Pada sebuah forum jual-beli online, Nokia 1100 dibanderol dengan harga 5.000 Euro (5709,67 US$) atau sekitar Rp 80 juta.
Nokia 1100 (foto/GSM Arena) |
Nokia 1100 hanya sebuah ponsel dengan fitur hanya untuk sekedar telepon dan sms, dengan layar monochrome serta suara (nada dering) monophonic, lalu mengapa harga Nokia 1100 yang dirilis tahun 2003 dibanderol dengan harga puluhan juta rupiah?
Para peretas menggunakan ponsel ini dengan memodifikasi perangkat lunak di dalamnya, sehingga dapat membajak dan menyadap panggilan atau pesan pendek (sms) dari nomor orang lain.
Di negara-negara Eropa dan Amerika, sistem perbankan mengirim sebuah kode yang disebut mTAN (mobile Transaction Authentication Number) untuk mentransfer uang ke rekening tertentu.
Dengan memanipulasi perangkat lunak (firmwere) Nokia 1100, kode verifikasi yang seharusnya hanya dikirimkan kepada nasabah bank, dapat diakses dengan mudah oleh para peretas.
Nokia 1100 dimodifikasi agar dapat melakukan dekripsi firmware. Setelah itu nomor identitas ponsel seperti IMEI (International Mobile Equipment Identity) bisa diubah dengan mudah yang berfungsi mendaftarkan nomor ponsel ke operator.
Untuk menyadap dan meretas transaksi perbankan, firmware Nokia 1100 yang telah dimodifikasi, para peretas melakukan kloning pada kartu SIM dan secara teknis, hal ini sangat mudah untuk dilakukan.
Namun, tak semua Nokia 1100 dapat digunakan untuk membobol rekening bank. Hanya Nokia 1100 yang diproduksi di Jerman saja yang bisa melakukannya.
Berbeda dengan ponsel Nokia yang diproduksi di negara lain, Nokia 1100 yang dibuat di Jerman, memiliki versi perangkat lunak yang dapat dengan mudah diprogram ulang.
Referensi:
Nokia 1100, Ponsel Lawas Para Pembobol Bank
CNN Indonesia
CNN Indonesia
Nokia Jadul Diburu Orang karena Bisa Membobol Bank
Tempo.co
Tempo.co