Laman

Selasa, 01 September 2015

Konsep Dosa Warisan, Penebusan Dosa dan Juru Selamat

Juru Selamat berarti: orang yang menyelamatkan atau bertindak sebagai penolong dalam kesukaran; penyelamat (Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI , 1988)

Penebusan Dosa & Juru Selamat, menurut Rasul Shaul Paulus Tarsus yang menyatakan bahwa semua orang berdosa .

"Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dunia oleh satu orang, dan oleh dosa Itu juga maut,begitulah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa."(Roma. 5:12).

Minard J Erickson, seorang Teolog dalam bukunya"Christian Theology", halaman 793 menyatakan:

"Manusia dikuasai dan dikontrol oleh setan."
"Satan established control over man... Satan now is the governing power in theworld. As world ruler, his right can not simply be set aside." 

Setan menguasai manusia... Saat ini setan adalah yang berkuasa memerintah di dunia. Sebagai penguasa dunia, Setan hanya mau membebaskan manusia kalau ditebus dengan darah Kristus.

Pernyataan Paulus dalam Suratnya kepada jemaatnya di Efesus .
"Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu penebusan dosa" (Efesus 1:7)

Origen dalam "Commentary on Matthew13:28" menjelaskan bagaimana setan menuntut darah Kristus sebagai tebusan untuk membebaskan manusia yang dia kurung. 

"Sekarang setanlah yang membelenggu kita, dimana kita telah terasing jauh gara- gara dosa-dosa kita.Oleh karena itu dia menuntut darah Kristus sebagai tebusan kita)."
"Now it was the devil that held us, to whose side we had beendrawn away by our sin. He asked, therefore, as our price the blood of Christ"

Pernyataan Paulus kepada jemaatnya di Korintus:
"taatnya" Allah kepada tuntutan Setan."Sebab kamu telah dibeli (oleh Allah) danharganya telah lunas dibayar (kepada setan dengan darah Kristus): Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!" (I Korintus 6:20)

Dukungan Origen terhadap pernyataan Paulus tentang ketaatan Allah memenuhi tuntutan Setan ini dapat dilihat dalam komentarnya terhadap Matius 13 :28 dalam buku Christian Theology halaman 793:

"Kepada siapa tebusan ini dibayar? Sudah tentu bukan kepada Allah. Dia tidak mungkin membayar tebusan kepada dirinya sendiri. Akan tetapi ia haus dibayar (oleh Allah) kepada kejahatan. karena dialah yang membelenggu kita sampai tebusan, yakni nyawa Yesus, dibayar... Oleh karena itu tebusan ditetapkan, dibayarkan kepada dan diterima oleh Setan.""To whom this ransom paid? Certainly not to God. He would not pay a ransom to himself. Rather, it must have been paid to the evil one, for it was he who held us captive until the ransom, namely, the soul of Jesus, was paid... So the ransom was detemined by, paid for, and accepted by Satan"

Paulus dilahirkan di Tarsus . Tarsus merupakan Pusat penyembahan Dewa. Mithra. seperti yang dijelaskan oleh A.N. Wilson dalam bukunya "Paul the Mind of the Apostle" halaman 25:

"Fakta Arkeolog memperlihatkan bahwa Tarsus adalah pusat kegiatan Penyembahan Dewa Mithra sampai dengan keruntuhan Kerajaan (Romawi). Ciri yang paling jelas dari penyembahan Dewa Mithra adalah upacara meminum darah sapi atau meminum secangkir anggur yang melambangkan darah). Kalaupun orang tua Paulus adalah orang Yahudi yang mengharamkan darah, tetapi karena Paulus sejak kecil sudah terbiasa dengan upacara penyembahan berhala ini, sehingga baginya, darah sudah merupakan sumber kekuatan dan penebus dosa sesuai dengan ajaran penyembah Dewa Mithra dan Dewa Herakles.""Archeologists show that Tarsus was a centre of keen Mithraic worship until thedownfall of the Empire. The most distinctive feature of Mithraic worship isthat the initiates either drank the blood of the sacred bull or drank a chalice of wine as a symbol representation of blood"
Surat Paulus Kepada Jemaat di Korintus: "Bukankah cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kitapecah-pecahkanadalah persekutuan dengan tubuh Kristus?" (1 Korintus 10:16)
Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah- mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku." Demikianjuga dibuat- Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu." (Lukas 22: 19-20)

