Laman

Sabtu, 30 Mei 2015

Fenomena Suara Terompet Sangkakala Dari Sudut Pandang & Persfektif Islam

Suara mirip tiupan terompet yang terdengar dari langit dan tengah menjadi pembicaraan hangat warga dunia baru-baru ini karena banyak yang menyebutnya sebagai tiupan Sangkakal pertanda akhir jaman alias kiamat. 



Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan para peneliti belum menemukan penyebab pasti dari manakah suara tersebut berasal. Bagi umat muslim, fenomena ini bukanlah tanda-tanda kiamat, sebab apabila merujuk kepada Al-Qura dan Hadist Shahih, ini bukanlah terompet sangkakala yang ditiup oleh Malaikat Israfil dan pertanda akhir zaman. 




Dalam al-Quran, Allah menyebut sangkakala dengan as-Shur [الصُّورُ].Secara bahasa as-Shur berarti tanduk. Sedangkan menurut istilah syariat, yang dimaksud as-Shur adalah sangkakala yang sangat besar yang akan ditiup malaikat yang bertugas untuk meniupnya. (Syarh Lum’atul I’tiqad, Imam Ibnu Utsaimin, hlm. 114).



Ada beberapa dalil yang menunjukkan bahwa sangkakala yang ditiupkan bentuknya seperti terompet. Diantaranya, Hadis dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan,
قَالَ أَعْرَابِيٌّ: يَا رَسُولَ اللهِ، مَا الصُّورُ؟ قَالَ: قَرْنٌ يُنْفَخُ فِيهِ
Ada orang arab badui bertanya, “Ya Rasulullah, apa itu as-Shur (sangkakala)?” Beliau menjawab, “Tanduk yang akan ditiup.” (HR. Ahmad 6507, Abu Daud 4744, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

Sangkalala Hanya akan di tiup pada hari kiamat, dan semua mahluk dapat mendengarnya. Sedangkan Suara mirip tiupan terompet yang terdengar di langit, tidak semua manusia dapat mendengarnya & hanya terdrngar di beberapa Negara saja, tidak terdengar di seluruh dunia
.
Terdapat banyak dalil dari al-Quran yang menunjukkan bahwa sangkakala akan ditiup pada awal terjadinya hari kiamat. Diantaranya, Firman Allah,
وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَى فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ
ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (hisab). (QS. az-Zumar: 68).

وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَإِذَا هُمْ مِنَ الْأَجْدَاثِ إِلَى رَبِّهِمْ يَنْسِلُونَ
“Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka ke luar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Rabb mereka.” (QS. Yasin: 51)

Dalam hadis yang panjang, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan,
ثُمَّ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَلَا يَسْمَعُهُ أَحَدٌ إِلَّا أَصْغَى لِيتًا وَرَفَعَ لِيتًا ثُمَّ لَا يَبْقَى أَحَدٌ إِلَّا صَعِقَ ثُمَّ يُنْزِلُ اللهُ مَطَرًا كَأَنَّهُ الطَّلُّ أَوْ الظِّلُّ -شَكَّ الراوي- فَتَنْبُتُ مِنْهُ أَجْسَادُ النَّاسِ ثُمَّ يُنْفَخُ فِيهِ أُخْرَى فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ
“Kemudian ditiuplah sangkakala, tidak ada seorangpun yang mendengarnya kecuali akan mengarahkan pendengarannya dan menjulurkan lehernya (memerhatikannya). Lalu, tidak tersisa seorangpun kecuali dia mati. Kemudian Allah menurunkan hujan seperti gerimis. Kemudian tumbuhlah jasad-jasad manusia setelah disirami. Lalu ditiuplah sangkakala untuk kali berikutnya, tiba-tiba mereka bangkit dari kuburnya dalam keadaan menanti (hisab).” (HR. Ahmad 6712 dan Muslim 7568).

Kita tidak tahu dengan pasti sumber suara seperti terompet yang terdengar aneh di berbagai daerah. Yang jelas itu bukan sangkakala. Karena jika itu sangkakala, seharusnya semua permukaan bumi ini mendengarnya. Laporan yang ada, suara itu baru didengar oleh sebagian masyarakat di beberapa negara, diantaranya Australia, Amerika, Australia, Kanada dan Jerman. Masyarakat Indonesia, nyaman-nyaman saja, tidak mendengar suara itu.

Bukti lain bahwa itu bukan sangkakala, sebagaimana yang dilaporkan bahwa kejadian ini bukan yang pertama kalinya. Ini pernah terjadi di tahun 2013, dan sebelumnnya lagi 2012. Sementara sangkakala ditiup dua kali disusul peristiwa besar kiamat.

Sebagian ahli menganalisis suara tersebut dan menemukan bahwa sebagian besar spektrum asal suara tersebut terletak dalam kisaran infrasonik, yang tidak terdengar oleh manusia. Frekuensi antara 17 Hz ke bawah. Manusia bisa mendengar suara pada frekuensi antara 20 Hz sampai 20.000 Hz.

Sementara apa yang didengar oleh manusia hanyalah sebagian kecil dari kekuataan sebenarnya dari suara-suara tersebut, karena adanya emisi akustik di frekuensi rendah dalam kisaran antara 20 Hz hingga 100 Hz yang dimodulasi (dikuatkan) oleh gelombang infrasonik ultra rendah 0,1 Hz sampai 15 Hz.

Sedangkan Tanda-tanda kiamat yang terdapat di al Quran & Hadist memang sudah ada yang terjadi, seperti Terbelahnya Bulan, Dua Kali Gerhana di Bulan Suci Ramadhan. Tanda-tanda kiamat yang sedang terjadi di antaranya Maksiat terjadi di mana-mana, beromba-lomba membangun Masjid yang megah, orang melakukan hubungan sexsual di tempat umum seperti keledai. Meski sudah tersurat Di Al Quran, dan tersirat di hadist, masih ada tanda-tanda kiamat yang belum terjadi seperti Matahari terbit dari barat, belum turunya imam Madhdi & Nabi Isa AS, Masih adanya air di Danau Galilea, danau air tawar terbesar di Israel (Baca ulasan lengkap Danau GalieaJarusalem Dalam Al Quran