Laman

Senin, 21 September 2015

Kristenisasi di Indonesia Gagal Total - dan tak akan pernah berhasil

"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadamu hingga kamu mengikuti agama mereka. " (QS. Al-Baqarah (2): 120)


"Kami telah jadikan bagi tiap-tiap kalian sya'riat dan jalan, seandainya Allah berkehendak tentu akan menjadikan kalian umat yang satu akan tetapi untuk mencoba kalian maka berlomba-lombalah menuju kebaikan."( Qs. Al Maidah(4):48)
Saudara-saudara sekalian, semua itu menyatakan bahwa sesungguhnya Islam memiliki sumber kekuatan yang sangat besar. Selama masih ada agama ini, kita memiliki sumber perlawanan yang tak akan habis-habis. Meskipun umat Islam lemah, tapi akidah Islam adalah kekuatan yang menjadikannya umat ini tidak mungkin mudah ditundukkan atau ditelan oleh umat lain. 

Allah menganugerahkan kepada umat Islam kemuliaan, hak-hak istimewa dan status yang tinggi, menjadi Orang-orang terbaik yang dilahirkan untuk umat manusia:

"Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, diantara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik." 
(QS. Ali Imran (3) : 110).


Islam adalah pemimpin dan pengganti semua agama dan kepercayaan Agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama

Meskipun kristenisasi memiliki dukungan dan kemampuan yang luar biasa, baik dana, SDM, tekhnologi, lapangan udara dan sebagainya. Tetapi Indonesia hingga kini tetap menjadi negara muslim. Syahadat dan gema Takbir di Indonesia masih berdiri tegak menghadang kaum kafir yang hendak mendustakan Agama dan ayat-ayat Allah. 


Allahu Akbar-Allahu Akbar, hayya ala shalah, hayya alal falah....!

Islam adalah yang terbaik akan menang. Karena Allah sendiri yang menjaganya. Ini adalah janji Allah dan janji-Nya selalu benar..

"Dialah yang mengutus Rasul- Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan, cukuplah Allah sebagai saksi." (QS. Al-Fath: 28).

Hingga kini, masjid-masjid masih berdiri. Misi zending kristenisasi dan penjajah gagal menggoyahkan akidah umat Islam. Alhamdulillah, kaum muslimin dengan segala keterbatasan yang mereka miliki, berhasil mengatasi serangan dahsyat Kristenisasi itu. 

Allah Swt membantah pengakuan dan klaim Yahudi dan Nasrani:

ما كان إبراهيم يهوديا ولا نصرانيا ولكن كان حنيفا مسلما وما كان من المشركين

Tidaklah Ibrahim itu Yahudi dan Nasrani akan tetapi dialah orang yang lurus dan muslim dan bukanlah dari orang-orang musrik".(Qs Ali Imran(3):67)


Semua upaya dan kerja keras mereka itu gagal. Maha Benar Allah SWT. yang berfirman, “Mereka ingin mematikan cahaya Allah dengan mulut mereka, akan tetapi Allah tidak rela kecuali tetap memancarkan cahaya-Nya, meskipun orang-orang kafir itu benci.”

Mereka ingin memadamkan cahaya Allah, tapi Allah menolaknya. Apakah manusia mampu memadamkan cahaya matahari dengan tiupan? Tidak mungkin. Allah menetapkan agar cahaya-Nya tetap memancar di negeri ini. Janji Allah inilah yang menjadikan kita tenang. Tenang, karena Islam sampai saat ini masih kalah di Indonesia! 

Bendera Islam yang telah ditancapkan di Indonesia tidak jatuh! 

“Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk dan agama yang benar (Islam), untuk memenangkannya di atas segala agama, meskipun orang-orang musyrikin benci.” 
Menang di atas segala agama, semua agama.Kaum muslimin di zaman sahabat dan tabi’in unggul atas Yahudi, menaklukkan Majusi, mengalahkan Nasrani di pusat kekuatan mereka di Byzantium dan menang atas penyembahan berhala. Tapi kini, kekuatan terbesar Nasrani masih bercokol di Eropa, Asia dan Afrika. Meski demikian ingat firman Allah, 

“Janji Allah itu benar”, “ Dan sesungguhnya janji Allah pasti terjadi”. 
Kita masih menanti masa penyebaran Islam di seluruh dunia, sampai Islam benar-benar berada di atas segala agama, meski orang-orang kafir itu tidak menyukainya.

Kebangkitan Islam telah tumbuh pesat. Ibarat sebuah biji di tanam di lokasi yang subur, dan dipelihara oleh petani yang baik. Buah kebangkitan Islam itu kita saksikan hari ini. Semua rencana dan strategi para misionaris untuk mengkristenkan Indonesia selama lima puluh tahun telah sia-sia. 

Mimpi dan harapan mereka buyar, karena ternyata hari demi hari Islam di Indonesia makin kuat dan mengakar dalam. Dari berbagai fenomena yang kita saksikan itu, dapat disimpulkan bahwa, karakteristik agama Islam itu, ketika dalam kondisi terjepit dan sulit, mampu memunculkan kekuatan yang tidak diduga-duga. 

Islam dapat mengumpulkan kekuatan, menarik nafasnya, bangkit dan terjadilah perlawanan dahsyat. Banyak orang mengira Islam telah bangkrut semasa mengalami penjajahan. Banyak juga yang mengira, bendera Islam tidak akan berkibar lagi. Tapi ternyata semua itu tidak benar. Kini, kebangkitan Islam itu telah muncul di setiap tempat. 


Saudara-saudara sekalian, kita memiliki sejumlah optimisme dari Al-Qur`an dan sunnah bahwa agama ini akan memperoleh kemenangan. “layastakhlifannahu ....”Ketika Rasulullah saw pertama kali membawa agama ini, beliau menjanjikan kepada kaum muslimin bahwa Allah akan membukakan seluruh negeri untuk umat Islam. Allah juga telah mengatakan “niscaya agama ini akan sampai ke seluruh tempat yang pernah mengalami siang dan malam”. Artinya, Islam akan menyebar dan sampai ke seluruh penjuru bumi. Tak satu tempat pun yang tak tersentuh oleh kemuliaanya.Islam telah datang dengan kemuliaannya dan menghancurkan kekufuran. Ini berita gembira dari Rasulullah.

Rasulullah saw pernah ditanya dengan nada tantangan, “Kota manakah yang lebih dahulu ditundukkan, Romawi atau Qastantiniyah/Konstatinopel (Istambul).” 

Seolah dengan pertanyaan ini para sahabat sudah merasakan bahwa kelak dua kota yang merupakan pusat kekuatan Nasrani itu akan ditundukkan. 

Rasulullah saw menjawab, “Hiraql (Qastantiniyah) yang akan lebih dahulu ditundukkan.”


Qastantiniyah dahulu merupakan basis kekuatan Nasrani di mana kaisar Hiraqlius berkuasa.Janji itu telah diwujudkan oleh Allah SWT tujuh abad kemudian. Qastantiniyah berhasil ditundukkan oleh pasukan Islam yang dipimpin pemuda belia berusia 23 tahun, bernama Muhammad Al-Fatih. Ia terdorong untuk menundukkan Qastantiniyah karena membaca sebuah hadits, “Qastantiniyah akan tunduk. Ketika itulah sebaik-baik pemimpin, dan sebaik-baik pasukan.” Setelah membaca itu, ia ingin menjadi pemimpin yang disinggung dalam hadits itu, dan ingin menjadi bagian dari prajurit Islam yang disebutkan itu. 


Allah SWT kemudian mengabulkan cita-cita itu. Qastantiniyah berhasil ditaklukkan.Kini, tinggal kemenangan kedua yang dijanjikan, yakni penaklukan Romawi. Artinya, Islam akan masuk ke Eropa sekali lagi, setelah dua kali dikeluarkan dari Eropa. Islam masuk Eropa melalui Maghrib, Jabal Thariq. Dan berhasil mendirikan peradaban sepanjang delapan abad di Andalusia. Setelah itu Islam terusir dari Eropa. Tapi selanjutnya Islam kembali datang memasuki Eropa melalui wilayah Balkan oleh daulah Utsmaniyah. 

