Laman

Jumat, 31 Juli 2015

Mengenang Kejayaan Islam di Granada, Andalusia (Spanyol)

Sekitar tahun 1240 M, Spanyol yang muslim sedang dalam keadaan terpuruk dan mengalami kekacauan. Negara itu sedang diperebutkan oleh raja-raja Kristen Eropa, siapa di antara mereka yang paling kuat, maka akan menguasainegeri muslim di Eropa tersebut. Padahal sebelumnya umat Islam adalah kelompok yang disegani oleh penguasa-penguasa Eropa. Keadaan demikian terus menyelimuti umat Islam di Spanyol sepanjang abad ke-12 Masehi atau abad ke-6 Hijriyah.Walaupun dalam keadaan terpuruk, negara Islam di Andalusia ini masih memiliki harapan, mereka belum 100% tamat dan hanya meninggalkan sejarah. 


Saat itu muncullah seorang pahlawan besar yang bernama Muhammad bin Yusuf al-Ahmar atau lebih dikenal dengan Muhammad al-Ahmar dari bani al-Ahmar. Ia selalu memikirkan cara agar umat Islam bisa mengecap masa kejayaan kembali di benua biru tersebut. Ia terus memutar otaknya, mengumpulkan masalah-masalah dan mencari solusinya.


Peluang Muhammad al-Ahmar dimulai ketika terjadi kekosongan kekuasaan di Kerajaan Granada. Saat penguasa Granada wafat, sang raja meninggalkan kekuasaannya tanpa pengganti atau pewaris. Muhammad al-Ahmar dibantu oleh rekan-rekannya dengan cepat bergerak dan mengambil alih kekuasaan yang kosong kala itu. Granada yang merupakan kerajaan terbesar di Andalusia ditambah sebuah wilayah kecil yang dikenal dengan wilayah Miriyah ia siapkan untuk mengecap kembali kejayaan Islamdi tanah Andalusia. 


Pada tahun 1244 M, Raja Qusytala,Ferdinand III yang beragama Kristen mendengar berita-berita tentang Muhammad al-Ahmar. Ia mendengar tentang bagaimana rakyat Granada mencintai dan menghormati raja mereka ini. Ia juga mendapat kabar tentang semangat, kecerdasan, dan cita-cita raja muda ini untuk mengembalikan kejayaan umat Islam. Ferdinand pun mulai merasa terganggu dengan kabar-kabar tersebut. Ia khawatir kalau Muhammad al-Ahmar akan menggagalkan amibisinya menguasai kerajaan-kerajaan Islam di Andalusia. Oleh karena itu,Ferdinand berjanji kepada dirinya sendiri untuk menundukkan Muhammad al-Ahmar.

Tidak menunggu waktu yang lama,Ferdinand segera mengirim pasukan besar untuk menyerang Granada. Dalam penyerangannya yang pertama, pasukan Ferdinand dengan mudah dipukul mundur oleh mujahid-mujahid Granada. Kedatangan mereka disambut dengan hujan panah yang membuat mereka mundur dan kalah.Mendengar kekalahan pasukannya, Ferdinand semakin yakin bahwa Muhammad al-Ahmar benar-benar merupakan ancaman besar. Ia memutuskan untuk berangkat berperang dan memimpin langsung pasukannya menyerang Granada. Dengan peralatan yang lebih lengkap serta dukungan penuh rakyatnya sempurnalah persiapan Ferdinand III.


Di sinilah kita dibuat takjub terhadap langkah politik yang diambil oleh Muhammad al-Ahmar, manakala mengetahui persiapan yang dilakukan oleh Ferdinand III. Muhammad al-Ahmar sadar betul bahwa ia tidak akan mampu melawan pasukan yang dibawa oleh Ferdinand III, Granada baru saja mulai bangkit dari keterpurukan yang mereka alami, di atas kertas tidak mungkin mereka akan menang melawan Kerajaan Kristen Qusytala yang sudah mapan. Muhammad al-Ahmar pun memutuskan untuk menyerah kepada Ferdinand III, menyatakan tunduk di bawah kekuasaan Kerajaan Qusytala, dan memberikan loyalitasnya kepada mereka. Muhammad al-Ahmar bersedia membayar pajak yang ditetapkan oleh Ferdinand hingga saat yang belum ia ketahui. Raja Ferdinand III pulang ke negaranya dengan kepala tegak dan sorak sorai kemenangan, mereka berhasil menaklukkan Granada tanpa mengangkat senjata. 


Sepuluh tahun setelah Muhammad al-Ahmar merelakan Granada tunduk kepada Qusytala, ia pun membuat keputusan yang sangat berani. Granada baru telah lahir, Granada yang kuat, yang memiliki benteng-benteng yang kokoh dan tentara-tentara yang tangguh dengan perlengkapan yang mumpuni sepuluh kali lipat lebih kuat dibanding sepuluh tahun yang lalu. Masyarakat Granada hari ini juga masyarakat yang memiliki persatuan yang amat kuat, mereka tidak lagi berbicara tentang keuasaan, akan tetapi pembicaraan mereka adalah tentang kemenangan. 


Dengan persiapan seperti itu, Muhammad al-Ahmar pun mengumumkan penolakan membayar pajak kepada Raja Ferdinand III, ia enggan untuk tunduk di bawah kekuasaannya seperti yang telah ia lakukan selama sepuluh tahun terakhir ini. Muhammad al-Ahmar juga menggandeng rekan-rekannya dari Bani Marin dan raja-raja Afrikauntuk sama-sama menghadapi Kerajaan Qusytala.Penolakan tersebut ditanggapi Ferdinand dengan ekspansi militer. Pasukan Kristen Eropa itu datang dengan percaya diri yang tinggi karena ketidaktahuan mereka tentang Granada yang baru. perang sengit pun terjadi, Muhammad al-Ahmar memimpin pasukannya menyerang pasukan musuh, menusuk dan mengayunkan pedangnya dengan kuat untuk mengahantam musuh. Ia tidak peduli lagi dengan apa yang akan terjadi, yang ada di benaknya adalah menghabisi musuh sebanyak-banyaknya dan menggapai kemenangan. 


Muhammad al-Ahmar tidak berhenti maju menerobos dan mengayunkan senjatanya sampai ia mendengar ucapan, “Cukup wahai panglima, tidak ada yang tersisa lagi dari pihak musuh.” Muhammad al-Ahmar dengan sedikit bingung sambil menjawab dengan suara keras, “Benarkah perang telah selesai?!” “Benar wahai panglima, kita menang Alhamdulillah. Orang-orang kafir telah berlari kocar-kacir.” Muhammad al-Ahmar berteriak gembira, “Kita menang!! Kita menang!! Allahu Akbar!! Allahu Akbar!!” Kaum muslimin pun turut bertakbir dan bergemuruhlah medan perang dengan kalimat takbir.



