Laman

Senin, 04 Februari 2019

Propaganda Firehose Of The Falsehood - The Russian Firehose Of The Falsehood Propaganda


Firehose of falsehood (semburan kebohongan) adalah teknik kebohongan yang diproduksi secara masif dan simultan, kemudian disebarkan melalui media masa, baik itu media mainstream atau media konvensional. Motifnya beragam, namun yang paling dominan adalah motif politik.

Kini propaganda ini banyak dilakukan dibanyak negara dan telah menjadi fenomena global. Namun, ini bukanlah suatu fenomena yang baru. Teknik semacam ini sudah dilakukan pada era perang dingin, persaingan antara dua negara superpower, yakni Amerika Serikat yang berideologi kapitalis melawan Uni Soviet (sekarang Rusia) dengan ideologi komunisnya.

Istilah ini muncul kembali tahun 2016.
Juru kampanye, tim sukses, konsultan dan relawan kubu Hillary Clinton, serta lembaga independen seperti FBI, CIA serta investigasi para pakar peneliti dan pengamat politik dan komunikasi menuding bahwa "kemenangan Donald Trump saat pemilihan Presiden Amerika Serikat tahun 2016 lalu, tidak lepas dari campur tangan Rusia". Donald Trump juga dituduh saat itu menggunakan teknik propaganda yang mereka sebut The Russian "Firehose of Falsehood" propaganda.


Dengan kemenangan Donald Trump, Rusia mendapat keuntungan. Kehadirannya dalam Pemilu Amerika Serikat menurut laporan Huffington Post, merupakan sinyal akan perluasan soft power rezim Putin yang kini mendapat basis dukungan politik dari paman sam, lantaran pemimpin Amerika Serikat kini adalah sosok yang mendukung gaya pemerintahan otoriter dan konservatif Putin.

Selain itu, kaum nasionalis sayap kanan di Amerika Serikat yang mendukung Trump juga tertarik dengan agenda Putin seperti kebijakan anti-LGBT di Rusia dan perang terhadap ekstremisme Islam.

Kembali ke topik utama, pada dasarnya, teknik ini menggunakan metode Obvious Lies (kebohongan tersurat) yang direncanakan untuk membuat  keresahan atau ketakutan yang menimbulkan ketidakstabilan situasi, bahkan berpotensi memicu konflik dan kekacauan ditengah-tengah masyarakat.


Sebagai propaganda, cara ini dinilai sangat efektif sebab memengaruhi informasi fiktif diproduksi dengan kuantitas tinggi dan disiarkan melalui banyak media berupa teks, audio dan video.

Secara psikologis, Obvious Lies akan menyerang Amygdala, struktur otak yang bertanggung jawab untuk mendeteksi rasa takut dan mempersiapkan diri pada kondisi darurat. sehingga mudah untuk membangun sebuah ketakutan, terutama yang menyentuh sisi-sisi sentimen atau emosional dengan menebar kebecian, keterancaman dan ketakutan untuk membuat masyarakat bersikap konservatif.


Karena kecenderungan alami manusia yang lebih mengedapankan emosi ketimbang rasional, sehingga biasanya seseorang akan mencari jawaban yang paling mudah atau yang paling sesuai dengan preferensi dirinya, misalnya tentang keyakinan politik.

Contoh kasus penggunaan teknik propaganda firehose of falsehood  terjadi di Amerika Serikat, yang mengantarkan Donald Trump menjadi presiden ke-45 Amerika Serikat, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Rand Corporation, sebuah lembaga kajian politik di Amerika Serikat menerbitkan sebuah hasil riset penelitian terkait terpilihnya Donald Trump dengan kemiripan metode yang digunakan oleh Vladimir Putin saat menganeksasi Crimea (2014) dan Georgia (2008).

Donald Trump and Vladimir Putin
Dalam publikasi tersebut, dua orang peneliti Rand Corporation, yakni Christoper Paul dan Miriam Matthews menjelaskan bahwa Rusia mengunakan teknik kebohongan yang diproduksi secara masif dan simultan melalui media-media pemberitaan yang mereka miliki. Kemudian teknik ini diadopsi oleh Donald Trump.

Kenbali ke pembahasan utama, propaganda “Firehose of Falsehood” umumnya mempunyai 4 ciri dan karakteristik, yaitu:
  1. Disebarluaskan secara masif dengan kuantitas tinggi melalui banyak channel sumber berita. 
  2. Cepat muncul, serta dilakukan secara terus menerus dan berulang-ulang.
  3. Tidak mempunyai komitmen pada realita dan fakta. 
  4. Tidak konsisten pada isi berita yang dikeluarkan.  
Jika masyarakat kurang tertarik topik yang dikeluarkan, maka propaganda akan lebih ditekankan pada peningkatan jumlah argumen yang mendukung topik tersebut.

Tujuannya menghilangkan kepercayaan pada data obyektif dan merusak kredibilitas sumber data.
Jika informasi tersebut datang dari sumber yang mempunyai kesamaan dengan kita, maka informasi akan lebih mudah dipercaya.

Jika jumlah informasi yang dikeluarkan untuk propaganda tidak terlalu banyak, masyarakat cenderung untuk lebih menyukai pendapat para ahli, atau orang yang objektif

Yang kedua adalah, bergerak dengan cepat, terus menerus dan berulang. Artinya, pemberitaan ini harus diberitakan dengan masif, terus menerus dan berulang akan meningkatkan kepercayaan orang atas informasi yang disampaikan tersebut.

Informasi yang gencar dikeluarkan secara masif akan akan menenggelamkan kontra informasi atau klarifikasi dari lawan. Tentu, tidak semua informasi yang diberikan itu salah, namun dari informasi yang mereka keluarkan,  hanya sedikit saja mengandung kebenaran.

Kemudian yang ketiga, tidak adanya komitmen pada realita atau fakta. Artinya pemroduksi propaganda ini acuh kepada komitmen. Kendatipun kebohongan itu mudah dibongkar, mereka akan cuek (apatis) dan melenggang kangkung.

Dan yang terakhir, karakter ini tidak memiliki komitmen pada konsistensi. Artinya, konsistensi pada berita bohong yang diproduksi adalah persoalan belakangan, bisa saja dalam sekejap berita itu diklarifikasi dengan pernyataan berbeda, namun kebenaran berita tersebut juga belum bisa dibuktikan. Yang terpenting adalah berita pertama sudah tersebar dan didistribusikan dengan metode seperti pada karakter pertama dan kedua.

Pertautan empat karakter tersebut penting dan akan efektif memainkan isu yang beredar. Perpaduan antara prinsip iklan dan kelonggaran dalam konsistensi ini menimbulkan perpaduan yang aneh, namun efektif untuk menciptakan kebimbangan dan rasa takut pada masyarakat. Tentu saja, dua karakter terakhir menjadi menarik untuk memainkan peran dalam membentuk propaganda.

Setidakya terdapat 2 langkah yang harus ditempuh untuk meningkatkan keefektifan sanggahan atas propaganda tersebut, yaitu:

Pertama, dengan memberikan peringatan dini sejak awal kemunculan informasi-informasi salah yang digunakan untuk propaganda tersebut.

Kedua, Melakukan penolakan dan sanggahan yang dilakukan berulang-ulang. Tindakan menyajikan fakta-fakta yang benar yang bisa dijadikan sebagai alternatif jika masyarakat telah melupakan isi propaganda tersebut atau pihak penyebar propaganda telah menarik berita mereka.

Namun, peringatan dini akan jauh efektif dibandingkan dengan penolakan atau sanggahan atas propaganda yang telah terlanjur diterima masyarakat. Propaganda menciptakan 1st impression sangat efektif dalam menggiring opini massa dan itu sulit untuk diatasi.

Jika masyarakat telah diberikan informasi yang benar sebelumnya, maka propaganda itu hanya akan menjadi semacam penyangkalan atau sanggahan yang tentu tidak akan efektif lagi.

Ketika masyarakat menolak sebuah propaganda, hal itu akan makin menguatkan keyakinan yang telah terbentuk sebelumnya. Dari pemaparan tersebut, tampak sekali bahwa memang sulit untuk menangkal efek propaganda Firehose of Falsehood

Nanun, sangat mungkin menggagalkan efek yang jadi tujuan dari propaganda itu, tanpa perlu ikut dalam irama arus propagandanya.

Caranya dengan adu strategi, ketimbang sekedar menangkal informasi-informasi propaganda.
Namun sebelumnya lakukan analisa yang mendalam, serta gunakan data yang dapat dipertanggungjawabkan, 
jadi bukan hanya sekedar adu mulut,  saling bantah saling menghujat, dan saling bully.

Daripada melakukan serangan balasan, lebih baik menganalisa dan mendeteksi  seperti apakah metode dan cara propaganda yang dihembuskan lawan. Cara ini lebih elegan, dibandingkan dengan sekedar menangkal propaganda.

Selain itu, fokuslah melakukan kontra terhadap efek yang ditimbulkan oleh propaganda FoF itu, daripada sibuk melakukan kontra pada isi propaganda atau melakukan serangan balasan. 


Referensi:

e-Jurnal Perspective: The Russian "Firehose of Falsehood" Propaganda Model, Why It Might Work and Options to Counter It 

Teknik Firehose Of Falsehood dan Kontra Propaganda FoF - 
icmi.or.id
Ikatan Cendikiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) 

Firehose of Falsehood Prabowo, Jokowi Waspada! 
pinterpolitik.com 

Keterlibatan Rusia di Pemilu AS dan Dampaknya Pada Facebook 
Tirto id