Laman

Senin, 29 Juni 2015

Boko Haram - Kelompok Teroris Militan Radikal Di Nigeria Utara

Boko Haram (Part 1)
Pemimpin kelompok militan Boko Haram, Abubakar Shekau, Minggu (24/8), memproklamasikan berdirinya kekhalifahan Islam di sebuah kota di timur laut Nigeria yang direbut Boko Haram pada awal bulan ini. "Terima kasih Allah yang memberikan kemenangan untuk saudara-saudara kita di kota Gwoza dan membuat kota ini menjadi bagian dari kekhalifahan Islam," kata Abubakar Shekau dalam sebuah video berdurasi 52 menit. Selain mendeklarasikan kekhalifahan, Shekau juga menyatakan kota Gwoza di negara bagian Borno kini sudah bukan bagian dari Nigeria. "Kita tidak akan meninggalkan kota ini. Kita akan tinggal di kota ini," lanjut Shekau yang kini sudah menjadi teroris global di mata AS dan mendapatkan sanksi dari DK PBB. 


Selain menduduki kota, Boko Haram juga diyakini telah menguasai kawasan dekat Gwoza di wilayah selatan Borno. Kelompok ini juga menguasai wilayah yang cukup luas di sebelah utara Borno dan setidaknya satu kota di negara bagian Yobe yang bertetangga dengan Borno. 


Namun, memetakan secara persis kawasan yang diduduki Boko Haram nyaris tidak mungkin. Sebab, melakukan perjalanan ke kawasan itu sangat berbahaya. Selain itu, sejak Mei tahun lalu, Pemerintah Nigeria memberlakukan situasi darurat, membuat hubungan telepon di daerah itu sulit dilakukan..


Para pakar menggambarkan kemajuan yang diperoleh Boko Haram dalam beberapa pekan terakhi sangat di luar dugaan. Para pakar itu juga mengatakan, kini Boko Haram semakin dekat dengan cita-citanya mendirikan sebuah negara Islam di wilayah utara Nigeria. Namun, banyak pengamat meyakini militer Nigeria memiliki kapasitas untuk membalikkan keadaan dan mendesak mundur Boko Haram.



Sumber: kompas.com 

Boko Haram (Part 2)
Selama ini, media-media internasional kerap menonjolkan Boko Haram sebagai kelompok radikal berbasis agama yang "gemar" membuat kekacauan di negara asalnya. Namun selain aksi-aksi kekerasannya, tidak banyak hal lain yang disinggung dari Boko Haram. Jadi dalam artikel kali ini, pihak Republik akan mencoba membahas soal Boko Haram. Boko Haram adalah nama dari kelompok ekstrimis Islam yang mayoritas aksi bersenjatanya terkonsentrasi di Nigeria bagian utara. Kelompok tersebut sudah berdiri sejak tahun 2002, namun baru aktif melakukan aksi- aksi kekerasan bersenjata sejak tahun 2009. 



Nama "Boko Haram" sendiri berasal dari bahasa Hausa - bahasa salah satu etnis lokal Nigeria - yang jika diterjemahkan berarti "pendidikan Barat adalah haram / terlarang". Selain dengan nama Boko Haram, kelompok yang bersangkutan juga memiliki nama resmi "Jama'at Ahl Al-Sunna Li Al-Da'awat Wa Al-Jihad" (Rakyat yang Terikat dengan Pendidikan Nabi untuk Penyebaran Agama & Jihad). 


Boko Haram mendapatkan nama demikian karena sejak awal pendiriannya, kelompok tersebut menentang atau mengharamkan budaya & sistem buatan orang Barat karena dianggap tidak sesuai dengan ajaran agama sehingga harus diganti dengan sistem berbasiskan hukum Islam. Sebagai akibatnya, Boko Haram pun kerap terlibat konflik dengan komunitas non-Muslim & komunitas Muslim yang pola pikirnya lebih moderat. Menurut para pengamat, salah satu alasan kenapa Boko Haram bisa tetap bertahan hingga sekarang adalah karena kelompok tersebut berhasil memanfaatkan kondisi Nigeria bagian utara yang mayoritas penduduknya kurang makmur & kurang terdidik sehingga relatif gampang dihasut. Nigeria adalah salah satu negara Afrika barat yang paling makmur berkat cadangan minyaknya yang melimpah. Namun, negara tersebut juga memiliki kondisi internal yang sangat tidak stabil sebagai akibat dari lebarnya kesenjangan sosial & beragamnya suku serta penganut kepercayaan yang menghuni Nigeria. 


Dari segi agama contohnya, Nigeria bisa dibagi ke dalam 2 zona : zona utara yang mayoritasnya Muslim & zona selatan yang mayoritasnya Kristen serta animis. Sementara dari segi kemakmuran & perkembangan infrastruktur, wilayah selatan lebih berkembang ketimbang wilayah utara. Wilayah Nigeria bagian utara juga memiliki masalah dalam hal pendidikan karena tingkat melek huruf di sana termasuk yang terendah bila dibandingkan dengan wilayah-wilayah Nigeria yang lain. Hal tersebut bisa ditelusuri sejak permulaan abad ke-20 di mana pada periode tersebut, Nigeria utara dijajah oleh Inggris. Agar bisa menancapkan kekuasaannya dengan mudah, Inggris membiarkan para penguasa lokal (emir) di Nigeria bagian utara untuk tetap berkuasa selama mereka mau bekerja sama dengan pihak Inggris. 


Para emir sendiri cenderung antipati dengan budaya & sistem buatan Barat sehingga mereka enggan mengadopsi sistem pendidikan buatan Barat ke wilayah kekuasaannya. Pola pikir tersebut terus berlanjut dari generasi ke generasi sehingga sekarang, penduduk lokal di Nigeria utara pun cenderung menganggap kalau pendidikan - khususnya pendidikan yang sistemnya meniru model Barat - sebagai hal yang kurang penting. Kalaupun ada keluarga setempat yang mengirimkan anaknya ke sekolah, mereka lebih suka mengirim anaknya ke sekolah non- pemerintah yang metode pendidikannya berbeda dengan sekolah-sekolah kebanyakan. Fenomena sosial di kalangan penduduk Nigeria utara tersebut lantas dimanfaatkan oleh seorang ulama kharismatik setempat yang bernama Mohammed Yusuf. Sejak tahun 2002 yang juga merupakan tahun berdirinya Boko Haram.



Yusuf mendirikan banyak masjid & sekolah agama di Nigeria bagian utara. Dengan memanfaatkan jaringan masjid & sekolah agamanya itulah, Yusuf menularkan pola pikirnya ke murid-muridnya mengenai penolakannya terhadap sistem sekuler buatan Barat. Ketika jumlah pengikut Yusuf semakin lama semakin bertambah, Boko Haram mulai melirik cara yang lebih radikal untuk mengekspresikan cara pandang & merealisasikan cita-citanya. 


Walaupun sudah berdiri sejak tahun 2002, Boko Haram baru melakukan aksi kekerasan bersenjata pada tahun 2009. Di tahun tersebut, para anggota Boko Haram yang bersenjatakan senjata api & panah beracun menyerang kantor-kantor polisi & gedung-gedung pemerintah di Maiduguri, negara bagian Borno, Nigeria timur laut. Aparat Nigeria lantas merespon serangan tersebut dengan melakukan penyerangan ke markas Boko Haram yang berujung pada tewasnya Mohammed Yusuf. Pasca tewasnya Yusuf, pemerintah Nigeria mengumumkan bahwa Boko Haram sudah lenyap, namun waktu membuktikan bahwa itu baru permulaan. Bulan September 2010 alias setahun setelah Yusuf tewas, Boko Haram secara mendadak menampakkan kembali aktivitasnya ketika mereka menyerang kompleks penjara di Bauchi & membebaskan ratusan tahanan di dalamnya. 


Memasuki bulan Desember 2010, Boko Haram meledakkan bom di pasar yang berlokasi di Abuja, ibukota Nigeria. Pasca insiden tersebut, polisi Nigeria menangkap 92 orang yang diduga sebagai anggota Boko Haram, namun hal tersebut nyatanya masih belum berhasil menghentikan sepak terjang Boko Haram yang tetap melakukan aksi-aksi kekerasan bersenjata di tahun berikutnya. Bulan Mei 2011 yang juga merupakan bulan pelantikan Jonathan Goodluck selaku pemenang pilpres Nigeria, Boko Haram meledakkan beberapa bom di seantero Nigeria. 

Sebulan kemudian, giliran markas polisi di Abuja yang menjadi sasaran serangan bom Boko Haram. Pihak asing juga tidak luput dari serangan Boko Haram setelah pada bulan Agustus 2011, kelompok tersebut meledakkan bom di markas PBB di Abuja. Memasuki bulan Desember 2011, Boko Haram melakukan salah satu aksinya yang paling terkenal & fenomenal, yaitu peledakan bom di gereja-gereja seantero Nigeria pada Hari Natal yang berujung pada tewasnya puluhan orang. Bulan Januari 2012, Boko Haram mengalami perpecahan setelah sebagian anggotanya mendirikan kelompok baru yang bernama Jama’atu Ansaril Muslimina fi Biladis Sudan (Barisan Depan Pelindung Muslim di Afrika Hitam) atau secara singkat dikenal sebagai "Ansaru". 


Alasan utama pendirian Ansaru adalah karena para anggota kelompok tersebut menolak tindakan Boko Haram menyerang orang-orang Islam yang tidak sejalan. Kendati demikian, Ansaru mengklaim kalau mereka tetap memiliki hubungan baik dengan Boko Haram karena memperjuangkan cita-cita yang sama. Sejak pertama kali berdiri, aktivitas dari Ansaru sendiri didominasi oleh aksi-aksi penculikan terhadap orang asing. Bulan Februari 2012, beredar laporan bahwa Boko Haram mendapatkan uang yang dibutuhkannya untuk melakukan aktivitas bersenjata dari para donatur & simpatisan Al-Qaeda yang berlokasi di Arab Saudi, Somalia, & Inggris. Bulan Oktober 2012, muncul pengakuan dari seorang mantan anggota pemberontak Nigeria selatan bahwa Boko Haram bisa mendapatkan suplai persenjataan dari luar karena memiliki koneksi dengan pejabat tinggi & anggota senior militer Nigeria. Sebelumnya pada bulan April 2012, untuk pertama kalinya Boko Haram menampakkan diri di luar Nigeria menyusul munculnya kesaksian bahwa ada 100 anggota Boko Haram yang ikut serta dalam konflik di Mali utara.