Ukuran Matahari akan membengkak 200 kali lebih besar dari ukurannya yang sekarang dan cahayanya-pun 2.000 kali lebih terang.
Matahari terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu akibat peluruhan gravitasi suatu wilayah di dalam sebuah awan molekul besar (padat). Sebagian besar materi berkumpul di tengah, di sini inti atom unsur Hidrogen melebur menjadi inti Helium. Sementara sisanya memimpih menjadi cakram beredar yang kelak menjadi Tata Surya.
Bumi dan Matahari |
Pada fase inilah planet-planet berpotensi terbentuk. Ketika memiliki cukup massa, fusi nuklir akhirnya terjadi di dalam inti awan. Itulah saat kelahiran sebuah bintang. Model seperti ini terjadi pada mayoritas bintang yang ada di galaksi bimasakti. Namun ternyata ada kondisi khusus dalam proses pembentukan bintang-bintang raksasa.
Tiga perempat massa Matahari terdiri dari hidrogen, sedangkan sisanya didominasi helium. Sisa massa tersebut (1,69%, setara dengan 5.629 kali massa Bumi) terdiri dari elemen-elemen berat seperti oksigen, karbon, neon ,besi, dan lain-lain.
Komposisi Matahari |
Diameter matahari sekitar 1.392.684 km, 109 kali diameter Bumi, dan massanya (sekitar 2×10 30 kilogram, 330.000 kali massa Bumi). Hal itu menjadikan Matahari 99,86 % dalam massa total Tata Surya.
Tata Surya (Solar System) |
Jarak Matahari ke Bumi sekitar 149.6 juta kilometer. Pada jarak ini, cahaya bergerak dari Matahari ke Bumi selama 8 menit 19 detik.
Jarak Matahari ke Bumi |
Di lapisan terluar Matahari, dari permukaannya sampai kira-kira 200.000 km di bawahnya (70% radius Matahari dari pusat).
Pada lapisan kromosfer matahari, suhu kembali meningkat dan mencapai puncaknya di lapisan terluar matahari yang disebut korona. Suhu di kawasan ini bisa hampir mencapai 1 juta derajat Kelvin.
Pada lapisan kromosfer matahari, suhu kembali meningkat dan mencapai puncaknya di lapisan terluar matahari yang disebut korona. Suhu di kawasan ini bisa hampir mencapai 1 juta derajat Kelvin.
Suhu Matahari |
Matahari juga memiliki siklus masa aktif dan non aktif pancaran korona atau badai kosmik. Fase aktif ditandai dengan semakin seringnya terjadi letusan korona. Badai matahari berupa radiasi partikel bermuatan dan gelombang elektromagnet serta pancaran plasma mencapai bumi hanya dalam hitungan jam.
Korona Matahari |
Dengan memperhitungkan komposisi saat ini serta tingkat evolusinya, diperkirakan matahari akan mati atau habis terbakar dalam serentetan ledakan gas helium yang akan menghancurkan kira-kira 40 persen bobotnya. Gaya gravitasi di inti matahari tidak lagi sekuat semula. Jadi energi yang tersisa akan lebih cepat memancar ke permukaan.
Gravitasi akan memaksa Matahari luruh ke intinya, membakar hidrogen yang tersisa, dan membuatnya menjadi raksasa merah. Pada waktu itu, matahari akan mulai membengkak sampai akhirnya menjadi benda angkasa yang besarnya 200 kali dari sekarang atau sekitar 170 juta kilometer.
Tidak hanya itu, matahari akan memancarkan panas yang sangat tinggi. Suhu yang tinggi itu akan menguapkan semua air di laut, sungai, dan danau. Akibatnya, suhu tinggi tersebut membunuh segala bentuk kehidupan di bumi.
Sistem tata surya kita yang sekarang, menurut para ahli, dengan satu matahari dan sembilan planet yang beredar di sekelilingnya, termasuk bumi, tercipta kira-kira 4,5 miliar tahun yang lalu.
Radiasi panas hingga jutaan derajat Kelvin akan membakar planet-planet Merkurius, Venus dan Bumi menjadi lava membara. Tidak ada lagi kehidupan yang mampu bertahan pada suhu sepanas ini. Kapan fase kematian ini tiba? Para pakar astronomi itu hanya menyebutkan, kemungkinan beberapa milyar tahun mendatang.
Hasil penelitian terhadap sistem tatasurya lain menunjukkan biasanya matahari atau bintang memiliki usia 12 miliar tahun. Itu artinya, matahari yang kita lihat tiap hari sudah hampir mencapai separuh masa hidupnya.
Proses Kelahiran Bintang |
Yang Terjadi Bila Matahari Meledak Kemudian Padam
Bumi Terbakar
Salah satu peristiwa yang pertama-tama terjadi ketika matahari kehabisan hidrogen adalah semakin terangnya bintang itu. Dengan demikian, semakin banyak energi yang akan diterima Bumi.
Matahari Membakar Bumi (ILUSTRASI) |
Gas-gas di atmosfer bumi (misal karbondioksida, metan, dan nitro oksida) berperan sebagai selimut yang selama ini pun sudah menyerap panas dari matahari sehingga memungkinkan Bumi mendukung keberadaan kehidupan.
Ketika matahari semakin kuat, gas-gas itu menyerap lebih banyak lagi energi yang menerpa. Bumi akan menjadi sangat panas sehingga air di seluruh planet ini akan menguap dan menciptakan awan tebal di atmosfer.
Awan itu awalnya melindungi permukaan Bumi dari radiasi matahari untuk sementara waktu. Kemudian, panasnya tidak tertahankan lagi dan lautan mulai mendidih.
Pada saat itu, tidak mungkin lagi ada kehidupan di Bumi. Seandainya kita belum mati saat itu, kita akan mati karena kekurangan air dan panas yang amat sangat.
Bumi Membeku
Jika Matahari kita tiba-tiba 'mati', maka Bumi tidak akan langsung dingin, tapi melalui proses beberapa juta tahun. Akan tetapi, dalam proses ini suhu Bumi akan turun drastis sampai nol derajat Fahrenheit (sekitar minus 18 derajat Celcius) dalam satu minggu. Sebuah skenario yang mengerikan.
Bumi Membeku (ILUSTRASI) |
Dalam rentang waktu setahun, suhu di Bumi akan turun sampai minus 100 F. Permukaan laut akan membeku. Tapi, es di permukaan akan menahan air samudra di bawah, sehingga samudra baru akan beku dalam ribuan tahun.
Profesor ilmu planet di California Institute of Technology David Stenson menjelaskan, beberapa mikroorganisme di Bumi akan bertahan hidup.
Namun, sebagian besar kehidupan akan mati dalam beberapa minggu. Pohon-pohon besar masih bisa hidup selama beberapa tahun, karena metabolisme yang lambat.
Dengan menurunnya suhu Bumi secara drastis, proses fotosintesis akan berhenti sama sekali, dan tanaman lain akan mati, sebab Matahari sudah tidak ada.
Sebagian besar binatang akan musnah. Manusia bisa hidup di bawah tanah dengan bantuan nuklir sebagai pemanas atau tenaga gas bumi.
Referensi:
Mengenal Lebih Dekat Rahasia Matahari
DW INDONESIA
Apa Yang Terjadi Bila Matahari Mati
TRIBUNnews.com
5 Hal Mengerikan Ini Akan Terjadi Saat Matahari Menemui Ajalnya
Liputan6.com
Matahari
Wikipedia Bahasa Indonesia