Laman

Sabtu, 26 September 2015

YAHUDI BUKAN ISRAEL - Perbedaan Bani Israel dan Yahudi


Jika seseorang menyebut Israil, maka kata ini selalu disandingkan dengan Yahudi. Ini terjadi di banyak kalangan dari media, forum diskusi, bahkan majlis-majlis ta’lim, tak urung para pembicara tidak membedakan antara Yahudi dengan Israil. 

Seakan dua kata ini memiliki terminologi yang sama. Yahudi adalah Israil, dan Israil adalah Yahudi. Padahal penisbatan Yahudi kepada Israil merupakan kekeliruan !. Lantas, bagaimana kedua hal ini bisa disebut berbeda?


Menurut pandangan Syaikh Bakar bin Abdillah Abu Zaid dan Syaikh Abu Ubaidah Masyhur bin Hasan Alu Salman. 

Tersebut di dalam kitab Mu’jam Manahil Lafzhiyah, Darul Ashimah, Cetakan III, Tahun 1413H halaman 93-94, Syaikh Bakar bin Abdillah Abu Zaid mengatakan :

Syaikh Abdullah bin Zaid Alu Mahmud memiliki sebuah risalah yang berjudul Al-Ishlahu wat-Ta’dilu Fiima Thara-a Ala Ismil Yahudi wan Nashara Minat Tabdil. Di dalam kitab tersebut terdapat tahqiq yang menyinggung, bahwa Yahudi telah terlepas dari Bani Israil. Yakni sebagaimana terpisahnya Nabi Ibrahim Alaihissalam dari bapaknya, Azar. Kekufuran itu telah memutuskan loyalitas antara kaum Muslimin dengan orang-orang kafir, sebagaimana diceritakan dalam kisah antara Nabi Nuh Alaihissalam dengan putranya.

Oleh karena itu, keutamaan-keutamaan yang pernah dimiliki Bani Israil pada zaman dahulu, sedikitpun tidak ada yang dimiliki kaum Yahudi. Karenanya, justru penyematan nama Bani Israil untuk menyebut kaum Yahudi, akan menjadikan mereka meraih keutamaan-keutamaan, dan keburukan mereka pun tertutupi. Demikian ini berakibat hilangnya perbedaan antara Bani Israil dengan Yahudi sebagai kaum yang dimurkai Allah Azza wa Jalla dan dihinakan dimanapun mereka berada.


Begitu pula, tidak boleh mengganti nama Nashara menjadi Al-Masihin, yaitu menisbatkan kepada pengikut Nabi Isa Al-Masih. Ini merupakan nama baru yang tidak ada dasarnya dalam sejarah, dan tidak juga dalam perkataan para ulama. Karena orang Nashara telah mengganti dan menyelewengkan kitab Alla Azza wa Jalla, sebagaimana kaum Yahudi telah melakukannya terhada din (agama) Nabi Musa Alaihissalam. Memberi nama kepada mereka dengan Al-Masih, tidak memiliki dasar hujjah. Kepada mereka Allah Azza wa Jalla hanya memberikan nama Nashara, bukan Al-Masihin.

Baca jugaYahudi Khazar - Bangsa Khazar Suku ke-13 Yahudi

Kemudian, kekufuran kaum Yahudi dan Nashara terhadap syari’at Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka menjadi musabab penyebutan atas diri mereka sebagai kafir. Allah berfirman.

“Orang-orang kafir, yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik, (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata” [Al-Bayinnah : 1]

Jadi sesungguhnya, Yahudi adalah nama bagi orang-orang yang tidak beriman kepada Nabi Musa Alaihissalam. Adapun yang beriman, mereka itulah yang disebut Bani Israil. Karena itu, orang-orang Yahudi (sendiri) merasa tidak senang (jika) disebut dengan nama Yahudi.


Adapun Syaikh Abu Ubaidah Masyhur bin Hasan Alu Salman menuliskan di catatan kaki kitab beliau, As-Salafiyun wa Qadhiyatu Filasthina, Markaz Baitul Maqdis, Cetakan I, Tahun 1423H, halaman 12-13, sebagai berikut :

Penamaan ini, -yaitu menamakan Yahudi dengan nama Israil- merupakan kemungkaran. Telah meluas di tengah masyarakat di negeri Muslim sebuah perkataan yang berkonotasi celaan “Israil melakukan ini dan itu, dan akan melakukan tindakan ini dan itu”, padahal Israil itu, merupakan salah seorang Rasul Allah (utusan Allah), yaitu Nabi Ya’qub Alaihissalam. Dan beliau Alaihissalam, sama sekali tidak memiliki hubungan apapun dengan negara yang senang berbuat makar dan keji ini. Antara para nabi dan rasul, sama sekali tidak ada saling waris-mewarisi dengan orang-orang kafir, musuh mereka. Yahudi, sama sekali tidak memiliki hubungan din (agama) dengan Nabi Allah, Israil.

Penamaan seperti ini, memberikan dampak buruk pada pemahaman diri kita. Allah dan para rasul-Nya tidak akan pernah meridhainya, terutama Nabi Israil Alaihissalam. Karena Yahudi adalah kaum kafir dan pembohong. Menyematkan nama ini kepada mereka mengandung pelecehan terhadap Nabi Israil Alaihissalam. Dan yang wajib adalah mencegah penamaan itu.

Dalam Shahih Bukhari no. 3533, dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Tidakkah kalian merasa heran, bagaimana Allah mengalihkan celaan dan kutukan orang kafir Quraisy dariku. Mereka hanya mencela orang yang tercela, dan mengutuk orang yang tercela. Sedangkan aku, tetap Muhammad (terpuji)”
Dan kewajiban kita –minimal- membuat mereka gusar dengan penyematan nama Yahudi pada mereka, karena mereka membenci nama ini dan senang dengan penisbatan palsu kepada Nabi Ya’qub Alaihissalam. Mereka, sedikitpun tidak mendapatkan keutamaan maupun kemuliaannya.

Syaikh Abdullah bin Zaid Alu Mahmud memiliki sebuah risalah yang sudah dicetak di Qathar, tahun 1398H, dengan judul Al-Ishlahu wat-Ta’dilu Fiima Thara-a Ala Ismil Yahudi wan Nashara Minat Tabdil..

Tentang masalah ini juga, coba lihat Muja’mul Manahil Lafzhiyah (44), karya Syaikh Bakar Abu Zaid, majalah kami Al-Ashalah, Edisi 32, Tahun ke-6, Tanggal 15 Rabi’ul Awwal 1422H, halaman 54-57, makalah Syaikh Rabi’ bin Hadi, Hukmu Tasmiyati Daulati Yahuda bi Israil. Peringatan dalam masalah ini, juga saya temukan dalam kitab Khurafatu Yahudiyah, karya Ahmad As-Syuqairi, halaman 13-30, dengan judul Lastum Abna-u Ibrahima, Antum Abna-u Iblisa.


Reverensi
[Disalin dari Majalah As-Sunnah Edisi Khusus 07-08/Tahun X/1427H/2006M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Almat Jl. Solo – Purwodadi Km. 8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183. telp. 0271-5891016]

Sumber:

Kedatangan Yesus (Isa Al Masih ‘alayhi'salam) yang Kedua Menurut Islam

Jerusalem, sebuah Kota Suci bagi umat Muslim, Kristen, dan Yahudi, ditakdirkan memainkan peran paling penting pada Zaman Akhir. Islam, Kristen, dan Yahudi semua setuju pada hal ini. Ada begitu banyak tanda-tanda dengan jelas baik tersirat maupun tersurat yang menggambarkan bahwa sekarang kita hidup pada Zaman Akhir.


‘Jerusalem’ (dalam bahasa Arab ‘Quds’ atau ‘Bait al-Maqdis’) tidak muncul dalam al-Qur’an! Tetapi, banyak Nabi-nabi yang disebutkan dalam al-Qur’an berkaitan dengan Kota Suci itu, dan di dalamnya terdapat satu-satunya Rumah Allah yang lain, terpisah dari yang ada di Mekah dan Madinah, yang pernah dibangun oleh Nabi Allah Maha Tinggi. Tidak hanya Rumah Allah (Masjid al-Aqsa) disebutkan dalam al-Qur’an, tetapi disebutkan pula mukjizat perjalanan malam yang dialami Nabi Muhammad(shollallahu ‘alayhi wassalam) dari Mekah ke Jerusalem dan ke Rumah Allah itu.


Yahudi percaya bahwa takdir Jerusalem akan menyambut kedatangan al-Masih. Saat al-Masih datang, dia akan mengembalikan masa emas atau kejayaan umat Yahudi dan akan menguasai dunia dari Jerusalem. Hal itu akan membuktikan Kebenaran Yahudi dan akan mengesahkan kesalahan klaim saingannya. Umat Kristen juga mempunyai kepercayaan bahwa saat ‘Isa (Jesus) al-Masih kembali, dia akan memerintah dunia dari Jerusalem dan diaakan mengesahkan Kebenaran dogma-dogma Kristen, seperti Trinitas, Penitisan Tuhan, Penebusan Dosa, dll. Dengan demikian, akan mengesahkan klaim Kristen sebagai Kebenaran dan membuktikan yang lain salah. Umat Muslim juga percaya bahwa Jerusalem mempunyai takdir yang akan mengesahkan klaim Islam sebagai Kebenaran dan akan membuktikan kesalahan klaim Kristen dan Yahudi sekarang.

Al Qur'an dan Hadist Shahih menyatakan bahwa ‘Isa(‘alayhi salam)al-Masih Asli, akan kembali ke bumi suatu hari nanti, menuju Jerusalem dan memerintah dunia sebagai Hakimun ‘Adil (pemimpin yang adil) hingga akhir hayatnya. “Muslim akan berdoa untuknya dan dia akan dikubur berdampingan dengan Nabi Muhammad (shollallahu ‘alayhi wassalam) di Kota Madinah” di Tanah Arabia di mana Nabi(shollallahu ‘alayhi wassalam) dikuburkan. Saat dia kembali, “‘Isa(‘alayhisalam) akan mengahancurkan salib”, itu akan menjadi akhir dari Kekristenan, agama salib, lalu dia akan membunuh ‘babi’.

“Dari Abu Hurairah: Rasulullah bersabda: Demi Dia yang menggenggam jiwaku, Putra Maryam akan segera turun ke tengah-tengah kalian sebagai Pemimpin yang adil. Dia akan menghancurkan salib dan membunuh ‘babi’ dan menghapuskanJizyah (pajak bagi umat Yahudi dan Kristen yang tinggal di wilayah Islam). Kemudian akan ada banyak sekali uang sehingga tidak akan ada lagi orang yang (layak) menerima zakat.”(Sahih Bukhari)

Umat Muslim mempunyai informasi yang tepat mengenai waktu saat ‘Isa(‘alayhi salam)al-Masih akan kembali:
“….akan pada saat itu ketika Allah mengutus al-Masih Putra Maryam, dia akan turun pada menara putih di sisi timur Damaskus, memakai dua kain berwarna jingga muda dan meletakkan tangannya pada sayap dua malaikat. Saatdia menurunkan kepalanya, akan jatuh butiran-butiran keringat dari kepalanya, dan saat dia menaikkannya, butiran-butiran seperti mutiara akan menyebar darinya. 


Setiap orang kafir yang mencium bau tubuhnya akan mati dan nafasnya akan menjangkau sejauh dia dapat memandang. Kemudian dia akan mencarinya (Dajjal) sampai dia menangkapnya di Pintu Gerbang Ludd dan membunuhnya. Kemudian segolongan manusia yang dilindungi Allah akan datang kepada ‘Isa Putra Maryam, dan dia akan menyeka wajah mereka dan memberitahu kedudukan mereka di surga. 


Pada saat itu Allah menyampaikan wahyu kepada ‘Isa: Aku telah memunculkan di antara hamba-hamba-Ku segolongan manusia yang tidak ada yang sanggup untuk melawannya; engkau bawalah orang-orang ini dengan selamat ke Tur, dan kemudian Allah akan mengirim Ya’juj dan Ma’juj dan mereka akan turun dengan berkerumun dari setiap ketinggian, yang pertama dari mereka akan melewati Danau Tiberias dan meminumnya. Dan ketika yang terakhir dari mereka lewat, diaakan berkata: Dulu di sini ada air…”(Sahih Muslim)

Al-Qur’an menegaskan bahwa kembalinya ‘Isa sebagai ‘Tanda dari semua Tanda-tanda’ Hari Kiamat:“Dan sungguh, dia (‘Isa) benar-benar menjadi tanda datangnya Hari Kiamat…”(al-Qur’an, az-Zukhruf, 43:61)
Sesungguhnya kembalinya ‘Isa(‘alayhi salam )adalah salah satu dari sepuluh tanda besar Hari Kiamat yang disebutkan Nabi(shollallahu ‘alayhi wassalam):“Dari Hudhayfah bin Usayd Ghifari: Tiba-tiba saja Rasul Allah(shollallahu ‘alayhi wassalam) datang kepada kami (karena kami sibuk dalam suatu diskusi). Dia bertanya: Apa yang kalian diskusikan?(Para sahabat) menjawab: Kami sedang berdiskusi tentang Hari Kiamat. Pada saatitu dia bersabda: Hal itu tidak akan datang sebelum kalian melihat sepuluh tanda dan (berhubungan dengan ini) dia menyebutkan kabut asap (Dukhan), Dajjal, Binatang Buas, matahari terbit dari barat, turunnya ‘Isa putra Maryam(‘alayhisalam), Ya’juj dan Ma’juj, dan gempa bumi di tiga tempat: satu di timur, satu di barat, dan satu di Arabia tempat berakhirnya api yang akan muncul dari Yaman, dan akan menggerakan manusia ke tempat berkumpulnya.”(Sahih Muslim)

The Messias - Isa Almasih a.s (Yesus Kristus) 
Taurat, Injil (bukan Bibble) dan Al Quran memberi keterangan kepada Bani Israel bahwa Tuhan berjanji untuk mengutus kepada mereka seseorang yang akan menjadi Nabi mereka, yang akan dikenal sebagai al-Masih, dan yang akan memerintah dunia dari tahta Raja Daud (‘alayhi salam).
Pada intinya, hal ini sama dengan nubuat kembalinya Masa Kejayaan Sulaiman (‘alayhi salam).

I Tawarikh (I Chronicles), 17:11-15, Nabi Natan berkata kepada Raja Daud tentang al-Masih dan menyebutnya Putra Daud: “Apabila umurmu sudah genap untuk pergi mengikuti nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, salah seorang anakmu sendiri, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. Dialah yang akan mendirikan rumah bagi-Ku dan Aku akan mengokohkan takhtanya untuk selama-lamanya. Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku. Tetapi kasih setia-Ku tidak akan Kuhilangkan dari padanya seperti yang Kuhilangkan dari pada orang yang mendahului engkau. Dan Aku akan menegakkan dia dalam rumah-Ku dan dalam kerajaan-Ku untuk selama-lamanya dan takhtanya akan kokoh untuk selama-lamanya.” Tepat seperti perkataan ini dan tepat seperti penglihatan ini Natan berbicara kepada Daud.”( I Tawarikh [I Chronicles], 17:11-15)

Umat Yahudi merasa gembira menerima berita tentang al-Masih yang dijanjikan. Tetapi mereka kebingungan tentang adanya dua gambaran yang menggambarkan dua potret yang berlawanan dari dia dan misinya. Yang pertama adalah Raja Penakluk yang akan merestorasi kerajaan ‘Umat Pilihan Allah’ (yang pada saat itu adalah umat Yahudi) di Tanah Suci dan akan memerintah dunia dengan kedamaian.

Dua ribu tahun lalu saat Allah Maha Tinggi menepati janjinya dan mengutus al-Masih, ‘Isa (Jesus) Putra Maryam, kepada Bani Israel, dia mendapati mereka berpegang pada bentuk ‘luaran’ agama sementara dengan sangat menyedihkan mengabaikan ‘hakikat internal’. Bahkan bentuk ‘eksternal’ pun dirusak karena mereka mengubah Taurat dan menulisnya ulang untuk memenuhi kepentingan mereka.

Namun Mereka Menolak Yesus sebagai "The Messiah" karena mereka menuduh bahwa Yesus adalah anak haram (Naudzubilah) karena kelahiranya yang tampa Ayah Biologis.

Selama Yesus menyampaikan ajaranya, selalu mendapat pertentangan dari para Rabbi (ulama Yahudi). Mereka selalu meminta Yesus memberikan tanda (memperlihatkan Mukjizat), jika tidak, maka mereka mengatakan Yesus adalah nabi palsu. Namun sebaliknya, jika Yesus memperlihatkan mukjizat, para Rabbi (ulama Yahudi) akan menuduh Yesus menggunakan ilmu Sihir & bekerja sama dengan Setan.

Puncak dari kekesalan para Rabbi adalah ketika Yesus dihadapan orang banyak menyampaikan kemarahanya kepada para Rabbi. Yesus mengutuk keras perbuatan para Rabbi yang melakukan Riba dengan menggunakan uang perbendaharaan kuil, untuk memperoleh keuntungan dari penduduk yang meminjam uang karena mereka dalam keadaan susah. Bahkan Yesus sampai mengacak-acak dan menjungkirbalikan meja. Inilah yang membuat Para Rabbi menjadi sakit hati. Mereka bekerjasama dengan pihak Romawi yang saat itu berkuasa, agar menyalib & menghukum mati Yesus.

Tetapi Allah Maha Tinggi telah menyatakan bahwa umat Yahudi ditipu untuk percaya bahwa ‘Isa (Jesus)(‘alayhi salam) telah dibunuh atau disalib:

“…Padahal mereka tidak membunuhnya, dan tidak menyalibnya, tetapi dibuat tampak demikian bagi mereka. Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentang (pembunuhan) ‘Isa, selalu diliputi keraguan tentang yang dibunuh itu. Mereka benar-benar tidak tahu, melainkan hanya mengikuti persangkaan belaka, karena sesungguhnya mereka tidak membunuhnya.”(al-Qur’an, an-Nisa, 4:157)

Al-Qur’an menyatakan bahwa Allah Maha Kuasa mengambilnya (mengambil jiwanya).

pernyataan tersebut dalam al-Qur’an:

“(Ingatlah), ketika Allah berfirman: wahai ‘Isa, Aku mengambilmu kembali (mengambil jiwamu -- kata yang digunakan adalah Waffa), dan mengangkatmu kepada-Ku dan menyucikanmu (dari kesalahan) orang-orang kafir…”(al-Qur’an, Ali Imran, 3:55)

Allah Maha Tinggi mengambil jiwa ‘Isa(‘alayhi salam) dan tidak mengembalikannya, maka kejadian. Kalau begitu, apa yang Allah Maha Tinggi lakukan dengan jiwa seseorang setelah dia mengambilnya? Mungkinkah Dia mengembalikan jiwa tersebut pada tubuhnya?

Al-Qur’an menegaskan bahwa Allah Maha Tinggi mengembalikan beberapajiwa setelah mengambilnya dari tubuh:“Allah mengambil jiwa-jiwa pada (saat)kematiannya dan orang-orang yang tidak mati Dia mengambil (jiwa-jiwa mereka) selama mereka tidur (jiwa orang-orang tidak diambil saat mereka terbangun, tetapi mereka akan mengalami hal itu saat tidur).

Kemudian untuk orang-orang yang Dia tentukan kematian (Maut), Dia mencegahnya kembali (jiwanya tidak dibolehkan kembali ke tubuhnya): tetapi sisanya Dia kembalikan (pada tubuh mereka) sampai suatu waktu yang telah ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berpikir.”(al-Qur’an, az-Zumar, 39:42)

Apakah hal ini terjadi pada kasus ‘Isa (‘alayhi salam)? Jawabannya dapat ditemukan pada dua pernyataan berikutnya dari al-Qur’an.Keempat, al-Qur’an menyatakan bahwa Allah Maha Kuasa membuatnya ‘tampak’ bahwa ‘Isa(‘alayhi salam) dibunuh.

Kemudian orang-orang yang mengamati peristiwa itu diyakinkan bahwa ‘Isa (Jesus)(‘alayhi salam)benar-benar mati (Maut):“…tetapi begitulah dibuat tampak bagi mereka…”(al-Qur’an,  an-Nisa, 4: 157)

Sekarang mungkin bagi kita menjawab pertanyaan: Kalau begitu, apa yang Allah Maha Tinggi lakukan terhadap jiwa itu setelah Dia mengambilnya?

Hal yang sama juga terjadi ketika kita sedang dalam keadaan tidur.

Allah Maha Tinggi mengambil jiwa ‘Isa (Jesus) (‘alayhi salam) saat dia masih di tiang salib, Allah Maha Tinggi kemudian meyakinkan orang-orang yang mengamati peristiwa itu bahwa ‘Isa (‘alayhi salam) telah mati.


Allah Maha Tinggi kemudian mengembalikan jiwa ‘Isa (‘alayhi salam) setelah dia diturunkan dari tiang salib dan saat tidak ada orang di sekitar yang dapat mengamatinya. Kemudian dia diangkat ke langit di mana dia akan turun kembali untuk membunuh Dajjal, kemudian ‘Isa (‘alayhi salam) akan menjadi raja, untuk memimpin dunia dari Jarusalem dengan adil.

Hingga Hari Ini Yahudi masih menunggu The Messiah yang dijanjikan itu. Padahal Allah SWT telah menepati janjinya,  Dua ribu tahun lalu saat Allah Maha Tinggi menepati janjinya dan mengutus al-Masih, ‘Isa (Jesus) Putra Maryam, kepada Bani Israel.


Saat ‘Isa mengkonfirmasi bahwa sesungguhnya dia adalah al-Masih yang dijanjikan dan saat dia dengan berani menentan. penyelewengan Bani Israel dari agama, hanya sedikit Bani Israel menerimanya dan percaya kepadanya namun sebagian besar dari mereka menolaknya.


Mereka Menolak Isa karena mereka mengaanggap Maryam telah melakukan perzinahan (Nauzubliah), bahwa ‘Isa (Jesus) al-Masih adalah anak haram (Nauzubliah), dan bahwa klaimnya sebagai al-Masih adalah bohong. Itu juga membuat mereka melakukan perbuatan paling jahat dan memalukan dalam sejarah, yaitu berusaha menyalib ‘Isa (Jesus) (‘alayhi salam), dan kemudian menyeru dengan bangga bahwa mereka berhasil membunuhnya. Peristiwa itu semakin menegaskan keyakinan mereka bahwa Isa adalah bukan The Messiah, karena Isa telah mati di salib. Sesungguhnya yang mereka nantikan itu adalah Al Masih Ad-Dajjal "The Messiah Palsu"


Baca Juga :


Reverensi:

Jumat, 25 September 2015

Bible bukan Injil - Apakah Bible Firman Tuhan ?

Bagaimana cara mengdentifikasi sebuah kitab yang dinyatakan berasal dari Tuhan adalah benar-benar Kitab Tuhan? Salah satu tes, dari sekian banyak tes adalah bahwa sebuah pesan yang berasal dari Yang Maha Mengetahui haruslah konsisten. Harus bebas dari ketidak-sesuaian dan pertentangan.



Dr.G.C Van Niftrik dan Dr. B.J Bolland :
"Kita tidak usah malu-malu, bahwa terdapat berbagai kekhilafan di dalam Alkitab; kekhilafan-kekhilafan tentang angka-angka perhitungan; tahun dan fakta. Dan tak perlu kita pertanggungjawabkan kekhilafan-kekhilafan itu pada caranya, isi Alkitab telah disampaikan kepada kita, sehingga kita akan dapat berkata: "Dalam naskah aslinya tentu tidak terdapat kesalahan-kesalahan, tetapi kekhilafan itu barulah kemudian terjadi di dalam turunan naskahitu. Isi Alkitab juga dalam bentuknya yang asli, telah datang kepada kita dengan perantaraan manusia" (Dogmatika Masa Kini, BPK Jakarta,1967, hal 298).

Baca juga:
Daftar Kontradiksi Perjanjian Lama & Perjanjian Baru
http://injilkristen.tripod.com

Dengan tulus kami, umat Islam meyakini bahwa segala sesuatu yang diajarkan Yesus berasal dariTuhan. Itulah Injil, berita baik dan petunjukdari Tuhan untuk bani Israil. Dalam seluruh hidupnya Yesus tidak pernah menulis sebuah kata pun, dan juga tidak memerintahkan seorang pun untuk melakukan hal tersebut. Injil yang dipergunakan saat ini adalah hasil pekerjaan tangan dari orang yang tidak diketahui namanya.

Menurut Islam, Bibble memang ada sebagian mengandung firman Tuhan, tapi ada begitu banyak keraguan di dalam isinya. Mereka yang menghormati bukti-buktinya tentuakan setuju bahwa Perjanjian Baru bukanlah sebuah kitab suci. Tapi bagi mereka yang hanya ingin menutup mata dan telinga karena semua ini tidak terasa nyaman dan memang tidak mudah untuk menjadi orang yang jujur, maka silahkan saja.

Baca juga:
Pandangan Al-Quran tentang Kitab Injii dan Taurat - Kitab Injil menurut Islam

Injil adalah kata yang sering digunakan, tetapi Injil yang bagaimanakah yang diajarkan Yesus? Dari 27 kitab Perjanjian Baru, hanya sedikit yang dapat diterima sebagai perkataan Yesus. Umat Kristen bangga dengan Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas, dan Injil Yohanes, tetapi tak ada sebuah pun Injil Yesus!

"Collins" pada halaman 139. Catatan dalam Injil ini dipersiapkan dan diedit oleh Pendeta David J. Fant, Litt. D., Sekretaris Umum perkumpulan Injil New York. Umumnya, jika pendeta Kristen yang baik mempunyaikeyakinan bahwa Injil adalah Firman Tuhan, mereka juga akan mengatakan hal yang sama, tetapi dengan jujur (malu-malu) mereka mengakui: "Penulis - Tidak diketahui! "

Dr. W Graham Scroggie dari Moody Bible Institute, Chicago, adalah salah seorang penginjil yang paling dihormati di dunia, menyatakan dalam bukunya "Is Bibble The Book Of God" .,.(halaman 17) mengungkapkan:
"Benar, Injil adalah bersifat manusia, meski beberapa orang yang tidak berdasarkan pengetahuan, telah menging-kari hal ini. Kitab-kitab itu telah melalui pikiran manusia, ditulis dalam bahasa manusia, dengan tangan manusia, dan mengandung gaya karakteristik manusia."
Dari 5.700 manuskrip Yunani yang seluruh atau sebagian darinya adalah Perjanjian Baru. Semua manuskrip ini berbeda-beda. 

Kenneth Cragg, Uskup Anglican dari Yerusalem, berkata dalam bukunya "The Call of the Minaret" pada halaman 277"Tidak begitu dengan Perjanjian Baru.... Terdapat penyingkatan dan editing, terdapat pilihan, reproduksi dan pembuktian. Di balik penulis Kitab tersebut terdapat pemikiran Gereja. Kitab tersebut mewakili pengalaman dan sejarah."

Bart D. Ehrman merupakan salah satu sarjana yang paling dihormati dalam bidang “kritikteks Bible.” Dia berkomentar:

“Kemungkinan, lebih mudah untuk menaruh masalah ini dalam studi perbandingan. Ada lebih banyak perbedaan dalam manuskrip Bible daripada banyaknya kata-kata di dalam Perjanjian Baru. Bahkan beberapa sarjana memperkirakan ada sebanyak 400.000 perbedaan di dalam manuskrip. Kenapa ada begitu banyak perbedaan dalam manuskrip-manuskrip ini?  Para sarjana menyimpulkan bahwa para penulis Bible tidak terlatih, tidak dapat dipercaya, banyak yang tidak kompeten, banyak yang buta huruf, dan beberapa dari mereka tidak jujur."

Plagiarisme Atau Pencurian Literatur
Plagiarisme berarti pencurian literatur. Disebut plagia-risme jika seseorang menyalin kata demi kata dari tulisan lain dan menjualnya sebagai miliknya sendiri. Matius, Markus dan Lukas. Ketiga penulis ini, siapa pun mereka, telah melihat dokumen umum tersebut.

Setelah dilakukan penelusuran manuskrip,ternyata ketika seorang penulis Bible telah menyalin sebuah kalimat dengan benar, kemudian menyalin sebuah kalimat dan membuat kesalahan, dan setiap kali mereka menyalin setelahnya, mereka juga menyalin kesalahan itu terus-menerus. 

Jelas bahwa mereka menyalinnya huruf per huruf bukan kata per kata. Dengan kata lain, mereka tidak mengerti apa yang mereka salin, bahkan ketika mereka salah mengeja sebuah kata, maka mereka akan terus menyalin kata yang salah itu dan begitu seterusnya, dan tidak memperbaiki kesalahan itu.

Hetzger dan Ehrman mengatakan:
“Hampir seluruhnya, jika tidak semua, dari para penulis Bible yang merupakan amatiran dalam seni menyalin dan ada banyak kesalahan, yang tanpa keraguan menyebabkan kerusakan dalam teks, seiring mereka terus menyalinnya.”

Profesor Cumptsy memperingatkan Para Penginjil:
"Tangan manusia, semuanya terlalu manusiawi, memainkan kerusakan terhadap yang dinama-kan Firman Tuhan ini- Injil. Meski demikian, para penginjil memaksa bahwa setiap kata, koma dan titik dari Injil adalah Firman Tuhan!"

Bible merupakan kumpulan dari banyak kitab. Bible yang saat ini dibaca orang-orang terdiri dari 27 kitab. Dan sebanyak 9dari 27 kitab adalah palsu atau diduga kuat dipalsukan. 9 kitab yang mana saja? Efesus, Kolose, II Tesalonika, I Timotius, II Timotius, Titus, I Petrus, II Petrus, dan Yudas. Sepertiga dari injil-injil di Perjanjian Baru merupakan kitab palsu atau diduga palsu.
Graham Stanton berkomentar
Semua gospel, tidak seperti hampir seluruh tulisan Graeco Roma, adalah tanpa nama. Nama-nama gospelnya yang seakan-akan memberikan nama dari si pengarang, (Gospel menurut....) bukanlah bagian dari manuskrip aslinya karena mereka baru ditambahkan pada abad ke-2.”

72 pakar Alkitab internasional yang tergabung dalam“The Jesus Seminar”dengan kerendahan hati & dengan jujur menyatakan :


"82% persen kalimat yang katanya diucapkan Yesus di dalam kitab-kitab Injil sebenarnya tidak pernah diucapkan oleh Yesus."



“Eighty-two percent of the words ascribedto Yesus in the Gospels were not actually spoken by him.”


Jadi siapa Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes? Bukan nabi dan tidak punya hubungan dengan Yesus

The Plain Truth, Sebuah jurnal/majalah Kristen yang berpusat di Amerika dalam judul"The Bible- world's Most Controversial Book." (Juli 1975) mengungkapkan:
"Bibble Secara kontinyu telah disalah-gunakan dan diselewengkan untuk membuktikan hampir setiap kejahatan yang dikenal manusia"

Markus adalah sekretarisnya Petrus dan Lukas adalah temannya Paulus. Dalam Gospel Lukas dan Matius, ada daftar nama-nama murid Yesus, tapi Markus dan Lukas tidak masuk daftar nama itu, jadi mereka bukan muridnya Yesus. Meskipun jika mereka yang menulis Gospel, tapi mereka bukanlah murid Yesus.

Graham Stanton membuat pertanyaan yang menarik:
“Apa alasannya untuk menerima Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes sebagai kitab yang benar? Karena secara umum disetujui bahwa Markus dan Yohanes tidak ditulis oleh nabi. Dan Lukas kemungkinan tidak punya hubungan dengan nabi.”

Professor Ehrman bahkan lebih tajam lagi dalam analisisnya:
“Sarjana yang kritis sebagian besar sepakat bahwa Matius tidak menulis Gospel yang pertama, Yohanes tidak menulis Gospel yang keempat, dan Petrus tidak menulis I Petrus dan kemungkinan juga tidak menulis II Petrus. "

Dalam kata pengantar terjemahan Injil Lukas, seorang penginjil, J.B. Phillips, mengatakan - 
"Dalam segala penga-kuannya, Lukas dengan teliti membandingkan dan mengedit bahan-bahan tulisannya, tetapi kelihatannya dia mempunyai kecenderungan untuk menambahkan bahan-bahan yang berhubungan dengan Tuhan, dan kita bisa menebak secara masuk akal pada sumber-sumber tulisan yang dibuatnya"

Tidak ada satupun kitab Perjanjian Baru yang pernah ditulis oleh murid-murid Yesus, tapi ada kitab ditulis Paulus. 

