Laman

Jumat, 23 November 2018

Tugas Malaikat Jibril Setelah Nabi Muhammad SAW Wafat

Jibril (Arab: جبريل, Inggris dan Alkitab: Gabriel) adalah malaikat yang muncul dalam ajaran agama samawi. Dalam ajaran agama samawi Jibril dianggap sebagai Pemimpin Malaikat dan bertugas menyampaikan wahyu dan mengajarkannya kepada para nabi dan rasul.


Malaikat Jibril adalah malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu kepada para Nabi dan Rasul. Nabi ditunjuk untuk menyampaikan wahyu ilahi yang memperbarui pesan sebelumnya dan memperbaiki penyimpangan yang telah dilakukan manusia.

Di dalam teks "Taurat" dan "Alkitab Injil", menerangkan bahwa Malaikat Jibril (Jibrail/Gabriel) merupakan ketua para Malaikat. Nama Malaikat Jibril sendiri disebutkan dua kali dalam Al-Quran yaitu pada surat Al-Baqarah ayat 98 dan At-Tahrim ayat 4. 

Seperti Nabi Daud, Nabi Musa dan Nabi Isa, Allah SWT juga menurunkan kitab (Al Qur'an) kepada Nabi Muhammad SAW, sang penutup para Nabi, melalui perantara malaikat Jibril.

Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, apakah tugas malaikat Jibril juga selesai ?

Tentu jawabanya adalah tidak, sebab tugas malaikat Jibril bukan hanya sebatas menyampaikan wahyu, tetapi ada tugas-tugas lain yang diembannya.

Dalam Kitab Al-Haba`ik fi Akhbaril Mala`ik yang ditulis oleh Jalaluddin As-Suyuthi terdapat pembahasan mengenai empat panglima malaikat yang mengelola urusan dunia. Dalam hal ini ia menghadirkan pelbagai macam riwayat, salah satunya adalah riwayat Ibnu Abi Hatim, Abus Syekh, dan Al-Baihaqi dari Ibnu Sabith.

Dalam riwayat tersebut dikatakan bahwa ada empat malaikat diberi tugas untuk mengelola dunia. Dari empat malaikat tersebut adalah Jibril yang salah satu tugasnya adalah mengurusi angin, Mikail mengurusi urusan hujan dan tumbuh-tumbuhan, dan Izrail diberi tugas mencabut nyawa. Sedang Israfil diberi tugas untuk menyampaikan perintah kepada mereka.


ﺭُﺅُﻭﺱُ ﺍﻟْﻤَﻠَﺎﺋِﻜَﺔِ ﺍﻟْﺄَﺭْﺑَﻌﺔِ ﺍَﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳُﺪَﺑِّﺮُﻭﻥَ ﺃَﻣْﺮَ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ . ‏( ﺃَﺧْﺮَﺝَ ‏) ﺍﺑْﻦُ ﺃَﺑِﻲ ﺣَﺎﺗِﻢٍ ﻭَﺃَﺑُﻮ ﺍﻟﺸَّﻴْﺦِ ﻓِﻰ ﺍﻟْﻌُﻈْﻤَﺔِ ﻭَﺍﻟﺒَﻴْﻬَﻘِﻲُّ ﻓِﻰ ﺍﻟﺸُّﻌَﺐِ ﻋَﻦِ ﺍﺑْﻦِ ﺳَﺎﺑِﻂٍ ﻗَﺎﻝَ : ﻳُﺪَﺑِّﺮُ ﺃَﻣْﺮَ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺃَﺭْﺑَﻌَﺔٌ : ﺟِﺒْﺮﻳﻞُ ﻭَ ﻣِﻴﻜَﺎﺋِﻴﻞُ ﻭَ ﻣَﻠَﻚُ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕِ ﻭَ ﺇِﺳْﺮَﺍﻓِﻴﻞُ ﻓَﺄَﻣَّﺎ ﺟِﺒْﺮِﻳﻞُ ﻓَﻮُﻛِّﻞَ ﺑِﺎﻟﺮِّﻳَﺎﺡِ ﻭَ ﺍﻟْﺠُﻨُﻮﺩِ ﻭَ ﺃَﻣَّﺎ ﻣِﻴﻜَﺎﺋِﻴﻞُ ﻓَﻮُﻛِّﻞَ ﺑِﺎﻟْﻘَﻄْﺮِ ﻭَ ﺍﻟﻨَّﺒَﺎﺕِ ﻭَ ﺃَﻣَّﺎ ﻣَﻠَﻚُ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕِ ﻓَﻮُﻛِّﻞَ ﺑِﻘَﺒْﺾِ ﺍﻟْﺄَﺭْﻭَﺍﺡِ ﻭَ ﺃَﻣَّﺎ ﺇِﺳْﺮَﺍﻓِﻴﻞُ ﻓَﻬُﻮَ ﻳَﻨْﺰِﻝُ ﺑِﺎﻟْﺄَﻣْﺮِ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ


Artinya, “Empat panglima malaikat yang mengurusi urusan dunia. Ibnu Abi Hatin dan Abus Syekh meriwayatkan dalam kitab Al-‘Uzhmah dan Al-Baihaqi dalam kitab Syu’abul Iman dari Ibnu Sabith ia berkata, ‘Empat Malaikat yang mengurusi urusan dunia yaitu Jibril, Mikail, Malaikat Maut, dan Israfil. Jibril diserahi untuk mengatur angin dan para tentara, Mikail diserahi untuk mengurus hujan dan tumbuh-tumbuhan, Malaikat Maut diserahi untuk mencabut nyawa, sedangkan Israfil diserahi tugas menyampaikan perintah kepada mereka,”  (Jalaluddin As-Suyuthi, Al-Haba`ik fi Akhbaril Mala`ik , Beirut, Darul Kutub Al-‘Ilmiyyah, cetakan pertama, 1985 M/1405 H, halaman 16).

Tugas lain yang diemban Jibril adalah memenuhi hajat atau kebutuhan manusia. Dalam sebuah riwayat Al-Baihaqi dari Tsabit dikatakan bahwa Allah mendelegasikan Jibril untuk mengurusi hajat manusia.

Apabila orang mukmin berdoa, Allah menahan Jibril sejenak untuk mengabulkan doanya. Hal ini terjadi karenak Allah senang mendengarkan lantunan doa orang Mukmin. Lainnya halnya apabila yang berdoa adalah orang kafir, maka Allah langsung mengintruksikan kepada Jibril untuk segara memenuhinya. Hal ini karena Allah tidak menyukai mendengar lantunan doanya.


ﻭَﺃَﺧْﺮَﺝَ ﺍﻟْﺒَﻴْﻬَﻘِﻲُّ ﻋَﻦْ ﺛَﺎﺑِﺖٍ ﻗَﺎﻝَ ﺑَﻠَﻐَﻨَﺎ ﺃَﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻭَﻛَّﻞَ ﺟِﺒْﺮِﻳﻞَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﺴَّﻠَﺎﻡُ ﺑِﺤَﻮﺍﺋِﺞِ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ، ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺳَﺄَﻝَ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻦُ ، ﻗَﺎﻝَ ﻳَﺎ ﺟِﺒْﺮِﻳﻞُ : ﺍﺣْﺒِﺲَ ﺣَﺎﺟَﺘَﻪُ ﻓَﺈِﻧِّﻲ ﺍُﺣِﺐُّ ﻟِﺪُﻋَﺎﺋِﻪِ، ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺩَﻋَﺎ ﺍﻟْﻜَﺎﻓِﺮ، ﻗَﺎﻝَ ﻳَﺎ ﺟِﺒْﺮِﻳﻞُ ﺃَﻗْﺾِ ﺣَﺎﺟَﺘَﻪُ ﻓَﺈِﻧِّﻲ ﺃُﺑْﻐِﺾُ ﺩُﻋَﺎﺋَﻪُ


