Laman

Rabu, 02 Januari 2019

Mengerikan, Eksperimen Ilmuan Rusia Terhadap Tahanan Yang Tidak Tidur 30 Hari - The Russian Sleep Experiment (Urban Legend and Creepypasta)

Apa yang terjadi jika manusia tidak tidur selama 30 hari?

Tidur memengaruhi kesehatan, berat badan, mood, dan bahkan kehidupan seksual. Jam tidur dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal, jantung, stroke, tekanan darah tinggi, detak jantung tidak teratur, hormon stres meningkat, diabetes, obesitas. Tidur yang cukup dapat menjaga fokus dan konsentrasi, sehingga dari kecelakaan atau cedera

Salah satu Urban Legend (mitos/fiksi) dan Creepypasta (kisah  horor) berupa tulisan, gambar, suara & video yang populer beredar dan viral di internet hingga kini, bernama "The Russian Sleep Experiment"


"The Russian Sleep Experiment" ditulis oleh penulis yang tidak dikenal, menceritakan tentang sekelompok ilmuan Uni Soviet (sekarang Rusia) yang melakukan eksperimen untuk mengetahui apa yang terjadi jika manusia tidak tidur selama 30 hari. Eksperimen itu menggunakan lima orang tahanan politik sebagai kelinci percobaan.


Pada akhir tahun 1940-an (1940s), lima orang yang merupakan pengkhianat dan musuh negara, oleh pemerintah Uni Soviet (sekarang Rusia) dijadikan kelinci percobaan dalam sebuah eksperimen yang dilakukan sekelompok ilmuan dan peneliti dari Uni Soviet (sekarang Rusia).


Saat itu Uni Soviet dan Amerika beserta sekutunya terlibat dalam pusaran perang dunia ke-2.

Tujuan eksperimen itu meneliti formula gas stimulan yang tepat & efektif untuk meminimalisasi bahkan menghilangkan kebutuhan untuk tidur pada manusia, terutama para militer Uni Soviet.

Perilaku Tahanan diamati melalui cermin dua arah dan percakapan mereka dipantau secara berkala. Mereka dijanjikan kebebasan jika mampu bertahan hidup tanpa tidur selama 30 hari.


Lima orang tersebut dimasukkan ke dalam sebuah ruangan yang tertutup, dan para tahanan hanya bisa berkomunikasi melalui sebuah mikrofon. Mereka dilengkapi dengan buku, toilet, air, dan makanan yang cukup untuk bertahan satu bulan penuh.


3 hari berlalu dan semuanya berjalan dengan baik. Para tahanan dijanjikan akan dibebaskan, jika mereka kooperatif  dan bersedia bekerja sama untuk tidak tidur selama 30 hari.

Hari ke-4, komunikasi antara peneliti dengan tahanan semakin memburuk. Para tahanan mulai paranoid (takut) mengingat trauma di masa lalu. Terdengar suara dari dalam ruangan:

"Kami tidak ingin kebebasan."

Hari ke-10, suara jeritan mulai terdengar. Salah satu tahanan mulai berlari bolak-balik di dalam ruangan sambil berteriak keras. Semakin lama suaranya mulai melemah, ia hanya bisa berderit dan dokter mengatakan bahwa pita suaranya telah robek. Anehnya, keempat tahanan lainnya tidak bergeming sama sekali.


Hari ke-14, tidak terdengar suara apapun dari dalam ruang tahanan tersebut. Para peneliti memperdebatkan apa yang harus mereka lakukan. Para Ilmuan sempat memutuskan untuk segera mengakhiri percobaan, namun itu tidak terjadi.


Pada tengah malam di hari ke-15, gas stimulan berhenti dialirkan ke dalam ruangan. Para tahanan panik, berteriak ketakutan. Mereka memohon agar gas stimulan diaktifkan kembali, dan para peneliti mengabulkan permintaan itu. Suasana kembali kondusif.


Namun, dua hari berikutnya tidak terdengar suara sama sekali, meski gas stimulan telah dinonaktifkan. Akhirnya, beberapa orang diutus untuk memeriksa kondisi para tahanan.


Hanya empat tahanan yang masih bertahan hidup. Mereka juga menemukan potongan tubuh seorang tahanan dengan kondisi tampa paha dan dada. Potongan tubuh tersebut menyumbat saluran pembuangan hingga membanjiri ruangan. Pembunuhan dan mutilasi tersebut dilakukan oleh sesama tahanan.


Kondisi tahanan yang masih hidup tak kalah mengerikan. Kondisi mereka terlihat bagai tengkorak hidup, tanpa kulit dan daging. Mereka merobek perut mereka sendiri dengan tangan kosong dan mengeluarkan isi perutnya sendiri. Beberapa bahkan memakan daging mereka sendiri.


Ketika tentara berusaha menyeret mereka secara paksa, para tahanan berontak dan memberikan perlawanan. Seorang tahanan yang limpanya pecah dan kehilangan banyak darah akhirnya meninggal.


Tiga orang tahanan yang tersisa diajukan pertanyaan, mengapa mereka melakukan pembunuhan dan mutilasi, salah satu dari mereka hanya menjawab,

"Saya harus tetap terjaga."

Akhirnya para tentara dan peneliti mengeksekusi mati dua orang tahanan yang masih hidup. Mereka hanya menyisakan seorang tahanan yang masih hidup.


Kemudian peneliti kembali mengajukan pertanyaan kepada satu-satunya tahanan yang masih hidup tersebut;

"Siapa kamu?"

Tahanan tersebut menjawab sambil tersenyum;

"Apakah Anda lupa begitu mudah? Kami adalah Anda."

Peneliti akhirnya menembak tahanan terakhir tepat di jantung. Sebelum dieksekusi, kata-kata terakhir yang diucapkan tahanan itu adalah;

"Akhirnya... Aku ... Hampir ... Bebas."


Referensi:

Sleepless in Lakeville: Local, national and international cast and crew filming movie in Minnesota - Republican Eagle

How Lack Of Sleep Affects The Brain - BBC News

Creepypasta's Russian Sleep Experiment Is Becoming a Horror Movie - MovieWeb

That Crazy Disturbing “ Russian Sleep Experiment ” Urban Legend - Bloody Disgusting

The Seven Creepiest Science Experiments - Science Now

Movie Adaptation of Creepypasta The Russian Sleep Experiment - Geek Feed (press release) (blog)

The Russian Sleep Experiment - Wikipedia

9 Manfaat Istirahat dan Tidur yang Cukup - Alodokter

Ilmuwan Buat Eksperimen 30 Hari Tanpa Tidur, Hasilnya ... - Viva.co.id

Sadis, 5 Eksperimen Ini Gunakan Manusia sebagai Kelinci Percobaan - Liputan6.com

Lima Eksperimen Manusia Mengerikan Sedunia - Merdeka.com