Jangankan negara-negara kecil yang berdemo, sedangkan
warganya sendiri dan PBB sekalipun, semua dilindasnya. Tidak hanya
peralatan perang yang super canggih, namun juga berbagai propaganda-
yang merupakan senjata ampuh lainnya -diteriakkan lewat kedigdayaannya
menguasai jaringan media informasi dunia.Kantor-kantor berita yang
menjadi sekutunya, sudah pasti akan larut dalam pelukannya, hingga
berita-berita yang ditampilkan sangat bias dan penuh kebohongan. Berita
dari CNN dan TV-TV swasta lainnya di Amerika hanya memberitakan ratusan
tank dan ribuan serdadu AS yang melintasi gurun pasir yang gersang
dengan aliran keringat atau prajurit Amerika sedang bercanda dengan
anak-anak Irak sambil memberikan sepotong roti, sehingga seolah-olah
tidak ada kekejaman yang dilakukannya.
Drama Holywood tidak saja dilakukan di Negeri Paman Sam, hal yang
sama juga terjadi pada Media masa di Timur Tengah. Al Jazeera, sebuah
stasiun televisi yang bermarkas di Doha Qatar, dan bisa dinikmati warga
Amerika maupun negara-negara lain di dunia termasuk Indonesia (lewat
TV7). Al Jazeera laksana "pahlawan" yang menjungkirbalikkan Opini di
dunia, & membuat Pencitraan serta membangun Opini dunia
Internasional, seolah Israel sedang dalam keadaan tertekan, sehingga
setiap muncul kontak senjata, segala serangan yang dilancarkan Israel
adalah sebuah aksi untuk membela diri.
Ketika Dunia terhipnotis
media ala Paman Sam, maka seluruh Dunia merasa simpatik terhadap
Israel, munculah Amerika Serikat yang kini dianggap Superhero, dengan
menatasnamakan Perdamaian Dunia & Kemanusian, maka Amerika Serikat
mendapat restu dari berbagai Negara, bahkan Amerika Serikat di desak
untuk melakukan aksi militer di wilayah yg berkonflik.Saat
Presiden Amerika Serikat menyatakan perang, maka akan terdengar suara
ribuan tepuk tangan yang mengiringnya merupakan hasil "dubbing" yang
canggih yang diambil dari peristiwa tepuk tangan yang lain.Janji-janji
palsu pluralitas, penegakan demokratisasi, mengatasnamakan Hak Asasi
Manusia & Perdamaian Dunia hanyalah omong kosong.
Janji-janji
kosong tersebut, membuat dunia larut dalam mendefinisikan dirinya
sekalipun sikap acuh & apatis Dunia Internasional akibat larut
dalam hipnotis masal Media Cetak & Elektronik milik Paman Sam &
para sekutu, akan menimbulkan ketimpangan informasi, karena yang berlaku
hari ini hanyalah komunikasi 1 arah.
Jika Dunia Internasional
telah dikuasai media, maka suatu Negara akan kehilangan jati diri, nilai
luhur permamaian & rasa kemanusian Menurut UNESCO, Amerika
menggenggam hampir sepertiga karya riset dan pengembangan, sepertiga
lagi digenggam Eropa Barat, dan sisanya Jepang, Rusia, dan negara-negara
Eropa Timur.
Amerika begitu royal mengeluarkan dana miliaran
dolar untuk program satelit, namun kesemuanya hanya diinvestasikan untuk
militer dan propaganda politik lainnya. Sementara jutaan anak-anak dan
wanita mati sepanjang Afghanistan, Libanon, Kamboja, Vietnam, Cuba,
Iran, Afrika, dan kini Irak.Vaclav Havel (1986) pemikir Cekoslovakia
mengatakan bahwa pengaruh Media yang demikian jahat ini menunjukkan
munculnya pascadiktator klasik.
Diktator macam ini mengubah
peradaban manusia agraris dan feodal menjadi manusia serba mesin dan
teknologi canggih lainnya. Contohnya jelas, lewat media canggih, manusia
bisa di-brainwashing (cuci otak) & doktrin psyche & social
engineering .... bersambung