Laman

Selasa, 09 Juni 2015

Al Jazeera, Rekayasa Media Untuk Merusak Citra Islam di Mata Dunia (part 1)



Jangankan negara-negara kecil yang berdemo, sedangkan warganya sendiri dan PBB sekalipun, semua dilindasnya. Tidak hanya peralatan perang yang super canggih, namun juga berbagai propaganda- yang merupakan senjata ampuh lainnya -diteriakkan lewat kedigdayaannya menguasai jaringan media informasi dunia.Kantor-kantor berita yang menjadi sekutunya, sudah pasti akan larut dalam pelukannya, hingga berita-berita yang ditampilkan sangat bias dan penuh kebohongan. Berita dari CNN dan TV-TV swasta lainnya di Amerika hanya memberitakan ratusan tank dan ribuan serdadu AS yang melintasi gurun pasir yang gersang dengan aliran keringat atau prajurit Amerika sedang bercanda dengan anak-anak Irak sambil memberikan sepotong roti, sehingga seolah-olah tidak ada kekejaman yang dilakukannya. 

Drama Holywood tidak saja dilakukan di Negeri Paman Sam, hal yang sama juga terjadi pada Media masa di Timur Tengah. Al Jazeera, sebuah stasiun televisi yang bermarkas di Doha Qatar, dan bisa dinikmati warga Amerika maupun negara-negara lain di dunia termasuk Indonesia (lewat TV7). Al Jazeera laksana "pahlawan" yang menjungkirbalikkan Opini di dunia, & membuat Pencitraan serta membangun Opini dunia Internasional, seolah Israel sedang dalam keadaan tertekan, sehingga setiap muncul kontak senjata, segala serangan yang dilancarkan Israel adalah sebuah aksi untuk membela diri.

Ketika Dunia terhipnotis media ala Paman Sam, maka seluruh Dunia merasa simpatik terhadap Israel, munculah Amerika Serikat yang kini dianggap Superhero, dengan menatasnamakan Perdamaian Dunia & Kemanusian, maka Amerika Serikat mendapat restu dari berbagai Negara, bahkan Amerika Serikat di desak untuk melakukan aksi militer di wilayah yg berkonflik.Saat Presiden Amerika Serikat menyatakan perang, maka akan terdengar suara ribuan tepuk tangan yang mengiringnya merupakan hasil "dubbing" yang canggih yang diambil dari peristiwa tepuk tangan yang lain.Janji-janji palsu pluralitas, penegakan demokratisasi, mengatasnamakan Hak Asasi Manusia & Perdamaian Dunia hanyalah omong kosong.

 Janji-janji kosong tersebut, membuat dunia  larut dalam mendefinisikan dirinya sekalipun sikap acuh & apatis Dunia Internasional akibat larut dalam hipnotis masal Media Cetak & Elektronik milik Paman Sam & para sekutu, akan menimbulkan ketimpangan informasi, karena yang berlaku hari ini hanyalah komunikasi 1 arah.

Jika Dunia Internasional telah dikuasai media, maka suatu Negara akan kehilangan jati diri, nilai luhur permamaian & rasa kemanusian Menurut UNESCO, Amerika menggenggam hampir sepertiga karya riset dan pengembangan, sepertiga lagi digenggam Eropa Barat, dan sisanya Jepang, Rusia, dan negara-negara Eropa Timur.

Amerika begitu royal mengeluarkan dana miliaran dolar untuk program satelit, namun kesemuanya hanya diinvestasikan untuk militer dan propaganda politik lainnya. Sementara jutaan anak-anak dan wanita mati sepanjang Afghanistan, Libanon, Kamboja, Vietnam, Cuba, Iran, Afrika, dan kini Irak.Vaclav Havel (1986) pemikir Cekoslovakia mengatakan bahwa pengaruh Media yang demikian jahat ini menunjukkan munculnya pascadiktator klasik.



Diktator macam ini mengubah peradaban manusia agraris dan feodal menjadi manusia serba mesin dan teknologi canggih lainnya. Contohnya jelas, lewat media canggih, manusia bisa di-brainwashing (cuci otak) & doktrin psyche & social engineering .... bersambung