Laman

Kamis, 17 September 2015

Mengatasnamakan "Mukjizat Dan Kuasa Yesus", Pastor Tewas Digigit Ular

Pastor Jamie Coots Tewas di Gereja Jadi Korban Kepalsuan Injil Markus. Gara-gara meyakini mukjizat Injil Markus, Pastor Jamie Coots tewas didigigit ular berbisa di gerejanya


“Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya, ….mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka” [Markus16:17-18]

Pemimpin Gereja Full Gospel Tabernacle Middlesboro ini tewas pada Sabtu 16 Februari 2014 malam pukul 8.30 pm waktu setempat. Tangan Coots disengat ular berbisa sebelum melakukan kebaktian di gereja dipimpinnya. 

Nyawa bintang serial televisi National Geographic ini tak tertolong setelah menolak Layanan Darurat Medis yang datang. Di serial televisi National Geographic, Coots memandu program “Snake Salvation,”sebuah program yang mengupas hubungan gereja dengan ular. 

Program reality show yang mulai mengudara pada September 2013 itu, Coots mendemonstrasikan keyakinannya kepada salah satu ayat Alkitab (Bibel) bahwa bisa ular tidak akan mencelakai orang yang percaya kepada Yesus Kristus, karena mereka telah diurapi Tuhan.

Dalam wawancara dengan ABC News, mendiang Coots mengklaim bahwa dirinya dan seluruh jemaat gerejanya percaya jika Tuhan memilih mereka untuk menangani ular berbisa dan minum racun lainnya. Jika digigit ular berbisa, Coots dan jemaatnya menolak perawatan medis karena mereka percaya bahwa nasib dijamin Tuhan.

Pastor Jamie Coots adalah generasi ketiga dalam keluarga yang mengajarkan penginjilan ular berbisa ini. Semasa hidupnya, Coots berkeinginan untuk mewariskan ilmu penginjilan ular berbisa kepada putranya, Little Cody. Bahkan Coots akan mewariskan Gereja FullGospel Tabernacle in Jesus Name yang dipimpinnya kepada Little Cody.

Pastor Jamie Coots bukan satu-satunya pendeta yang tewas mengenaskan akibat meyakini mukjizat Injil Markus 16:17-18. Sebelumnya, Pastor Mark Randall “Mack” Wolford tewas dalam kebaktian sore di Panther Wildlife Management Area, Minggu (27/5/2012). 


Pendeta gereja House of the Lord Jesus di Matoaka, Virginia Barat, Amerika Serikat ini tewas karena pahanya digigit ular berbisa saat memimpin kebaktian. Di hadapan ratusan jemaat, secara demonstratif pastor berusia 44 tahun ini bermaksud memamerkan mukjizat iman di hadapan jemaatnya. Ia mengajarkan bahwa Kristen diperintahkan oleh Yesus dalam Bibel untuk memegang ular berbisa tanpa takut mati.

Ternyata mukjizat Bibel tak terbukti, sebuah sengatan ular di pahanya membuatnya terkapar dan tewas pukul 10 malam di Bluefield Regional Medical Center.

Pembuktian kebenaran iman orang Kristen menurut ayat tersebut bisa dilakukan dengan testing memegang ular berbisa dan meminum racun. Bila orang Kristen tidak mengalami celaka sedikitpun, setelah memegang ular berbisa atau meminum racun, maka keimanan orang Kristen sudah benar sesuai standar ajaran Yesus. 

Dan sebaliknya, orang Kristen yang celaka setelah memegang ular berbisa atau meminum racun, maka keimanannya belum sesuai standar. Apalagi orang Kristen yang tidak berani menguji imannya dengan memegang ular berbisa atau meminum racun, mereka berarti meragukan mukjizat iman yang diajarkan Yesus dalam Injil Markus.

International Bible Society dalam The Holy Bible New International Version, halaman 1040 juga menegaskan kepalsuan penutup Injil Markus :

“The earliest manuscript and some other ancient witnesses do not have Mark 16:9-20.”
(Manuskrip yang paling tua dan beberapa naskah kuno tidak memiliki Injil Markus 16:9-20).


Injil Markus yang sudah terbukti kepalsuannya ini telah menewaskap banyak pendeta dan pastor. Pendeta manalagi yang berani membuktikan mukjizat Injil palsu dengan memegang ular berbisa dan meminum racun? Siapa yang mau menyusul Pastor Jamie Coots dan Mark Randall Wolford?

Baca Juga:
Kristenisasi Terselubung, bermodus "Penyembuhan Atas Nama Yesus"

Sumber: