk menumbangkan lembaga khilafah Islamiyah. Tercatat tokohnya adalah Mustafa Kemal Ataturk yang terlaknat. Sosok ini telah berhasil menumbangkan khilafah pada tahun 1924 lewat gerakan Turki Muda.

Sayangnya, hujaman belati mematikan ini justru masuk ke dalam pelajaran sejarah dinegeri kita sebagai kebangkitan, bukan sebagai kejahatan. Rupanya, jaring-jaring kerja bangsa-bangsa kafir itu sedemikian luas, sehingga sosok Kemal Ataturk yang zhalim itu, justru muncul dalam buku sejarah kita sebagai pahlawan. 

Padahal Kemal telah melakukan dosa yang bahkan Iblis pun tidak pernah melakukannya. Yaitu menumbangkan satu rangkaian khilafah Islamiyah yang terakhir. 

Padahal belum pernah sebelumnya umat Islam di dunia hidup tanpa naungan khilafah.Sebab khilafah sudah ada sejak zaman Rasululullah SAW hidup, yakni sejak 15 abad yang lalu. Selama itu, umat Islam belum pernah hidup tanpa ada khilafah. Iblis dan para jin tidak pernah mampu menumbangkannya. Tiba-tiba seorang sekuleris yang nota bene agamanya masih Islam, malah menumbangkannya. 

Walhasil, sejak jatuhnya khilafah Turki, umat Islam masuk dalam bid’ah kubro. Sebuah bid’ah teramat besar yang melebihi semua jenis bid’ah yang pernah ada. Dan tentunya sangat dibenci dan dimurkai. Sebuah bid’ah berupa umat Islam hidup tanpa naungan khilafah.


Maraknya organisasi dan gerakan yang merongrong Khilafah Islamiyah dari dalam. 



Gerakan-gerakan ini tidak saja menciptakan instabilitas dan perpecahan, tetapi juga menyebarkan pemikiran-pemikiran beracun di tengah-tengah kaum Muslim. Gerakan ini juga berhasil menyibukkan umat Islam dalam persoalan khilafiyah, dan memalingkan mereka dari perkara-perkara yang lebih penting.

Di antara gerakan-gerakan yang tercatat dalam buku sejarah kelam umat Islam adalah gerakan Wahabi. Gerakan ini tidak saja menciptakan friksi dan perpecahan di tengah-tengah kaum Muslim, namun juga menumbuhsuburkan “fanatisme mazhab” dan bibit-bibit disintegrasi.  Gerakan ini menyerang mazhab-mazhab lain dan tidak segan-segan menggunakan kekuatan fisik. Berkat dukungan Inggris, Dinasti Saud dan gerakan Wahabi berhasil memisahkan wilayah Hijaz dari Khilafah ‘Utsmaniyah serta mendirikan negara yang berasaskan mazhab tertentu. 

Kesadaran politik umat menurun dan mental para penguasa Islam rusak.

Menurunnya kesadaran politik dan rusaknya mental para penguasa Islam menyebabkan mereka mudah diperalat dan diperdaya oleh musuh-musuh Islam dan kaum Muslim. Mereka tidak bisa membedakan mana musuh dan kawan. Mereka tidak bisa menakar sejauh mana bahaya yang ditimbulkan oleh sebuah tindakan. Mereka tidak bisa memahami hakikat yang ada di balik statemen dan langkah-langkah politik musuh-musuh Islam. Mereka pun tidak bisa merumuskan langkah yang tepat untuk menyelesaikan problem-problem politik di wilayah mereka.Para penguasa Islam saat itu juga tak segan-segan bersekongkol dengan negara-negara kafir untuk menghancurkan eksistensi Khilafah Islamiyah. 

Contoh paling baik untuk menggambarkan hal ini adalah Dinasti Kerajaan Arab Saudi yang rela menghambakan dirinya pada kepentingan kaum kafir. Contoh lain adalah persekongkolan Wali Mesir Mohammad Ali dengan Prancis untuk memisahkan diri dari Khilafah Islamiyah pada tahun 1830-an. 


FAKTOR EKSTERNAL
Adanya perang pemikiran dan peradaban (al-ghazw al-fikr wa al-ghazw ats-tsaqafi) yang digelar oleh orang-orang kafir. Barat menyadari sepenuhnya, bahwaumat Islam tidak bisa dikalahkan selama mereka masih berpegang teguh dengan Islam. Barat juga memahami bahwa umat Islam di seluruh dunia memiliki ikatan persaudaran yang sangat kuat, yaknipersaudaraan yang tegak di atas‘aqidah islamiyyah, dan bersatu bersatu di bawah kepemimpinan seorang Khalifah. Mereka juga menyadari bahwa Khilafah Islamiyahadalah “jantung dan perisai” umat Islam. Kaum Muslim hanya bisa dinamis, bergerak dan hidup ketika berada di dalam sistem Islam. Islam pun hanya bisa diterapkan secara sempurna dalam kehidupan individu,masyarakat dan negara di bawah naungan Khilafah Islamiyah.Langkah pertama yang dilakukan oleh orang-orang kafir untuk menghancurkan Khilafah Islamiyah adalah memisahkan kaum Muslim dari Islam dan menanamkan ikatan baru di tengah-tengah mereka, yakniikatan-ikatan ‘ashabiyyahsemacam nasionalisme, mazhabisme sempit, sukuisme, patriotisme, dan lain sebagainya. Untuk itu, mereka menyebarkan paham sekularisme dan kebebasan untuk menghancurkan keterikatan kaum Muslim dengan Islam; juga paham nasionalisme untuk memecah-belahpersatuan umat Islam serta untuk menumbuhkan benih-benih disintengrasi dalam Daulah Khilafah Islamiyah.

