Laman

Rabu, 16 September 2015

Sejarah Perayaan Good Friday (Jumat Agung) dan Easter


Dilansir dari berbagai sumber, ketika itu Kaisar Konstantin dan rakyat Romawi menjadi penganut agama Katolik. Namun, mereka tak lantas meninggalkan budaya pesta rakyat yang digelar tiap tanggal 25 Desember, untuk memperingati hari kelahiran Dewa Matahari. 


Agar agama Katolik bisa diterima dalam kehidupan masyarakat Romawi, dilakukanlah sinkretisme (penggabungan unsur agama dan budaya), dengan cara menyatukan perayaan kelahiran Dewa Matahari dengan atau Yesus Kristus. 


Maka dalam Konsili atau pertemuan tahun 325, Konstantin memutuskan dan menetapkan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus. Perintah untuk menyelenggarakan peringatan Natal tidak ada dalam Injil. Dan Yesus tidak pernah meminta ulang tahunnya dirayakan.  Juga diputuskan, bahwa hari Minggu dijadikan pengganti hari Sabat yang jatuh pada Sabtu. Kedua, lambang dewa matahari yaitu sinar yang bersilang dijadikan lambang Kristen. Sedangkan patung-patung Yesus untuk menggantikan patung Dewa Matahari. 


Kebangkitan Tuhan sebagai Hari Paskah dan lebih parah lagi menyebutnya dalam istilah bahasa inggris “Easter”. Sementara untuk peringatan hari Kematian Tuhan mereka menyebutnya “Jumat Agung” atau “Good Friday”, padahal bila kita pelajari Alkitab dengan teliti, kematian Tuhan Yesus tidak terjadi di hari Jumat (bukankah Tuhan Yesus 3 hari 3 malam berada di dalam kubur (Mat 12:40) ?



Bila penyaliban dan wafat Tuhan Yesus terjadi Jumat sore, bukankah sampai dengan Minggu Subuh Kebangkitan belum sampai 3 hari 3 malam?

Bagaimana yang benar mengucapkan selamat di Hari Peringatan Kematian Tuhan ? 

Yang benar kita harus mengucapkan “Selamat Paskah Anak Domba” atau “Selamat Mengenang Pengorbanan Tuhan Yesus” atau “Remembering The Passover” atau “Blessing Passover” dll. Karena Paskah itu sesungguhnya terjadi pada hari pengorbanan yaitu sesuai dengan Hari Raya Pesach (Paskah Yahudi) adalah mengenai korban penghapus dosa.  Dan pada saat mengenang Kematian Tuhan di atas kayu salib itulah kita memperingati Paskah Anak Domba Allah. Jadi Hari Paskah adalah hari kematian TuhanYesus bukan hari kebangkitan-Nya.

Lalu bagaimana yang benar mengucapkan selamat di Hari kebangkitan Tuhan ?

Yesus "Mati" Hari Jumat sore, "Bangkit" Hari Minggu pagi"


Seharusnya orang percaya mengucapkan “Selamat Hari Kebangkitan” atau “Selamat Hari Raya Buah Sulung!” atau “Happy First Fruit”. Karena sesuai nubuat Hari Raya Buah Sulung Yahudi pada hari itu Tuhan Yesus menggenapi menjadi yang sulung (yang pertama) bangkit dan mengenakan tubuh baru dan kita pantas bergembira karena kelak kita akan menjadi sama seperti Dia (Rom 8:29, 1Kor 15:2)

Hari penyaliban Yesus dan penguburan-Nya jatuh pada hari Jumat. “Sementara itu hari mulai malam, dan hari itu adalah hari persiapan, yaitu hari menjelang Sabat.” (Mrk 15:42)

“Keempat Injil menyatakan, sebagaimana juga keseluruhan Tradisi Gereja bahwa Kristus wafat pada hari Jumat”
(Warren Carroll,The Founding of Christendom,(Christendom Press: 1985), p. 366)


Bangkit Minggu Pagi:

“Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari.”(Mrk 8:31)

“Jawab Yesus kepada mereka: “Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.”(Yoh 2:19, Bdk Mt 26:61; Mt 27:40; Mk 14:58; Mk 15:29).

Yesus wafat dan dikubur pada hari Jumat (hari persiapan Sabat), yang dengan cara penghitungan inklusif menunjukkan hari ketiga jatuh pada hari Minggu. Jika dipaksakan 3x 24 jam dihitung sejak hari Jumat, maka konsekuensinya Yesus bangkit pada hari Senin atau hari ke-empat. Namun bukan ini yang ditulis secara eksplisit dan berulang-ulang dalam Kitab Suci, yaitu bahwa Yesus bangkit pada hari ketiga, dan itu jatuh pada hari pertama minggu itu.

Lalu mengucapkan selamat di Hari kebangkitan Tuhan di Hari Jumat ? Bukan Minggu ? 

Namun kekeliruan ini bukan hanya melulu karena kesalahan umat, tetapi memang ada gereja yang memilih menggunakan istilah “Easter” ketimbang “Passover” untuk menunjuk peringatan Paskah. APA SESUNGGUHNYA “PERAYAAN EASTER” ?

Dilansir dari laman Wikipedia Easter Festival atau Perayaan Easter adalah perayaan pagan (agama penyembah dewa-dewa) yang merayakan penyembahan kepada “Easter” atau “Eostre”, dewi kesuburan orang Jerman. Di Eropa utara perayaan “Easter” melibatkan wujud “kelinci” mengikuti budaya rakyat Leicestershire di Inggris. Pada akhir abad 19, sarjana Charles Isaac Elton menyimpulkan kaitan figur kelinci dan perayaan “Easter” dengan penyembahan kepada dewi “Eostre”. 


Goddess Eostre dan figur kelinci “Easter bunny”Para penganut agama Wicca merayakan Easter atau Ostara setiap tahunnya menyambut datangnyamusim semi yang diyakini sebagai bersatunya kembali dewi Eostre dengan anaknya (sekaligus kekasihnya) setelah selama musim dingin berdiam di dunia orang mati.


Di Eropa dan Asia ada banyak versi nama bagi dewikesuburan, seperti di seluruh Mediterania Timur dariZaman Perunggu ke zaman Klasik orang mengenal dewi Astarte, orang Babilonia dan Asyur menyebut dewi Ishtar yang juga disembah orang Mesir dengan nama Ishtar dan juga Isis. Alkitab menyebutkan nama dewi sembahan orang Tirus dan Sidon (Lebanon): Asytoret (Ashtoret).

Jadi mengapa mengucapkan “Happy Easter” di Hari Raya Paskah ? Apa karena Kristus atau dewa-dewa kekejian ? Berhenti mengikuti tradisi kaum penyembah Dewa ?

Mengapa mereka menghiasi gereja dengan “kelinci Easter” ?