Laman

Selasa, 06 Oktober 2015

Misi Kristenisi Indonesia - Menuju Negara Kristen Indonesia Tahun 2020

Mereka berjuang keras agar Indonesia akan menjadi Negara Kristen sebagai batas target tahun 2020 dijadikan sebagai tahun tuaian(panenan) untuk menjadikan Indonesia menjadi 50% orang Kristen dan 50% orang Islam maka mereka mengupayakan pulau Kalimantan menjadi Island Christ (pulau Kristus)


Dengan mempergunakan strategi Matius 10 ayat 16 
“licik seperti ular santun bagai merpati”




Menuju Negara Kristen Republik Indonesia Tahun 2020 (Tahun Penggenapan)

Indonesia merupakan sebuah ladang yang sedang menguning, yang besar tuaiannya! Ya, Indonesia siap mengalami transformasi besar. Hal ini bukan suatu kerinduan yang hampa, namun suatu pernyataan iman terhadap janji firman Tuhan… dengan memeriksa firman Tuhan, kita akan sampai kepada kesimpulan bahwa Indonesia memiliki prakondisi yang sangat cocokbagi tuaian besar yang Ia rencanakan," ujar Dr. Bambang Widjaja, dalam bukunya "Indonesia Siap Mengalami Transformasi"



Kasus kristenisasi semakin marak akhir-akhir ini. Ibarat jamur di musim hujan yang tumbuh serentak dan massif di berbagai kota. Sebut saja kristenisasi pada event Car Free Day  di Jakarta dan Solo yang sempat ramai diperbincangkan.



Sejak ratusan tahun lalu, paramisionaris Kristen di Indonesia memang sudah berusaha keras ingin mengubah bangsa Indonesia menjadi Negara Kristen Republik Indonesia (NKRI). 

Sejumlah tokoh misi Kristen di Indonesia telah mendeklarasikan bahwa Indonesia merupakan sebuah negeri yang siap melakukan transformasi besar-besaran, menjadi negeri Kristen. Ibarat lahan, Indonesia sudah siap panen.



Sebuah buku berjudul Transformasi Indonesia: Pemikiran dan Proses Perubahan yang Dikaitkan dengan Kesatuan Tubuh Kristus (Jakarta: Metanoia, 2003), menggambarkan ambisi dan harapan besar kaum misionaris Kristen di Indonesia tersebut. Menurut Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) 2000-2005, Natan Setia budi sebagaimana dikutip oleh Adian Husaini, “Tuhan memberikan kesempatan yang luar biasa kepada orang Kristen dan China, karena pada waktu Suharto menjadi Presiden, ia begitu dekat dengan orang Kristen dan China.”



Indonesia menurut kaum misionaris telah siap melakukan transformasi menjadi Kristen. Sejak dulu, kaum misionaris Kristen selalu menggambarkan bahwa Indonesia adalah daerah yang diberkati Tuhan, yang siap menerima agama Kristen. 



Tahun 1962, Badan Penerbit Kristen (BPK), menerbitkan buku H. Berkhof dan I.H. Enklaar, berjudul Sejarah Gereja, yang menggariskan urgensi dan strategi menjalankan misi Kristen di Indonesia:
“Boleh kita simpulkan, bahwa Indonesia adalah suatu daerah Pekabaran Indjil yang diberkati Tuhan dengan hasil yang indah dan besar atas penaburan bibit Firman Tuhan. Djumlah orang KristenProtestan sudah 13 juta lebih,akan tetapi jangan kita lupa…. di tengah-tengah 150 juta penduduk! Djadi tugas Sending gereja-gereja muda di benua ini masih amat luas dan berat. Bukan sadja sisa kaum kafir yang tidak seberapa banyak itu, yang perlu mendengar kabar kesukaan, tetapi juga kaum Muslimin yang besar, yang merupakan benteng agama yang sukar sekali dikalahkan oleh pahlawan2 Indjil.”