SURAT - SURAT PAULUS



Apakah semua ini terdengar akrab bagiAnda? Teologi Paulus menjadi dominan dalam gerakan Kristen.Paulus berkhotbah selama sekitar 30 tahun setelah masa Yesus.Dia menyebarkan pandangannya melalui perjalanan misinya di banyak negara dan ia menulis surat kepada jemaat-jemaat muda yang ia didirikan atau mengunjungi.Surat-suratnya disimpan dan beredar di kalangan orang Kristen awal.

*.Surat Roma - Rasul Paulus
*.Pertama Surat kepada jemaat di Korintus - Paul
*.Kedua Surat kepada jemaat di Korintus - Paul
*.Surat kepada jemaat Galatia - Paul
*.Surat ke Efesus - Paul
*.Surat kepada jemaat Filipi - Paulus
*.Surat Kolose - Paul
*.Pertama Surat Tesalonika - Paul
*.Kedua Surat ke Tesalonika - Paul
*.Pertama Surat Timotius - Paul
*.Kedua Surat Timotius - Paul
*.Surat kepada Titus - Paul
*.Surat kepada Filemon - Paul
*.Surat Ibrani - Anonymous, tradisional dikaitkan dengan Paul.

Tentu saja, dari 13 kitab di dalam Perjanjian Baru yang berdasarkan namanya, 7 diantaranya ditulis oleh Paulus dan disepakati oleh hampir semua sarjana sebagai kitab otentik.”

Nyonya Ellen G. White, seorang "Nabi" gereja Advent Hari Ketujuh, dalam komentar Injilnya pada buku pertama halaman 14, memuat pengakuan tentang kesalahan "Kitab Suci Injil". mengungkapkan:
"Injil" yang kita baca saat ini adalah hasil pekerjaan banyak penyalin yang dalam banyak hal."

Sebuah Pemeriksaan Dr Graham Scroggie pada halaman 29 dalam buku yang telah disebutkan tadi mengaku: "Marilah kita benar-benar jujur sewaktu membahas permasalahan ini, (apakah Injilfirman Tuhan?). Pikirkan bahwa kita hendak mendengar apa yang dikatakan Injil tentang hal tersebut.
John Davidson,dari Cambridge University dalam bukunyaThe Gospel of Jesus, halaman 812-813 mengatakan: "Paulus aktif (menjalankan misi Kristen) ditahun 50an sampai 60an ketika murid- murid Yesus masih hidup, baik di Patestina maupun di tempat lain, dan mereka tidak akan pernah mempercayai keterangan Paulus tentang Tuan mereka (Yesus). Bagi murid-murid Yesus, posisi Paulus selalu dianggap sebagai ancaman"

"Paul was active in 50s and 60s AD when many of Jesus' direct disciples were still alive, both in Palestine and elsewhere, andthey would never have believed Paul in preference to their own Master. Amongst the disciple of Jesus, Paul's position always seem to have been that ofan enemy"

John Davidson, kembali menyatakan: "Kemana saja Paulus pergi, nampaknya Paulus menjadi provokator kerusuhan baru. Para murid Yesus di Yerusalem tidakpernah merasakan persoalan serumit ini sebelumnya."

"Where ever he went, Paul seemed to stir up new trouble. The disciples living in Jerusalem had never previously encountered such extreme difficulties"


Dari total 27 Kitab Perjanjian Baru, lebih setengahnya ditulis oleh Paulus.bahwa dalam "Injil" yang merupakan Kitab Suci Yesus, sembilan puluh persen lebih dari 27 Kitab Perjanjian Baru ditulis dengan tinta hitam.Ini merupakan pengakuan terus terang dalam Injil. Misionaris Kristen juga mengakui bahwa sebenarnya berasal dari Paulus.Paulus sendiri mengatakan:

“tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliannya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang pendusta” (Roma 3 : 7). 

Ayat ini menyatakan (menurut anggapan mereka) bahwa “Berbohong demi menyebarkan doktrin adalah dibenarkan”,

A.N. Wilson dalam bukunya"Paul the Mind of the Apostle"halaman 25:
"Fakta Arkeolog memperlihatkan bahwa Tarsus adalah pusat kegiatan Penyembahan Dewa Mithra sampai dengan keruntuhan Kerajaan (Romawi). Ciri yang paling jelas dari penyembahan Dewa Mithra adalah upacara meminum darah sapi atau meminum secangkir anggur yang melambangkan darah). Kalaupun orang tua Paulus adalah orang Yahudi yang mengharamkan darah, tetapi karena Paulus sejak kecil sudah terbiasa dengan upacara penyembahan berhala ini, sehingga baginya, darah sudah merupakan sumber kekuatan dan penebus dosa sesuai dengan ajaran penyembah Dewa Mithra dan Dewa Herakles."

"Archeologists show that Tarsus was a centre of keen Mithraic worship until thedownfall of the Empire. The most distinctive feature of Mithraic worship isthat the initiates either drank the blood of the sacred bull or drank a chalice of wine as a symbol representation of blood"
Surat Paulus Kepada Jemaat di Korintus:
"Bukankah cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Kristus?" (1 Korintus 10:16)

Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah- mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku." 

Demikian juga dibuat- Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu." (Lukas 22:19-20)



Baca juga:
SEX IN THE BIBLE : Ayat-ayat Porno di Bible - Bible Bukan Injil


Mungkinkah Tuhan Yang Maha Kuasa memerintahkan dan mengajarkan keadaan yang tidak layak ini.Nilai moral bagaimana yang bisa Anda dapatkan? 



George Bernard Shaw, pemikir dan dramawan besar Inggris, sewaktu membaca Kitab Suci Injil dengan teliti mengatakan bahwa kitab tersebut adalah....


"Kitab yang paling berbahaya di bumi. Jaga kitab tersebut dalam keadaan ter-kunci: larang anak-anak Anda membacanya."


Dan majalah The Plain Truth, sebuah terbitan "World Church of Tomorrow," dalam salah satu artikelnya mengatakan,"Banyak badan sensor akan memberi Injil rating X."


Dr. Jones mengatakan:
"Berapa banyak lagi kerusakan permanen dari kisah perampokan dan pembunuhan, perzinahan dan sifat kebinatangan dalam Kitab Suci Injil terhadap anak-anak Kristen, bisa diukur dari berita-berita di koran harian kita. Jika sumber moral kaum Barat seperti itu, tak heran jika kemudian kaum Metodis dan Katolik Roma memberkati perkawinan antara kaum Homosexual di dalam 'Rumah Tuhannya' dan 8000 gay berparade di Hyde Park London."

REVERENSI:
*.Dr. W Graham Scroggie,Moody Bible Institute, Chicago,"Is Bibble The Book Of God" 
*.Prof Ehrman, "Mis Quoting Jesus".
*.The Sierra Encyclopedia 1996
*.Hj Irena Handono, "Paulus Pendiri Kristen."
*.Seikh Ahmeed Deedad, "Al Quran, The Miracle of Miracle".
*.John Kaltner, "Ishmael Instructs Isaac: An Introduction to the Qu'ran for Bible Readers
*.Hawting G R 1999: " From Polemic to History, Cambridge University Press."
*.John Kaltner, "Ishmael Instructs Isaac: An Introduction to the Qu'ran for Bible Readers
*.A.N. Wilson, "The Mind of Paul the Apostle."

Dosa Warisan, Penebusan Dosa Dengan Darah Yesus - Kepada siapa tebusan darah ini dibayar? Tuhan atau Setan?

Para nabi Allah tidak ada yang mengajarkan Dosa Waris dan Penebusan Dosa. Risalah Allah yang dibawa oleh semua nabi-Nya itu pada hakekatnya sama saja, yaitu Tauhid dan amal shalih. Semua nabi menekankan adanya tanggung jawab individu atas segala perbuatan setiap manusia
(Yehezkiel 18:20, Ulangan 24:16, Matius 16:27, Yeremia 31:29-30, II Tawarikh 25:4).


