Akhir-akhir ini, ramai tersebar di seputar dunia maya
sebuah gerakan dari ajaran Kristen Ortodoks Syiria. Varian (sekte) dari
agama Kristen ini dari tampilan luarnya mirip dengan tampilan luar kaum
muslim.
Yang pria berpeci, yang wanita berjilbab. Bahkan, ada beberapa ibadah mereka yang persis dengan ibadah umat Islam. Seperti shalat, puasa dan mereka pun berhaji, meski tata caranya tidak sama. Ajaran ini bukanlah ajaran agama baru, dan yang gerakannya baru terjadi belakangan ini. Seperti apa sesungguhnya Kristen Ortodoks Syiria itu, yang dalam agama kristen sendiri mereka sebut sekte Kanisah Ortodoks Syiria.
Yang pria berpeci, yang wanita berjilbab. Bahkan, ada beberapa ibadah mereka yang persis dengan ibadah umat Islam. Seperti shalat, puasa dan mereka pun berhaji, meski tata caranya tidak sama. Ajaran ini bukanlah ajaran agama baru, dan yang gerakannya baru terjadi belakangan ini. Seperti apa sesungguhnya Kristen Ortodoks Syiria itu, yang dalam agama kristen sendiri mereka sebut sekte Kanisah Ortodoks Syiria.
Sejarah Kristen Ortodoks Syiria
Paham ortodoks lahir dari perselisihan antara
Gereja Alexandria, Gereja Roma, dan Kaisar Konstantin. Puncaknya, pada
masa Kaisar Bizantium Marqilanus (450-458 M) seabad lebih sebelum Nabi
Muhammad lahir di Mekkah (571). Kala itu, tepatnya pada tahun 451,
diadakan Majma Khalkaduniyah (Konsili Kalkedonia) dalam hal ketuhanan.
Buntut dari konsili ini menimbulkan perpecahan di antara gereja-gereja
yang sulit disatukan kembali.
Sejak inilah umat Kristen terpecah menjadi dua. Di
satu pihak berpusat di Roma dan Bizantium, dipimpin Bapa Laon (440-461).
Kelompok ini mengakui, al-Masih mempunyai dua sifat: Tuhan dan manusia.
Kelompok ini kemudian lebih dikenal dengan Kristen dan Katholik.
Di pihak lain, berpusat di Alexandria dan Antakia di bawah
pimpinan Bapa Disqures (444-454 Masehi). Kelompok ini berpegang kuat
pada sifat tunggal bagi al-Masih. Mereka tidak setuju dengan aliran
Kristen yang mengakui sifat Tuhan sekaligus manusia. Kelompok inilah yang
kemudian dikenal dengan kelompok ortodoks. Nama 'ortodoks' dipakai
karena berarti: menganut ajaran agama yang dianggap benar, yang asli.
Karena itu, penganut ortodoks mencoba untuk hidup secara lurus, sesuai
dengan tuntutan awal dari kelahiran agamanya. Penganut ortodoks sendiri
terdiri atas beberapa toifah (komunitas berdasarkan kesamaan kultur,
tradisi,bahasa, dan bangsa). Karenanya ada toifah Koptik, Syrian,
Armenian, dan Habasah. Sedang 'aqidahnya' sama. Kristen Ortodoks Suriah (KOS) mengklaim punya bukti sejarah, bahwa Injil yang pertama berbahasa Arab
Syria.
Menurut mereka, bahwa al-Masih; kalangan penganut KOS
pantang menyebut Nabi Isa as dengan Yesus seperti lazimnya digunakan
penganut Kristen Katholik/Protestan, tetapi lebih suka menyebutnya
dengan al-Masih atau Sayyidina Isa al-Masih&emdash; berbicara
dengan menggunakan bahasa Syria. Injil diterjemahkan ke dalam bahasa Arab
pada tahun 643. Hingga sekarang, Injil yang digunakan penganut paham
Ortodoks Syria, Irak, Lebanon,dan Mesir, adalah berbahasa Arab. Memang,
antara bahasa Syria dan bahasa Arab terdapat kemiripan dan persamaannya.
Tata cara ibadah begitu persis dengan Islam
Ajaranya begitu persis dengan Islam, mulai dari cara
berpakaiannya yang memakai peci/kopiah, baju koko, sajadah dan juga
jilbab—sekilas terlihat sama. Terlebih lagi dalam tata cara
peribadatannya, ajaran ini juga mengenal sholat, namun dengan 7 waktu,
yaitu:
1.Sa’atul awwal (shubuh),
2.Sa’atuts tsalis (dhuha),
3.Sa’atus sadis (Zhuhur),
4.Sa’atut tis’ah (ashar),
5.Sa’atul ghurub (maghrib),
6.Sa’atun naum (Isya’),
7.Sa’atul layl (tengah malam/tahajud).