Di era reformasi, kaum misionaris Kristen secara terbuka menyatakan tekad dan ambisinya untuk mengkristenkan Indonesia. Menurut mereka, Indonesia adalah lahan yang sudah siap panen.Menurut Jeff Hammond, sebagaimana dikutip oleh Bernard, sejak Mei 1997, ada banyak nubuatan yang sangat signifikan tentang rencana Tuhan untuk membawa transformasi ke Indonesia. Ada lima nubuatan yang disebutnya, yaitu 



(1) Akan terjadi goncangan ekonomi diIndonesia, 
(2) Goncangan itu akan menyebabkan Presiden yang menjabat digulingkan, 
(3) Setelah itu akan muncul seorang presiden di dalam masa transisional, 
(4) Akan ada Presiden wanita,
(5) Indonesia akan mengalami masa tuaian/panen besar, di tahun 2005,
(6) Tahun 2020 adalah tahun penggenapan (terwujudnya misi/cita-cita). 



Satu per satu nubuatan-nubuatan itu sedang digenapi.



Melihat kondisi ini, apakah impian mereka untuk menjadikan tahun 2020 sebagai tahun tuaian bisa tercapai atau pada akhirnya Negara Kristen Indonesia terwujud? Maka umat Islam harus waspada dan bersatu mempersiapkan diri dan jangan terkecoh dengan apa yang mereka lakukan di negeri ini. Umat Islam harus selalu memahami agamanya dengan benar agar tidak terjebak masuk pada perangkap mereka dan selalu waspada untuk menghadang apa yang mereka rencanakan.



PAKAR Kristologi sekaligus mantan missionaris, Bernard Abdul Jabbar menilai bahwa makin maraknya kristenisasi saat ini disebabkan makin dekatnya nubuat “Tahun Penggenapan” untuk mengkristenkan 50% masyarakat Indonesia.“



Dalam nubuat mereka, tahun 2020 adalah “Tahun Penggenapan”, dimana targetnya setengah masyarakat Indonesia sudah harus dikristenkan,” ujar Bernard. Pendeknya sisa waktu menuju nubuat inilah yang mendesak kaum kristiani untuk menempuh berbagai macam cara.“Karena tinggal 5 tahun lagi, para sales tuhan ini jadi panik dikejar target yang masih jauh, kejadian kristenisasi di car freeday beberapa waktu lalu adalah contoh kecilnya,” paparnya.



Ia juga menjelaskan, sekte Kristen yang gemar melakukan propaganda secara langsung, biasanya berasal dari sekte-sekte Kristen Ekstrem, seperti Saksi Jehova, Tiberias, dan Advent.Sekte-sekte Kristen ekstrem ini memiliki kekhasan metode dalam menyebarkan propagandanya masing-masing.“Kalau Advent itu biasanya gemar sebar brosur dan flyer, Tiberias menyasar Mall-Mall untuk tempat kebaktian, dan Saksi Jehovah datang langsung ke pintu-pintu masyarakat.



Mengutip Mathius 10:16, Bernard berpesan kepada masyarakat agar makin waspada dengan gerakan kristenisasi.“Dalam Alkitab mereka saja terkait perkara merayu orang untuk menjadi Kristen digambarkan dengan ‘licik seperti ular, tulus seperti merpati,’ jadi jangan percaya dengan simbol-simbol merpati, karena pasti ada ular yang bersembunyi,” pungkasnya.

Misi kristenisasi di Indonesia : Menyambut impian 2020 sebagai tahun tuaian (masa panen) Kristen




kristenisasi di Indonesia serentang dengan datangnya penjahat kolonial, selama lebih dari tiga abad Indonesia dijajah oleh Spanyol, Portugis, Belanda dan Inggris. Status sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia sekaligus memiliki kekayaan alam yang melimpah menjadikan Indonesia menjadi ladang subur dan target penting bagi misionaris dan kolonialis, ibaratnya Indonesia adalah bunga desa yang banyak dipuja yang menjadi rebutan.VOC atau perusahaan Belanda di HindiaTimur yang dibentuk pada tahun 1602 merupakan wakil imperialisme di Asia Tenggara. Latourette dalam “A History of Cristianity” mengakui,” prinsip dan kaidah Kristen dalam kebijakan-kebijakan imperialisme memerankan peranan yang sangat banyak “. 



Aqib Suminto dalam Politik Islam Hindia Belanda menuturkan bagaimana pada 1661 VOC melarang umat Islam untuk melaksanakan ibadah Haji, kebijakan ini merupakan realisasi anjuran Bogart, seorang Katholik ekstrim di parlemen Belanda. Bogart menilai para haji sangat berbahaya secara politis, karena itu melarang perjalanan ibadah haji jauh lebih baik ketimbang menembak mati para haji itu.



Dalam menjalankan misi kristenisasi, VOC meniru cara-cara yang dilakukan Spanyol dan Portugis yaitu cara memaksa, penjajah Belanda memaksa rakyat pribumi untuk menerima ajaran Kristen, sebaliknya jika ada belanda yang masuk Islam maka itu wajib dihentikan. Orang itu akan ditangkap dan dikeluarkan dari wilayah.



Perlindungan kaum imperialis kepada misionaris memiliki posisi penting dimasyarakat. Ketika Indonesia merdeka, orang orang Kristen menduduki jabatan-jabatan penting dalam pemerintahan dan memiliki pengaruh besar dalam percaturan politik Indonesia.



Perubahan dalam mukadimah UUD 45 dari ”Ketuhanan yang Maha Esa dengan menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya” menjadi “Ketuhanan yang Maha Esa”, merupakan contoh kuatnya pengaruh Kristen di Indonesia.



Selanjutnya setiap rancangan undang-undang atau peraturan pemerintah yang dianggap menguntungkan kaum Muslimin selalu ditolak keras oleh kalangan Kristen, misal dalam rencana undang undang peradilan agama 1989. Sebaliknya, yang dianggap dapat menjauhkan kaum Muslimin dari ajaran Islam selalu didukung penuh, seperti dalam perdebatan RUU perkawinan 1973. 



Juga berbagai konflik sejak dulu sampaisekarang yang melibatkan pemeluk Islam dan Kristen di Kalimantan , NTT, Poso, Maluku, Irian, Ambon dan Kasus Pembakaran Mesjid di Toliara, Papua beberapa bulan yang lalu sebenarnya adalah buah dari aktivitas Kristenisasi yang tak kunjung padam dan dipadamkan. Lebih lagi ketika mereka mencanangkan untuk menguasai Indonesia menjadi Negara Kristen sebagai batas target tahun 2020 dijadikan sebagai tahun tuaian (panenan) untuk menjadikan Indonesia menjadi 50% orang Kristen dan 50% orang Islam maka mereka mengupayakan pulau Kalimantan menjadi Island Christ (pulau Kristus), 



Manokrawi menjadi kota Injil, Papua atau Irian menjadi tanah Yesus. Bahkan dalam Jubelium memperingati 150 tahun Berdirinya HKBP pada hari Minggu tanggal 4 Desember 2011 di gelora senayan, yang juga di hadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono, Ephorius(pemimpin) HKBP meminta untuk menjadikan Tapanuli utara sebagai propinsi tersendiri yang akan dipimpin oleh orang suku batak yang Kristen. 



Amanat Agung yang mereka jalankan Dasar mereka menjalankan misi ini adalah didasari karena perintah agama sebagai mana dalam surat Matius pasal 28 ayat 19-20 : “Karena itupergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dengan nama Bapak, anak dan Roh kudus. Dan ajarlah mereka melakukan sesuatuyang telah kuperintahkan kepadamu,.”



Ayat ini dikenal sebagai “AMANAT AGUNG” (The Great Commandment) sebagai perintah yang sangat kuat, walaupun sebenarnya menurut pakar kristologi dari golongan mereka menyatakan ini adalah ayat palsu yang ditambahkan sebagai upaya melegitimasi apa yang mereka lakukan.Karena itu mereka sangat ngotot menjalankan misi ini, tak mengherankanjuga seluruh komponen dikerahkan merumuskan berbagai strategi cara untuk serta merta mengkristenkan dunia ini.



Seribu jalan kristenisasi Menuju Negara Kristen Republik Indonesia




Banyak jalan yang ditempuh misionaris guna dapat memuluskan target besar mereka untuk dapat menjadikan Indonesia ini Negara Kristen seperti yang diungkap Media Dakwah (edisi Juni 1990 ) yang memuat bocoran keputusan dewan gereja Indonesia di Jakarta Tanggal 31 September 1979 perihal program jangka panjang kristenisasi 50 tahun di Indonesia yangjatuh pada tahun 2020 nanti dan juga program kristenisasi di Indonesia yang disadur majalah Cresent terbitan Kanada yang intinya bertujuan untuk meningkatkan populasi umat Kristen agar sama dengan umat Islam di Indonesia. Ini dilakukan dengan mempropagandakan program keluarga berencana kepada kaum Muslimin dengan membatasi jumlah kelahiran dengan slogan “dua anak cukup”, “perempuan laki sama saja” dan mengharamkanya bagi kalangan Kristen, bahkan mereka dianjurkan untuk memperbanyak jumlah anak bahkan doktrin yang banyak tersebar dikalangan Kristen sendiri adalah barang siapa yang mempraktekkan KB akan menanggung dosa dan melawan doktrin gereja dan barang siapa yang melakukan pembatasan kelahiran dianggap sebagai pembunuh orang Kristen dan telah hilang kemuliaan ini sesuai dengan perintah bible kitab kejadian pasal 1 ayat 27 – 28. 



Sejalan dengan perkembangan waktu dan cara ini kemudian dirubah dengan cara halus dengan program “cesarisasi” bagi ibu-ibu muslim yang akan melahirkan dengan mengupayakan memperbanyak dokter- dokter sepesialis kebidanan dankandungan dari golongan mereka, membangun klinik dan rumah sakit bersalin, bekerja sama dengan bidan-bidan untuk merujuk ke rumah bersalin dan klinik mereka dengan imbalan yang menggiurkan. Sejalan dengan itu pula dibidang pemerintahan jabatan jabatan strategis harus dipegang oleh orang Kristen baik ditingkat Eksekutif ataupun Yudikatif, Gubernur, Bupati, Walikota ataupun jabatan-jabatan strategis lainnya sehingga mereka dengan mudah mengontrol seluruh jalanya pemerintahan, karena itu peran partai Kristen sangat diperlukan untuk usaha tersebut. 



Mereka mendirikan Partai Damai Sejaterah (PDS) yang sampai hari ini gagal mengikuti pemilu 2014 karena tdk masuk dalam klarifikasi partai peserta pemilu. Partai ini diketuai oleh seorang pendeta yaitu DR.Ruyandi Hutasoit yang pada tahun 2005 di Surabaya pernah mengatakan:

“sudah saatnya umat Kristen harus menguasai struktur dan sistem walaupun kita tidak menguasai massa, tetapi kalau kita kuasai sistem itu, disini kita punya tantangan yang besar dan salah satu yang harus kita garap kuat adalah KPK (komisi Pemberantasan Korupsi) itu sudah jelas banyak orang yang beragama Kristen disitu dan kita punya target juga kita akan bongkar semua, khususnya para tokoh-tokoh pejabat Muslim ini, untuk bisa dibongkar semua kasus korupsinya hingga bisa rusak citra mereka dimata umum, jadi ini sekenario besar dan terselubung yang ….apa namanya harus dirancang secara sistematik ke depan buat kita, terus menyiapkan kader-kader PDS ke semua jajaran terutama di yudikatif itu adalah lembaga yang sangat pontensial dimana banyak SDM Kristen yang punya kekuatan punya kemampuan untuk didalam ini, sudah punya kekuatan yuridis juga melakukan judifikasi terhadap pejabat-pejabat yang sudah keluar dari jalur moral, etika ataupun sistem yang ada. Nah kita budayakan dan manfaatkan link kita di KPK supaya itu harus terus berlanjut semakin lama semakin hari juga akan menegakan eksistensi orang orang Kristen yang ada dipemerintahan, dengan memberikan negative tinking kepada pejabat-pejabat Muslim. 



Sudah saatnya istana Negara, terpampang lukisan Tuhan Yesus, atau lukisan perjamuan kudus, sudah saatnya di istana berkumandang lagu pujian dan penyembahan bagi sang raja disurga, sudah saatnya dari istana Negara dinaikan doa doa syukur !sudah saatnya di istana merdeka diadakan kebaktian, ibadah, persekutuan doa dari orang-orang Kristen! Ingat ! kita adalah pemenang mari kita bersatu dan mari kita bergandeng tangan!.”


Dengan ambisi yang begitu besar ini, mereka ingin menguasai beberapa pulau seperti Kalimantan, Papua, dan juga Jawa. Mereka berusaha untuk memenangkan pilkada atau pilgub ditempat masing-masing dan ini terlihat banyak kekalahan mayoritas Islam disetiap pemilihan kepala daerah seperti di Kalimantan barat dan tengah yang mayoritas muslim, dapat dikalahkan oleh minoritas kristen karena memang Kalimantan adalah target untuk dikuasai dengan menjadikan sebagai pulau Kristus. Tak menutup kemungkinan pulau pulau lainnya seperti Jawa, Sumatra menjadi sasaran untuk mereka kuasai.



Rencana dan setrategi baru Pada tahun 2005 kaum Kristen telah merencanakan manuver baru dalam merealisasikan rencana tuaian 2020 dengan mempergunakan strategi Matius 10 ayat 16 “licik seperti ular santun bagai merpati” dengan menamakangerakan penuaian jiwa dan transformasi sebagai proyek kristenisasi terbesar dengan melibatkan semua element baik Kristen protestan ataupun Kristen Khatolik dan di tahun 2020 ditargetkan sebagai tahun keberhasilan sebagaimana disampaikan oleh pendeta DR Jeff Hammond dalam bukunya “Transformasi Indonesa”. 

Sejak peristiwa G30S PKI, terjadi masa Koiros (tuaian/panen) di Indonesia sehingga dalam enam tahun ada lebih dari 7 juta orang di pulau Jawa yang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat dan fokus tahun 2005 sebagai awal tahun tuaian atau masa panen dan tahun 2020 sebagai tahun penggenapan amanat agung. Masa tuaian (panen)Masa inilah yang dinantikan oleh umat Kristiani yang selalu memanfaatkan keadaan lemah dari suatu masyarakat, bangsa dan Negara dimanapun mereka berada. Ketika di Rusia komunis dalam keadaan goyah dan hampir runtuh, begitu pula yang terjadi di Berlin, Jerman, dengan jebolnya tembok Berlin serta juga peperangan yang terus-menerus di Afghanistan, Pakistan, Irak, Iran dan negara -negara Timur Tengah juga Afrika, maka daerah-daerah tersebut menjadi terbuka untuk Injil dan orang orang Kristen dari barat, mereka datang berduyun-duyun ke wilayah tersebut, tak terkecuali mereka datang ke Indonesia disaat bangsa ini dilanda keputusasaan ,penderitaan, krisis kepercayaan kepemimpinan, dan juga berbagai kondisi buruk lainnya.  Membuat para misionaris percaya diri bahwa Indonesia menjadi lahan subur untuk siap tuai panenan, hal ini disampaikan oleh pendeta Gembala sidang (GBKP). 



Ia mengatakan : “Indonesia adalah ladang yang sedang menguning yang sangat besar tuaiannya dan Indonesia siap mengalami tansformasi yang besar hal ini bukan suatu kerinduaan yang hampa, namun suatu peryataan iman terhadap janji firman Tuhan dan Indonesia cocok bagi tuaian besar yangTuhan rencanakan.



Konsilidasi kaum Kristiani 

Di berbagai belahan dunia kaum Nasrani melakukan berbagai konsolidasi do’a bersama dan puasa nasional dengan mendatangkan para tokoh-tokoh Kristen baik itu pendeta, misionaris, penginjil, zending ataupun sebangsanya dengan tujuan untuk menguatkan iman Kristen. Konsolidasi ini telah dilakukan pada tanggal 12 sampai 16 Mei tahun 2003 bertempat digelora Bung Karno Senayan dengan tajuk pemulihan bangsa dengan mendatangkan para pendeta, evengelis dan juga tokoh-tokoh Kristen dunia dan dihadiri tidak kurang dari 80.000 orang Kristen dan 10.000 pemimpin Kristen dari berbagai Negara. Dan acara ini sempat menghebohkan umat Islam Indonesia dengan pemberkatan (pembaptisan) yang dilakukan kepada Gus Dur yang saat itu menjabat Presiden RI di mana dia juga memberikan sambutan, serta menyambut baik gerakan transformasi ini, dan pada tahun 2005 dicanangkan sebagai genderang awal gerakan transformasi dimulai. 



Kegiatan ini terus dilakukan setiap tahunnya dan pada tanggal 25 -28 Oktober 2011 yang lalu bertempat di JHCC Sentul Bogor, diadakan acara serupa dengan menghadirkan 4000 para misionaris dan juga pendeta se-Asia yang juga dihadiri dihari terakhir acara 10.000 orang Kristiani untuk diberkati. Acara ini bertajuk sama dengan acara-acara sebelumnya yaitu konsolidasi dan pemberkatan keselamatan untuk bangsa- bangsa di dunia ini khususnya Indonesia yang menjadi lahan subur garapan mereka. Kerap kali mereka juga mengadakan pertemuan dan diskusi-diskusi tentang keagamaan dan juga lintas agama sebagai upaya untuk melihat sejauh mana kesiapan mereka dan juga tantangan dari umat lainya terhadap program yang mereka lakukan. 



Persiapan SDM dan Infrastruktur Untuk merealisasikan tahun tuaian dan NKRI (Negara Kristen Republik Indonesia) ini mereka melakukan berbagai persiapan-persiapan yang sangat matang ,terencana dan sistematis, termasuk persiapan SDM dan juga infrastruktur seperti Gereja, sekolah tinggi teologi dan lain sebagainya. 



Seperti yang dikatakan oleh pendeta Bambang Wijaya dalam bukuya “Transformasi Indonesia,” petani yang bijaksana saat melihat tuaian sudah diambang pintu, iaakan segera mempersiapkan tenaga penuai sebanyak-banyaknya, karena itu ia tidak akan menyia-nyiakan ladangnya, itulah sebabnya tidak mengherankan apaabila Tuhan Yesus Kristus bekata : ”Tuaian memang banyak tapi pekerja sedikit, maka mintalah tuaian pada tuan yang empunya tuaian, supaya ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."



Jika selama ini yang kita dengar hanya pendeta, misionaris, atau orang tertentusaja yang menjalankan misi pengkristenan maka dengan lahirnya gerakan transformasi banyak gereja harus secara aktif menjadikan semua jemaatnya menjadi tenaga penuai atau pengkabar baik.



Termasuk salah satu persiapan sumber daya manusia adalah dengan membangun dan mengaktifkan serta merekrut kembali para laskar-laskar Kristus yang selama ini berperan dalam menjaga dan mengamankankan aset-aset yang dimiliki oleh Kristen dan juga mereka selalu terjun didaerah- daerah konflik seperti, Poso, Ambon juga didaerah- daerah perseteruan gereja, seperti di Ciketing Bekasi dan gereja Yasmin di Bogor, Tanggerang Lippo, bahkan mereka juga punya andil dalam menurunkan Suharto sebagai presiden RI waktu tahun 1998.

Mereka juga mempersiapkan kader-kader gereja yang dipersiapkan dengan matang, handal dan bermental baja yang bisa masuk kemana saja baik di jajaran birokrasi, yudikatif atau pun eksekutif dan disemua lini karena mereka adalah sel tuaian besar abad 21.



Mendirikan Sekolah Tinggi Internationa lHarvest (HITS) yang bekerja sama dengan 2000 gereja se Indonesia guna untuk mendirikan sekolah Al- kitab di dalam gereja, dalam brosur yang disebarkan itu ada paket gratis dengan jaminan 2000 gereja lokal untuk mempersiapkan 200.000 pemimpin perintis gereja yang akan diterjukan kepada umat dalam menyambut tahun tuaian 2020 nanti.



Memperbanyak jumlah gereja sebagai sarana untuk menampung hasil tuaian, dan mereka menyadari bahwa transformasi tidak akan berjalan tanpa mengikutimaster plantyang telah direncanakan maka pendirian gereja harus diperbanyak walaupun hanya satu orang yang mengisinya.



Sebagaimana yang diungkapkan oleh pendeta DR Eddy Leo.Mth. Maka salah satu yang harus juga diperhatikan adalah gereja karena gereja adalah merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari tubuh Kristus. 



Dan kita melihat sekarang ini tingkat pertumbuhan yang sangat tajam dari jumlah gereja diberbagai tempat yang meningkat hingga 300% dibanding dengan pertumbuhan masjid yang hanya 60% setiap tahunya menurut data Kementrian Agama, walaupun didalam pembangunan gereja yang mereka dirikan banyak timbul masalah dan tidaksesuai dengan aturan hingga pada akhirnya banyak timbul gesekan dimanagereja itu dibangun, seperti pemalsuan KTP, tidak ada IMB, menipu dan membohongi masyarakat dan lain sebagainya.



Mereka juga telah mempersiapkan bukupanduan dan aturan dalam melaksanakan tuaian atau pengkristenan yang sudah di terjemahkan kedalam 20 bahasa berjudul ”The Final Sing” yang dikarang oleh pendeta DR. Peter Youngren asal Kanada yang berisi pelajaran mengenai tuaian akhir zaman dibagikan secara gratis yang pembagianya dalam pengawasan salah satu organisasi Kristen “World Impact Ministries and The Global Harvest Force” dibagikan kepada sekitar 10.000.000 pekerja tuaian dari berbagai Negara yang khusus untuk pelayanan akhir zaman.Membentuk lembaga atau organisasi-organisasi, kepemudaan, sosial, bantuan-bantuan kemanusiaan, pendanaan, persekutuan gereja, pendidikan dan lain sebagainya diantaranya adalah:



1. BAMAG (badan musyawarah antar agama).Suatu lembaga yang didirikan untukmemperluas jangkauan misi antar gereja sehingga di setiap gereja di kota dan wilayah melebur dengan lembaga yang sama, ini adalah elemen kekuatan gabungan Kristen yang mewadahi gereja-gereja di Indonesia.



2. FGBMFI (Full Gospel Business Men’s Fellowship International)Gabungan dari pengusaha–pengusaha Kristen yang banyak membantu pendanaan untuk misi kristenisasi di Indonesia termasuk perusahaan-perusahaan besar di Indonesia seperti Lippo Group, Ciputra, Intiland, Sumarecon, Sedayu Group dan dipimpim oleh James Riyadi (group Lippo).



3. NCFI (Nation Care For Indonesia)Badan atau lembaga Kristen yang menaungi advokasi bantuan hukum dan investigasi bagi mereka yang tersandung masalah hukum yang berkait perseteruan dengan umat lainya.



4. YMCA ( Young Men’s Christian Asociation)Gabungan para pemuda-pemudi Kristen dari semua elemen pemuda Kristen yang bergerak menangani dan mengurusi setiap kegiatan pemuda Kristen.



5. Yayasan Gideon InternasionalLembaga yang dibentuk dari kalangan professional yang memfokuskan diri pada bidang percetakan dan penerbitanIinjil untuk dibagikan sebagai amunisi secara gratis ke sekolah, hotel, rumah sakit dan lain sebagainya.



Melihat kondisi ini apakah impian mereka untuk menjadikan tahun 2020 sebagai tahun tuaian bisa tercapai atau pada akhirnya Negara Kristen Indonesia terwujud? 



Maka umat Islam harus waspada dan bersatu mempersiapkan diri dan jangan terkecoh dengan apa yang mereka lakukan di negri ini. Ummat Islam harus selalu memahami agamanya dengan benar agar tidak terjebak masuk pada perangkap mereka dan selalu waspada untuk menghadang apa yang mereka rencanakan. 



Dalam upaya menghalau pemurtadan ini, umat Islam tidak hanya sekedar melakukan evaluasi & meningkatkan kualitas Ibadah saja. Umat Islam juga dirasa perlu sedikit mempelajari dan memperdalam Kristologi. 



Selain itu Umat Islam dirasa perlu menambah wawasan dan mengetahui sejarah agama kristen, dogma dan doktrin ajaran kristen, siapa sebenarnya yang mendirikan Agama Kristen, Kebohongan, Penyimpangan, Penyelewengan, penambahan kata-kata dan Kontradiksi/pertentangan Alkitab mereka. 



Semua fakta itu telah dinyatakan dan diungkapkan oleh para Sarjana-sarjana Kristen, Pakar Teologi, Sejarahwan, Arkeolog dll. Dengan segala kerendahan hati mereka mengungkap kebohongan dan penyelewengan, dengan tujuan mengetahui ajaran Yesus (Isa a.s) yang sebenarnya.



Ulasan lengkap sejarah dan ajaran kekristenan (klik disini) 




Tulisan ini dikutip dari laman: