Junko Furuta adalah seorang gadis berumur 16 tahun, sama seperti gadis lainnya. Ia seorang pribadi yang ceria, bersahaja, dan sangat baik. Junko adalah siswi dari sekolah menengah Misato, di Saitama Prefecture, Jepang. Ia adalah seorang remaja yang cantik, tidak seperti remaja lainnya. Junko tidak pernah merokok atau minum-minuman keras.
Junko sangat terlihat tidak menarik di mata para remaja gengster saat itu, namun Hiroshi Miyano menaruh hati padanya. Hiroshi memang tidak pernah menginginkan hubungan yang sesungguhnya, ia hanya ingin bersenang-senang dan “mencicipi” Junko.
Hiroshi biasa melakukan kekerasan di sekolahnya, dan ia adalah salah satu generasi muda dari Yakuza. Tidak ada yang berani menolaknya, tapi Junko dengan berani mengatakan “Tidak.” Dan inilah awal dari serangkaian mimpi buruk, mimpi terburuk yang mungkin dapat terjadi pada seorang wanita atau bahkan manusia.
Hiroshi Miyano |
Selama masa penculikan Junko dipaksa menelpon orang tuanya dan mengatakan bahwa ia lari dari rumah lalu tinggal bersama temannya. Ia dipaksa memberitahu orang tuanya jika dia dalam keadaan baik-baik saja. Para penyekap Junko melakukan ini agar polisi tidak melakukan pencarian paska menghilangnya Junko.
Orang tua dari Nobuharu Minato, pemuda yang rumahnya digunakan untuk menyekap Junko hanya datang beberapa kali dalam sebulan. Ketika orang tua Nobuharu datang, Junko dipaksa untuk mengaku sebagai pacar salah satu dari mereka. walaupun orang tua Nobuharu menyadari bahwa Junko sepertinya diculik, mereka tidak bisa melakukan apa-apa. Mereka takut berhubungan dengan Hiroshi yang merupakan generasi dari geng Yakuza.
Rumah yang menjadi lokasi penganiayaan Junko Furuta |
Konten 17+
Selanjutnya berisi gambar & tulisan mengandung unsur kekerasan fisik & kekerasan seksual mengerikan, yang dapat mengganggu kenyamanan anda. Kebijaksanaan pembaca diperlukan.
Selama 44 hari Junko di paksa untuk telanjang bulat, tanpa sehelai pakaian yang menempel di tubuhnya. ia diperkosa oleh lebih dari 100 pria lewat anus dan vagina.
Penculik Junko juga mengundang beberapa anggota Geng Yakuza untuk memperkosa Junko setiap harinya, diperkirakan Junko sudah diperkosa sampai 500 kali. pada titik tertentu ia diperkosa oleh 12 laki-laki yang berbeda dalam satu hari.
Selama 44 hari Junko juga harus menerima pukulan keras di wajahnya, mereka memukuli Junko dengan stik golf, dan membenturkan wajahnya ke lantai. 100 pria yang memerkosa Junko mengakui menikmati perlakuan mereka, mereka sangat senang saat melukai Junko.
Setelah diperkosa, Junko dipaksa untuk masturbasi di depan mereka dan tamu-tamu mereka. Mereka juga memasukan beberapa benda asing ke dalam anus dan Vagina Junko, seperti sebuah botol air mineral, lempengan besi, gunting, tongkat untuk menusuk daging panggang, dan panggangan yang sangat panas. Hiroshi juga membakar klitorisnya dengan sebuah korek api.
Itu mengakibatkan luka bakar yang cukup parah. Setelah itu mereka menjepit puting Junko menggunakan tang hingga membuat putingnya robek, dan mengeluarkan darah yang cukup banyak. Junko tidak tahu lagi apa yang ia rasakan, seluruh tubuhnya sudah dipenuhi rasa sakit yang teramat sangat. Kemudian mereka mengikat tubuh Junko dengan posisi tangan dan kaki terbuka di atas lantai, lalu mereka menjatuhkan sebuah Dumbbell yang berat ke atas perutnya, ini mengakibatkan seluruh isi perut Junko keluar. Isi perutnya keluar melalui anus dan mulut.
Junko berharap segala siksaannya berakhir, tapi bukannya berakhir. Ia malah digantung di langit-langit rumah dengan keadaan telanjang dan dibiarkan kedinginan selama beberapa hari. Setelah beberapa hari tubuh Junko diturunkan, Hiroshi meneteskan lilin panas ke atas pelupuk mata Junko, lalu membakarnya.
Saat orang-orang yang menyanderannya sedang beristirahat minum-minum, Junko berusaha untuk menghubungi polisi. Tapi aksinya itu tertangkap, dan membuatnya harus merasakan hukuman atas pecobaan melarikan diri. Mereka menyiram kaki Junko dengan bensin dan membakarnya, membuat seluruh kulit kakinya melepuh. Merkea juga memasukan sebuah botol besar ke dalam anusnya, menyebabkan pendarahan hebat di bagian dalam anusnya.
Dengan kaki yang terbakar, dan luka-luka yang memenuhi tubuhnya. ia tidak lagi bisa berjalan, bahkan tangannya pun tidak dapat menggenggam apapun. Seluruh tulang di tubuhnya patah karena pukulan yang bertubi-tubi. Karena saat itu sedang musim dingin, Junko dipaksa untuk tidur di teras rumah dengan suhu dingin yang ektreme.
Di hari ke 43 Junko sudah tidak tahan dengan rasa sakit yang ia rasakan diseluruh tubuhnya, bahkan ia meminta dibunuh saja saat itu dan menyelesaikan seluruh rasa sakitnya. Tapi para penculiknya tidak menyetujui keinginan Junko, mereka pun tidak mau membunuh Junko. Sebuah permintaan yang paling buruk yang pernah terucap dari mulut manusia.