Mengalah dengan perhitungan realistis bukanlah suatu kekalahan, terlebih lagi masa-masa “mengalah” itu diisi dengan persiapan untuk menjemput kemenangan. Apabila kebijaka yang dilakukan Muhammad al-Ahmar dilakukan pada zaman sekarang ini, mungkinakan mendapat banyak celaan daribanyak umat Islam. Umat Islam akan mengarahkan telunjuk mereka kepada Muhammad al-Ahmar sembari mengatakan, “Mengapa engkau menyerah? Apakah engkau takut mati? Bukankah kita memiliki semboyan hidup mulia atau mati syahid? Tidak hidup hina dengan tunduk dibawah kekuasaan orang kafir dan membayar pajak kepada mereka.” Tapi ternyata kebijakannya tersebut malah berbuah kejayaan bagi umat Islam di Granada, kejayaan yang berlangsung kuranglebih sdua abad sebelum runtuhnya Kerajaan Granada.Sama halnya dengan apa yang dilakukan sebagian negara-negaraIslam yang baru mempersiapkan kekuatan militer mereka, membangun ekonomi yang kokoh,rakyat yang sejahtera, dan keadaan negara yang stabil dan makmur, negara-negara ini dituduh sebagai antek Amerika atau takut kepada Amerika. 


Padahal bisa jadi ini adalah sebuah strategi, sebagaimana Muhammad al-Ahmar yang malah melakukan hal yang lebih parah dengan membayar pajak. Amerika dan Eropa saat ini adalah negara yang kuat, yang memiliki pengaruhyang sangat kuat pula, memiliki militer yang tangguh serta ekonomi yang mapan. Mengadakan konfrontasi dengan negara-negara Barat secara terang-terang malah bisa menimbulkan mafsadat yang lebihbesar terhadap negara Islam dan umat Islam itu sendiri,Allahu a’lam. Mudah-mudahan AllahSubhanahu wa Ta’alamenyatukan barisan kaum muslimin, memberikan kekuatan atas musuh-musuh mereka, dan memuliakan keudukan umat Islam di muka bumi ini.

Sumber: Asy-Syabakah al-Islamiyah oleh Husein Mu’nis
Penulis:  Nurfitri Hadi, M.A.

Sultan Muhammad Al-Fatih, Penakluk Konstantinopel


Kota yang hari ini dikenal dengan nama Istambul, Turki. Dulunya berada di bawah kekuasaan Byzantium yang beragama Kristen Ortodoks. Tahun 857 H / 1453 M, kota dengan benteng legendaris tak tertembus akhirnya runtuh di tangan Sultan Muhammad al-Fatih, sultan ke-7 Turki Utsmani.


Kontantinopel telah dibuka 8 abad setelah Rasulullah menjanjikan nubuwat tersebut. Tetapi Roma, hingga hari ini belum kunjung terlihat bisa dibuka oleh muslimin. Ini menguatkan pernyataan Nabi dalam hadits di atas. Bahwa muslimin akan membuka Konstantinopel lebih dulu, baru Roma. Itu artinya, sudah 15 abad sejak Rasul menyampaikan nubuwwatnya tentang penaklukan Roma, hingga kini belum juga Roma jatuh ke tangan muslimin.



Kekaisaran Romawi terpecah dua, Katholik Roma di Vatikan dan Yunani Orthodoks di Byzantium atau Constantinople yang kini menjadi Istanbul. Perpecahan tersebut sebagai akibat konflik gereja meskipun dunia masih tetap mengakui keduanya sebagai pusat peradaban. Constantine The Great memilih kota di selat Bosphorustersebut sebagai ibukota, dengan alasan strategis di batas Eropa dan Asia, baik di darat sebagai salah satu Jalur Sutera maupun di laut antara Laut Tengah dengan Laut Hitam dan dianggap sebagai titik terbaik sebagai pusat kebudayaan dunia, setidaknya pada kondisi geopolitik saat itu.


Yang mengincar kota ini untuk dikuasai termasuk bangsa Gothik, Avars, Persia, Bulgar, Rusia, Khazar, Arab Muslim dan Pasukan Salib meskipun misi awalnya adalah menguasai Jerusalem. Arab-Muslim terdorong ingin menguasai Byzantium tidak hanya karena nilai strategisnya, tapi juga atas kepercayaan kepada ramalan Rasulullah SAW melalui riwayat Hadits di atas.Sayangnya, prestasi yang satu itu, yaitu menaklukkan kota kebanggaan bangsa Romawi, Konstantinopel, tidak pernah ada yang mampu melakukannya. Tidak dari kalangan sahabat, tidak juga dari kalangantabi`in, tidak juga dari kalangan khilafah Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah.Di masa sahabat, memang pasukan muslim sudah sangat dekat dengan kota itu, bahkan salah satu anggota pasukannya dikuburkan di seberang pantainya, yaitu Abu Ayyub Al-Anshari radhiyallahuanhu. Tetapi tetap saja kota itu belum pernah jatuh ke tangan umat Islam sampai 800 tahun lamanya.


Sepanjang sejarah kota itu menjadi kota pusat peradaban barat, dimana Kaisar Heraklius bertahta. Kaisar Heraklius adalah penguasa Romawi yang hidup di zaman Nabi SAW, bahkan pernah menerima langsung surat ajakan masuk Islam dari beliau SAW. Ajakan Nabi SAW kepada sang kaisar memang tidak lantas disambut dengan masuk Islam. Kaisar dengan santun memang menolak masuk Islam, namun juga tidak bermusuhan, atau setidaknya tidak mengajak kepada peperangan.


Keberhasilan Sultan Muhammad Al Fatih dalam menaklukkan Konstantinopel menyebabkan banyak kawan dan lawan kagum dengan kepimpinannya serta taktik& strategi peperangannya yang dikatakan mendahului pada zamannya dan juga kaedah pemilihan tenteranya. Ia merupakan anak didik Syekh Syamsuddin yang masih merupakan keturunan Abu Bakar As-Siddiq.Ia jugalah yang mengganti nama Konstantinopel menjadi Islambol (Islam keseluruhannya). Kini nama tersebut telahdiganti oleh Mustafa Kemal Ataturk menjadi Istanbul. Untuk memperingati jasanya, Masjid Al Fatih telah dibangun di sebelah makamnya.Diceritakan bahwa tentara Sultan Muhammad Al Fatih tidak pernah meninggalkan solat wajib sejak baligh & separuh dari mereka tidak pernah meninggalkan solat tahajud sejak baligh. Hanya Sultan Muhammad Al Fatih saja yang tidak pernah meninggalkan solat wajib, tahajud & rawatib sejak baligh hingga saat kematiannya.

Sultan Muhammad II atau Mehmed Al-Fatih.

Sultan Mehmed II (bahasa Turki Ottoman: محمد ثانى Meḥmed-i sānī, bahasa Turki: II. Mehmet, juga dikenal sebagai el-Fatih (الفاتح), “sang Penakluk”, dalam bahasa Turki Usmani, atau, Fatih Sultan Mehmet dalam bahasa Turki; 30 Maret 1432 – 3 Mei 1481) merupakan seorang sultan Turki Utsmani yang menaklukkan Kekaisaran Romawi Timur. Mempunyai kepakaran dalam bidang ketentaraan, sains, matematika & menguasai 6 bahasa saat berumur 21 tahun. Seorang pemimpin yang hebat, pilih tanding, dan tawaduk setelah Sultan Salahuddin Al-Ayyubi (pahlawan Islam dalam perang Salib) dan Sultan Saifuddin Mahmud Al-Qutuz (pahlawan Islam dalam peperangan di Ain Jalut melawan tentara Mongol).



Sultan Muhammad al fatih adalah pengikut Asy’ari dan al Maturidi ia meyakini bahwa ALLAH SWT ada tanpa tempat dan arah , dengan demikian hadistdi atas adalah kabar gembira/busyro yangdi sampaikan langsung oleh Rasulullah saw bagi seluruh kaum Ahlussunnah wal Jamaah(aswaja) , Asy’ariyyah dan al Maturidiyyah bahwa akidah mereka sesuaidengan akidah Rasulullah saw , maka berbahagialah orang-orang yg mengikuti jalan mereka , Aqidah Asy’ariyah dan al Maturidiyyah adalah aqidah yg di ikuti mayoritas umat islam dari generasi ke generasi , salaf dan khalaf ,aqidah para khalifah dan sultan , seperti sultan Salahuddin al-Ayyubi ra . Sultan salahuddin al-ayyubi seorang raja yg alim, penganut aqidah Asy’ariyyah dan bermadzhab Syafii , ia juga hafal al-quran dan kitab at tanbihul ghofilin dalam fiqih as Syafii serta sering menghadiri majelis2 ulama hadist , beliau memerintahkan agar aqidah Sunni Asy’ariyyah di kumandangkan dari atas menara masjid sebelum sholat subuh di Mesir , Hijaz/Makkah dan Madinah , Thaif dan sekitarnya serta di seluruh Negara Syam , Syiria , Yordania , Palestina , dan Lebanon.

Al Imam Muhammad bin Hibatillah al Barmaki menyusun sebuah risalah dlm bentuk nadhom berisi akidah Ahlussunnah Wal Jamaah untuk kemudian di hadiahkan kepada sultan salahuddin al-ayyubi , sultan sangat tertarik dan kemudian memerintahkan agar akidah ini di ajarkan kepada ummat islam , kecil dan besar , tua dan muda , sehingga risalah tersebut dikenal dengan nama al Aqidah ash sholahiyyah . Risalah ini di antaranya memuat penegasan bahwa ALLAH SWT maha suci dari benda/jism , sifat-sifat benda dan maha suci Allah dari arah dan tempat.

Kaisar Bizantium menabur benih fitnah dan mengucar-kacirkan barisan tentara Islam. Usaha Sultan Murad II tidak berhasil sampai pada zaman anak beliau, Sultan Muhammad Al-Fatih (Mehmed II), sultan ke-7 Daulah Utsmaniyyah.Semenjak kecil, Sultan Muhammad Al-Fatih telah mencermati usaha ayahnya menaklukkan Konstantinopel. Bahkan beliau mengkaji usaha-usaha yang pernah dibuat sepanjang sejarah Islam ke arah itu, sehingga menimbulkan keinginan yang kuat baginya meneruskan cita-cita umat Islam. Ketika beliau naik tahta pada tahun 855 H/1451 M, dia telah mulai berpikir dan menyusun strategi untuk menawan kota tadi. Kekuatan Sultan Muhammad Al-Fatih terletak pada ketinggian pribadinya. Sejak kecil, dia dididik secara intensif oleh para ”ulama terulung di zamannya. 


Di zaman ayahnya, yaitu Sultan Murad II, Asy-Syeikh Muhammad bin Isma”il Al-Kurani telah menjadi murabbi Amir Muhammad (Al-Fatih). Sultan Murad II telah menghantar beberapa orang ”ulama untuk mengajar anaknya sebelum itu, tetapi tidak diterima oleh Amir Muhammad. Lalu,dia menghantar Asy-Syeikh Al-Kurani dan memberikan kuasa kepadanya untuk memukul Amir Muhammad jika membantah perintah gurunya.Waktu bertemu Amir Muhammad dan menjelaskan tentang hak yang diberikan oleh Sultan, Amir Muhammad tertawa. Dia lalu dipukul oleh Asy-Syeikh Al-Kurani. 


Peristiwa ini amat berkesan pada diri Amir Muhammad lantas setelah itu dia terus menghafal Al-Qur”an dalam waktu yang singkat. Di samping itu, Asy-Syeikh Aaq Samsettin (Syamsuddin) merupakan murabbi Sultan Muhammad Al-Fatih yang hakiki. Dia mengajar Amir Muhammad ilmu-ilmu agama seperti Al-Qur”an, hadits, fiqih, bahasa (Arab, Parsi dan Turki), matematika, falak, sejarah, ilmu peperangan dan sebagainya.Syeikh Aaq Syamsudin lantas meyakinkanAmir Muhammad bahwa dia adalah orang yang dimaksudkan oleh Rasulullah Shallallahu ”Alaihi Wasallam di dalam hadits pembukaan Kostantinopel.



Jumat, 6 April 1453 M Muhammad II bersama gurunya Syeikh Aaq Syamsudin, beserta tangan kanannya Halil Pasha dan Zaghanos Pasha merencanakan penyerangan ke Konstantinopel dari berbagai penjuru benteng kota tersebut. Dengan berbekal 250.000 ribu pasukan dan meriam teknologi baru pada saat itu Para mujahid lantas diberikan latihan intensif dan selalu diingatkan akan pesan Rasulullah Shallallahu ”Alaihi Wasallam terkait pentingnya Konstantinopel bagi kejayaan Islam.


Muhammad II mengirim surat kepada Paleologus untuk masuk islam atau menyerahkan penguasaan kota secara damai dan membayar upeti atau pilihan terakhir yaitu perang. Constantine menjawab bahwa dia tetap akan mempertahankan kota dengan dibantu Kardinal Isidor, Pangeran Orkhan dan Giovani Giustiniani dari Genoa.