Dosa Warisan Dosa Warisan menurut doktrin ke-Kristen-an adalah Dosa yang diwarisi oleh anak keturunan Adam dari Adam as. yang terjadi karena telah tergoda oleh Iblis sehingga melanggar peraturan Allah yaitu memakan pohon larangan. Dosa Adam dan Hawa ini menyebabkan Adam yang semula direncanakan hidup kekal dalam taman Eden (Surga) menjadi tidak kekal dan binasa untuk selama-lamanya, akibat ini juga ditanggung oleh anak keturunan Adam, sehingga anak keturunan Adam-pun menjadi keturunan yang tidak kekal dan akan binasa untuk selama-lamanya. Itulah yang dimaksud dosa warisan dalam doktrin ke-Kristen-an.

Teori Paulus tentang mengapa Yesus harus mati dijelaskan dalam surat Paulus kepada orang-orang Kristen di Roma.Paulus menggunakan kisah "Adam dan Hawa" dalam buku Ibrani Kejadian untuk menjelaskan asal-usul dosa dan kematian.

"Oleh karena itu dosa masuk ke dalam dunia melalui satu orang (Adam) dan kematian, melalui dosa, sehingga kematian menyebar kepada semua orang karenasemua orang telah berbuat dosa" (Roma 5:12).

Teori Paulus tentang mengapa Yesus harus mati dijelaskan dalam surat Paulus kepada orang-orang Kristen di Roma.Paulus menggunakan kisah

"Adam dan Hawa" dalam buku Ibrani Kejadian untuk menjelaskan asal-usul dosa dan kematian."Oleh karena itu dosa masuk ke dalam dunia melalui satu orang (Adam) dan kematian, melalui dosa, sehingga kematian menyebar kepada semua orang karenasemua orang telah berbuat dosa" (Roma 5:12).

Paulus menulis bahwa orang-orang diselamatkan dari dosa oleh kematian Yesus di kayu salib (penyaliban-Nya), Pengorbanan darah untuk menebus dosa.

Paulus mengatakan bahwa keselamatan hanya bisa didapat dengan cara menuruti segala perintah(Matius 19: 16-17). 


Paulus telah memakukan hukum dan perintah di kayu salib (Kolose 2: 14) dan mengaku bahwa keselamatan hanya bisa didapat melalui kematian dan kebangkitanYesus: "Tetapi andai kata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami, dan sia-sialah kepercayaanmu.
"(Injil - 1 Korintus 15: 14).

Paulus berusaha membuat orang percaya bahwa Yesus harus mati di salib. Karena jika Yesus tidak mati tidak ada penyelamatan/penebusan dosa

"Tapi Tuhan menunjukkan kasih-Nya bagi kita bahwa ketika kita masih berdosa Kristus (Yesus) mati untuk kita. Karenaitu kami sekarang dibenarkan oleh darah-Nya, jauh lebih akan kita diselamatkan oleh dia dari murka Allah" (Roma 5 : 8-9)

Baik murid-murid maupun umatnya Yahudi, tidak pernah berkeyakinan bahwa mereka telah jatuh ke dalam dosa abadi dan bahwa hanya Yesuslah satu-satunya yang akan menyelamatkan mereka melalui darahnya di tiang salib.Mulai dari Nabi Adam as hingga Yesus, Tuhan tidak pernah memerintahkan seorang Nabi pun untuk mengajarkan dosa warisan & penebusan dosa. Karena memang Tujuan Tuhan mengutus para Nabi untuk menuntun manusia untuk tidak melakukan persembahan, sesajen dan tumbal seperti yang dilakukan orang-orang Romawi, Yunani kuno, Majusi, dan lain-lain.

Ajaran Yesus sangat berbeda dengan Paulus. Karena Yesus adalah Orang Yahudi. Kitab Imamat dalam Alkitab Ibrani menggambarkan jenis pengorbanan yang ditawarkan di kuil di Yerusalem untuk "menebus" dosa-dosa, yang dilakukan secara sadar dan tidak sadar.

Untuk dosa yang dilakukan secara sadar terhadap sesama, restitusi diperlukan dan "ram (domba jantan) yang tidak bercela" dikorbankan di kuil sebagai korban penebus "untuk membuat pendamaian bagi orang itu (orang berdosa) di hadapan TUHAN, dan ia (orang berdosa ) akan diampuni untuk hal yang satu dapat lakukan dandengan demikian menjadi bersalah"(Imamat 6: 6-7).

Persembahan pengorbanan ram (domba) dianggap suatu tindakan ketaatan kepada Allah. 

Namun Paulus menafsirkan penyaliban Yesus sebagai tindakan ketaatan kepada Allah untuk menebus dosa manusia.Paulus menulis,  "Sebab seperti oleh ketidaktaatan (Adam) satu orang banyak dibuat orang berdosa, sehingga dengan (Yesus) ketaatan satu orang banyak akan menjadi orang benar" (Roma 5:19).

Paulus menyimpulkan bahwa keselamatan dari dosa dan kematian datang kepada individu yang menerima Yesus sebagai "Tuhan" dan percaya pada kebangkitan Yesus. Paulus menulis, "Karena jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan" (Roma 10: 9).

Gagasan bahwa Yesus adalah"berdosa" berasal dari Paulus.Paulus menulis, "Demi kami Dia (Allah) membuat dia (Yesus) menjadi dosa yang tidak mengenal dosa, supaya dalam Dia kita dibenarkan Allah" (2 Korintus 5:21).Seorang penulis kemudian dalam kitab Pertama Petrus disebut Yesus sebagai "anak domba yang tidak bercela atau tempat."


Surat-surat Paulus milik sastra Yunani dan memiliki afinitas untuk literatur Stoic dan Sinis.Pengetahuan tentang Kitab Suci terbatas pada terjemahan Yunani.Paul menginvestasikan kebudayaan Yunani yang dipadukan dengan sejarah dan Alkitab Yahudi. 


SURAT - SURAT PAULUS




*.Surat Roma - Rasul Paulus
*.Pertama Surat kepada jemaat di Korintus - Paul
*.Kedua Surat kepada jemaat di Korintus - Paul
*.Surat kepada jemaat Galatia - Paul
*.Surat ke Efesus - Paul
*.Surat kepada jemaat Filipi - Paulus
*.Surat Kolose - Paul
*.Pertama Surat Tesalonika - Paul
*.Kedua Surat ke Tesalonika - Paul
*.Pertama Surat Timotius - Paul
*.Kedua Surat Timotius - Paul
*.Surat kepada Titus - Paul
*.Surat kepada Filemon - Paul
*.Surat Ibrani - Anonymous, tradisional dikaitkan dengan Paul.


Doktrin Paulus dapat diringkas sebagai berikut:

(1) "Kristus telah mati karena dosa-dosa kita" - Hukuman untuk dosa adalah maut, tetapi Yesus adalahAnak Allah dan berdosa Allah yang mati di kayu salib untuk membayar hukuman mati atas nama umat manusia.

(2) "Dia (Yesus) telah dibangkitkan, pada hari ketiga" - Allah telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati pada hari ketiga dan memberinya wewenang sebagai "tuan"(penguasa) atas seluruh umat manusia, dan siapa pun "mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan "dan" percaya bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati "akan diselamatkan dari dosa dan kematian.


Apakah semua ini terdengar akrab bag iAnda? 
Teologi Paulus menjadi dominan dalam gerakan Kristen.Paulus berkhotbah selama sekitar 30 tahun setelah masa Yesus.Dia menyebarkan pandangannya melalui perjalanan misinya di banyak negara dan ia menulis surat kepada jemaat-jemaat muda yang ia didirikan atau mengunjungi.Surat-suratnya disimpan dan beredar di kalangan orang Kristen awal.

Paulus melihat Tuhan sebagai malaikat yang jatuh atau lebih buruk, yaitu setan itu sendiri. Kristen mengklaim Yesus menciptakan alam semesta sebelum Dia menjadi manusia.

Ini adalah sinkretisme antara (Kristen) Kristologi dan (sekuler) Platonisme ... Platonisme adalah pemahaman dasar tentang pengoperasian kosmos, yang melihat dunia materi secara dualistik ;dipisahkan dari Allah yang transenden,tetapi dikomunikasikan dengan dengan logo (pikiran, kebijaksanaan, kreativitas).Dalam istilah sederhana: Platonisme memikirkan dunia roh baik dan dunia fisik sebagai kejahatan. Ini keyakinan khas Paulus, itu bukan dari Allah, tapi diberi oleh orang lain.

Tuhan menyesal dan pilu hati menciptakan manusia (Kejadian 6:5-6, Keluaran 32:14).
Tuhan mengah-mengah, megap-megap, dan mengerang seperti perempuan yang melahirkan? (Yesaya 42:13).
Tuhan lelah kepayahan dan kecapaian? (Keluaran 31: 17).


Paulus menganggap (Pencipta) tidak berarti baik, tapi ceroboh dan tidak kompeten bodoh yang menciptakan dunia sebagai penjara spiritual.


Salah satu bagian favorit Pauline Kristen yang jelas menunjukkan kita seharusnya tidak repot-repot berusaha untuk menjaga Hukum Allah berasal dari bagian pertama dari kitab Roma. Langsung dari ... dalam bab 1, Paulus mencoba membuat beberapa tempat mendasar yang untuk terus membangun doktrinnya.
Dia berkata; 

Untuk di dalamnya kebenaran Allah nyata dari iman kepada iman;seperti ada tertulis,"Orang benar akan hidup oleh iman". (Roma1:17)

Wilson Bdalam buku yang sama, pada halaman 27 menyatakan:Ketika Paulus mendengar cerita tentang penyaliban Yesus, yang "katanya" mati, yang "katanya" bangkit kembali, dia yakin bahwa inilah "Kristus Baru" yang 'bangkit dari antara orang mati.'

"Paul was to develop into a richly imaginative, but confused, religious genius who was able to draw out a mythological and archetypical significance from the death of Jewish hero, Jesus of Nazareth" 

dalam bukunya yang sama halaman 166,Wilson mengatakan:

"Paulus lah yang menafsirkan penyaliban Yesus sebagai penyelamat manusia. Menurutnya darah Yesus di tiang salib mirip dengan darah sapi yang menyelamatkan menurut para penyembah dewa Mithra."
"Paul's invention of the Christian Eucharist, as an addition to the 'agape meal' or love-feast practiced by all Christians, is of apiece with his understanding of the sacrificial nature of Christ death, which he saw in the same light that the followers of Mithra saw the death of the sacrificial bull. Thiswould have had a powerful appeal to the pagan in Corinth , though it would have been meaningless, and highly distasteful, to the Jews."


Minard J Erickson, seorang Teolog dalam bukunya"Christian Theology", halaman 793 menyatakan:


"Manusia dikuasai dan dikontrol oleh setan."

"Satan established control over man... Satan now is the governing power in theworld. As world ruler, his right can not simply be set aside."


Setan menguasai manusia... Saat ini setan adalah yang berkuasa memerintah di dunia. Sebagai penguasa dunia, Setan hanya mau membebaskan manusia kalau ditebus dengan darah Kristus.Pernyataan Paulus dalam Suratnya kepada jemaatnya di Efesus .

Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu penebusan dosa" (Efesus 1:7)


Chadwick,Religious Professor di Oxford dan Cambridge University,dalam bukunya The Early Church,halaman. 18-19 menyatakan:

"Di zaman dahulu setiap orang tahu setidak-tidaknya tiga hal tentang orang Yahudi; mereka tidak akan terlibat langsung ataupun tidak langsung dengan para penyembah berhala (yang dapat dipandang anti sosial), mereka bukan hanya tidak akan makan daging sesajen untuk para dewa,tetapi segala macam daging babi (yang dianggap lucu), dan mereka menyunatkan anak laki-laki mereka."

"In the ancient world every one knew at least three thingsabout the Jews; they would not be associated either directly or indirectly with any pagan cult (which seem anti social), they refuse to eat not only meat that had been offered in sacrifice to the gods but also all pork (wich seemedrediculous), and they circumcised their male infant"



Dua orang pakar Alkitab dan Naskah Laut Mati, Michael Baigent dan Richard Leigh dalam buku mereka The Dead Sea Scroll Deception, halaman 266 dan 321 malah mencap Paulus sebagai orang kafir pertama yang mengkhianati ajaran Yesus:

"Paulus pada hakekatnya adalah orang kafir 'Kristen' pertama, dan ajarannya - yang kemudian menjadi landasan ajaran Kristen - adalah penyim-pangan yang kejidari ajaran 'asli' dan 'murni' yang dimuliakan oleh para pemimpin (Gerakan Yesus). Apa yang sejak dahuludianggap syirik dalam ajaran Yahudi (Yesus), saat ini menjadi ajaran Kristen."

"Paul is in effect the first 'Christian' heretic, and that his teachings - which become the foundation of later Christianity - are a flagrant deviation from the 'original' and 'pure' form extolled by the leadership... What had been heresy within the framework of Judaism was nowto become the orthodoxy of Christianity."


Bahkan Chadwick kembali mengatakan sejak tahun 85, orang- orang Yahudi mengutuk para pengikut Paulus setiap kali mereka beribadah, karena ajaran Paulus yang memperanakan Tuhan dan mempetuhankan manusia.

Pernyataan Paulus kepada jemaatnya di Korintus:

"taatnya" Allah kepada tuntutan Setan."Sebab kamu telah dibeli (oleh Allah) dan harganya telah lunas dibayar (kepada setan dengan darah Kristus): Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!" (I Korintus 6:20)

Dukungan Origen terhadap pernyataan Paulus tentang ketaatan Allah memenuhi tuntutan Setan ini dapat dilihat dalam komentarnya terhadap Matius 13 :28 dalam buku Christian Theology halaman 793:

"Kepada siapa tebusan ini dibayar? Sudah tentu bukan kepada Allah. Dia tidak mungkin membayar tebusan kepada dirinya sendiri. Akan tetapi ia haus dibayar(oleh Allah) kepada kejahatan. karena dialah yang membelenggu kita sampai tebusan, yakni nyawa Yesus, dibayar... Oleh karena itu tebusan ditetapkan, dibayarkan kepada dan diterima oleh Setan."

"To whom this ransom paid? Certainly not to God. He would not pay a ransom to himself. Rather, it must have been paid to the evil one, for it was he who held us captive until the ransom, namely, the soul of Jesus, was paid... So the ransom was detemined by, paid for, and accepted by Satan"

Paulus harus berakhir dengan kenyataan yang berlawanan dengan apa yang dikatakanya, bahwa Yesus sendiri turun dari sorga dan mereka akan diangkat bersama-sama kedalam kerajaan sorga, menyongsong Tuhan di angkasa kemudian hidup selama-lamanya.


Justru bukan Yesus yang menjemput Paulus,melainka npedang kaisar Neroyang memenggal leher Paulus di Roma tahun 64 Masehi

Teks Alkitab sendiri, tidak mungkin Yesus sebagai penebus dosa karena :


1. Yesus sebagai manusia juga tidak luput dari melakukan dosa, antara lain, Yesus membunuh 2000 babi atas permintaan rohjahat.

2. Yesus secara tidak langsung meyatakanbahwa dirinya juga berdosa, dalam sebuahkisah Alkitab, Yesus bersabda ?bagi siapa saja yang tidak mempunyai dosa maka ia yang pertama melempari batu pezinah itu?. Lalu tidak ada seorangpun yang melempari pezinah yang sedang disidang karena mereka merasa mempunyai dosa, termasuk Yesus juga tidak melempari pezinah yang dimaksud, artinya Yesus secara tidak langsung menyatakan dirinya manusia yang tidak luput dari dosa.

3. Yesus dalam Alkitab pernah bersabda :?Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya ?, sementara Yesus dalam kisah yang lain dalam Alkitab dikisahkan pernah diciumi, dibelai dan diberi aroma-aroma wewangian yang selalu digunakan oleh orang-orang Yahudidalam PASUTRI, sementara wanita tersebut adalah seorang pelacur yang terkenal reputasi kepelacurannya yang artinya seorang pelacur yang sangat mempesona dan bukan istri Yesus, juga Yesus dikisahkan sangat menginginkan hal tersebut. Bukankah kisah Alkitab tersebut menunjukkan Yesus telah berbuat dosa ?

4. Bila kisah pada point 3 di atas benar, maka sebenarnya wanita tersebut adalah istri Yesus, karena tidak mungkin seorang nabi melakukan perbuatan zinah semacamitu, dan yang paling mungkin adalah para pengarang Injil tidak mengetahui Yesus telah menikah seperti tidak tahunya para pengarang Injil tentang kisah Yesus antara umur 13 s/d 30 tahun.

5. Yesus sendiri tidak pernah bersabda, bahwa Aku datang untuk menebus dosa asal yang pernah diperbuat oleh bapak dan Ibu kita Yaitu Adam as dan Hawa as.

Secara logis, Yesus tidak mungkin menjadipenebus dosa karena 5 point di atas, apalagi Yesus juga masih keturunan Adam yang menurut doktrin dosa warisan setiap keturunan Adam telah mempunyai dosa yang disebut dosa asal atau warisan, padahal salah satu syarat sebagai penebus dosa adalah manusia suci yang tidak mempunyai dosa termasuk dosa asal.

Bila Yesus tidak layak menjadi penebus dosa, pertanyaan yang dapat lahir dari para pengiman dosa warisan adalah ? Lalu siapa yang menjadi penebus dosa bila bukan Yesus?

Pertanyaan itu wajar bila keluar dari orang yang di benaknya telah tertanam kuat doktrin dosa warisan, namun bagi orang-orang yang terbebas dari doktrin, maka akan bertanya ? benarkah dosa warisan itu ada, karena bila ada dan Yesus tidak layak menjadi penebus dosa, maka sia-sialah segala kehidupan manusia di dunia ini ?

Namun, tidak satu ayatpun yang berasal dari Allah, para nabi, orang-orang suci dan Yesus sendiri yang menyebut bahwa dosa warisan memang ada sebagai akibat dosa Adam. 

Adam memang telah berbuat dosa, tetapi dosa itu ditanggung anak keturunannya tidak berdasar sama sekali kecuali hanya menduga-duga saja. Ajaran dosa warisan baru ada setelah Yesus tidak ada lagi di bumi, dosa warisan baru dikenalkan beberapa tahun oleh orang yang mengaku-aku mendapat mandat dari Yesus, padahal tidak ada satu mukjizatpun sebagai penjamin bahwa orang tersebut adalah penerima mandat ajaran Allah dan Yesus, padahal sejak awal hingga zaman nabi Muhammad, setiap rasul Allah pasti mempunyai mukjizat untuk membuktikan bahwa segala ajarannya bersumber dari Allah. 

Seperti Yesus yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit yang tidak bisa disembuhkan seperti kebutaan dan dapat menghidupkan orang mati sebagai bukti Yesus utusan Allah, sehingga umatnya layak untuk mempercayainya, sementara orang yang mengajarkan dosa warisan yaitu PAULUS, sama sekali tidak mempunyai mukjizat, padahal ajaran DOSA WARISAN sama sekali baru yang tidak pernah diajarkan sebelumnya, sudah semestinya ada kemukjizatan pada diri Paulus untuk mendukung ajarannya bahwa semua berasal dari Allah.

Dosa warisan hanyalah mengikuti ajaran PAULUS yang dahulu bernama SAULUS yang selalu mengejar-ngejar murid-murid Yesus dan membunuhnya, kemudian mengaku bertaubat karena ditemui Yesus untuk mengemban tugas dari-nya, Dosa warisan hanyalah penafsiran yang dilatar belakangi peristiwa jatuhnya Adam ke dalam dosa yang ditafsirkan dosa tersebut ditanggung juga oleh anak keturunannya.

Kemustahilan Dosa Warisan

Kemustahilan Pertama adalah, dalam doktrin dosa warisan, manusia sejak lahirnya telah menanggung dosa asal yang diperbuat oleh Adam as. padahal seorang manusia yang baru lahir tidak tahu-menahu tantang perbuatan Adam dan tidak ikut merasakan kenikmatan perbuatan dosa Adam, dan belum pernah berbuat dosa sedikitpun, mungkinkah Allah mengajarkan dosa warisan sementara Allah dalam Bible telah mengajarkan tidak ada dosa warisan :


Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya. 
Yehezkiel 18:20

Kemustahilan kedua, doktrin dosa warisan menjadikan Allah sebagai Allah yang tidak teliti dalam berencana sehingga gagal merencanakan Adam dan Hawa hidup kekal di Taman Eden, dan doktrin tersebut secara tidak langsung menyatakan Allah telah kalah dengan Iblis sehingga rencananya gagal. Kemustahilan kedua ini menunjukkan bahwa doktrin dosa warisan hanyalah karangan manusia yang salah menafsirkan sebuah kisah.

Kemustahilan ketiga, menurut doktrin dosa warisan, selama dosa itu belum ditebus, maka anak keturunan Adam tidak akan dapat mencapai kekekalan seperti rencana Allah mula-mula, yaitu yang semula direncanakan kekal dalam taman Eden menjadi ? lahir-besar-mati dan tidak hidup kembali untuk selama-lamanya, artinya binasa begitu saja menjadi tanah.

Menurut doktrin dosa warisan tersebut, orang-orang yang hidup sebelum Yesus menebus dosa warisan, akan mati binasa dan tidak berhak masuk ke sorga, seperti nabi Nuh, Ibrahim, Ishak, Musa dan orang-orang suci lainnya, padahal perjuangan dan pengorbanan mereka sangatlah besar untuk menegakkan agama Tauhid, anehnya, mereka sama sekali tidak berhak masuk ke dalam sorga, nasib mereka sama dengan nasib para perampok, pezinah, pencuri, Fir?aun dan orang-orang berdosa dan jahat lainnya juga sama dengan nasib semua hewan yang pernah hidup di bumi ini yaitu binasa begitu saja dan tidak berhak masuk sorga.

Gelar suci, mulia dan diberkati tidak ada artinya bagi orang-orang suci dan nabi-nabi suci, karena mereka bernasib sama dengan orang-orang yang mendapat gelar jahat, pezinah, koruptor, fir?aun, terkutuk dan lain-lain bahkan sama dengan nasib hewan yang bergelar menjijikkan, buas, beracun, bunglon yaitu semua gelar tersebut sama-sama tidak mendapatkan balasan, sungguh beruntung orang yang telah bergelimang dosa dan puas dalam hidup ini dan sungguh bodoh orang-orang sholeh yang telah mengorbankan hidupnya demi agama tauhid, untuk apa jiwa dan raga dikorbankan dan diperjuangkan demi Agama Allah kalau semua berakhir sama dengan para pembangkang.

Sementara itu, masih menurut doktrin dosa warisan, walaupun dia seorang pelacur, perampok, pemalas, koruptor asal mati mengimani akan adanya dosa warisan dan adanya penebusan dosa oleh Yesus, maka dia berkesempatan masuk ke dalam sorga, mereka lebih mulia dari pada nabi Nuh, Ibrahim, Musa, Harun dan orang-orang suci lainnya.

Tentu saja doktrin semacam ini, menempatkan Allah yang mengatur alam dan segala kehidupan manusia sebagai Allah yang tidak adil, karena orang-orang suci sebelum Yesus seperti Nuh, Ibrahim, Musa dan lain-lain diberikan nasib yang sama dengan Fir?aun, pelacur, perampok dan hewan, sementara orang-orang setelah Yesus diberi kesempatan mendapatkan kemuliaan di sorga walaupun perjuangan dan pengorbanannya tak sebanding dengan para nabi-nabi sebelum Yesus.

Tentu saja, dengan doktrin dosa warisan, mau tidak mau harus menyatakan Allah telah berbuat dzalim dan tidak adil, padahal Allah Maha Adil dan Maha Pengasih, maka mustahil ajaran Dosa Warisan berasal dari Allah SWT.

Bila mustahil dosa warisan berasal dari ajaran Allah, padahal doktrin dosa warisan itu ada, salahkah bila kita menyimpulkan bahwa dosa warisan hanyalah karangan manusia yang berasal dari kesalahan tafsir atas kisah jatuhnya Adam-Hawa ke dalam dosa. ? (al-islahonline)


REVERENSI:
A.N. Wilson in his book "The Mind of Paul the Apostle.
Ralph Edward Woodrow in his book "Babylon Mystery Religion." Henry Chadwick, Religious Professor at Oxfordand Cambridge University, in his book "The Early Church."
John Davidson, of Cambridge Universityin his book "The Gospel of Jesus."
Books DR. H. Sanihu Munir, SKM, MPH.
Michael Baigent and Richard Leigh in their book "The Dead Sea Scrolls Deception."