Laman

Jumat, 25 Januari 2019

apa itu Trading Autopilot ? Pengertian Trading Autopilot dan Trading Forex

Sebelum membahas Trading Autopilot, ada baiknya kita sedikit mengulas tentang apa itu Trading Forex?


Trading Forex adalah perdagangan mata uang dari negara yang berbeda. Forex adalah singkatan dari Foreign Exchange (Pertukaran mata uang).

Trading Forex umumnya dilakukan secara derivatif atau menggunakan kontrak antara satu pihak dengan pihak lainnya. Kontrak tersebut, berupa perjanjian penukaran pembayaran yang nilainya berasal dari produk yang menjadi nilai acuan, dalam hal ini kedua mata uang yang akan dipertukarkan.

Trading Forex dilakukan di bursa berjangka karena sifatnya tidak berupa fisik. Berbeda dengan investasi forex di bank dengan menukar uang fisik.


Pertama-tama calon investor harus memilih broker resmi dari dalam negeri ataupun luar negeri yang dibawahi langsung oleh otoritas perdagangan berjangka komoditi di masing-masing negara. Di Indonesia sendiri, otoritas tersebut dibawahi Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

Setelah memilih, calon investor harus melakukan registrasi dengan membuka akun. Kemudian, broker yang telah dipilih sebelumnya akan memberikan petunjuk bagaimana cara membaca grafik atau chart pergerakan nilai mata uang tiap negara.

Calon investor harus menggelontorkan modal awal sekitar US$ 500 dolar atau sekitar Rp 6,65 juta (kursvRp 13.300 per US$). Modal awal ini kemudian bisa digunakan untuk mulai trading.

Dengan modal yang dimiliki tersebut, Investor bisa langsung melakukan trading atau beli (buy) mata uang yang  diinginkan. Mata uang ini akan selalu berdampingan dengan mata uang lainnya, misalnya USD/EUR atau USD/JPY.


Bila USD yang di depan, maka artinya Investor membeli mata uang Dolar Amerika Serikat (AS) yang berbanding dengan mata uang Euro atau Yen Jepan. Namun, jika dibalik menjadi EUR/USD artinya Investor membeli mata uang Euro yang berbanding dengan Dolar Amerika Serikat, dan begitu juga dengan JPY/USD.


Jadi yang dilihat adalah mata uang yang di depan, tapi tetap perhatikan sentimen dari kedua negara. Contoh sentimen bagi Amerika Serikat, misalnya, ketika ada target kenaikan suku bunga The Fed sebanyak dua kali dalam satu tahun maka mata uang Dolar Amerika Serikat akan langsung menguat. Selain itu, kebijakan Presiden Amerika Serikat akan turut mempengaruhi pergerakan Forex.

Namun begitu, Trading Forex ini berbeda dengan investasi lainnya karena bersifat dua arah. Bila dibandingkan dengan saham, investor membeli saham di harga rendah dan menjualnya ketika harga saham sudah naik untuk merealisasikan keuntungan.

Dengan trading dua arah ini, investor tidak perlu terlalu khawatir jika ada sentimen negatif terhadap mata uang yangsedang di trading kan. Pasalnya, investor sudah dapat menjual kontrak forexnya ketika dirinya belum memiliki kontrak tersebut.

Trading Forex tidak untuk pemula.
Sebaiknya calon investor harus mencicipi investasi saham terlebih dahulu, sebelum melakukan trading forex. Pasalnya,trading forex lebih rumit dan tidak semudah saham. Selain itu, pergerakannya sendiri lebih dinamis.


Trading Forex ini ditujukan bagi yang sudah lama berkecimpung di dunia investasi karena risikonya tinggi. Selain saham, mungkin calon investor juga bisa mencoba dulu investasi emas secara fisik agar tidak kaget ketika mendapatkan rugi ketika harga emas turun.

Setelah itu, bisa beralih untuk trading emas di bursa berjangka, baru kemudian trading forex. Jadi merasakan dulu punya barang yang harganya naik dan turun juga. Dengan pergerakan nilai mata uang yang sangat fluktuatif. Rata-rata timbal hasil (return) yang dapat diraih investor dari trading forex dalam setahun bisa mencapai 30 persen hingga 40 persen. Kalau saham rata-rata setahunnya hanya 10 persen sampai 20 persen.

Trading Autopilot

Robot trading adalah sebuah sistem otomatis yang dapat digunakan untuk mengambil posisi dalam trading seperti buy dan sell. Robot trading terbuat dari kode tertentu dan dapat bertransaksi secara otomatis dengan algoritma.


Istilah lain dari robot trading yaitu Automatic Trading (Autopilot). Biasaya investor dapat memantau aktivitas robot, mengetahui jumlah income (pemasukan/keuntungan) dan kondisi pasar melalui PC (personal computer) dan Smartphone, tentunya setelah pengguna memiliki software (aplikasi) dan akun terlebih dahulu.


Latar belakang terbentuknya robot trading adalah karena salah satu keterbatasan manusia adalah emosi, misalnya trader yang mudah panik ketika menghadapi market yang naik turun (fluktuatif).


Maka dari itu, keberadaan robot trading bisa membantu orang-orang yang berbisni strading untuk mengelola risiko investasinya.

Robot trading cocok dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak memiliki waktu, tetapi tetap ingintrading. Bagi orang yang sibuk dengan pekerjaan, bisa memilih robot trading untuk dijadikan sebagai asisten yang otimatis mengeksekusi proses trading online.


Ada beberapa kemampuan robot trading seperti dapatmelaksanakan perintah yang bisa menggantikan trading manual. Robot trading juga biasanya dapat melakukan beberapa analisis manajemen keuangan pada portofolio trading.

Dengan menggunakan robot trading,investor bisa leluasa mengontrol portofolio tanpa harus selalu membuka kondisi market. Robot trading juga bisa selalu memantau pergerakan harga saham dan tidak terpengaruh oleh emosi manusia/trader itu sendiri.

Kini robot trading sudah mulai banyak dijual melalui internet dan media mainstream. Namun tidak semua yang dijual itu bagus. Robot trading yang bagus bisa memadukan perintah-perintah transaksi trading dengan manajemen risiko. Ada beberapa kriteria untuk mengetahui apakah robot trading itu bagus atau tidak. Selain bisa menentukan posisi sell (jual) dan buy (beli). Robot trading yang baik juga harus memiliki sistem stoploss dan taking profit.

Robot trading yang bagus harus  memiliki historis profitable selama beberapa tahun. Jika baru beberapa bulan perlu dipertimbangkan. Selain itu, robot trading yang bagus harus sudah melalui tes uji kelayakan, agar meminimalisir adanya gangguan sistem atau peretasan.

Walaupun robot trading dapat membantu manusia, tetapi tetap banyak kekurangannya. Biasanya,robot trading/sistem trading yang dijual, menggunakan patokan candlestick dan tidak bisa untuk mengenali pola.

Selain itu, robot trading adalah buatan manusia, yang hanya dikondisikan untuk sebuah situasi tertentu, jadi kurang fleksibel. Robot trading ini adala mesin, jadi tentunya bisa sewaktu-waktu sistemnya eror dan tidak berjalan sesuai dengan perintah pengguna, atau bahkan rentan diretas.


Referensi:

Mengenal Trading Forex, Investasi yang Butuh Nyali Besar 
CNN Indonesia 


"Robot Trading", Untuk Investor Saham yang Miliki Sedikit Waktu 
Berita Satu