Setelah proses persiapan yang teliti, akhirnya pasukan Sultan Muhammad Al-Fatih tiba di kota Konstantinopel pada hari Kamis 26 Rabiul Awal 857 H atau 6 April 1453 M. Di hadapan tentaranya, Sultan Al-Fatih lebih dahulu berkhutbah mengingatkan tentang kelebihan jihad, kepentingan memuliakan niat dan harapan kemenangan di hadapan Allah Subhana Wa Ta”ala. Dia juga membacakan ayat-ayat Al-Quran mengenainya serta hadis Nabi Shallallahu”Alaihi Wasallam tentang pembukaan kotaKonstantinopel. Ini semua memberikan semangat yang tinggi pada bala tentera dan lantas mereka menyambutnya dengan zikir, pujian dan doa kepada Allah Subhana Wa Ta’alaKota dengan benteng >10 m tersebut memang sulit ditembus, selain di sisi luar benteng pun dilindungi oleh parit 7 m. Dari sebelah barat pasukan artileri harus membobol benteng dua lapis, dari arah selatan Laut Marmara pasukan laut Turki harus berhadapan dengan pelaut Genoa pimpinan Giustiniani dan dari arah timur armada laut harus masuk ke selat sempit Golden Horn yang sudah dilindungi dengan rantai besar hingga kapal perang ukuran kecil pun tak bisa lewat.


Berhari-hari hingga berminggu-minggu benteng Byzantium tak bisa jebol, kalaupun runtuh membuat celah maka pasukan Constantine langsung mempertahankan celah tersebut dan cepat menutupnya kembali. Usaha lain pun dicoba dengan menggali terowongan di bawah benteng, cukup menimbulkan kepanikan kota, namun juga gagal.



Jatuhnya Kerajaan Konstantinopel Di Tangan Tentara Muslimin

Hingga akhirnya sebuah ide yang terdengar bodoh dilakukan hanya dalam waktu semalam. Salah satu pertahanan yang agak lemah adalah melalui Teluk Golden Horn yang sudah dirantai. Ide tersebut akhirnya dilakukan, yaitu dengan memindahkan kapal-kapal melalui darat untuk menghindari rantai penghalang, hanya dalam semalam dan 70-an kapal bisa memasuki wilayah Teluk Golden Horn(ini adalah ide ”tergila” pada masa itu namun Taktik ini diakui sebagai antara taktik peperangan (warfare strategy) yang terbaik di dunia oleh para sejarawan Barat sendiri).


Sultan Muhammad Al-Fatih pun melancarkan serangan besar-besaran ke benteng Bizantium di sana. Takbir “Allahu Akbar, Allahu Akbar!” terus membahana di angkasa Konstantinopel seakan-akan meruntuhkan langit kota itu. Pada 27 Mei 1453, Sultan Muhammad Al-Fatih bersama tentaranya berusaha keras membersihkan diri di hadapan Allah Subhana Wa Ta’ala. Mereka memperbanyak shalat, doa, dan dzikir. Hingga tepat jam 1 pagi hari Selasa 20 Jumadil Awal 857 H atau bertepatan dengan tanggal 29 Mei 1453 M, setelah sehari istirahat perang, pasukan Turki Utsmani dibawah komando Sultan Muhammad II kembali menyerang total, diiringi hujan dengan tiga lapis pasukan, irregular di lapis pertama, Anatolian army di lapis kedua dan terakhir pasukan elit Yanisari.


Giustiniani sudah menyarankan Constantine untuk mundur atau menyerahtapi Constantine tetap konsisten hingga gugur di peperangan. Kabarnya Constantine melepas baju perang kerajaannya dan bertempur bersama pasukan biasa hingga tak pernah ditemukan jasadnya. Giustiniani sendiri meninggalkan kota dengan pasukan Genoanya. Kardinal Isidor sendiri lolos dengan menyamar sebagai budak melalui Galata, dan Pangeran Orkhan gugur di peperangan.Para mujahidin diperintahkan supaya meninggikan suara takbir kalimah tauhid sambil menyerang kota. Tentara Utsmaniyyah akhirnya berhasil menembus kota Konstantinopel melalui Pintu Edirne dan mereka mengibarkan bendera Daulah Utsmaniyyah di puncak kota. Kesungguhan dan semangat juang yang tinggi di kalangan tentara Al-Fatih, akhirnya berjaya mengantarkan cita-cita mereka.




Hagia Sophia/Aya Sophia
Konstantinopel telah jatuh, penduduk kotaberbondong-bondong berkumpul di HagiaSophia/ Aya Sofia, dan Sultan MuhammadII memberi perlindungan kepada semua penduduk, siapapun, baik Yahudi maupun Kristen karena mereka (penduduk) termasuk non muslim dzimmy (kafir yang harus dilindungi karena membayar jizyah/pajak), muahad (yang terikat perjanjian), dan musta’man (yang dilindungi seperti pedagang antar negara) bukan non muslim harbi (kafir yang harus diperangi). Konstantinopel diubah namanya menjadi Islambul (Islam Keseluruhannya). 



Hagia Sophia pun akhirnya dijadikan masjid dan gereja-gereja lain tetap sebagaimana fungsinya bagi penganutnyaMenyambut KemenanganToleransi tetap ditegakkan, siapa pun boleh tinggal dan mencari nafkah di kota tersebut. Sultan kemudian membangun kembali kota, membangun sekolah gratis, siapapun boleh belajar, tak ada perbedaanterhadap agama, membangun pasar, membangun perumahan, membangun rumah sakit, bahkan rumah diberikan gratis bagi pendatang di kota itu dan mencari nafkah di sana. Hingga akhirnya kota tersebut diubah menjadi Istanbul, dan pencarian makam Abu Ayyub dilakukan hingga ditemukan dan dilestarikan. Dan kini Hagia Sophia sudah berubah menjadi museum.



Catatan:
Penaklukan Konstatinopel oleh Sultan Muhammad Al-Fatih ini bukanlah Penaklukan yang dimaksukan Hadist Rasulullah, sebab di Akhir Zaman kelak umat muslim akan berdamai & membuat kesepakatan dengan Kristen Ortodoks Russia (Byzantium) dalam penaklukan Konstatinopel untuk kedua kalinya.

“Kalian akan perangi jazirah Arab sehingga Allah menangkan kalian atasnya. Kemudian (kalian perangi) Persia sehingga Allah menangkan kalian atasnya. Kemudian kalian perangi Ruum sehingga Allah menangkan kalian atasnya. Kemudian kalian perangi Dajjal sehingga Allah menangkan kalian atasnya.” (HR Muslim).


Kamis, 30 Juli 2015

Uang Kertas Haram & Sistem Riba, Perangkap jerat hutang riba dari sistem perbankan - The Prohibition of Riba - Sheikh Imran Hosein (Bagian 1)

Kita sebagai muslim dan bangsa ini telah masuk perangkap ke dalam jerat hutang riba dari sistem perbankan dan uang kertas atau uang fiat, kita saat ini hidup tanpa uang seperti yang dimaksud dalam pengertian Islam, uang itu adalah emas dan perak atau dinar dan dirham serta lima komoditas lain, bukan secarik kertas yang diciptakan dari angin. mekanisme penciptaan uang kertas ini adalah inti dari Bank dan Bank Syariah, keduanya tidaklah berbeda, bank dan bank syariah menyalurkan riba dalam proses mekanisme inti yaitu: Fractional Reserve Banking, Uang kertas atau Uang fiat dengan membubuhkan angka di atas secarik kertas dan meciptakan hutang (kredit) bunga berbunga (multiple credit creation)

Tahap berikutnya dari perbankan dunia IMF, WB atau The Fed dan seluruh Bank Sentral mereka akan memperkenalkan dan merubah sifat uang tersebut kepada uang impusle elektronik (byte) yang mereka sebut dengan cash-less society, dengan menggunakan kartu berbasis chip (chip standar baru ini disebut EMV, yang telah diumumkan oleh BI, dan siap berlaku tahu 2015). 

