Laman

Sabtu, 25 Mei 2019

Silent Majority dan Vocal Majority

Silent majority adalah istilah yang disematkan kepada orang-orang pasif dalam menyuarakan pendapat mereka.

Istilah ini sering digunakan dalam dunia politik, tapi kini merambah ke non-politik karena silent majority bisa terjadi di lingkungan dan situasi serta kondisi sosial lainnya.


Istilah silent majority muncul kali pertama pada pidato Presiden Amerika ke-37 Richard Nixon pada 1969. Waktu itu ia meminta dukungan dari warga Amerika yang tidak mau ikut berdemo dalam menentang kebijakan perang Vietnam.

Richard Nixon 
Silent majority memilih untuk bungkam karena merasa lebih aman daripada harus bersitegang dengan mereka yang aktif dalam memberikan suaranya.Mereka juga lebih berhati-hati saat memutuskan untuk berbicara dan menunjukan keberadaanya kepada orang banyak. Mereka biasanya lebih mengamati perkembangan isu tersebuttetapi tidak mau bersuara.

Banyak alasan mendasar kenapa mereka memilih untuk diam dan bungkam saat menghadapi situasi yang membuat tidak nyaman. Mulai dari merasa takut, malas berdebat, menunggu momen yang tepat untuk berbicara, sampai-sampai mereka menjaga hubungan dengan sekitar.

Namun menjadi silent majority tentu saja memberikan efek yang terkadang negatif bahkan beresiko, dimana para silent majority terpaksa setuju dengan suatu hal yang sebenarnya tidak disukai atau bahkan tidak benar.

Karena takut berbicara maka memilih bungkam, padahal jika pendapat itu disampaikan bisa jadi membawa perubahan yang lebih baik.

Adanya media sosial yang berkembang sekarang, ini justru efektif untuk para silent majority dalam mengungkapkan pendapatnya. Karena mereka bebas bersuara tanpa ada komentar secara langsung terhadapnya.

Semakin banyak orang yang bungkam, maka semakin tertutup kesempatan menyuarakan dan memperjuangkan hak-hak masyarakat. Di era demokrasi ini, generasi Mellennials tentu harus berani dalam bersuara dan berpendapat untuk kepentingan masyarakat.

Sedangkan Vocal Majority adalah istilah bagi mereka yang kreatif dan kritis. Cenderung aktif bersuara secara langsung dan punya peran besar di setiap lini kehidupan. Vocal minority membentuk dan menanggapi isu.

Ciri dan Karakter Silent Majority

1. Silent majority adalah observer yang baik. Walau diam, mereka mempelajari situasi sebelum mengungkapkan pendapat maupun bertindak.

2. Silent majority juga sebagai pengamat yang objektif, berfikir rasional, tetapi tidak mempunyai kemauan untuk tampil.

3. Saat dibutuhkan, kelompok silent majority bisa diandalkan. Awal masuk dalam lingkungan, memang cenderung kaku dan diam tapi mereka menganalisa situasi.

4. Silent majority harus pandai memilih kapan waktunya berpikir secara detail baik positif maupun negatifnya dan berbicara tanpa berpikir terlalu lama.


Referensi:
Silent Majority Jangan Hanya Berani di Medsos! - Tribun Batam
TRIBUNnews.com