Agar rencana ini berjalan mulus, mereka mendirikan pusat-pusat kajian yang secara massif menyebarkan pemikiran-pemikiran yang ditujukan untuk mewujudkan dua hal di tersebut. Mereka juga merekrut pemuda-pemuda Islam untuk dididik dengan pemikiran dantsaqafahBarat. Pemuda-pemuda inilah yang menyebarkan pemikiran dantsaqafahBarat yang di kemudian hari menjadi sebab kehancuran Khilafah Islamiyah.

Adanya upaya-upaya sistematis dari negara imperialis, khususnya Inggris, untuk melenyapkan Khilafah Islamiyah.Inggris, dengan memanfaatkan sekutu-sekutu dan antek-anteknya, terus berusaha merongrong KhilafahIslamiyah. Inggris, baik terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi, menjadi dalang pemberontakan melawan Khilafah Islamiyah. Begitu pula Prancis dan negara-negara imperialis Barat lainnya. Mereka terus mencaplok wilayah-wilayah Khilafah Islamiyah serta mengobarkan peperangan dan pemberontakan melawan Khilafah Islamiyah. Lambat laun, Khilafah Islamiyah mulai melemah dan tidak mampu menjaga wilayah kekuasaannya yang amat luas. Akibatnya, satu demi satu wilayah kekuasaan Khilafah Islamiyah jatuh ke tangan penjajah, mulai dari Asia, Afrika, Kaukasus, dan lain sebagainya. Di pusat kekuasaan Khilafah Islamiyah, Inggris menyokong sepenuhnya gerakan Turki Muda yang dipimpin oleh Mustafa Kemal. Melalui persekongkolan, intrik, pengkhianatan dan tipudaya licik, akhirnya Inggris berhasil melenyapkan sistem Khilafah yang agung dan mengganti Khilafah dengan sistem kenegaraan sampah, yakni demokrasi-sekular.


MENEGAKAN KEMBALI KHILAFAH ISLAMIYAH

Bercermin pada sebab-sebab keruntuhan Khilafah Islamiyah, dapat dirumuskan langkah-langkah untuk mengkonstruksi kembali Khilafah Islamiyah.

Meninggikan taraf berpikir umat. 
Taraf berpikir umat hanya bisa ditinggikan ketika umat Islam telah menjadikan Islam (akidah dan syariah) sebagai sudut pandang berpikir dan standar perbuatan mereka. Umat harus dipahamkan bahwa realitas bukanlah dalil untuk menetapkan baik-buruk, terpuji-tercela serta halal-haram. Realitas adalah obyek berpikir yang harus diubah dengan Islam. Realitas harus disesuaikan dengan Islam, bukan Islam yang harus disesuaikandengan realitas. Jika umat telah menyadari hal ini, terwujudlahirtifa’ al-fikr (ketinggian berpikir) pada dirimereka.

Membangun kesadaran politik (wa’yu as-siyasi).
Yang dimaksud dengan kesadaran politik bukanlah memahami kejadianmaupun peristiwa politik, konstelasi politik internasional, maupun analisis-analisis politik. Kesadaran politik adalah memandang dunia dari sudut pandang Islam. Kesadaran politik hanya bisa terwujud jika umat telah menjadikan Islam sebagai satu-satunya sudut pandang untuk melihat semua peristiwa dan kejadian yang terjadi di dunia.

Mendirikan gerakan politik yang berasaskan Islam dan bertujuan untuk melangsungkan kembali kehidupan islami melalui penegakkan kembali Khilafah Islamiyah.
Mendirikan Daulah Khilafah Islamiyah adalah aktivitas politik, bukan aktivitas sosial, ritual keagamaan yang sempit, maupun aktivitas yang sifatnya akademik belaka. Oleh karena itu, mendirikan Khilafah Islamiyah harus dimulai dengan mendirikan gerakan politik (partai politik) yang benar-benar memiliki kemampuan untuk mendirikan Khilafah Islamiyah. Gerakan ini harus fokus pada perjuangan politik, tidak boleh berpaling pada aktivitas-aktivitas lain yang justru menyimpangkan dirinya dari tujuan dan garis perjuangan yang lurus. Selain itu, ia harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, baik persiapan yang menyangkut pemikiran, administrasi,kaderisasi serta persiapan-persiapan penting lainnya. Ia juga harus menempuh dakwah Rasulullah saw. tanpa pernah bergeser seujung rambut pun. 

Gerakan ini juga harus memampukan dirinya untuk memimpin umat, membimbing dan memandu mereka pada tujuan yang sama, yakni melangsungkan kembali kehidupan islami. Ia juga harus memaksimalkan dukungan dari simpul-simpul umat danahlul-quwwah, agar suasana perubahan semakin matang. 

Di atas semua itu, gerakan ini juga harus menjaga keikhlasannya untuk hanya berjuangkarena Allah SWT, bukan karena tendensi-tendensi lain.

Semoga Allah SWT memberikan kesempatan kepada kita bersama untuk dapat menegakan kembali Khilafaf Islamiyah, yang dapat memimpin & mensejahterakan umat. 


Sumber:
Hizbut-Tahrir.or.idSebab Keruntuhan Khilafah dan Upaya Menegakkan Kembali Khilafah 
Berita Islam Masa Kini