Baca juga Profil & Biografi Sheikh Imran Hosein


Di Indonesia hal ini sudah mulai dijalankan dan akan terus didorong. Bank Indonesia Luncurkan Gerakan Nasional Nontunai yang sudah mulai disosialisasikan. Sistem moneter hari ini semuanya berlandaskan kepada uang kertas dan uang elektronik (digital) yang tidak ada jaminan emas dan perak atau apapun yang mempunyai nilai intrinsik. Sedangkan saat ini mayoritas sarjana Muslim telah mengidentifikasikan bunga sebagai biaya dalam praktek perbankan dan keuangan sebagai riba, mereka tidak memberikan pernyataan yang jelas tentang sifat alami dari uang kertas atau uang fiat itu sendiri. 

Dalam tulisan ini kita akan memberikan argumentasi tentang uang fiat, tentu, dapat dikatakan riba yang bahkan lebih buruk dari beban bunga. Fractional Reserve Banking adalah suatu sistem yang menetapkan pihak bank untuk menyimpan sebagian uang yang disimpan oleh pendeposit dan menggunakan sisanya untuk memberikan pinjaman kepada pelanggan bank yang lain. Mereka beralasan cara ini akan memajukan perkembangan ekonomi. Fractional Reserves Requirement adalah jumlah deposit yang wajib disimpan.Ada negara yang menetapkan 4% dari jumlah simpanan seorang pendeposit, ada yang mentapkan 10%, 20% atau 50% yang wajib disimpan. Begitulah uang fiat diciptakan. Bank Sentral menciptakan uang kertas atau fiat dan meminjamkan kepada bank-bank komersial dengan bunga. Uang kertas ini akan berkembang biak dengan cepat karena bersandarkan kepada Fractional Reserve Banking Disamping penjelasan di atas ada istilah yang disebut Seigniorage dalam uang kertas (Istilah ini harus dipahami secara benar. Istilah ini mengacu kepada keuntungan yang didapat oleh issuer(Bank Sentral) dari legal tender, umumnya adalah hasil dari perbedaan biaya material (kertas) untuk memproduksi currency(mata uang) dan nilai (angka) yang dibubuhkan di atas secarik kertas itu. 

Seigniorage adalah nilai yang diberikan kepada uang fiat (prakteknya adalah ongkosproduksi tidak berarti dan yang mempunyai nilai intrinsik yang sangat kecil (tidak berarti). Konglomerasi keuangan adalah beberapa lembaga keuangan dengan lini usaha berbeda yang berada dalam satu kelompok kerena keterkaitan pemegang saham pengendali. Ada entitas bank di setiap konglomerasi itu. Model yang saat ini muncul di Indonesia adalah konglomerasi dengan jenislembaga keuangan lain, seperti sekuritas, asuransi dan pembiayaan. Ada konglomerasi yang memiliki semua jenis lembaga keuangan. Namun, ada konglomerasi yang terdiri atas bank dan salah satu jensi lembaga keuangan lain.Konglomerasi adalah kecenderungan umum korporasi. Hal ini membentuk konglomerasi untuk mengoptimalkan laba dan memperluas skalausah. Berbeda dengan sektor usaha lain,konglomerasi keuangan langsung terkait dengan sistem keuangan nasional. (Kompas/Oktober 2014) 

Disamping penjelasan di atas ada istilah yang disebut Seignioragedalam uang kertas (Istilah ini harus dipahami secara benar. Istilah ini mengacu kepada keuntungan yang didapat olehissuer (Bank Sentral) dari legal tender, umumnya adalah hasil dari perbedaan biaya material (kertas) untuk memproduksi currency(mata uang) dan nilai (angka) yang dibubuhkan di atas secarik kertas itu. Seigniorage adalah nilai yang diberikan kepada uang fiat (prakteknya adalah ongkosproduksi tidak berarti dan yang mempunyai nilai intrinsik yang sangat kecil (tidak berarti).Sebagai contoh: ongkos produksi dan material untuk selembar uang kertas kurang lebih Rp 300 dan dengan dibubuhkan atau ditambahkan angka di atas kertas tersebut ,jadilah secarik kertas tersebut bernilai Rp 100.000, ada penambahan nilai sebesar Rp 99.700). tentunya hal ini membuat sesuatu ketidakadilan dan pemindahan kekayaan dari setiap subyek ekonomi dalam perdagangan, individu, masyarakat, perusahaan ataupun bangsa dalam muamalah secara luas, ini sebuah perampokan para bankir

Uang kertas mengandung dua jenis riba sekaligus, riba al fadl dan riba an nasi’ah. Akan datang suatu zaman kepada manusia, yang seseorang tidak peduli apayang ia ambil. Dari yang halal atau dari yang haram.” (H.R. Al Bukhari dari shahabat Abu Hurairah) Apa yang dapat kita ambil pelajaran hari ini?

Pertama bahwa sistem riba, bank uang kertas atau uang fiat ini telah menjadi amalan kaum muslim, komunis, liberal, modernis dan semua orang. Sebetulnya kebebasan, persamaan dan persaudaraan atau kiri dan kanan, liberalisme, sosialis, komunisme atau terorisme yang terus disebarkan media mereka tidak lebih dari dialektika palsu bankir global.

Kedua, bahwa kekuasaan tertinggi berada di tangan lintah darat perbankan, bukan lagi di tangan pemerintahan atau tidak berada di tangan rakyat atau suara rakyat sekalipun atau pura-pura mau menjadi pelayan rakyat. Siapapun presiden suatu negara atau pemerintahan ini tidak lagi penting, selama para bankir memegang suplai uang yang kami jelaskan tersebut di atas, merekalah (pemilik modal ribawi) penguasa sesungguhnya. 

Al-Baqarah: 278-279
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kalian orang-orang yang beriman.Jika kalian tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangi kalian. Dan jika kalian bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagi kalian pokok harta kalian; kalian tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.”
Bersambung...............


baca:
Uang Kertas Haram & Sistem Riba, Perangkap jerat hutang riba dari sistem perbankan - The Prohibition of Riba (Bagian 2) 
 

Kristen Ortodoks Suriah (KOS) - Cara Beribadah persis dengan Islam

Akhir-akhir ini, ramai tersebar di seputar dunia maya sebuah gerakan dari ajaran Kristen Ortodoks Syiria. Varian (sekte) dari agama Kristen ini dari tampilan luarnya mirip dengan tampilan luar kaum muslim. 



