Laman

Jumat, 16 Oktober 2015

Indonesia Target Kristenisasi - Selamatkan Muslim Indonesia dari Kristenisasi


Allah menganugerahkan kepada umat Islam kemuliaan, hak-hak, istimewa dan status yang tinggi, menjadi Orang-orang terbaik yang dilahirkan untuk umat manusia:

"Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, diantara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik."  
(QS. Ali Imran (3) : 110).

Kemuliaan dan status yang tinggi ini berarti membebankan kepada kita tugas dan tanggung jawab agar tidak mementingkan diri sendiri serta membagi status yang mulia ini dengan umat manusia lainnya. Apakah Kristen masih menganggap bahwa kami umat Islam kurang bertoleransi di dalam kehidupa bergama ? Sementara yang dilakukan oleh para penginjil bahkan terang-terangan ? 

Namun dalam penyebaranya, Agama Islam memberikan batasan, karena agama tidak bersifat memaksa, Lakum dinukum waliadin (untukmu agama mu, untuku agamaku). Pernahkan kami umat Islam sebagai umat mayoritas melakukan hal tersebut ? membagi-bagikan brosur dan pamflet ke masyarakat Kristen ? 

Bahkan hal tersebut tidak pernah diajarkan kepada kami umat Islam. Karena sesungguhnya Allah sudah cukup memberikan akal, lalu mengilhamkan kepada setiap jiwa manjalan yang benar dan mana yang salah.

Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar).” Dan sesungguhnya jika kamu mau mengikuti kemauan mereka setelah pegetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu”. (Quran surah Al-Baqarah 120) 

5:59 Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, apakah kamu memandang kami salah, hanya lantaran kami beriman kepada Allah, kepada apa yang diturunkan kepada kami dan kepada apa yang diturunkan sebelumnya, sedang kebanyakan di antara kamu benar-benar orang-orang yang fasik?

“Katakanlah : “Hai Ahli Kitab, mengapa kamu ingkari ayat-ayat Allah, padahal Allah Maha Menyaksikan pada yang kamu kerjakan”. Katakanlah : “Hai Ahli Kitab, mengapa kamu menghalang-halangi dari jalan Allah orang-orang yang telah beriman, kamu menghendakinya menjadi bengkok, padahal kamu menyaksikan”, Allah sekali-kali tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan” [Ali-Imran : 99] -5]

Menurut data dari Mercy Mission hingga 2 juta umat Islam murtad di Indonesia setiap tahunnya. Kekecewaan dan bujuk rayu telah membuat anak muda Indonesia merasa bahwa Islam tidak berhubungan dengan kehidupan kontemporer Indonesia. Di sisi lain kalangan kristen dengan jargon-jargon kasih sayang, cinta dan perdamaian banyak membuai anak muda Indonesia. Anak muda Indonesia saat ini banyak yang belum menemukan keindahan atas esensi Islam yang sejati yang bisa menguatkan umat Islam di seluruh dunia.

Jika ini berlanjut, diperkirakan pada tahun 2035, jumlah umat Kristen Indonesia sama dengan jumlah umat Muslim. Pada tahun itu, Indonesia tidak akan lagi disebut sebagai negara dengan penduduk mayoritas Islam. Dan jika pemurtadan dari Islam ini masih berlanjut,Indonesia akan mencapai titik di mana umat Kristen menjadi penduduk mayoritas. Naudzubillah tsumma naudzubillah.



Mengapa hal ini bisa terjadi? Kita bisa melihat dari kondisi ekososial di negara dengan penduduk sekitar 240 juta jiwa yang sangat memprihatinkan. Banyak yang meramalkan Indonesia akan mencapai status negara maju tidak lama lagi. Sebagai salah satu negara the Groupof Twenty (G20), pertumbuhan ekonomi diIndonesia termasuk stabil dan menuju ke arah baik. Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2011, misalnya, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), tumbuh sebesar 6.5 persen. Ironisnya, angka kemiskinan masih menghantui pertumbuhan ekonomi ini dengan jumlah penduduk Indonesia yang masih di bawah garis kemiskinan sampai pada tahun 2011 mencapai 30 juta jiwa atau sekitar 12 persen dari seluruh populasi. 

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terlihat megah di pusat negara, di Pulau Jawa, di kota-kota besar saja. Indikatornya masih melihat pada pendapatan perkapita yang disumbangkan oleh golongan kelas menengah. Konsekuensinya, golongan miskin seolah-olah terselubungi. Masih berjuta-juta rakyat Indonesia yang tidak mendapat akses pendidikan, pelayanan kesehatan, listrik, air bersih, dan fasilitas umum negara lainnya. Mereka hidup di jalanan ibu kota, di bawah jembatan, di tepi sungai yang penuh dengan sampah. Ada pula yang hidup di pedalaman yang tidak terjamah oleh kebijakan pemerintah.Dan mereka inilah golongan miskin beragama Islam yang merana dan putus asa. Akibatnya, dengan iman yang minim, keyakinan pun mudah tergugah. Hanya dengan iming-iming kekayaan secuil, mereka akhirnya pindah agama. Astaghfirullah.

Gereja-gereja di Indonesia gencar mencanangkan dan menyebarkan misi mengkristenkan umat Islam. Berbagai cara mereka lakukan. Untuk lebih jelasnya, berikut merupakan agenda kristenisasi yang dilakukan oleh umat Kristen Indonesia:

*.Larangan Keluarga Berencana/KB (Family Planning) di kalangan umat Kristiani Keluarga Kristen dilarang melalukan pembatasan kehamilan. Umat Kristen diharuskan mempunyai anak sebanyak-banyaknya. Pembatasan kehamilan dianggap pembunuhan sesama umat Kristen karena dapat membatasi pertumbuhan jumlah umat Kristen.

*.Dorongan Keluarga Berencana bagi keluarga Islam Sementara keluarga Kristen giat beranak-pinak untuk menggandakan populasi mereka, anggota gereja semangat menyebarkan idealisme KB di kalangan masyarakat Muslim. Keluarga Muslim digalakkan untuk mempunyai anak sedikit mungkin. Program KB dipaksakan bagi keluarga Islam saja dan tidak untuk keluarga Kristen.

*.Fasilitas ekonomikal bagi keluarga Kristen Pentingnya memiliki anak yang banyak dalam keluarga Kristen harus diimbangi dengan pentingnya penyediaan economy support untuk menampung pembiayaan membesarkan anak-anak mereka. Untuk itu akses orang Kristen ke sumber-sumber ekonomi perlu diperbanyak dengan membatasi aksesorang Islam ke sumber-sumber tersebut. Salah satu caranya ialah dengan memprioritaskan orang Kristen dalam penyediaan lapangan pekerjaan pekerjaan. Bisa jadi, larangan berjilbab dalam bekerja merupakan salah satu misi yang dilakukan.

*.Fasilitas kesehatan diutamakan untuk umat Kristen Golongan Kristen mempengaruhi pemerintah untuk membangun fasilitas kesehatan dari sumbangan yang mereka berikan. Umat Kristen didorong untuk membangun rumah sakit sebanyak-banyaknya. Ini demikian agar umat Kristen diutamakan untuk mendapatkan layanan kesehatan yang baik. Jika orang Kristen sudah mapan, banyak uang, fasilitas kesehatan pun bisa dibeli. Bagi umat Islam yang mau berobat, biaya yang dikenakan sangat mahal agar mereka makin menderita.

*.Umat Kristen diwajibkan membantu sesama Umat Kristen yang kaya diwajibkan membantu umat Kristen yang miskin agar mereka tidak didekati oleh pemberi bantuan dari agama lain, teutama Islam. Untuk itu, orang Kristen harus giat mencari sumber kehidupan dan menguasai ekonomi negara.

*.Perbaikan standar pendidikan bagi orang KristenUmat Kristen harus menguasai fasilitas pendidikan di Indonesia. Institusi pendidikan yang dimiliki pemerintah perlu mengutamakan orang kaya (yang kebanyakannya orang Kristen) sehingga orang miskin (yang kebanyakannya orang Islam) tidak dapat sekolah atau kuliah. Gereja-gereja Kristen perlu menggalakkan jamaahnya untuk mengenyang pendidikan serta mendirikan sekolah-sekolah atau kampus Kristen.

*.Kristenisasi politik Orang kristen harus memilih wakil pemerintahan yang mempunyai kebijakan pro-Barat. Kristen di Indonesia mendapat bantuan dari Barat. Golkar merupakan partai yang dikenal pro-Barat. Untuk itu orang Kristen harus menguasai Golkar dan mendorong pemenangan Golkar agar pemerintahan Indonesia dapat dikontrol oleh orang Kristen.

*.Propaganda media Orang Kristen perlu menguasai industri media dan mengutamakan membuat berita burukyang melibatkanumat Islam agar umat Islam bertengkar sesama sendiri. (Lihat saja kasus korupsi yang dilakukan oleh umat Islam lebih digembar-gemborkan daripada kasus korupsi yang dilakukan oleh orang Kristen).

Poin diatas merupakan parafrase dari poin-poin yang ada dalam naskah Jangka Panjang Kristenisasi di Indonesia yang dikeluarkan oleh Dewan Gereja Indonesia di Jakarta. Naskah rahasia itu pernah diterbitkan oleh majalah Crescent International, Kanada, pada November 1988. Misi-misi di atas masih sebagian kecil dari usaha kristenisasi di Indonesia.

Kriten makin terang-terangan menyerap umat muslim untuk memeluk agama Kristen. Mereka mendatangi rumah sakit dan menghibur pasien beragama Islam dan perlahan tapi pasti membujuk pasien ini pindah agama. Mereka juga berselindung disebalik misi perdamaian dan bantuan kemanusiaan. Menurut The Observer, kelompok misionaris Light of Love for Aceh terang-terangan mengenalkan nilai-nilai Kristen melalui kegiatan amal yang diberikan kepada korban tsunami Aceh. Bahkan mereka berharap dapat membawa anak-anak Aceh ke Jakarta untuk ditempatkan di panti asuhan Kristen. (EraMuslim.com)

Jika di Negara Barat terutama Eropa & Amerika Serikat, agama Kristen mengalami krisis karena sedikit demi sedikit mulai ditinggalkan penganutnya, situasi berbeda terjadi di Asia. Sebuah artikel di situs majalah Time menyebutkan bahwa di kawasan Asia agama Kristen justeru mengalami perkembangan pesat, terutama aliran Kristen Evangelis yang jumlah penganutnya terus bertambah terutama di kalangan anak muda di kawasan Asia.

Dalam artikelnya, Time mengutip hasil survei Pew Forum on Religion and Public Life yang berbasis di Washington D.C. tentang peningkatan jumlah penganut agama Kristen secara umum di kawasan Asia. Menurut survei itu, pada terjadi peningkatan tajam jumlah penganut agama Kristen di Asia, jika pada tahun 1970 jumlahnya cuma 101 juta orang, sampai tahun 2005 jumlah umat Kristiani di Asia mencapai 351 juta orang.

Peningkatan terbanyak terjadi di kalangan penganut aliran Kristen Pantekosta dan Evangelis karena kedua aliran ini menyebarjan ajaran agama Kristen yang karismatik sehingga menarik minat banyak orangTimejuga menyebutkan, pada tahun 2050 nanti, dipekirakan mayoritas penganut agama Kristen berada di negara-negara berkembang, mulai dari daratan India, Korea sampai Cina. 

Pengaruh ajaran Pantekosta dan Evangelis yang tidak terlalu terikat oleh sejarah seperti agama Katolik Roma atau Protestan, membuat banyak orang yang berpindah keyakinan dan memeluk aliran agama Kristen ini.

Pantekosta dan Evangelis lebih menekankan konsep ajaran Kristen untuk kesejahteraan, sebuah konsep teologi yang berkembang di Amerika. Konsep teologi ini lebih mengedepankan ajaran Kristen yang karismatik, menjanjikan kekayaan bagi penganutnya yang menjunjung tinggi moralitas.

Sebagai salah satu negara besar di Asia, Indonesia tak lepas dari pengaruh aliran Kristen ini, meski mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim.Time dalam artikelnya "Christianity’s Surge in Indonesia" mengklaim terjadi pertumbuhan yang pesat jumlah penganut Evangelis di Indonesia, dan kebanyakan mereka adalah penganut-penganut baru yang pindah agama menjadi penganut Evangelis. 

Untuk menggambarkan "booming" penganut aliran ini,Time bahkan menulis bahwa revolusi keagamaan sedang mengubah wajah Indonesia. Pastor David Nugroho dalam artikel itu mengatakan, "Orang berpikir bahwa Indonesia cuma sebuah negara Muslim. Tapi lihatlah jamaah ini, kami tidak takut untuk menunjukkan keyakinan kami," ujarnya sambil membanggakan jamaah gerejanya yang berjumlah sekitar 400 orang, sedang mengikuti kebaktian.

Time menulis, sulit mendapatkan jumlah pasti penganut Kristen di negara seperti Indonesia, dimana orang yang pindah agama dari Islam ke Kristen akan menghadapi stigmatisasi. Menurut sensus tahun 2000, penganut Kristen hanya 10 persen dari total penduduk Indonesia dan banyak pemuka umat Kristiani yang tidak percaya dengan angka ini. Mereka meyakini, jumlah penganut Kristen sebenarnya jauh lebih besar.Indikasi ini terlihat dari semakin banyaknya gereja-gereja yang dibangun di Indonesia. 

Di Temanggung misalnya, pada tahun 1960-an tak ada satu pun gereja Evangelis di daerah itu, tapi sekarang ada sekitar 40 gereja. Di ibu kotaJakarta, juga banyak dibangun gereja-gereja yang megah, bahkan kebaktian sering diselenggarakan di tempat-tempat seperti hotel dan mall. 

Pada tahun 2007, di Manado dibangun patung Yesus Kristus tertinggi di Asia dan tersedianya saluran televisi Kristen yang tayang selama 24 jam.Keberagaman Agama, Antara Berkah dan Musibah.

Perlahan tapi pasti aliran agama Kristen Pantekosta dan Evangelis makin menancapkan pengaruhnya di Indonesia. Menurut Time, konsep keselamatan diri menjadi kekuatan aliran ini untuk mempengaruhi tipikal masyarakat negara-negara berkembang yang hidup dilingkungang padat penduduk dan kumuh, seperti kebanyakan masyarakat di Indonesia.Pada saat yang sama, kelompok masyarakat yang rentan ini menyaksikan ulah sekelompok muslim yang melakukan kekerasan dengan mengatasnamakan agama, aksi-aksi terorisme yang terjadi beberapa tahun belakangan ini dan menimbulkan banyak korban, memicu pertanyaan terhadap ajaran agama yang menjadi mayoritas di negeri ini. Ditambah lagi kecenderungan ke arah Islam konservatif yang mendorong munculnya aturan-aturan berbasis hukum Islam, misalnya penerapan aturan cara berpakaian bagi kaum perempuan.

Tidak semua Muslim bisa menerima pengaruh-pengaruh yang dianggap berasal dari Barat. Sehingga keberagaman penganut agama di Indonesia seringkali justeru memicu konflik, terutama antara Muslim dan Kristiani. Sebut saja konflik sektarian yang terjadi diPoso dan Ambon beberapa tahun yang lalu dengan korban diklaim mencapai 1.000 orang dari kedua belah pihak yang berkonflik. Benih-benih kekerasan berlatar belakang perbedaan keyakinan masih ada.Masih dalam artikelnya,Timemenulis bahwa kaum Kristiani mengkalim, selama bertahun-tahun kelompok-kelompok Islamis menutup dengan paksa gereja dan sekolah-sekolah agama Kristen dengan tuduhan mereka melakukan pemurtadan.

Pemerintah saat ini, tidak terlalu menonjol perannya dalam membela kelompok agama minoritas dan cuma bisa berdiam diri melihat pemerintahan-pemerintahan lokal yang menerapkan hukum syariah yang mengancam hak-hak umat Kristiani. Penganut Kristen di Indonesia seringkali mengeluhkan bahwa pemerintah lebih memberikan kemudahan izin pembangunan masjid dibandingkan izin pembangunan gereja. "Ada ketakutan terhadap penyebaran ajaran Kristen," kataMike Hilliard, seorang warga Skotlandia yang mengelola panti asuhan bersama isterinya, seorang perempuan Indonesia.

Pendeta Roman Katolik Romo Andang Binawan pada Time bahkan mengatakan bahwa dibandingkan situasi lima tahun yang lalu, hubungan antara Muslim dan umat Kristiani sekarang ini memburuk."Banyak orang, termasuk pejabat pemerintah merasakan tekanan oleh sekelompok masyarakat yang menyebut diri mereka sebagai muslim yang baik, mereka takut disebut kurang bertaqwa jika terlalu dekat dengan penganut agama lain, bahkan mengucapkan ‘selamat natal’bisa memicu persoalan," kata Romo Andang.Meski situasinya sulit, kelompok-kelompok misionaris Evangelis baik dari dalam maupun dari luar negeri begitu agresif dalam menyebarkan ajarannya dan mencari donasi.

Meski fakta bahwa Indonesia mengakui enam agama resmi yaitu Islam, Kristen Katolik, Protestan, Budha, Hindu dan Konghucu, sulit menghindari adanya "benturan peradaban" berlatar belakang agama di Indonesia.

Serbuan misionaris Kristen, terutama dari sekte Pantekosta dan Evangelis begitu agresif menyelinap dan mempengaruhi kehidupan banyak orang, tak terkecuali kalangan muslim sehingga kadang memicu kecurigaan bahkan konflik terbuka.

Faktanya, meski sulit mendapatkan data resmi angka pertumbuhan penganut Kristen Evangelis di negara myoritas berpenduduk muslim seperti Indonesia, berbagai komunitas Kristen mengklaim terjadi peningkatan jumlah pengikut mereka sepanjang tahun. Indikasi ini terlihat pada setiap acara kebaktian yang diselenggarakan di luar gereja, misalnya di gedung-gedung pertemuan yang selaludipadati pengunjung.

Majalah Time menulis, Jakarta Praise Community yang dibentuk sepuluh tahun silam silam, mulanya hanya beranggotakan sekitar 200 orang. Dan sekarang, acara-acara kebaktian mereka dihadiri oleh sekitar 5.500 anggotanya yang kebanyakan berasal dari kaum urban.

Komunitas Evangelis mengklaim pengikutnya mencapai 15.000 orang dalam kurun waktu dua dekade. Komunitas ini bahkan berhasil membangun sebuah kompleks gereja Evangelical Reformed Millenium Center di kawasan Kemayoran, yang mampu menampung 4.500 jamaah. Pembangunan gereja itu menelan biaya 30 juta USD dan harus menunggu selama17 tahun untuk mendapatkan izin dari pemerintah daerah setempat.Gereja ini untuk sementara menjadi gereja terbesar di Jakarta, karena ada satu gereja lagi yang kapasitasnya dua kali lipat gereja diatas, yang hampir selesai dibangun di pinggiran kota Jakarta. 

Gereja itu, menurut Time, bisa menampung sekitar 10.000 jamaah.Warga Muslim di dekat lingkungan gereja Evangelical Reformed Millenium Center sempat protes ketika Pastor gereja itu, Stephen Tong-pastor yang juga dikenal dikawasan Asia, seperti Malaysia, Hongkong, Taiwan dan Singapura-menempatkan salib di puncak menara gereja. Tong mengeluhkan penolakan itu karena merasa memasang salib di menara gereja bukanlah tindakan melanggar hukum.

"Di Jakarta terdapat 1,2 juta umat Kristiani, gereja yang hanya menampung 4.000 orang tidak ada artinya. Kami melakukan ini semua secara resmi, lalu mengapa kami tidak boleh memasang salib di gereja kami seperti masjid memasang simbol-simbol keislaman?" tanya Pastor Tong.

Seberapapun kerasnya perlawanan kelompok-kelompok yang mengatasnakaman pembelaan terhadap Islam terhadap serbuan kaum misionaris ini, suka tidak suka faktanya ada kasus-kasus seorang muslim yang akhirnya pindah agama menjadi seorang Kristiani.

Pada Time seorang mantan muslim bernama Syaiful Hamzah mengklaim bahwa makin banyaknya muslim yang keluar dari agama Islam salah satu penyebabnya adalah aksi-aksi terorisme yang terjadi di Indonesia dengan mengatasnamakan agama Islam."Banyak muslim yang sudah pindah agama. Tapi mereka takut mengakuinya secara terbuka karena takut mendapat ancaman dari kalangan muslim lainnya," ujar Hamzah.Hamzah adalah termasuk yang keluar dariagama Islam dan sekarang aktif menyebarkan agama Kristen serta menjadi pembimbing orang-orang muslim yang baru pindah agama ke Kristen. 

Hamzah yang mengenyam pendidikan di madrasah di Jakarta, bahkan ikut membangun masjid di lingkungannya, masuk Kristen saat ia bekerja di kepulauan Maluku. Pada tahun 2000 ia dibaptis di sebuah gereja Pantekosta dan sejak itu resmi menjadi seorang evangelis.Namun Time menulis, jumlah muslim yang beralih agama ke evangelis tidak sebanyak yang dikhawatirkan kelompok-kelompok Islam. Karena banyak dari mereka yang pindah agama ke Kristen sebenarnya memang penganut Kristen sejak lama. Kondisi berawal pada era tahun 1960-an, pada masa komunisme berkembang di Indonesia, pemerintah yang anti-komunis memaksa setiap warga negara Indonesia untuk memilih salah satu agama yang harus tercantum dalam identitas kartu penduduk mereka.

Khawatir akan mengalami penganiayaan dan enggan melepas kesempatan berkariryang disediakan untuk kalangan muslim, mereka yang sebenarnya beragama Kristen memilih agama Islam untuk dituliskan di kartu tanda penduduk mereka. Tapi diam-diam mereka tetap pergi ke gereja. 

Seiring perjalanan waktu, melihat situasi yang makin kondusif dan makin bertambahnya penganut Kristiani di Indonesia, mereka yang dulu mengaku muslim mengganti status agama mereka ke agama asal mereka, yaitu Kristen. Lebih lanjut Time menuslikan bahwa sulit untuk mengabaikan adanya kekuatan kebangkitan Kristen di Indonesia–dan mudah memahami mengapa sebagai kaum muslimin sulit menerima hal itu danmenganggapnya sebagai pelanggaran yang dilakukan umat Kristiani.  Sebagai ilustrasi, Time menceritakan acara kebaktian berupa layanan penyembuhan orang-orang yang sakit. 

Acara semacam ini baru mendapatkan izin setelah pihak penyelenggara memastikan bahwa mereka akan melarang orang muslim dilarang ikut acara itu. Tapi saat acara berlangsung, muncul seorang lelaki tua, muslim, mengenakan peci khas yang sering dikenakan muslim. Orang-orang mengatakan bahwa lelaki itu buta. Setelah jamaah acara itu membacakan doa, lelaki tua itu terlihat sembuh dari kebutaannya.Dan seorang pastor yang memimpin acara tersebut dengan lantang berkata "Seorang Muslim sekarang bisa melihat. Ini adalah keajaiban."

Dengan wajah gembira, pastor itu bersumpah bahwa besok akan lebih banyak lagi orang-orang seperti lelaki muslim tadi. Begitulah cara mereka menarik hati orang lain agar masuk dalam agama mereka. (Era Muslim.com ln/time)

Mega Proyek Kristenisasi James Riyadi di Indonesia


Sungguh sangat luar biasa langkah strategis yang dijalankan oleh James Riyadi yang ingin menjadikan Indonesia sebagai negeri Kristen. Dengan proyek Mega-Kristenisasi James T.Riady tentu bukan sebuah pekerjaan main-main. Perlu didukung dana dan jaringan yang luar biasa. Urusan dana, tak jadi kendala. 



Keluarga Riady adalah pengendali bisnis raksasa yangbergerak di bidang perbankan, TV kabel, telepon selular, online shopping, jasa teknologi informasi, perkantoran, dan sederetan bidang lainnya. Konon total asetnya mencapai$ 12 milyar dollar.Cahaya TV atau apapun namanya bakal tampil menjadi andalan proyek misionaris dengan target ratusan juta warga berbahasa Indonesia dan Melayu. 

Ini akan bersinergi dengan proyek-proyek James TRiady sebelumnya, seperti pembangunan sekolah-sekolah Kristen di daerah miskin dan terpencil. Melalui Harvest International Curriculum (HIC), mereka sedang menyiapkan 200 ribu pastor dan pekerja misionaris yang siap bergerilya memurtadkan jutaan Muslim Indonesia.

Namun dana besar saja tidak cukup. Perlu digerakkan oleh mesin yang taktis dan berjaringan luas. Karena itulah James T Riady menggandeng World Harvest Global (WHG) danAmerican Institute for Maghrib Studies (AIMS) untuk menyukseskan proyeknya. WHG adalah pusat misionaris dunia yang bermarkas di California, AS. Berdiri tahun 1989 sebagai bagian dari program Koalisi Kristen yang dirintis evangelis terkenal, Pat Robertson. Cabangnya sudah bertebaran di banyak negara antara lain Jepang, Malaysia,Indonesia Jerman, dan Belanda.

Di Indonesia, markas WHG ada di Lippo Karawaci. Motor penggeraknya adalah sang boss Lippo Group, James T Riady. Tetapi namanya agak berbeda, yaitu World Harvest Center (WHC). Aktivitas sehari-harinya dikomandani oleh pendeta Dr Jimmy Oentoro. Sedangkan AIMS adalah lembaga studi pemikiran dan kebudayaan Yahudi di AS. Institusi ini merupakan mitra utama Christian Coalition (Koalisi Kristen). 

Hadirnya WHC di Indonesia tak lepas dari eratnya persahabatan spiritual antara James T.Riady dan pendeta Pat Robertson. Konon mereka mulai saling kenal tatkala keduanya terlibat dalam misi khusus tim sukses Presiden AS.

Mula-mula era George Bush Sr,kemudian Bill Clinton, dan akhirnya George W Bush. Selainaktif sebagai tele-evangelis di Christian Broadcasting Network (CBN) dan Christian Coalition, Pat Robertson memang menjadi tim inti kampanye kepresidenan keluarga George Bush.

Keluarga Riady pernah bikin heboh karena terlibat skandal keuangan dalam kampanye Presiden Bill Clinton (1992). Saat itu, Pat Robertson tampil sebagai saksi meringankan keluarga Riady.

Pada program The 700 Club di CBN, dia berkata, James Riady dan ayahnya (Mokhtar Riady, red) adalah teman karib saya. Keduanya telah lahir kembali dalam Kristen. James telah menyatakan keinginannya menjadi pastor dan misionaris. Orang Asia perlu diberi kesempatan berpartisipasi sebagai pegawai Tuhan. Nampaknya, Keterlibatan James dalam misi Kristen diakui sebagai bagian dari pertaubatannya.

James juga menyebut Pat Robertson sebagai orang yang telah menyadarkannya kembali ke jalan terang. Dialah guru spiritual saya, ucap putra mahkota raja bisnis Lippo Group, Mochtar Riady ini.Tampaknya hubungan Pat Robertson dengan keluarga Riady memang sangat dekat. Tahun 2002, dalam menyukseskan Proyek Misi 2002, Pat Robertson datang ke WHC di Lippo Karawaci Tangerang. Persahabatan kedua gembala itu juga merambah dunia bisnis serta berbagai proyek dan agenda misi Kristen global. 

Keduanya melihat Indonesia bisa menjadi salah satu pusat misi Kristen yang prospektif. Maka, berdirilah WHC di kawasan bisnis Lippo beserta sejumlah sarana penunjangnya.Ada lembaga pendidikan, seminari, rumah sakit, rumah produksi (production house), dan lembaga misi berkedok sosial lainnya.

Televisi Misionaris, sejak tahun 1998, James dan Pat secara khusus berkongsi mengembangkan International Family Entertainment (IFE) dengan investasi USD 10 juta. IFE bersama Lippo Group dan Malayan United Industries Bhd kemudian membeli 80% saham Chinese Entertainment Broadcast Ltd yang mengelola jasa layanan TV satelit 24 jam. Stasiun TV misionaris itu punya target menyergap 1,25 milyar audiens berbahasa Mandarin dan Melayu di kawasan Asia Pasifik.

Saat ini, keduanya sedang merancang sebuah televisi misionaris di Indonesia. Namanya belum pasti. Kabarnya, CahayaTV, Gospel Overseas TV, atau HarvestTV. Kru televisi itu kini tengah belajar dan magang di CBN, jaringan televisi misonaris terbesar di AS (mungkin juga dunia) yang didirikan oleh Pat Robertson.

CahayaTV atau apapun namanya bakal tampil menjadi andalan proyek misionaris dengan target ratusan juta warga berbahasa Indonesia dan Melayu. Ini akan bersinergi dengan proyek-proyek James T. Riady sebelumnya, seperti pembangunan sekolah-sekolahKristen di daerah miskin dan terpencil.Melalui Harvest International Curriculum (HIC), mereka sedang menyiapkan 200 ribu pastor dan pekerja misionaris yang siap bergerilya memurtadkan jutaan Muslim Indonesia.Tentang tekad James Riady untuk tampil all-out dalam gerakan kristenisasi, pernah dipaparkannya dalam wawancara dengan majalah Fortune pada 23 Juli 2001. James akan berkonsentrasi mengembangkan sekolahnya yang mewah di kawasan bisnis Lippo, serta proyek besar industri media.Dia juga akan membuka 1.000 sekolah Kristen di desa-desa miskin di seluruh Indonesia. James juga memaparkan bagaimana dia bersama Pat Robertson terobsesi untuk membuka jaringan Kristen di Indonesia dengan WHC sebagaimarkas utamanya.Sukses dibidang ekonomi, dan gerakan kristenisasi di Indonesia, melalui berbagai sarana yang dibangun itu, sekarang James Riyadi memasuki tahapan ketiga, dan masuk ke dunia politik. Dengan lobbi di Washington, sekarang James Riyadi bersama sejumlah konglomerat Cina, ingin mengokohkan genggaman politik dengan menggunakan bonekanya 

Mungkinkah Islam hanya tinggal nama di Indonesia? Dengan begitu luar biasa gerakan kristenisasi James Riyadi yang didukung kekuatan dana dan sarana, serta gereja internasional, termasuk sejumlah lobbi di Washington.  (Hidayatullah/afgh/voa-islam.com)


Mengkristenkan Indonesia Dengan Rumah Sakit

Namun, karena Rumah Sakit Siloam adalah milik James Riady yang dikenal luas sebagaimisionaris kristen avangelis fundamental, rakyat menjadi marah. James Riyadi dengan menggunakan kedok ‘Rumah Sakit’ Siloam melakukan gerakan kristenisasi terhadap Muslim Indonesia.

James Riyadi dengan menggunakan ‘kedok’ Rumah Sakit Siloam, dan dikenal dengan PT Siloam International Hospitals Tbk menyiapkan dana sekitar US$ 100 juta setiap tahun untuk pembangunan Rumah Sakit baru di Indonesia, tujuannya ingin memperluas pengaruh Kristen di Indonesia.



Sekilas dengan langkah pembangunan Rumah Sakit Siloam tentu saja kita akan mengapresiasi, jika tidak ada muatan politisnya. Jika semata-mata untuk tujuan bisnis dan sosial. Tetapi, James Riyadi dengan membangun rumah sakit itu,memiliki tujuan yang lebih besar, mengubah Indonesia menjadi negeri Kristen.Tentu, jika tidak motif kepentingan agama, dijamin tidak ada rakyat yang keberatanjika James Riady membangun 6-8 Rumah Sakit di Indonesia pada setiap tahunnya. Sungguhmulia. Namun menjadi pertanyaan besar dan menimbulkan kecurigaan, jika pembangunan Rumah Sakit Siloam itu patut diduga ada misi kristenisasi.Tahun ini, James Riady membangun Rumah Sakit Siloam di Padang, Sumbar dan Gorontalo. Dua provinsi yang dikenal sebagai basis Islam di Indonesia.Di Padang, rencana pembangunan RS Siloam ditolak keras oleh rakyat Minang. Di Gorontalo, belum diketahui bagaimana sikap rakyat Gorontalo. Jika Rumah Sakit Siloam bukan milik JamesRiady, tentu tidak akan menimbulkan reaksi keras dan kecurigaan besar dari Muslim setempat.


Namun, karena Rumah Sakit Siloam adalah milik James Riady yang dikenal luas sebagai misionaris kristen avangelis fundamental, rakyat menjadi marah. James Riyadi dengan menggunakan kedok ‘Rumah Sakit’ Siloam melakukan gerakan kristenisasi terhadap Muslim Indonesia. Sejak memeluk agama kristen evangelis di bawah bimbingan tokoh utama levangelis Pat Robertson yang sangat anti Islam, James layak diwaspadai. 

Perhatikan saja di semua lokasi property Lippo Grup di Indonesia, dapat dipastikan menjadi pusat kristenisasi evangelis Indonesia.Kita belum menemukan, sarana ibadah agama lain, selain gereja evangelis di semua kompleks Lippo Land di Indonesia. Namun kita akan sangat mudah menemukan gereja evangelis besar, bahkan sangat besar di setiap kompleks Lippo Property. Ada apakah?

Sejak memeluk agama kristen evangelis tahun 1990, James Riady sudah bertekad akan melakukan kristenisasi evangelis di Indonesia. Dia pernah berucap, “… adalah merupakan tantangan terbesar bagi saya untuk meraih kesuksesan besar dengan melakukan kristenisasi di Indonesia”, ujar James.

Muslim Indonesia tidak akan menaruh kecurigaan besar terhadap James Riady, jika dia bukanlah ‘successor’ Pat Robertson yang sangat anti Islam. Ratusan statement Pat Robetson yang menghina, menghujat, caci maki, memfitnah Islam dan Muslim sudah menjadi fakta dunia. Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, inilah tekad James Riady menjalankan misionaris dan kristenisasinya. Pat Robertson tokoh evangelis AS pernah mengatakan Islam itu lebih keji dan biadab dibandingkan NAZI. 

Pat Robertson mengatakan wanita muslim adalah manusia yang paling dungu sedunia. Korban kebiadaban ajaran Islam yang sesat. Pat Robertson mengatakan bahwa Islam itu bukan agama. Hanya organisasi dan ajaran dungu yang dipercaya orang bodoh sebagai sebuah agama.(voa-islam.com)

Kristenisasi di Indonesia Adalah Pelanggaran Hukum

Umat Kristen sangat berambisi untuk ‘menyebarkan Injil’ kepada umat Islam. Umat Islam menurut mereka adalah ‘domba-domba yang hilang dan tersesat’, maka ia harus dicari dan dikembalikan kepada ‘kandangnya’: Kristen. Sehingga, untuk menangkap para ‘domba tersesat’ itu, mereka menggunakan dan menghalalkan segala cara.

International Cirisis Gorup (ICG) mempublikasikan laporan bahwa pemicu terjadinya berbagai bentrokan antara umat Islam dengan Kristen di Indonesia adalah adanya aktivitas Kristenisasi yang sangat agresif.Dan sejalan dengan penyiaran Kristen dan pemurtadan yang mereka lakukan di kantong-kantong umat Islam, peningkatan jumlah gereja berkali-kali lipat. Litbang Depag mencatat bahwa pertumbuhan Gereja sejak tahun 1990 hingga tahun 2008, meningkat sekitar 300%

Beredarnya Video aksi Kristenisasi Terselubung di Kegiatan kristenisasi terselubung saat Car Free Day (CFD) yang menghebohkan dunia maya, banyak menuai kecaman, termasuk para Tokoh-tokoh lintas beragama. Ini adalah pelanggaran terhadap Hak & Kebebasan dalam Beragama setiap warga negara.


Selain itu, kristenisasi dengan pencintraan pemberian bantuan sosial dan kemanusiaan marak muncul di program TV harian program pemberitaan. 
Sedangkan Kesaksian-kesaksian penyembuhan penyakit & penyelesaian permasalahan hidup melalui kuasa roh kudus dan pertobatan juga sering ditayangkan pada tengah malam oleh Stasiun TV Swasta Indonesia seperti RCTI,SCTV & MNCTv (obat malam).

Maraknya aksi Kristenisasi ini mendapat perhatian dari Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin.
Melalui website pribadinya, Lukman mengingatkan bahwa tindakan kristenisasi tersebut jelas telah melanggar 

Keputusan Menteri Agama Nomor 70 Tahun 1978 tentang Pedoman Penyiaran Agama.

Dalam KMA tersebut dinyatakan bahwa:

Pertama; Untuk menjaga stabilitas nasional dan demi tegaknya kerukunan antar umat beragama, pengembangan dan penyiaran agama supaya dilaksanakan dengan semangat kerukunan, tenggang rasa, teposeliro, saling menghargai, hormat menghormati antar umat beragama sesuai jiwa Pancaslla.

Kedua; Penyiaran agama tidakdibenarkan untuk:
  • Ditujukan terhadap orang dan atau orang-orang yang telah memeluk sesuatu agama lain;
  • Dilakukan dengan menggunakan bujukan/pemberian material, uang, pakaian, makanan/minuman, obat-obatan, dan lain-lain agar supaya orang tertarik untuk memeluk sesuatu agama;
  • Dilakukan dengan cara-carapenyebaran pamflet, buletin, majalah, buku-buku, dan sebagainya di daerah-daerah/ di rumah-rumah kediaman umat/orang yang beragama lain; Dilakukan dengan cara-caramasuk ke luar dari rumah ke rumah orang yang telah memeluk agama lain dengan dalih apapun,


Ketiga; Bilamana ternyata pelaksanaan pengembangan dan penyiaran agama sebagaimana yang dimaksud Diktum Kedua, menimbulkan terganggunya kerukunan hidupantar umat beragama, akan diambil tindakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Jika menemukan aksi-aksi kristenisasi, pertama tanyakan maksud & tujuan mereka (pasa penginjil), jika memang terbukti maka jangan langsung main hakim sendiri, Segera bawa mereka beserta barang & bukti ke kantor polisi dengan harapan mereka tidak lagi melakukan hal yang sama ditempat yang lain agar saudara kita terlindung dari upaya pemurtadan dalam bentuk apapun.

Semoga Allah melindungi kita semua dari orang-orang yang mendustakan ajaran dan ayat-ayat Allah Subhanahu Wata’ala. (Islam Media.com)


Peringatan Kepada Penginjil, Inilah Para Pelaku Kristenisasi Yang Berakhir di Penjara 



Rabu, 30 Mei 2012, warga Desa Neuheun, menangkap dua orang yang diduga berupaya melakukan kristenisasi terhadap tiga warga desa setempat. Bersama mereka turut disita beberapa barang bukti seperti kitab injil dan lukas.Kedua warga yang ditangkap itu merupakan warga dari luar Provinsi Aceh, namun justru meliki kartu identitas Aceh. Mereka adalah Roy, 24 tahun, laki-laki asalMakassar, dan Ribur, 32 tahun, wanita asal Medan.Setelah ditangkap warga, mereka sempat dibawa ke Kantor Desa Neuheun untuk diamankan dari amuk marah warga. Kini, kedua warga yang diduga berupaya melakukan kristenisasi itu telah dibawa untuk diproses ke Polresta Banda Aceh dari Polsek Krueng Raya, Rabu 31 Mei 2012.

Walau berasal dari luar Aceh, keduanya mempunyai KTP Aceh. Roy mempunyai KTP dengan alamat Bandar Baru, Kuta Alam, dan Ribur mempunyai KTP Tanjong, Ingin Jaya. Sebelum dibawa ke Polresta Banda Aceh, Roy dan Ribur dibawa ke Polsek Krueng Raya setelah sebelumnya sempat dibawa ke Kantor Desa Neuheun.

Dua bulan tinggal di Neuheun, Ribur ternyata telah mengajak beberapa warga desa itu masuk Kristen. Salah satunya adalah Mariana, 35 tahun, warga Desa Neuheun, Aceh Besar. Mariana mengaku pernahbujuk Ribur untuk meninggalkan Islam. Namun, Mariana tetap keukeuh memegang teguh agamanya.

"Suatu hari, dia (Ribur) datang ke rumah tetangga saya. Kemudian datang ke rumah saya. Sebagai tamu, saya tidak bisa menolaknya. Karena kita harus menghormati tamu," cerita Mariana.Di rumah Mariana, awalnya Ribur tak membicarakan masalah agama. Namun, secara perlahan-lahan, pembicaraan diarahkan ke masalah kehidupan beragama. Hingga akhirnya ia mengajak Mariana memeluk Kristen dengan cara"mandi suci"."Saya hanya mendengarkan saja apa yangdibilang, tidak terpengaruh," kata Mariana.

Pengakuan Ribur, Terduga Pelaku Kristenisasi di Neuheun Ribur, 32 tahun, asal Medan ini, adalah salah satu dari dua warga dari yang ditangkap warga Desa Neuheun, Aceh Besar karena diduga berupaya melakukan kristenisasi terhadap tiga warga desa itu. Ribur sempat jadi bulan-bulanan massa sebelum diamankan ke Kantor Desa Neuheun. Dari situ, bersama Roy, ia dibawa ke kantor Polsek Krueng Raya, Aceh Besar. 

Kini, keduanya telah dijemput untuk dibawa ke Polresta Banda Aceh untuk pemeriksaan lebih lanjut. Saat berada di sel tahanan Polsek Krueng Raya, Ribur, kepada wartawan mengatakan ia sudah berada dua bulan terakhir di Neuheun. Namun, di bumi Serambi Mekkah, Ribur mengaku sudah tinggal sejak dua tahun lalu. 

"Untuk Program pemberdayaan Masyarakat dari sebuah LSM di Aceh Besar," katanya.

Soal upaya untuk mengajak warga Neuheun masuk agama Kristen, Ribur mengakui benar adanya. Bahkan, ia mengaku telah mengajak banyak orang memeluk agamanya, meski menurut penuturannya baru satu orang yang berhasil dipengaruhi. [*/atjehpost.com]