Gereja tidak memberi peluang kepada mereka yang ingin menafsirkannya secara simbolis. Ini dapat dilihat dari keputusan Sidang Gereja di Trent sebagaimana dikutip Ralph Edward Woodrow dalam bukunya Babylon Mystery Religion, halaman 166,yang menyatakan sebagai berikut:

"Sidang Gereja memerintahkan para pastor untuk menjelaskan kepada jemaat bahwa dalam Misa, bukan hanya mengandung daging, tulang dan syarafnya Kristus, tetapi keseluruhan Kristus".

Dewa Herakles menyembelih sapi. Darahnya,melambangkan kehidupan baru sesudah mati. (bangkit dari antara orang mati) Ajaran ini mirip dengan penyembah dewa Adonis di Siria, dewa Thammuz di Babilonia dan dewa Osiris di Mesir. Setiap musim gugur, remaja Paulus menyaksikan upacara menyambut kematian dewa Mithra (dewa Matahari) yang akan mati selama musim dingin, dan kemudian akan hidup kembali pada tanggal 25 Desember setelah matahari mulai bergerak naik dari Garis Balik Selatan menuju musim semi. Dari prasasti purbakala yang ditemukan di Tarsus memperlihatkan bahwa Dewa Herakles yang mati dan bangkit kembali dianggap sebagai Juru selamat.

Minard J Erickson menyatakan:
"Selama keberadaanya di tengah-tengah umatnya, Yesus tidak pernah mengajarkan tentang dosa warisan dan Yesus juga tidak pernah mengajarkan Penebusan dosa melalui darah atau Tumbal, karena Yesus mengajarkan hukum taurat.

"Demikian juga janganlah kamu memakan darah apapundi segala tempat kediamanmu,baik darah burung-burung, ataupun darah hewan. Setiap orang yang memakan darah apapun, nyawa orang itu haruslah dilenyapkan dari antara bangsanya " (Imamat 7:26-27)
Baik murid-murid maupun umatnya Yahudi, tidak pernahberkeyakinan bahwa mereka telah jatuh ke dalam dosa abadi dan bahwa hanya Yesuslah satu-satunya yang akan menyelamatkan mereka melalui darahnya di tiang salib.

Mulai dari Nabi Adam as hingga Yesus, Tuhan tidak pernah memerintahkan seorang Nabi pun untuk mengajarkan dosa warisan & penebusan dosa. Karena memang Tujuan Tuhan mengutus para Nabi untuk menuntun manusia untuk tidak melakukan persembahan, sesajen dan tumbal seperti yang dilakukan orang-orang Romawi, Yunani kuno, Majusi, dan lain-lain.

Konsep Dosa Warisan, Penebusan Dosa dan Juru Selamat baru muncul saat kemunculan Paulus yang mengangkat & mengklaim kerasulanya oleh dirinya sendiri ditambah dengan pernyataan Lukas, yang juga merupakan murid Paulus.

Wilson B dalam buku yang sama, pada halaman 27 menyatakan:

Ketika Paulus mendengar cerita tentang penyaliban Yesus, yang"katanya" mati, yang "katanya" bangkit kembali, dia yakin bahwa inilah "Kristus Baru" yang 'bangkit dari antara orang mati.' "Paul was to develop into a richly imaginative, but confused, religious genius who was able to draw out a mythological and archetypical significance from the death of Jewish hero, Jesus of Nazareth" 
dalam bukunya yang sama halaman 166,Wilson  mengatakan:

"Paulus lah yang menafsirkan penyaliban Yesus sebagai penyelamat manusia. Menurutnya darah Yesus di tiang salib mirip dengan darah sapi yang menyelamatkan menurut para penyembah dewa Mithra." 
"Paul's invention of the Christian Eucharist, as an addition to the 'agape meal' or love-feast practiced by all Christians, is of apiece with his understanding of the sacrificial nature of Christ death, which he saw in the same light that the followers of Mithra saw the death of the sacrificial bull. Thiswould have had a powerful appeal to the pagan in Corinth , though it would have been meaningless, and highly distasteful, to the Jews."
Chadwick, Religious Professor di Oxford dan Cambridge University, dalam bukunya The Early Church, halaman. 18-19 menyatakan:

"Di zaman dahulu setiap orang tahu setidak-tidaknya tiga hal tentang orang Yahudi; mereka tidak akan terlibat langsung ataupun tidak langsung dengan para penyembah berhala (yang dapat dipandang anti sosial), mereka bukan hanya tidak akan makan daging sesajen untuk para dewa,tetapi segala macam daging babi (yang dianggap lucu), dan mereka menyunatkan anak laki-laki mereka." 
"In the ancient world every one knew at least three thingsabout the Jews; they would not be associated either directly or indirectly with any pagan cult (which seem anti social), they refuse to eat not only meat that had been offered in sacrifice to the gods but also all pork (wich seemedrediculous), and they circumcised their male infant"

John Davidson, dari Cambridge University dalam bukunya The Gospel of Jesus, halaman 812-813 mengatakan:
"Paulus aktif (menjalankan misi Kristen) di tahun 50an sampai 60an ketika murid- murid Yesus masih hidup, baik di Patestina maupun di tempat lain, dan mereka tidak akan pernah mempercayai keterangan Paulus tentang Tuan mereka (Yesus). Bagi murid-murid Yesus, posisi Paulus selalu dianggap sebagai orang luar."
"Paul was active in 50s and 60s AD when many of Jesus' direct disciples were still alive, both in Palestine and elsewhere, and they would never have believed Paul in preference to their own Master. Amongst the disciple of Jesus, Paul's position always seem to have been that of an outsider"
John Davidson, dari Cambridge University, kembali menyatakan:
"Kemana saja Paulus pergi, nampaknya Paulus menjadi provokator kerusuhan baru. Para murid Yesus di Yerusalem tidak pernah merasakan persoalan serumit ini sebelumnya." 
"Where ever he went, Paul seemed to stir up new trouble. The disciples living in Jerusalem had never previously encountered such extreme difficulties"

Dua orang pakar Alkitab dan Naskah Laut Mati, Michael Baigent dan Richard Leigh dalam buku mereka The Dead SeaScroll Deception, halaman 266 dan 321 malah mencap Paulus sebagai orang kafir pertama yang mengkhianati ajaran Yesus:

"Paulus pada hakekatnya adalah orang kafir 'Kristen' pertama, dan ajarannya - yang kemudian menjadi landasan ajaran Kristen - adalah penyim-pangan yang keji dari ajaran 'asli' dan 'murni' yang dimuliakan oleh para pemimpin (Gerakan Yesus). Apa yang sejak dahuludianggap syirik dalam ajaran Yahudi (Yesus), saat ini menjadi ajaran Kristen." 
"Paul is in effect the first 'Christian' heretic, and that his teachings - which become the foundation of later Christianity - are a flagrant deviation from the 'original' and 'pure' form extolled by the leadership... What had been heresy within the framework of Judaism was now to become the orthodoxy of Christianity."

Bahkan Chadwick kembali mengatakan sejak tahun 85, orang- orang Yahudi mengutuk para pengikut Paulus setiap kali mereka beribadah, karena ajaran Paulus yang memperanakan Tuhan dan mempetuhankan manusia yang makan dan minum. Karena makan dan minum maka tentu saja akan ke Toilet untuk buang air.

Reverensi:
A.N. Wilson in his book "The Mind of Paul the Apostle.
Ralph Edward Woodrow in his book Babylon Mystery Religion, Henry Chadwick, Religious Professor at Oxfordand Cambridge University, in his book The Early Church.
John Davidson, of Cambridge Universityin his book The Gospel of Jesus.
Books DR. H. Sanihu Munir, SKM, MPH.
Michael Baigent and Richard Leigh in their book The Dead Sea Scrolls Deception.

Sumber: GerbangKebenaran.Blogspot