Seperti G30S di Indonesia dan Perang saudara yang membelah Korea menjadi dua, Perang Vietnam adalah rangkaian dari perang dingin antara dua negara yang bersaing menjadi negara paling superpower di dunia saat itu. Perang antara sistem Liberal dan Kapitalis Amerika Serikat melawan ideologi Komunisme Uni Soviet.
Perang berlangsung lebih dari 20, tahun. Dimulai pada 1 November 1955, dan resmi berakhir pada 30 April 1975. Dua kubu yang saling berperang adalah Republik Vietnam (Vietnam Selatan) dan Republik Demokratik Vietnam (Vietnam Utara).
Peperangan di Vietnam merupakan peperangan yang konyol karena Republik Vietnam (Vietnam Selatan) dan Republik Demokratik Vietnam (Vietnam Utara) seringkali terseret dalam perang saudara yang brutal, hanya karena masalah sepele dan tidak masuk akal. Bahkan pernah terjadi baku tembak yang sengit antara dua kubu tersebut, hanya untuk memperebutkan sebuah bukit.
Perang itu disebut dengan berbagai nama, yakni Perang Indochina Kedua dan Konflik Vietnam. Karena di Indochina sudah pernah terjadi beberapa konflik, konflik tertentu ini disebut dengan nama protagonis utama untuk membedakannya dari nama lain. Dalam bahasa Vietnam, perang ini disebut sebagai Kháng chiến chống Mỹ (Perang Perlawanan Terhadap Amerika). Perang ini juga dikenal engan nama Chiến tranh Việt.
Amerika Serikat, Korea Selatan, Thailand, Australia, Selandia Baru dan Filipina (yang bantuan militer oleh Taiwan dan Spanyol) bersekutu dengan Tentara Republik Vietnam Selatan (ARVN).
ARVN |
Sedangkan Uni Soviet, China Tiongkok, Korea Utara, Mongolia dan Kuba mendukung Tentara Vietnam Utara (PAVN) dan Front Nasional untuk Pembebasan Vietnam Selatan (NLF) yang berideologi Komunis.
PAVN |
Namun bila melihat pada sejarah-sejarah sebelumnya, semua bermula ketika Perancis, yang mana berperan sebagai penjajah negara Vietnam membagi Vietnam atas dua wilayah, yang mana sebelah utara nya dihuni oleh masyarakat komunis. Hal itu merupakan langkah hasil dari persetujuan perjanjian sebelumnya untuk mencegah perluasan komunisme.
Kolonialisme Prancis di Vietnam |
Peta Vietnam Utara (North) dan Vietnam Selatan (tahun 1955) |
Pasukan Vietnam Utara yang notabene hanya mempunyai sekitar 500 ribu orang saja berhasil memanfaatkan medan tempur seperti hutan dan daerah pegunungan yang sama sekali tidak tertebak dan belum dikuasai oleh tentara Amerika Serikat dan para sekutunya itu sendiri. Akhirnya, mereka berhasil dikepung dan akhirnya dihabisi dalam medan-medan tersebut. 80% dari pasukan Amerika Serikat tadi meninggal dunia.
After Viet Cong army attack the city of Saigon (1965) |
Seharusnya peran militer dan intelijen Amerika Serikat hanyalah sebagai penasihat dan pelatih militer. Tapi konflik ternyata makin meluas dan menjadi perang terbuka. Akibatnya militer Amerika Serikat terlibat makin jauh dalam perang saudara yang sesungguhnya merupakan perang ideologi itu.
Kekuatan militer dilengkapi teknologi canggih yang dibawa pasukan Prancis dan Amerika Serikat ke Vietnam memberikan kesulitan untuk memukul mundur mereka.
Pemimpin Vietnam Utara, Ho Chi Minh yang kemudian didaulat sebagai presiden pertama Vietnam ini percaya, taktik perang gerilya adalah jalan keluarnya. Kekuatan taktik ini bertambah hebat di bawah kepemimpinan Jenderal Vo Nguyen Giap.
Di bawah pimpimam Vo Nguyen Giap, pasukan Vietnam Utara alias Vietcong mampu menyusup ke garis belakang dan membuat musuh-musuh mereka dibuat kebingungan hingga kocar-kacir. Lewat taktik ini pula, para prajurit Prancis maupun Amerika Serikat bersiaga 24 jam nonstop.
Vo Nguyen Giap |
30 April tahun 1975, tentara Vietnam Utara berhasil memasuki kota Saigon, ibukota Vietnam Selatan. Peristiwa ini dikenal sebagai Saigon Fall, sekaligus sebagai pertanda bahwa pasukan komunis Vietnam Utara telah memenangkan pertempuran. Kolonel Bui Tin menerima pernyataan menyerah dari pemerintah Vietnam Selatan.
Perang Vietnam menjadi perang paling panjang dan yang paling tak populer sepanjang sejarah Amerika Serikat.
Selama beberapa tahun, perang tak kunjung berakhir dan korban tentara Amerika Serikat terus berjatuhan. Selain itu, kejahatan perang yang dilakukan militer Amerika Serikat, misalnya pembantaian di My Lai yang terekspos ke publik membuat banyak warga Amerika Serikat menentang perang.
Tahun 1965, Lyndon Baines Johnson (Presiden Amerika Serikat ke-36) memerintahkan serangan udara terbatas terhadap Vietnam Utara. Presiden Lyndon Baines Johnson terus menambah jumlah personel militer di Vietnam.
Khawatir dengan semakin gencarnya serangan Vietnam Utara, Presiden Johnson memiliki dua pilihan, meningkatkan keterlibatan atau mundur dari Vietnam. Presiden Johnson, akhirnya mengambil pilihan pertama dan
Serangan ini juga berujung pernyataan Presiden Johnson pada Maret 1968 yang memutuskan tidak akan mencalonkan diri kembali sebagai bentuk tanggung jawabnya atas kekacauan Perang Vietnam.
Jumlah personel militer Amerika Serikat di Vietnam mencapai puncaknya yaitu sebanyak 500.000 personel. Namun, Richard Nixon menjabat, proses penarikan mundur pasukan dimulai meski di lain sisi Nixon memerintahkan untuk meningkatkan serangan udara. Tak hanya mentargetkan Vietnam, Richard Nixon juga melakukan serangan udara hingga ke Kamboja dan Laos.
Serangan udara ke ke Kamboja dan Laos ditujukan untuk menghancurkan rute logistik di sepanjang perbatasan. Namun, keputusan memperlebar cakupan perang tanpa banyak hasil positif ini justru memperkuat penentangan terhadap perang baik di Amerika Serikat dan sejumlah negara lain.
Sebanyak 58.000 prajurit Amerika Serikat tewas dalam perang ini. Di dalam negeri, demonstrasi dilakukan warga Amerika Serikat, mereka mengecam Perang Vietnam sebagai perang sia-sia dan membangkrutkan perekonomian Amerika Serikat semakin bertambah parah. Kuatnya tekanan politik dan krisis ekonomi pada tahun 1973, membuat pemerintah Amerika Serikat mulai menarik mundur pasukannya dari Vietnam selatan.
Kesepakatan untuk menarik mundur pasukan ini dilakukan bersamaan dengan langkah Hanoi membebaskan tawanan perang yang ditahan di Vietnam Utara.
Yang dipulangkan bukan hanya personel militer tapi para keluarga anggota militer dan orang-orang Vietnam Selatan peranakan Amerika Serikat. Jumlah totalnya mencapai 1,5 juta orang.
Proses pemulangan ini berlangsung dari tahun 1970 hingga tahun 1973. Penarikan pasukan tempur terakhir pada tahun 1973 sekaligus mengakhiri keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam selama delapan tahun.
30 April 1975, Presiden Vietnam Selatan Duong Van Minh membuat pengumuman yang juga disiarkan secara langsung melalui stasiun radio. Duong Van Minh menyatakan menyerah kepada Vietnam Utara. Dia meminta pasukannya untuk meletakkan senjata dan menyerukan pendukungnya untuk membebaskan tahanan perang.
Duong Van Minh |
"Kami serahkan kekuasaan kepada kalian, untuk menghentikan pertumpahan darah,"
Pemerintah Vietnam Utara yang berada di kota Paris pun menyatakan Kota Saigon kemudian berganti nama menjadi Kota Hi Chi Minh, nama Pemimpin Vietnam Utara. Vietnam Utara berjanji akan melakukan proses unifikasi dengan Selatan secara damai.
Prancis menjadi negara pertama yang mengakui kedaulatan dan kemenangan Vietnam Utara. Negara Barat lainnya berencana turut mengakuinya.
Sejumlah tawanan Vietnam Selatan dibebaskan tentara Vietnam Utara. Sementara beberapa loyalis Presiden Vietnam Selatan memutuskan bunuh diri atas kekalahan ini.
Usai mendapat pengakuan dari Prancis, pasukan Vietnam Utara melakukan parade merayakan kemenangan sambil membawa poster bergambar Ho Chi Minh. Poster-poster tersebut juga dipampang di gedung-gedung fasilitas umum.
Tahun 1975, secara resmi perang dinyatakan berakhir. Saat itu juga, situasi Kota Saigon mulai dipulihkan dan kondusif kembali.
Tahun 1976, Vietnam Utara dan Vietnam Selatan resmi bersatu, dibawah pemerintahan Komunis.
Referensi:
The Last Days in Saigon
Central Intelligence Agency (CIA)
www.cia.gov
[Books] Vietnam War - Military Fiction, War & Military Fiction
by Tim O'Brien
[Books] Presidents of War
by Michael Beschloss
[Books] Vietnam: An Epic Tragedy,1945-1975
by Max Hasting
[Books] Vietnam Diary (Kindle Edition)
by Richard Tregaskis
[Books] Ambush at the Waterfall: Marines in Vietnam (No Safe Spaces)
by Anthony H Johnson
[Books] We Few: US Special Forces in Vietnam
by Nick Brokhausen, George Spelvin
[Books] Things I'll Never forget: Memories of a Marine in Viet Nam
by James M. Dixon
[Books] A Rumor of War: The Classic Vietnam Memoir
by Philip Caputo & Kevin Powers
What Everyone Should Know About the Vietnam War
Thoughtco.com
Vietnam War: Dates and Timeline
HISTORY.com
Vietnam War - The New York Times Nytimes.com
How did the Vietnam War start? - TheVietnamWar.info
America's Vietnam War in Indochina
USHistory.com
The Vietnam War - The Cold War (1945–1989)
CVCE.eu
The war in Vietnam
Reuters.com
The Cold War and Vietnam
BBC.com
[PDF] Cold War America Lesson #4: The Vietnam War (1945 – 1975)
chssp.ucdavis.edu
Fall of Saigon - Vietnam:
in pictures at the Fall of Saigon
cbsnews.com
Enemy at the gate:
The history -making, chaotic evacuation of saigon
CNN.com
[PDF] 442 PROPAGANDA AMERIKA ATAS KEKALAHAN PERANG VIETNAM
Jurnal.uns.ac.id
Kenapa Amerika Buang Puluhan Helikopter ke Laut Saat Kalah Dalam Perang Vietnam?
TRIBUNnews.com
Hari Ini dalam Sejarah: Pasukan Tempur Terakhir AS Tinggalkan Vietnam
KOMPAS.com
Kronologi Kejadian yang Menandai Akhir Perang Vietnam
HUKAMNAS.com
30-4-1975: Perang Vietnam Berakhir, Loyalis Presiden Duong Van Minh Bunuh Diri
Liputan6.com
Vietnam War 1954–1975
Encyclopædia Britannica
Origins of the Vietnam War
Oxford Research Encyclopedia
Vietnam War
Urban Dictionary