Disebut anonim karena tidak bisa dikenali siapa orang atau admin di
belakang & yang mengelola akun tersebut. Ditambah pula banyak
akun-akun tersebut yang memakai nama atau istilah yang merujuk pada
sebuah substansi tertentu. misal: @Negeri_Galau dll.
Hal ini sangat mungkin terjadi di ranah twitland yang amat sangat
liberal ini. Jika yang dimaksud akun anonim adalah akun-akun yang
namanya tidak jelas dan isi twitnya sering kritis atau bahkan menebar
fitnah, membentuk sebuah opini, untuk pencitraan atau menjegal lawan,
untuk kepentingan tertentu. Ada juga akun bayaran bahkan digunakan untuk
memeras. Menyembunyikan identitas karena tak ingin dikenal. Tendensi
ini aneh, karena substansi media sosial adalah untuk bersosialisasi,
memperkenalkan diri agar mengenal dan dikenal orang lain. Tapi mengapa
malah disembunyikan? Terus untuk apa bikin akun? Terkenal juga tidak.
Tapi tak apalah, twitterland adalah negeri bebas. Ya kalau tidak suka
tinggal unfollow, kalau dirasa membahayakan bisa Report As Spam atau di
Block, Walau kadang masih muncul juga sih dari hasil retweetan following
kita.
Point saya, di Twitter siapapun bisa bersuara apapun kapanpun dan
setiap orang bisa bebas menilai. Jika tidak setujudengan isi suatu twit
silahkan utarakan pendapatnya. Jika ada twit fitnah, segera twit
klarifikasinya. Jika ada twit yang salah atau keliru, silahkan twit yang
benarnya. Argumen dibalas dengan argumen. Jika tidak suka dengan akun
tertentu maka jangan di-follow atau segeralah lakukan unfollow. Dan jika
suatu akun cukup keterlaluan menyebalkan, silahkan block atau 'report
as spam. Berdiplomasi secara virtual di dunia maya ini sebenarnya
menyenangkan. Spirit social media adalah pengaruh dan sugesti.Dan bagi
beberapa akun hal ini mampu dimanfaatkan, untuk kepentingan positif
maupun negatif. Tapi pengguna sosial media bukan anda saja, hargai
sesama pengguna, karena tidak semua orang yang menyukai posting &
kicauan kita. Berhati-hatilah dalam memposting, gunakan bahasa yang
sesuai dengan norma & aturan hukum, karena sudah banyak netizen yang
harus berurusan dengan hukum, jadi pesakitan di meja hijau bahkan ada
yang berakhir di penjara.