Tanggal 11 Juli 2015 telah memberikan surat
selebaran yang mengatasnamakan Jemaat GIdi dan berisi “GIDI Wilayah
Toli, selalu melarang agama lain dan gereja Denominasi lain tidak boleh
mendirikan tempat-tempat ibadah lain di Kabupaten Tolikara” dan melarang
berlangsungnya kegiatan ibadah shalat Ied Umat muslim di kabupaten
Tolikara yang ditandatangani oleh Pendeta Mathen Jingga S.Th Ma dan
Pendeta Nayus Wenda S.Th.
Pukul 07.00 WIT saat Jamaah muslim akan memulai
kegiatan shalat Ied di lapangan Makoramil 1702-11/Karubaga Pendeta
Marthen Jingga dan sdr. Harianto Wanimbo (koorlap) yang menggunakan
megaphone berorasi dan menghimbau kepada jamaah shalat Ied untuk tidak
melaksanakan ibadah shalat Ied di Tolikara.
Pukul 07.05 WIT Saat memasuki Takbir ke 7 ketika
shalat massa yang di koordinir dari Pendeta Marthen Jingga dan Harianto
wanimbo (Koorlap) mulai berdatangan dan melakukan aksi pelemparan batu
dari bandara Karubaga dan luar lapangan Makoramil 1702-11/karubaga yang
meminta secara paksa untuk membubarkan kegiatan Shalat Ied dan
mengakibatkan kepanikan jamaah shalat Ied yang sedang melaksanakan
shalat.
Pukul 07.10 WIT Massa pimpinan pendeta Marthen
Jingga dan Harianto Wanimbo (Koorlap) mulai melakukakan aksi pelemparan
batu dan perusakan kios-kios yang berada dekat dengan masjid baitul
Muttaqin.
Pukul 07.20 WIT Aparat keamanan berusaha membubarkan
massa dengan mengeluarkan tembakan namun massa semakin bertambah dan
melakukan pelemparan batu kepadan aparat keamanan.
Pukul 07.052 WIT massa yang merasa terancam dengan
tembakan peringatan dari aparat keamanan melakukan aksi pembakaran kios
yang berada didekat masjid milik bapak Sarno yang bertujuan agar api
bisa merembet ke masjid Baitul Muttaqin.
Pukul 08.30 WIT Api yang sudah membesar merambat kebagian-bagian kios yang lain dan menjalar kebagian masjid.
Pukul 08.53 WIT bangunan kios-kios dan masjid habis terbakar.
Pukul 09.10 WIT Massa dari Pendeta Marthen Jingga dan Harianto Wanimbo (Koorlap) berkumpul di ujung bandara karubaga untuk bersiaga.
Berikut daftar kios-kios milik warga yang terbakar
- Kios Klontong milik bpk. Sarno habis terbakar.
- Kios pakaian milik Bpk. Masara habis terbakar.
- Kios Pakaian milik Bpk. Mansyur habis terbakar.
- Kios Pakaian milik Bpk.Yusuf habis terbakar.
- Kios Pakaian milik Bpk. Darman habis terbakar.
- Kios Pakaian milik Bpk. Agil habis terbakar.
- Kios Pakaian milik Bpk. Bustam habis terbakar.
- Kios Pakaian milik Bpk. Asdar habis terbakar.
- Kios Pakaian milik Bpk. Sudir habis terbakar.
- Kios milik Bpk. Halil usman habis terbakar.
- Kios milik Bpk. Ali muhtar habis terbakar.
- Kios milik Bpk. Sudirman habis terbakar.
- Kios milik Bpk. Febi habis terbakar.
Dan Saat ini situasi pasca keributan sudah mulai mereda, anggota
gabungan (TNI,Polres,Brimob) melaksanakan patroli terus menurus guna
mengantisipasi aksi lanjutan dari massa yang melarang kegiatan ibadah
shalat Idhul Fitri.