Laman

Selasa, 12 Februari 2019

Makanan dan Minuman Yang Terbuat Dari Tinja & Urin Manusia

Faktanya, ada Steak, Sosis, Burger, bahkan minuman beralkohol yang diolah menggunakan bahan dari tinja dan urine nanusia.

Namun, bahan makanan dan minuman tersebut harus melalui sejumlah tahap proses pengolahan yang sedemikian rupa, agar tidak membahayakan orang yang mengkonsumsinya, bahkan ada yang berdampak positif terhadap kesehatan.

ilustrasi Steak dan Sosis (foto: www.hiddenboston.com)

Steak Tinja
Di Jepang, Mitsuyuki Ikeda, seorang peneliti dari Okayama Laboratory menciptakan inovasi makanan dari tinja manusia. Mitsuyuki Ikeda mengolahnya menjadi 'steak tinja, topping burger atau sandwich'


Mitsuyuki Ikeda menemukan adanya kandungan protein tinggi dalam lumpur limbah tinja. Pengolahannya dengan mengekstrak protein llimbah, lalu memberi cairan enhancer. Setelah setengah jadi, daging buatan dimasukkan ke alat exploder untuk diolah sebelum dapat benar-benar dimakan.

Mitsuyuki Ikeda 
Agar warnanya terlihat merah segar seperti daging pada umumnya, ia menambahkan cairan pewarna dan menambahkan protein kacang kedelai.

"Poop Steak" created by Mitsuyuki Ikeda, from human feces 
Masalah rasa, tak perlu disangsikan, sebab uji coba rasa awal menyatakan rasa steak daging buatan ini sama seperti steak daging sapi biasa.


Namun, inovasi tersebut menghadapi banyak kendala. Pertama, biaya pembuatan steak daging kotoran ini lumayan mahal. Bisa mencapai 10-20 kali lipat dari pembuatan steak daging sapi biasa. Masalah kedua, tentu saja rasa jijik yang menghinggapi para konsumen ketika tahu bahan baku daging steaknya terbuat dari tinja manusia.

Masalah kedua adalah komposisi gizi steak ini yang terlalu tinggi, yakni 63 persen protein, 25 persen karbohidrat, 9 persen mineral, dan 3 persen lipid. Hal tersebut dapat memicu obesitas dan komplikasi penyakit berbahaya seperti kolesterol, serangan jantung, diabetes, dan sebagainya.

Sosis Tinja
Di Spanyol, inovasi mengolah tinja menghasilkan sosis “Feut” yang berbahan dasar tinja bayi. Inovasi ini diklaim memiliki beragam manfaat, seperti melancarkan pencernaan.


Yang dimaksud sosis dari tinja bayi ini tidak seperti daging tinja manusia yang dibuat di Jepang. Sosis yang dipakai memang sosis asli yang terbuat dari daging sapi, hanya saja ditambahkan sejumlah bakteri yang diambil dari tinja bayi untuk membuat cita rasa  sosis menjadi lebih lezat.

Tim ilmuwan di Spanyol yang menguji bakteri dari 43 sampel kotoran bayi menemukan enam bakteri, namun hanya satu yang sepenuhnya menjadi sosis. Bakteri yang diambil adalah bakteri prebiotik, yakni Lactobacillus dan Bifidobacterium.

Selain menjadikan sosis lebih lezat, bakteri ini nantinya akan membuat sosis menjadi makanan kesehatan yang mengandung prebiotik, seperti yoghurt. Probiotik adalah suatu mikroorganisme hidup yang bermanfaat bagi kesehatan inang, baik itu hewan maupun manusia.

Bakteri probiotik memiliki banyak manfaat untuk kesehatan manusia, di antaranya untuk sistem kekebalan, sistem intestinal, sistem urogenital, hingga menurunkan efek alergi. Sedangkan Bifidobacterium dan lactobacillus digunakan pada orang-orang dengan sindrom iritasi usus, ulcerative colitis, atau kantong ileum. Juga bisa digunakan perempuan untuk mendukung kesehatan vagina.

Minuman Fermentasi Tinja
Ttongsul merupakan Wine minuman beralkohol di Korea Selatan, terbuat dari fermentasi tinja anak-anak dan alkohol dari sulingan air gandum selama berbulan-bulan.


Minuman dengan kadar alkohol 9 persen ini digunakan sebagai obat tradisional oleh orang Korea zaman dulu, untuk menyembuhkan luka, tulang yang patah hingga epilepsi. Sama halnya seperti kotoran ayam untuk mengobati masalah pencernaan atau kotoran kelelawar untuk mengobati kecanduan alkohol.

Ttongsul dibuat dengan fermentasi gandum yang sudah dicampur dengan tinja anak-anak berusia kurang dari enam tahun yang murni dan tidak terlalu berbau. Setelah difermentasi selama sehari, beras yang sudah dimasak dan tidak mengandung gluten dicampurkan ke dalam air fermentasi.


Gandum ini digunakan sebagai bahan fermentasi karena mengandung banyak protein, baru kemudian ditambahkan beras biasa untuk menambah rasa. Campuran tersebut kemudian disatukan dalam sebuah mangkuk dan ditambahkan air yang mengandung tinja dan didiamkan selama seminggu dalam ruangan bersuhu 30-37 derajat celcius.

Bir Urine
Metode memanfaatkan  air seni sebagai fertilizer dalam pengolahan minuman bir, dinilai sebagai cara baru yang efisien dan bisa dibuat berkelanjutan dengan konsep “beercycling ” atau bir daur ulang.

Produsen minuman bir di Denmark, Norrebro Bryghus memproduksi
Bir yang dinamakan "Pisner" yang
menggunakan campuran tanaman barkley dan air kencing manusia.

Pisner 
Mereka memang sengaja membuat campuran minuman bir dengan 50000 liter urin yang dikumpulkan dari sebuah festival musik terbesar di Eropa Utara.


Namun, urin yang dimaksud bukan jadi bahan utama pembuatan bir yang usai disaring disajikan begitu saja. Urin tersebut berperan pada proses pemupukan Barley (jelai) yang merupakan bahan pokok bir.

Tumbuhan Barley (Jelai)
Minuman bir yang berpadu dengan air seni ini disinyalir tidak memiliki bau dan rasa dari air seni sama sekali. Jika minuman bir ini ada sedikit saja mengeluarkan rasa urin atau air seni, pastinya langsung aku buang dan tidak mau minum. Tetapi , dalam minuman bir ini tidak terasa sama sekali sisa - sisa aroma dan rasa air urine


Referensi:

Tinja yang Diolah Menjadi Makanan dan Minuman
Tirto id

Menjijikkan! 7 makanan ini terbuat dari kotoran
MERDEKA.com

Steak Ini Terbuat dari Kotoran Manusia
TEMPO.CO

Heboh Bir Terbuat Dari Air Kencing, Ternyata Begini Ceritanya
TRIBUNnews.com

Berani Coba Minum Bir dengan Campuran Air Kencing? Produknya Sudah Diproduksi Masal di Denmark
Okezone.com