Artinya, “Al-Baihaqi meriwayatkan dari Tsabit, dia berkata, ‘Telah sampai kepadaku riwayat yang menyatakan bahwa Allah SWT mendelegasikan Malaikat Jibril AS dalam urusan memenuhi hajat hidup manusia. Apabila seorang Mukmin berdoa, maka Allah pun berkata kepada Jibril AS, ‘Wahai Jibril! Tahan dulu untuk memenuhi hajatnya karena Aku sungguh sangat senang mendengar lantunan doanya.’ Apabila orang kafir berdoa, Allah pun berkata kepadanya, ‘Wahai Jibril! Penuhi apa yang menjadi hajatnya karena sesungguhnya Aku tidak suka mendengar lantunan doanya,’’” (Lihat Jalaluddin As-Suyuthi, Al-Haba`ik fi Akhbaril Mala`ik , Beirut, Darul Kutub Al-‘Ilmiyyah, cetakan pertama, 1985 M/1405 H, halaman 24).


Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh at-Thabrani dalam al-Kabir dari Maimunah binti Sa’ad, dia berkata:

“Wahai Rasulullah, bolehkah seseorang tidur dalam keadaan junub? Nabi menjawab, ‘Aku tidak suka jika ia (orang yang junub) tidur sebelum mengambil wudlu, aku khawatir ia lantas mati (dalam keadaan berhadats), sehingga tidak dihadiri oleh malaikat Jibril’.”(at-Thabrani dalam al-Kabir dari Maimunah binti Sa’ad)

Secara tersurat, hadist diatas menjelaskan bahwa malaikat Jibril selalu turun ke bumi untuk menghadiri setiap orang mukmin yang mati dalam keadaan suci dari hadats.


Juga, dalam hadits yang dikeluarkan oleh Nu”aim bin Hammad dalam al-Fitan, dan al-Thabrani dari Ibnu Mas’ud, bahwa ketika Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam menyebutkan ciri-ciri Dajjal, beliau bersabda:

“Lalu Dajjal melewati Mekkah, ternyata di sana dia bertemu dengan makhluk yang sangat besar, maka dia bertanya, ‘Siapa kamu?’. Makhluk tersebut menjawab, ‘Aku adalah Mikail, Allah mengutusku untuk menjaga tanah haram ini’. Kemudian Dajjal meneruskan perjalanannya ke Madinah, di sana dia juga bertemu dengan makhluk yang besar dan dia bertanya, ‘Siapa kamu?’. Makhluk itu menjawab, ‘Aku adalah Jibril, aku diutus Allah untuk menjaga tanah haram ini’”. (Nu”aim bin Hammad dalam al-Fitan, dan al-Thabrani dari Ibnu Mas’ud)

Di samping itu, tiap-tiap Lailatu al-Qodar, para malaikat semuanya turun ke bumi, termasuk di antaranya adalah malaikat Jibril yang diredaksikan dalam Al-Qur’an surat Al-Qadr dengan kalimat Ar-Ruh & Ruhul Qudus.


Kesimpulan :
Setelah selesai menyampaikan wahyu kepada para nabi dan rasul, bukan berarti kemudian malaikat Jibril tidak melakukan apa-apa. Sebab, tugas yang diembannya bukan hanya sebatas itu tetapi masih ada tugas-tugas lainnya. Contohnya adalah seperti dikemukakan dalam beberapa riwayat sahih di atas.

Referensi:


Jalaluddin As-Suyuthi, Al-Haba`ik fi Akhbaril Mala`ik , Beirut, Darul Kutub Al-‘Ilmiyyah, cetakan pertama, 1985 M/1405 H, halaman 16.

Jalaluddin As-Suyuthi, Al-Haba`ik fi Akhbaril Mala`ik , Beirut, Darul Kutub Al-‘Ilmiyyah, cetakan pertama, 1985 M/1405 H, halaman 24.

Imam al-Shuyuti dalam al-Hawi li al-Fatawa, yang mencantumkan sebuah hadits yang diriwayatkan at-Thabrani dalam al-Kabir dari Maimunah binti Sa’ad

Miftah Syifaau di 7:12/ Grup Majelis Taklim Al Hidayah Surakarta.