Tapi saya percaya, setelah itu Islam keluar kembali dari Eropa. Saudara-saudara sekalian, hadits Rjsulullah tadi, merupakan berita gembira bahwa Islam akan kembali menguasai Eropa sekali lagi.

Kemenangan Islam di Eropa itu nanti tidak melalui pedang. Kemenangan dakwah di Eropa akan terwujud melalui pemikiran yang mampu mengobati berbagai penyakit hedonisme, nasionalisme, materialisme, kegelisahan dan gejolak jiwa yang selama ini tidak mereka dapatkan obat penawarnya, kecuali dengan Islam. Dan yakinlah, Indonesia akan menjadi ujung tombak pertama kemenangan Islam di seluruh muka bumi, insya Allah.

Saudara-saudara sekalian, Indonesia merupakan harapan besar dari peradaban Islam di dunia. Kenapa? Indonesia adalah negara Islam terbesar dari sisi kuantitas. Indonesia memiliki banyak potensi menjadikannya mampu memimpin peradaban. Indonesia mempunyai potensi ekonomi dan SDM yang menjadikannya mampu menarik gerbong kebangkitan Islam. Kami menginginkan kaum muslimin Indonesia bangga karena mereka telah menjadi muslim. Setiap muslim harus bangga dengan agamanya. 


Kebanggaan itu menjadikan kita mampu berpegang teguh pada tali Islam. Kebanggaan yang menjadikan kita terikat oleh akhlak dan nilai-nilai Islam. Bukan hanya sekadar mengatakan, “saya muslim”, tapi tidak menjalankan Islam dalam kehidupannya. Setiap muslim harus menjadikan Islam sebagai unsur perubah dalam dirinya sebagaimana dahulu kaum jahiliyah menjadi muslim. Kita menginginkan setiap muslim adalah aplikasi dari Al-Qur’an yang dapat disaksikan oleh semua orang. Sehingga manusia bisa menyaksikan inilah Islam, inilah adab Islam, inilah etika Islam. 

Semua umat Islam Indonesia bersatu dan tidak berpecah belah. “Berpegang teguhlah pada tali Allah dan jangan berpecah belah.” Dan janganlah kalian berpecah belah sehingga kekuatan kalian menjadi lemah.” 

Bila kekuatan kufur dan jahat bersatu, saya serukan pada seluruh kekuatan Islam untuk melupakan semua perbedaan yang tidak prinsipil di antara mereka. Bersatulahwdi atas kalimat Tauhid “laa ilaaha illallah Muhammad Rosulullah.” 

Setelah itu berdirilah bersama menghadapi kekuatan lain. Inilah yang kita inginkan dari umat Islam Indonesia ketika mereka tengah melalui masa-masa genting.

Terakhir, semoga muslimin Indonesia mampu memilih pemimpin dengan baik. Pemimpin yang mampu membimbing umat Islam, memberi manfaat bagi Islam, mampu mengatasi berbagai kondisi yang sulit ini. 
Pemimpin yang mampu membimbing rakyat dengan iman dan ilmu, hati dan akal, iman dan akhlak. 

Rasulullah saw bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Turmudzi, 
“Bila pemimpin kalian adalah orang yang terbaik dari kalian, maka orang-orang kaya di antara kalian adalah orang yang paling dermawan dari kalian, dan semua permasalahan di antara kalian diselesaikan dengan cara syura (musyawarah), maka apa yang diatas bumiini lebih baik dari apa yang di dalamnya. Kehidupan ini akan lebih baik dari kematian.Tapi sebaliknya, bila pemimpin kalian adalah orang yang paling jahat di antara kalian, maka orang-orang kaya di antara kalian adalah yang paling kikir, dan masalah kalian diserahkan pada wanita, maka apa yang ada di dalam bumi ini lebihbaik dari apa yang di atas bumi. Di sinilah kematian lebih baik dari kehidupan. Ketika semua timbangan menjadi terbalik, nilai menjadi rusak, saat itulah tidak ada gunanya lagi kehidupan."