Yang pria berpeci, yang wanita berjilbab. Bahkan, ada beberapa ibadah mereka yang persis dengan ibadah umat Islam. Seperti shalat, puasa dan mereka pun berhaji, meski tata caranya tidak sama. Ajaran ini bukanlah ajaran agama baru, dan yang gerakannya baru terjadi belakangan ini. Seperti apa sesungguhnya Kristen Ortodoks Syiria itu, yang dalam agama kristen sendiri mereka sebut sekte Kanisah Ortodoks Syiria.

 
Sejarah Kristen Ortodoks Syiria
Paham ortodoks lahir dari perselisihan antara Gereja Alexandria, Gereja Roma, dan Kaisar Konstantin. Puncaknya, pada masa Kaisar Bizantium Marqilanus (450-458 M) seabad lebih sebelum Nabi Muhammad lahir di Mekkah (571). Kala itu, tepatnya pada tahun 451, diadakan Majma Khalkaduniyah (Konsili Kalkedonia) dalam hal ketuhanan. Buntut dari konsili ini menimbulkan perpecahan di antara gereja-gereja yang sulit disatukan kembali.


Sejak inilah umat Kristen terpecah menjadi dua. Di satu pihak berpusat di Roma dan Bizantium, dipimpin Bapa Laon (440-461). Kelompok ini mengakui, al-Masih mempunyai dua sifat: Tuhan dan manusia. Kelompok ini kemudian lebih dikenal dengan Kristen dan Katholik.


Di pihak lain, berpusat di Alexandria dan Antakia di bawah pimpinan Bapa Disqures (444-454 Masehi). Kelompok ini berpegang kuat pada sifat tunggal bagi al-Masih. Mereka tidak setuju dengan aliran Kristen yang mengakui sifat Tuhan sekaligus manusia. Kelompok inilah yang kemudian dikenal dengan kelompok ortodoks. Nama 'ortodoks' dipakai karena berarti: menganut ajaran agama yang dianggap benar, yang asli. Karena itu, penganut ortodoks mencoba untuk hidup secara lurus, sesuai dengan tuntutan awal dari kelahiran agamanya.Penganut ortodoks sendiri terdiri atas beberapa toifah (komunitas berdasarkan kesamaan kultur, tradisi,bahasa, dan bangsa). Karenanya ada toifah Koptik, Syrian, Armenian, dan Habasah. Sedang 'aqidahnya' sama. Kristen Ortodoks Suriah (KOS) mengklaim punya bukti sejarah, bahwa Injil yang pertama berbahasa Arab Syria. 



Menurut mereka, bahwa al-Masih; kalangan penganut KOS pantang menyebut Nabi Isa as dengan Yesus seperti lazimnya digunakan penganut Kristen Katholik/Protestan, tetapi lebih suka menyebutnya dengan al-Masih atau Sayyidina Isa al-Masih&emdash; berbicara dengan menggunakan bahasa Syria. Injil diterjemahkan ke dalam bahasa Arab pada tahun 643. Hingga sekarang, Injil yang digunakan penganut paham Ortodoks Syria, Irak, Lebanon,dan Mesir, adalah berbahasa Arab. Memang, antara bahasa Syria dan bahasa Arab terdapat kemiripan dan persamaannya.



Tata cara ibadah begitu persis dengan Islam
Ajaranya begitu persis dengan Islam, mulai dari cara berpakaiannya yang memakai peci/kopiah, baju koko, sajadah dan juga jilbab—sekilas terlihat sama. Terlebih lagi dalam tata cara peribadatannya, ajaran ini juga mengenal sholat, namun dengan 7 waktu, yaitu:

1.Sa’atul awwal (shubuh),
2.Sa’atuts tsalis (dhuha),
3.Sa’atus sadis (Zhuhur),
4.Sa’atut tis’ah (ashar),
5.Sa’atul ghurub (maghrib),
6.Sa’atun naum (Isya’),
7.Sa’atul layl (tengah malam/tahajud).


Selain Shalat, KOS juga memiliki pokok-pokok syari’at yang mirip sekali dengan Islam, misalkan:
  1. KOS berpuasa selama 40 hari yang disebut shaumil kabir yang mirip puasa ramadhan.
  2. KOS memiliki puasa sunnah pada hari Rabu dan Jum’at yang mirip dengan Puasa Sunnah senin dan kamis.
  3. KOS mewajibkan kepada jama’ahnya berzakat 10% dari penghasilan kotor (bruto).
  4. Kalangan perempuan KOS juga diwajibkan untuk mengenakan jilbab dan jubbah yang menutup aurat hingga mata kaki.
  5. Pengajian KOS juga sering menggunakan tikar/karpet (lesehan), layaknya umat Islam yang sering mengadakan pengajian dengan hal semisal.
  6. Mengadakan acara Musabaqoh Tilawatil Injil dengan menggunakan Al-kitab yang berbahasa Arab.
    Mengadakan acara rawi dan shalawatan ala KOS mirip seperti apa yang dilakukan oleh sebagian kaum muslimin.
  7. Mengadakan acara Nasyid,bahkan sekarang sudah ada Nasyid “Amin al-barokah“ dan Qasidah Kristen (dengan lirik yang mengandung ajaran Kristen dengan bahasa Arab).

Dalam keseharianya, mereka berkomunikasi menggunakan bahasa Arab (seperti ana, antum, syukron, dan sebagainya), namun mereka tetaplah Kristen. Kitab suci mereka tetap-lah Alkitab, dan mereka juga tetap menuhankan Yesus dalam Trinitas.


Hal ini disebabkan KOS berasal dari Syiria. KOS tidak memakai 12 syahadat Iman Rasuli umat Kristen, tapi sebagai gantinya mereka memakai ”Qanun al-Iman al-Muqaddas”. Penggunaan istilah-istilah Islam sangat sering dijumpai, seperti”Sayyidina Isa Al-masih” untuk penyebutan Yesus. Mereka juga memakai Injil yang berbahasa Arab (Al-kitab Al-Muqaddas).


Meskipun ajaran KOS dengan ajaran Islam sangat mirip dalam pelaksanaannya, akan tetapi KOS dan Islam sangat-lah jauh berbeda dari segi Tauhid atau keyakinan. Prinsipajaran KOS masih berputar sekitar masalah trinitas, yaitu mengakui adanya Tuhan bapak, Tuhan anak dan Roh kudus. Dan juga Yesus peranakan Maria, memiliki sifat insaniyah (sifat seperti manusia): tidak tahu musim, (Mar 11: 13), lemah (Yoh 5:30),takut (Mat 26:37), bersedih (Mat 26:38), menangis (Yoh 11:35), tidur (Mat 8:24), lapar (Mat 4:2), haus (Yoh 19:28), dsb.

Perbedaan Prinsip Dengan Ajaran Islam 
Perbedaan Prinsip ajaran Islam dengan KOS (Kristen Ortodoks Suriah), yaitu tauhid yang diajarkan oleh Islam bertentangan jauh dengan KOS. Islam menolak penuh ketuhanan Yesus (QS. al-Maaidah: 72), sedangkan KOS mengakui Yesus sebagai Tuhan. Islam berkeyakinan bahwa Tuhan itu tidak mempunyai anak dan tidak diperanakkan (QS. al-Ikhlash: 3), 


KOS memiliki keyakinan mengakui adanya Tuhan bapak, tuhan anak dan Roh Kudus. Dan mengakui bahwa Maria ialah Walidatul ilah (Ibu Tuhan)





Islam sangat memegang teguh kesucian nama dan sifat Allah: Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan, Allah Maha Mengetahui, Maha Kuat,Maha Melihat, Tidak tidur dan tidak serupa dengan makhluk ciptaan-Nya, dan sebagainya (sangat banyak ayat Al-Qur’an yang menyatakan sifat-sifat Agung bagi Allah). Sedangkan KOS tidak kuasa membendung kekurangan-kekurangan dalam sifat kemanusiaan Yesus yang tertulis dalam Al-kitab.

Tersebar di Indonesia Sejak Tahun 1997
Di Indonesia,KOSmulai diperkenalkan secara resmi oleh Bambang Noorsena, SH. Berdasarkanakte notaris tertanggal 17 September1997, Bambang mulai memperkenalkan KOS. Sebelumnya, selama 2 tahun (1995-1997), alumnus Fakultas Hukum Universitas Kristen Cipta Wacana Malang ini, keliling ke Timur Tengah & emdash;di antaranya Suriah, Damaskus, Mesir, Yordan, Libanon, Palestina, dan Israel&emdash; untuk mempelajari pola-pola ajaran KOS. Karena di Indonesia belum mempunyai gereja, kerap kali pengajian-pengajian jamaah KOS ini dilakukan di hotel: di Jakarta, Surabaya, maupun Malang. Sebab itu pula keberadaan KOS di Indonesia masih berbentuk lembaga studi dengan nama 'Studia Syriaca Ortodoxia' berpusat di Malang, Jawa Timur. 


BERMULA dari keingintahuannya tentang ajaran Kristen yang berwajah oriental, Bambang Noorsena, 34 tahun, menelaah teks Kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Ia juga melakukan perjalanan ke beberapa negara Timur Tengah pada 1995-1997. 


"Saya melacak jejak historis Gereja Anthiokia purba yang dikisahkan dalam Kitab Kisah Para Rasul," katanya kepada Gatra. Pencariannya tidak sia-sia. Bambang menemukan ajaran Kristen Ortodoks yang berpusat di Anthiokia, Syria.

Dalam ajaran Ortodok situ Bambang Noorsena menemukan jembatan yang bisa menghubungkan antara Kristen dan Islam yang dipeluk mayoritas penduduk Indonesia. Lalu, warga Malang, Jawa Timur, yang tercatat sebagai jemaat Kristen Jawi Wetan itu berguru khusus kepada Mar Ignatius Zaka al Awwal al Uwais yang berkedudukan sebagai Patriark Anthiokia dan seluruh wilayah Timur. Mar Ignatius dikenal juga sebagai Rais al Aliy (Pemimpin Tertinggi) Gereja Ortodoks Syria. "Selama belajar di sana saya menemukan kembali akar kekristenan semitik. Inilah penerus dan pewaris Kristen yang pertama," kata Bambang.


Dalam Kisah Para Rasul disebutkan, sepeninggal Isa, Rasul Petrus bertugas sebagai patriark yang pertama di Anthiokia. Selama tujuh tahun Rasul Petrus menjalani misi sucinya, sebelum bertugas ke Roma."Sejak saat itu ajaran Kristen mengalami proses Helenisasi, diikuti dengan Westernisasi," ujar Bambang Noorsena menjelaskan.Pemimpin tertinggiKOSadalah Patriakh, yang sekarang dipegang oleh Patriakh Mar Ignatius Zakka I Iwas di Suriah. Berdasarkan Konstitusi 1991, KOS terdiri atas 20 keuskupan yang tersebar di seluruh dunia. 

Di bawah uskup ada abuna (pemimpin). KOS di Indonesia belum sampai ke tingkat abuna, karena belum mempunyai gereja. Yang ada, kata Bambang, baru sebatas Syekhul Injil (penginjil). Itu sebabnya, untuk menjadi penganut KOS di Indonesia terlebih dulu dilakukan proses pembaptisan oleh Abuna Abraham Oo Men di Singapura.Yang menarik, dalam menjalankan ibadah ritualnya, Ortodoks Syria ini menjalankan salat tujuh waktu dalamsehari semalam, dengan menggunakan bahasa Arab. Mereka juga membaca Kitab Injil -dalam bahasa Arab- mirip orang Islam Sedang mengaji Al-Quran.Diakui oleh Syaikh Efiaim Bar Nabba Bambang Noorsena, pimpinan GerejaOrtodoks Syria, dalam makalah yang disampaikan pada Syiar Injiliyah di Hotel Surabaya, 19 Juni 1998. Salat dalam Kristen sebenarnya mengikuti salat yang berlaku dalam Yahudi, yaitu tiga kali: petang, pagi, dan tengah hari. 

Dalam bahasa Ibraninya disebut: ‘erev wa boker we tsohorayim. Atau, dalam bahasa Arabnya disebut: Puasa’an wa.subhanda dhuhran. Namun, seperti dimuat Talmud, setelah penghancuran Baitul Maqdis dan eksodus ke Babilonia, ditetapkan satu waktu salat lagi, yaitu jam kesembilan, yang disebut minhah. “Menurut hitungan waktu Yahudi, kira-kira pukul tiga petang. Sejajar dengan waktu asar dalam Islam,” kata Noorseno. 

Dan, selanjutnya berkembang menjadi tujuh waktu.Salat-salat mereka adalah salat sa’atul awwal yang dalam istilah gereja Latin disebut laudes (salat subuh), salat .saatut atau hora tertia ( salat duha, sekitar pukul 09.00 pagi), salat sa tu.s .sadis atau hora sexta (setara dengan waktu duhur), salat satut tis’ah atau minah atau hora nona (yang setara dengan asar),salat sa’atul ghurub atau verper (salat magrib), salat nawm, atau virgi/ (sama dengan salat isya), dan salat layl atau salat satar atau copletorium (salat tengah malam yang dalam Islam dikenal dengan nama tahajud.Namun, diakui Noorseno salat dalam konsep Kristen ini tidak terkait dengan syariah, seperti dalam Islam. “Melainkan lebih berlandaskan pada keinsafan batin,” katanya. Ini, menurut Presbyter Daniel Bambang, dilakukan hukan untuk mencari pahala. 

Tapi, untuk mengasihi Tuhan.“Karena, yang menyelamatkan manusia bukan karena perbuatan dan amal baik seseorang, melainkan karena kasih dan karunia Allah.”Setiap salat terdiri dari tiga rakaat (satuan gerakan). Pada rakaat pertama hanya dilakukan qiyam (berdiri). Pada rakaat kedua dilakukanrukuk, dan sujud. Pada saat rukuk dan sujud ini dilakukan gerakan tanda salib. Dan, doa yang digunakandalam bahasa Arab, Aram, Yunani, dan Ibrani. Lalu dibacakan pujian (qari’ah) yang dikutip dari kitab Mazmur. Pada rakaat ketiga dilakukan pembacaan kanun al imam, semacam pengakuan kepada Tuhan (syahadat) yang dikenal dalamCereja Ortodoks. Tak hanya itu, sebelum salat ditunaikan. ada semacam azan, panggilan untuk salat. Dalam panggilan salat ini ada kalimat yang mirip dalam Islam, misalnya hanya alashalah (marilah kita salat). Hayya alassalah bisa/am (marilah kita salat dengan damai). Dan, sebelum acara salat dilakukan, diawali dengan pembacaan Injil.

Adab & Tata Cara Sholat Kristen Ortodoks Suriah
  1. Dimulai dengan posisi berdiri yang dipimpin oleh seorang imam berpakaian jubahwarna hitam. Imam meletakkan kedua tangan di dada, membuat tanda salib, lalu mengucapkan lafaz dalam bahasa Arab: Bismil Abi wal Ibni wa Ruhil Quddus Ilahu Wahid (Demi nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus, Allah Yang Maha Esa). Jamaah menyambutnya: Amin.
  2. Imam melanjutkan berdoa denganmengangkat kedua tangan dan disahuti oleh jamaah.
  3. Setelah membuat tanda salib berikutnya, imam membungkukkan badan seperti posisi ruku, dan mengucapkan: Quddusun Anta, ya Allah (Kuduslah Engkau, ya Allah). Jamaah menyahut dengan menyucikan nama Allah Yang Mahakuasa, Yang Tak Berkematian. Jamaah memohon kasih sayang Allah yang telah disalibkan sebagai ganti umat manusia.
  4. Imam berdiri tegak dan menadahkan tangan lagi.
  5. Lalu imam bersujud, dan diikuti seluruh jamaah. Ketika bangun dari sujud, imam membaca Subhanaka Allahumma (Mahasuci Engkau, ya Allah), jamaah menyahut bersamaan.Sambil menadahkan tangan, imam dan jamaah membaca Doa Rabbaniyah (Doa Bapa Kami versi bahasa Arab).
  6. Selanjutnya dibaca Salam Walidatullah (atawa Salam Maria).
  7. Imam kemudian membaca petikan Zabur (alias Mazmur dalam bahasa Aramaik), dan salat pun berakhir.

Kiblat
Pada saat salat, mereka menghadap ke timur, mengikuti tradisi Yesus yang kala itu menghadapkan kiblat salatnya ke Baitul Maqdis, Jerusalem. Namun, karena Jerus;llem hancur, orang-orang Kristen menjadikLm tubuh Jesus sendiri sebagai kiblat. Hanya karena tubuh Jesus kini di surga (istiwa all yaminillah), sesuai dengan Ayat Kejadian: 28, yang menyatakan surgadi timur. Salat mereka menghadap ketimur.Tak hanya itu persamaan dengan Islam. Tenyata mereka juga mengenal haji. Ibadah haji ke Palestina ini termasuk ibadah non-sakramen, seperti juga salat, zakat persepuluhan, serta puasa. Berdasan Kitab Ulangan 16: 16-17 disebutkan hag atau haji dilakukan ke tanah suci Palestina menjelang Pekan Kudus (perayaan Paskah). tigakali dalam setahun. Dan. sepulangnya, setiap orang Kristen Ortodoks mendapatkan sertifikat dari Patliauk Jerusalem dengan sebutan hadzi (untuk pria) dan hldzina (untuk wanita).

Peresmiannya diselenggarakan di Hotel Milenium di Jakarta, Barnabas Suebu (mantan Gubernur Irian Jaya) duduk sebagai ketua umum yayasan.Sedangkan Dr. Anton Lesiangi (tokoh teras di Kosgoro) sebagai sekretaris umum. Mereka memang masih belum mempunyai gereja sendiri, karena masih menunggu sang imam yang bakal ditasbihkan di Syria.Meskipun demikian, sejauh ini yayasan tersebut belum tercatat dalam komunitas Kristen di Indonesia. Hal itu dikemukakan oleh Jan Kawatu, Direktur Bimbingan Masyarakat (Bimas) Kristen Protestan, Departemen Agama, kepada Gatra. 

Kini, pengikut ajaran "baru" itu sudah ratusan jumlahnya, terutama di kalangan anak muda terpelajar. Mereka tersebar di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Malang. Untuk menghimpun jamaah, Bambang Noorsena membentuk Yayasan Kanisah Ortodoks Syria.


Pelajaran apa yang bisa kita petik, kaum muslimin dengan adanya gerakan yang mirip Islam ini? 

Al Quran - Surah Al-'Imran 3:64

قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْاْ إِلَى كَلَمَةٍ سَوَاء بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلاَّ نَعْبُدَ إِلاَّ اللّهَ وَلاَ نُشْرِكَ بِهِ شَيْئاً وَلاَ يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضاً أَرْبَاباً مِّن دُونِ اللّهِ فَإِن تَوَلَّوْاْ فَقُولُواْ اشْهَدُواْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ

qul yaa ahla lkitaabi ta'aalaw ilaa kalimatin sawaa-in baynanaa wabaynakumllaa na'buda illaallaaha walaa nusyrika bihi syay-an walaa yattakhidza ba'dhunaa ba'dhan arbaaban min duunillaahi fa-in tawallaw faquuluu isyhaduu bi-annaa muslimuun

[3:64] Marilah kita (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami (islam) dan kamu (Yahudi & Nasrani), bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Rabb-Rabb selain Allah". Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)".

 

 

Bahwa, apa yang tampak sama dari luar belum tentu sama dengan yang didalam. Selama kita masih bisa berpegang teguh pada ajaran Al-quran dan Hadist, insyaallah kita tidak akan terpengaruh dengan berbagai ajaran/sekte yang menyerupai Islam. 


  

Al Quran, Surah Al-'Imran  3:173

 

3:173

 

“Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.”

 



Allah sendiri telah berjanji, bahwa keaslian Al-Quran akan terjaga hingga akhir zaman? Sepintar apapun orang non muslim meniru ayat-ayat Al-Quran, dan semirip apapun orang non muslim beribadah menurut syariat islam, selama keimanan kita tetap mengacu pada Al-Quran dan Hadist, Islam akan tetap terjaga.

Sumber: