Laman

Jumat, 08 Februari 2019

Sering Mengonsumsi Mie Instan Dapat Memicu Gagal Ginjal, Kanker, Diabetes, Obesitas dan Gangguan Pencernaan (Studi Ilmiah)

Akumulasi zat kimia berbahaya seperti pengawet dan pewarna akan menjadi racun di dalam tubuh, mengganggu proses metabolisme tubuh, bahkan memicu penyakit berbahaya (apabila dikonsumsi terus menerus dalam jangka waktu yang panjang).

Mie Instan (depositphotos.com)
Gagal Ginjal
Gagal ginjal merupakan suatu kondisi di mana ginjal mengalami kerusakan yang serius sehingga tidak bisa menjalankan fungsi sebagaimana mestinya. Fungsi utama ginjal adalah untuk menyaring darah dari limbah beracun ataupun cairan berlebih dalam tubuh.

Gagal Ginjal (Foto: 123RF Stock Image) 
Jika ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik, kadar racun dan cairan berbahaya akan terkumpul di dalam tubuh. Hal inilah yang nantinya memberikan masalah bagi kesehatan Anda. Bahkan, jika tidak segera ditangani, ginjal yang mengalami kerusakan ini akhirnya bisa berhenti berfungsi sepenuhnya. Akibatnya, bisa fatal bahkan mematikan.

Tulisan ini tidak bermaksud untuk mendiskreditkan produsen atau merk mie instan tertentu. Tulisan ini bertujuan untuk berbagi pengetahuan dan informasi, berdasarkan riset para pakar dan ahli.

Fakta yang sulit dibantah adalah mie instan merupakan makanan cepat saji yang memiliki kandungan nutrisi yang tidak selengkap makanan sehat. Sebenarnya memakan mie instan boleh saja, asalkan tidak dijadikan kebiasaan setiap hari.

Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr. Braden Kuo dari Massachusetts General Hospital, Amerika Serikat, mie instan ternyata sangat aktif dalam mengganggu pencernaan manusia, seperti yang dikutip dari WCVB.

Dr. Braden Kuo 
Hal ini diketahui dari hasil rekaman di dalam perut menggunakan kamera pintar berbentuk pil yang di masukkan ke dalam tubuh. Di rekaman tersebut terlihat tubuh kesusahan untuk menghancurkan mie instan.


Peneliti mencoba menggunakan mie olahan sendiri sebagai perbandingan. Namun dalam kurun waktu 2 jam saja, mie olahan sendiri sudah hancur dan berhasil dicerna. Sementara mie instan belum juga hancur.

Dari percobaan itu, terbukti bahwa mie instan sangat susah dicerna oleh tubuh. Artinya membutuhkan waktu yang sangat lama untuk menghancurkannya. Inilah penyebab mengapa mie instan dapat mengganggu kinerja sistem pencernaan tubuh.

Apabila dikonsumsi terus menerus dan dalam jangka waktu yang panjang, maka mie instant dapat mengacaukan metabolisme tubuh. Akumulasi zat kimia berbahaya seperti pengawet dan pewarna akan menjadi racun di dalam tubuh.

Bahan utama mi instan adalah tepung terigu dan lemak. Mie instant akan menghambat dan membatasi penyerapan nutrisi makanan. Sehingga tidak akan dapat memenuhi jumlah nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Nutrisi dalam mi tidak menyediakan cukup kalori yang diperlukan untuk semua aktivitas tubuh.

Oleh karena itu, terlalu sering mengonsumsi mie instan bisa memicu kelebihan karbohidrat dan lemak. Hal tersebut dapat memicu obesitas dan diabetes. Diabetes umumnya mengakibatkan komplikasi ginjal.

Kandungan Nutrisi Mie Instan (Foto: Centre for Food Safety)
Kandungan zat Propylene glycol yang terdapat dalam beberapa merek mie instan, merupakan zat antibeku yang membuat mie tidak mengering. Jika Propylene glycol diserap oleh tubuh, maka zat ini akan menumpuk dalam area hati, liver, dan ginjal.

Mie instan mengandung lemak jenuh dan lemak trans yang cukup tinggi. Lemak ini meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam darah, yang dapat menyebabkan risiko penumpukan atau tersumbatnya pembuluh darah.

Tubuh manusia memerlukan protein sebagai zat pembangun dan pendorong metabolisme dalam tubuh. Namun makanan tinggi protein menyebabkan penumpukan produk limbah yang terlalu besar di ginjal.

Selain itu, kadar sodium mie instan yang tinggi menyebabkan darah tinggi, penyakit jantung, stroke dan kerusakan pada ginjal. Kadar sodium yang tinggi membuatnya mudah membentuk batu ginjal dalam tubuh.

Bumbu mie instan terdapat banyak kandungan MSG (monosodium glutamat), untuk meningkatkan cita rasa. Sedangkan untuk memperpanjang masa kadaluarsa, produsen sering menambahkan beberapa zat seperti fosfat, dan pengawet ke dalam mie.

Ketika disimpan terlalu lama dan dipengaruhi oleh lingkungan, zat-zat ini perlahan akan berubah. Bahan-bahan ini jika menumpuk di dalam tubuh, bisa menyebabkan kanker.

Dari kemasan, mie instan juga dapat memicu kanker. Beberapa mie instant dikemas dalam styrofoam, di mana styrofoam adalah penyebab kanker  jika masuk kedalam tubuh. Mie instant yang hanya disajikan dengan direndam air panas, saat terkena panas, zat kimia di dalam styrofoam ini akan ikut bereaksi.

Cup Mie (IStock foto) 
Namun, bahaya itu semua seolah terlupakan dengan rasa mi instan yang enak. Selain alasan rasa, mi instan juga dianggap praktis dalam proses pembuatannya.


Referensi:

[PDF] Chronic Kidney Disease and Nutrition
https://www.health.govt.nz

[PDF] Morphological Changes Induced by Instant Noodles Food
https://pdfs.semanticscholar.org

The Dark Side of Instant Noodles: What Makes Them Harmful?
NDTV.com

The Dangers of Instant Noodles https://www.lifehack.org

The Harmful Effects of Instant Noodles
MSN.com

This Is What Happens to Your Body When You Eat Instant Ramen
www.rd.com

This video will make you want to drop instant noodles from your diet
www.studyinternational.com

5 Bahaya yang Mengintai Jika Makan Mi Instan Setiap Hari, Sebabkan Batu Ginjal hingga Kanker
TRIBUNnews.com 

Ngeri, ini yang terjadi pada tubuh saat makan mie instan!
MERDEKA.com

10 Alasan Jangan Makan Mie Instant
Fimela.com

Katanya berbahaya, kenapa orang Indonesia doyan makan mi instan?
MERDEKA.com