Dalam sebuah film dokumenter pembunuh BBC berjudul "The Power of
Nightmares" pejabat tinggi CIA secara terbuka mengakui bahwa Al-qaeda
sepenuhnya merupakan rekayasa yang tidak pernah ada juntrungannya.
Pemerintahan USA memerlukan sebuah alasan logis sesuai Undang-undang
sehingga mereka bisa mencari kambing hitam "orang tidak baik sesuai
pilihan mereka- the bad guy of their choice yaitu Undang-undang yang
telah diberlakukan dalam rangka melindungi kita dari demonstrasi
dan"organisasi kriminal seperti Mafia. Mereka membayar Jamal al Fadl
ratusan ribu dolar agar membuat cerita mengenai Al-Qaeda untuk
Pemerintah Amerika Serikat, sebuah "kelompok" atau organisasi kriminal
yang mereka bisa kejar "menurut hukum".
Al Qaeda bukanlah sebuah organisasi. Al Qaeda merupakan sebuah cara
kerja ... tetapi hal tersebut mempunyai hallmark dalam pendekatannya."
-Jazeera merupakanSaluran Berita Arab terbesar dan yang paling
kontroversial di Timur Tengah yang menawarkan berita dari seluruh dunia
selama 24 jam setiap harinya dan memusatkan pemberitaannya pada wilayah
konflik terpanas. Didirikan padatahun 1996 danberkantor di Qatar,
jaringan berita Al- Jazeera merupakan jaringan berita yangpaling cepat
berkembang di antara komunitas berbahasa Arab dan orang-orang yang
berbahasa Arab di seluruh dunia. Ketahuilah bahwa Al-Jazeera merupakan
media propaganda utama untuk kepentingan Amerika Serikat dan keseluruhan
pemrogramannya dilakukan di Amerika Serikat pada Allied MediaCorp.
Setiap waktu Al-Jazeera melaporkan berita yang baru melalui video atau
audio mengenai Al-Qaeda atau bin Laden yang membuat ancaman melawan
Amerika Serikat, audio atau video tersebut sebenarnya dibuat di studio
Allied Media Corp. Padahal dengan melakukan hal itu, secara esensial
pemerintah Amerika Serikat membuat ancaman- ancaman untuk bangsanya
sendiri.
Allied Media Corp membuatkan untuk Al Jazeera video- video
ancaman teroris. Setiap video, setiap audio tape dari bin Laden atau
hantu al-Qaeda yang membuat ancaman melawan Amerika Serikat sebenarnya
dibuat di Amerika Serikat. Studio-studio Allied Media Corp membuat video
dan audio tape untuk mantan Pemerintahan Presiden Bush dalam rangka
Amerika Serikat melanjutkan Perang Melawan Teror serta perang agresi
melawan rakyatnya sendiri termasuk negara- negara berdaulat lainnya di
dunia. Paska 9/11 video tape dari bin Laden yang menurut dugaan mengakui
telah melakukan serangan melawan Amerika Serikat, adalah palsu dan
orangnya yang kita harus mempercayainya bahwa dia adalah bin Laden,
hanyalah seorang aktor. George W. Bush menggunakan Allied Media Corp
dengan merekayasa pembuatan video dan audio tape yang dilakukan oleh
para aktor yang melukiskan bin Laden serta al-Qaeda membuat ancaman
melawan Amerika Serikat dalam rangka mepengaruhi serta memaksa Kongres
untuk memberi Bush kekuasaan diktator serta merampok hak-hak sipil dan
kemerdekaan rakyat Amerika.
Bin Laden tidak menyingkirkan kebebasan anda,
Bush di Gedung Putih lah yang melakukan. Bin Laden tidak menyerang
Amerika Serikat pada tanggal 11 September 2001, Pemerintah Anda sendiri
lah yang melakukannya. Bin Laden tidak membuat bangkrut AmerikaSerikat,
Pemerintah Anda lah yang melakukannya - sepanjang sejarah semua kerajaan
besar runtuh sebagai akibat pembiayaan yang sangat mahal dalam kampanye
agresi. Bin Laden dan Saddam Hussein tidak membunuh lebihdari 1 juta
orang warganegaranya yang tidak bersalah, Pemerintah Andalah yang
melakukannya - pertama dilakukan oleh Pemerintahan Clinton, kemudian
pada masa Pemerintahan George W. Bush dan Dick Cheney dan sekarang masa
Pemerintahan Obama. Al Qaeda adalah dan selalu sosok yang dibuat oleh
organisasi teroris Amerika Serikat. Terorisme dibuat dalam sebuah agenda
politik Amerika Serikat.
Sebuah artikel menarik ditulis Antony Lerman di situs dia menceritakan bahwa sesaat sebelum
penyerangan terjadi, Israel telah memutus semua jenis komunikasi dari
kapal yang ikut konvoi ke pihak lain.Pemutusan alur komunikasi ini
dilakukan Israel atas kesadaran yang tinggi akan pentingnya peran
informasi dalam membentuk citra di dunia internasional. Dengan pemutusan
itu, maka dunia tidak bisa menyaksikan secara jelas apa yang
sesungguhnya terjadi saat itu. Kesaksian para relawan yang diungkapkan
secara lisan, tidaklah bisa mewakili kondisi yang sesungguhnya secara
tepat."Gambar-gambar yang disiarkan Al Jazeera, IHH, maupun sumber lain
sesaat sebelum penyerangan, tidak begitu jelas," tulis Lerman dalam
artikel itu. Dalam gambar itu hanya terlihat orang terluka, helikopter,
dan pasukan yang sedang menembak. Gambar-gambar itu tidak bisa secara
detil menghadirikan kepada publik, kondisi yang sebenarnya terjadi .Saat
komunikasi dari kapal terputus, Israel kemudian menyebarkan berbagai
gambar yang diperolehnya saat peristiwa tersebut terjadi.
Tentu saja,
gambar itu sudah mengalami proses editing yang harus menguntungkan pihak
Israel. Kemudian militer Israel menayangkan gambar-gambar manipulatif
itu di situs Youtube.Video di situs tersebut menggambarkan pasukan
Israel yang terjadi dari helikopter dan dihadang oleh para relawan di
geladakkapal. Kemudian di video itu diberi keterangan-keterangan yang
menempatkan tentara Israel sebagai 'korban'. Misanya dalam video itu
tertulis, kalimat 'para aktivis memukuli tentara Israel dengan
besi'.Sama sekali di situ tidak dijelaskan bagaimana tentara Israel
secara membabi buta menembaki para relawan.
Kekejaman Israel terhadap
para relawan ditutup rapat dan diputarb alikkanya sedemikian rupa agar
relawan menjadi terlihat sadis. Sialnya, video yang dirilis militer
Israel ini hingga Selasa petang sudah diklik hampir 2 juta kali. Betapa
banyak warga dunia yang menyaksikan video manipulatif itu. Video-video
lain yang terkait dengan Mavi Marmara, belum ada yang diklik sebanyak
itu.Lagi-lagi agenda Israel untuk memainkan propaganda pun berjalan saat
relawan diturunkan di Ashdod dan dipenjara. Mereka hanya diberikan
akses komunikasi secara terbatas. Perangkat perekam yang dibawa para
relawan maupun wartawan pun disita militer Israel. Dengan demikian,
tidak ada lagi gambar versi relawan yang bisa disiarkan kepada
publik.Kemudian Israel pada kesempatan itu jugamerilis gambar saat para
relawan yang terluka diangkut ke helikopter untuk dirawat. Lewat gambar
ini, Israel seolah-olah ingin menampilkan wajah kemanusiaannya.
Adakah
semua cara itu membawa hasil? Meski dijalankan penuh rencana, ternyata
propaganda itu tidak berhasil menjadikan citra Israel di mata dunia
menjadi positif. Setelah kejadian itu, unjuk rasa mengutuk Israel
berlangsung di berbagai belahan penjuru dunia. Sayangnya, kekuatan unjuk
rasa itu belum juga berhasil menjadikan Israel mengakhiri blokade Gaza.
warga Gaza masih terus berteman dengan derita yang berkepanjangan.