Pada 4 Januari 1989. Saat para penculik Junko bermain Mahjong, tanpa diduga Junko yang juga mereka paksa untuk ikut bermain memenangkan permainan. Tapi kemenangannya justru membawa petaka baginya, para penculik Junko geram karena kemenangannya. Mereka memukulinya (lagi) dengan barbel besi, dan membakar kaki, tangan perut, dan wajahnya setelah menyiraminya dengan bensin.
Seluruh tubuh Junko sudah dipenuhi luka bakar, lebam, dan pendarahan yang sudah sangat parah. Ia juga mengalami dehidrasi yang lebih hebat, seluruh oragan tubuhnya mengalami shock. Hingga akhirnya Junko meninggal keesokan harinya.
Junko akhirnya harus menyerah, ia meregang nyawa dengan tubuh yang hancur. Ia harus menyerah setelah dikepung dengan rasa sakit yang meremukan, ia tidak punya pilihan. Ia mati di tangan manusia-manusia yang tidak terlihat seperti manusia.
Para penculik memasukan tubuh Junko ke dalam sebuah drum besar. Kemudian Mereka mengisinya dengan 55 galon semen. Setelah itu mereka membuang drum itu di Koto, Tokyo.
Hukuman Kepada Pelaku
Setelah kematian Furuta, mereka mengisolasi tanganya dan kakinya jadi satu, memasukan dalam drum lalu mengisinya dengan semen dan buang di tanah kosong. Tubuhnya tidak ditemukan sampai setaun kemudian. Para pemuda penjahat itu hanya dipenjara 8 tahun dari kejahatan mereka yang tidak termaafkan dan sekarang berkeliaran bebas.
Penjelasan kronologi kejadian menurut catatan sidang dari pengakuan para Tersangka:
Hari 1: 25 november 1988:
- penculikan atas Furuta.
- Dikurung sebagai tahanan dirumah, dan dipaksa berpose sebagai pacar salah satu cowok
- Diperkosa.
- Dipaksa tlp orangtuanya dan mengatakan kalau dia kabur dan dia dalam situasi aman.
- Kelaparan dan kekurangan gizi.
- Diberi makan kecoak dan minum air kencing.
- Dibakar dengan korek api.
Hari 16: 1 desember 1988:
- Menderita luka pukulan keras yang tak terhitung berapa ratus kali.
- Muka terluka karena jatuh dari tempat tinggi ke permukaan keras.
- Tangan diikat ke langit langit dan badannya digunakan sebagai sasak untuk ditinju.
- Hidungnya dipenuhi sangat banyak darah sehingga dia cuma bisa bernafas lewat mulut.
- Barbel sering dipukulkan ke perutnya.
- Muntah darah ketika minum air (lambungnya ga bisa menerima air itu).
- Mencoba kabur dan dihukum dengan sundutan rokok di tangan.
- Cairan seperti bensin dituang ke telapak kaki, dan betis hingga paha lalu dibakar.
- Botol dipaksa masuk ke anusnya, sampe masuk, menyebabkan luka.
Hari 26: 10 desember 1989:
- Tidak bisa jalan dengan baik karena luka bakar dikaki.
- Dipukuli dengan tongkat bambu.
- Petasan dimasukin ke anus, lalu disulut.
- Tangan dipenyet (dipukul supaya gepeng)dengan sesuatu yang berat dan kukunya pecah.
- Dipukulin dengan tongkat dan bola golf.
- Memasukan rokok ke dalam kemaluan (atau mungkin maksudnya dijadiin asbak, dimatiin di kemaluan dan abunya dibuang ke dalam).
- Dipukulin dengan tongkat besi.
- Saat itu musim dingin bersalju (dinginnya pasti dibawah 0 dejat alias minus) disuruh tidur di balkon.
- Tusuk sate dimasukin ke dalam kemaluan dan anus menyebabkan pendarahan.
Hari 30:
- cairan lilin panas diteteskan ke mukanya.
- Lapisan mata dibakar korek api.
- Dadanya ditusuk-tusuk jarum.
- Puting payudara sebelah kiri dihancurkan dan dipotong tang.
- Bola lampu panas dimasukin kekemaluan.
- Luka berat di kemaluan karena dimasukin gunting.
- Ga bisa pipis dengan normal.
- Luka sangat parah hingga membutuhkan sejam untuk merangkak turun tangga saja untuk menggunakan kamar mandi.
- Gendang telinga rusak parah.
- Ukuran otak yang menciut sangat sangat banyak.
Hari 40:
- memohon sama para penyiksa untuk membunuhnya saja.
1 january 1989: tahun baru
- Sendirian di dalam gudang. Kedinginan dengan menahan nyeri di beebrapa bagian tubuh karena dimutilasi.
- ga bisa bangun dari lantai.
hari ke 44:
- para cowok itu menyiksa badannya yang termutilasi dengan barbel besi, dengan menggunakan alasan kalah main mahyong.
- Furuta mengalami pendarahan di hidung dan mulut.
- Mereka menyiram mukanya dan matanya dengan cairan lilin yang dibakar.
- Cairan korek api dituang ke kaki tangan muka, perut dan dibakar. Penyiksaan akhir ini berlangsung sekitar 2 jam nonstop.
- Junko furuta meninggal hari itu dalam rasa nyeri sakit dan sendirian. Ga ada yang bisa ngalahin 44 hari penderitaan yang udah dia alamin.
hari ke 45
- Mengisolasi mayat Furuta tanganya dan kakinya jadi satu, memasukan dalam drum lalu mengisinya dengan semen dan buang di tanah kosong.
Referensi:
By deardianvoc