Selain Shalat, KOS juga memiliki pokok-pokok syari’at yang mirip sekali dengan Islam, misalkan:
- KOS berpuasa selama 40 hari yang disebut shaumil kabir yang mirip puasa ramadhan.
- KOS memiliki puasa sunnah pada hari Rabu dan Jum’at yang mirip dengan Puasa Sunnah senin dan kamis.
- KOS mewajibkan kepada jama’ahnya berzakat 10% dari penghasilan kotor (bruto).
- Kalangan perempuan KOS juga diwajibkan untuk mengenakan jilbab dan jubbah yang menutup aurat hingga mata kaki.
- Pengajian KOS juga sering menggunakan tikar/karpet (lesehan), layaknya umat Islam yang sering mengadakan pengajian dengan hal semisal.
- Mengadakan acara Musabaqoh Tilawatil Injil dengan menggunakan Al-kitab yang berbahasa Arab.
Mengadakan acara rawi dan shalawatan ala KOS mirip seperti apa yang dilakukan oleh sebagian kaum muslimin. - Mengadakan acara Nasyid,bahkan sekarang sudah ada Nasyid “Amin al-barokah“ dan Qasidah Kristen (dengan lirik yang mengandung ajaran Kristen dengan bahasa Arab).
Dalam keseharianya, mereka berkomunikasi menggunakan
bahasa Arab (seperti ana, antum, syukron, dan sebagainya), namun mereka
tetaplah Kristen. Kitab suci mereka tetap-lah Alkitab, dan mereka juga
tetap menuhankan Yesus dalam Trinitas.
Hal ini disebabkan KOS berasal dari Syiria. KOS tidak
memakai 12 syahadat Iman Rasuli umat Kristen, tapi sebagai gantinya
mereka memakai ”Qanun al-Iman al-Muqaddas”. Penggunaan istilah-istilah
Islam sangat sering dijumpai, seperti”Sayyidina Isa Al-masih” untuk
penyebutan Yesus. Mereka juga memakai Injil yang berbahasa Arab
(Al-kitab Al-Muqaddas).
Meskipun ajaran KOS dengan ajaran Islam sangat mirip dalam
pelaksanaannya, akan tetapi KOS dan Islam sangat-lah jauh berbeda dari
segi Tauhid atau keyakinan. Prinsipajaran KOS masih berputar sekitar
masalah trinitas, yaitu mengakui adanya Tuhan bapak, Tuhan anak dan Roh
kudus. Dan juga Yesus peranakan Maria, memiliki sifat insaniyah (sifat
seperti manusia): tidak tahu musim, (Mar 11: 13), lemah (Yoh 5:30),takut
(Mat 26:37), bersedih (Mat 26:38), menangis (Yoh 11:35), tidur (Mat
8:24), lapar (Mat 4:2), haus (Yoh 19:28), dsb.
Perbedaan Prinsip Dengan Ajaran Islam
Perbedaan Prinsip ajaran Islam dengan KOS (Kristen
Ortodoks Suriah), yaitu tauhid yang diajarkan oleh Islam bertentangan
jauh dengan KOS. Islam menolak penuh ketuhanan Yesus (QS. al-Maaidah:
72), sedangkan KOS mengakui Yesus sebagai Tuhan. Islam berkeyakinan bahwa
Tuhan itu tidak mempunyai anak dan tidak diperanakkan (QS. al-Ikhlash:
3),
KOS memiliki keyakinan mengakui adanya Tuhan bapak, tuhan
anak dan Roh Kudus. Dan mengakui bahwa Maria ialah Walidatul ilah (Ibu
Tuhan).
Islam sangat memegang teguh kesucian nama dan sifat Allah: Allah
tidak beranak dan tidak diperanakkan, Allah Maha Mengetahui, Maha
Kuat,Maha Melihat, Tidak tidur dan tidak serupa dengan makhluk
ciptaan-Nya, dan sebagainya (sangat banyak ayat Al-Qur’an yang
menyatakan sifat-sifat Agung bagi Allah). Sedangkan KOS tidak kuasa
membendung kekurangan-kekurangan dalam sifat kemanusiaan Yesus yang
tertulis dalam Al-kitab.
Tersebar di Indonesia Sejak Tahun 1997
Di Indonesia,KOSmulai diperkenalkan secara resmi oleh
Bambang Noorsena, SH. Berdasarkanakte notaris tertanggal 17
September1997, Bambang mulai memperkenalkan KOS. Sebelumnya, selama 2
tahun (1995-1997), alumnus Fakultas Hukum Universitas Kristen Cipta
Wacana Malang ini, keliling ke Timur Tengah & emdash;di antaranya
Suriah, Damaskus, Mesir, Yordan, Libanon, Palestina, dan
Israel&emdash; untuk mempelajari pola-pola ajaran KOS. Karena di
Indonesia belum mempunyai gereja, kerap kali pengajian-pengajian jamaah
KOS ini dilakukan di hotel: di Jakarta, Surabaya, maupun Malang. Sebab
itu pula keberadaan KOS di Indonesia masih berbentuk lembaga studi
dengan nama 'Studia Syriaca Ortodoxia' berpusat di Malang, Jawa
Timur.
BERMULA dari keingintahuannya tentang ajaran Kristen yang
berwajah oriental, Bambang Noorsena, 34 tahun, menelaah teks Kitab
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Ia juga melakukan perjalanan ke
beberapa negara Timur Tengah pada 1995-1997.
"Saya melacak jejak
historis Gereja Anthiokia purba yang dikisahkan dalam Kitab Kisah Para
Rasul," katanya kepada Gatra. Pencariannya tidak sia-sia.
Bambang menemukan ajaran Kristen Ortodoks yang berpusat di Anthiokia,
Syria.
Dalam ajaran Ortodok situ Bambang Noorsena menemukan jembatan yang
bisa menghubungkan antara Kristen dan Islam yang dipeluk mayoritas
penduduk Indonesia. Lalu, warga Malang, Jawa Timur, yang tercatat
sebagai jemaat Kristen Jawi Wetan itu berguru khusus kepada Mar Ignatius
Zaka al Awwal al Uwais yang berkedudukan sebagai Patriark Anthiokia dan
seluruh wilayah Timur. Mar Ignatius dikenal juga sebagai Rais al Aliy
(Pemimpin Tertinggi) Gereja Ortodoks Syria. "Selama belajar di sana saya
menemukan kembali akar kekristenan semitik. Inilah penerus dan pewaris
Kristen yang pertama," kata Bambang.
Dalam Kisah Para Rasul disebutkan,
sepeninggal Isa, Rasul Petrus bertugas sebagai patriark yang pertama di
Anthiokia. Selama tujuh tahun Rasul Petrus menjalani misi sucinya,
sebelum bertugas ke Roma."Sejak saat itu ajaran Kristen mengalami proses
Helenisasi, diikuti dengan Westernisasi," ujar Bambang Noorsena
menjelaskan.Pemimpin tertinggiKOSadalah Patriakh, yang sekarang dipegang
oleh Patriakh Mar Ignatius Zakka I Iwas di Suriah. Berdasarkan
Konstitusi 1991, KOS terdiri atas 20 keuskupan yang tersebar di seluruh
dunia.
Di bawah uskup ada abuna (pemimpin). KOS di Indonesia belum
sampai ke tingkat abuna, karena belum mempunyai gereja. Yang ada, kata
Bambang, baru sebatas Syekhul Injil (penginjil). Itu sebabnya, untuk
menjadi penganut KOS di Indonesia terlebih dulu dilakukan proses
pembaptisan oleh Abuna Abraham Oo Men di Singapura.Yang menarik, dalam
menjalankan ibadah ritualnya, Ortodoks Syria ini menjalankan salat tujuh
waktu dalamsehari semalam, dengan menggunakan bahasa Arab. Mereka juga
membaca Kitab Injil -dalam bahasa Arab- mirip orang Islam Sedang mengaji
Al-Quran.Diakui oleh Syaikh Efiaim Bar Nabba Bambang Noorsena, pimpinan
GerejaOrtodoks Syria, dalam makalah yang disampaikan pada Syiar
Injiliyah di Hotel Surabaya, 19 Juni 1998. Salat dalam Kristen
sebenarnya mengikuti salat yang berlaku dalam Yahudi, yaitu tiga kali:
petang, pagi, dan tengah hari.
Dalam bahasa Ibraninya disebut: ‘erev wa
boker we tsohorayim. Atau, dalam bahasa Arabnya disebut: Puasa’an
wa.subhanda dhuhran. Namun, seperti dimuat Talmud, setelah penghancuran
Baitul Maqdis dan eksodus ke Babilonia, ditetapkan satu waktu salat
lagi, yaitu jam kesembilan, yang disebut minhah. “Menurut hitungan waktu
Yahudi, kira-kira pukul tiga petang. Sejajar dengan waktu asar dalam
Islam,” kata Noorseno.
Dan, selanjutnya berkembang menjadi tujuh
waktu.Salat-salat mereka adalah salat sa’atul awwal yang dalam istilah
gereja Latin disebut laudes (salat subuh), salat .saatut atau hora
tertia ( salat duha, sekitar pukul 09.00 pagi), salat sa tu.s .sadis
atau hora sexta (setara dengan waktu duhur), salat satut tis’ah atau
minah atau hora nona (yang setara dengan asar),salat sa’atul ghurub atau
verper (salat magrib), salat nawm, atau virgi/ (sama dengan salat
isya), dan salat layl atau salat satar atau copletorium (salat tengah
malam yang dalam Islam dikenal dengan nama tahajud.Namun, diakui
Noorseno salat dalam konsep Kristen ini tidak terkait dengan syariah,
seperti dalam Islam. “Melainkan lebih berlandaskan pada keinsafan
batin,” katanya. Ini, menurut Presbyter Daniel Bambang, dilakukan hukan
untuk mencari pahala.
Tapi, untuk mengasihi Tuhan.“Karena, yang
menyelamatkan manusia bukan karena perbuatan dan amal baik seseorang,
melainkan karena kasih dan karunia Allah.”Setiap salat terdiri dari tiga
rakaat (satuan gerakan). Pada rakaat pertama hanya dilakukan qiyam
(berdiri). Pada rakaat kedua dilakukanrukuk, dan sujud. Pada saat rukuk
dan sujud ini dilakukan gerakan tanda salib. Dan, doa yang
digunakandalam bahasa Arab, Aram, Yunani, dan Ibrani. Lalu dibacakan
pujian (qari’ah) yang dikutip dari kitab Mazmur. Pada rakaat ketiga
dilakukan pembacaan kanun al imam, semacam pengakuan kepada Tuhan
(syahadat) yang dikenal dalamCereja Ortodoks. Tak hanya itu, sebelum
salat ditunaikan. ada semacam azan, panggilan untuk salat. Dalam
panggilan salat ini ada kalimat yang mirip dalam Islam, misalnya hanya
alashalah (marilah kita salat). Hayya alassalah bisa/am (marilah kita
salat dengan damai). Dan, sebelum acara salat dilakukan, diawali dengan
pembacaan Injil.
Adab & Tata Cara Sholat Kristen Ortodoks Suriah
- Dimulai dengan posisi berdiri yang dipimpin oleh seorang imam berpakaian jubahwarna hitam. Imam meletakkan kedua tangan di dada, membuat tanda salib, lalu mengucapkan lafaz dalam bahasa Arab: Bismil Abi wal Ibni wa Ruhil Quddus Ilahu Wahid (Demi nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus, Allah Yang Maha Esa). Jamaah menyambutnya: Amin.
- Imam melanjutkan berdoa denganmengangkat kedua tangan dan disahuti oleh jamaah.
- Setelah membuat tanda salib berikutnya, imam membungkukkan badan seperti posisi ruku, dan mengucapkan: Quddusun Anta, ya Allah (Kuduslah Engkau, ya Allah). Jamaah menyahut dengan menyucikan nama Allah Yang Mahakuasa, Yang Tak Berkematian. Jamaah memohon kasih sayang Allah yang telah disalibkan sebagai ganti umat manusia.
- Imam berdiri tegak dan menadahkan tangan lagi.
- Lalu imam bersujud, dan diikuti seluruh jamaah. Ketika bangun dari sujud, imam membaca Subhanaka Allahumma (Mahasuci Engkau, ya Allah), jamaah menyahut bersamaan.Sambil menadahkan tangan, imam dan jamaah membaca Doa Rabbaniyah (Doa Bapa Kami versi bahasa Arab).
- Selanjutnya dibaca Salam Walidatullah (atawa Salam Maria).
- Imam kemudian membaca petikan Zabur (alias Mazmur dalam bahasa Aramaik), dan salat pun berakhir.
Kiblat
Pada saat salat, mereka menghadap ke timur,
mengikuti tradisi Yesus yang kala itu menghadapkan kiblat salatnya ke
Baitul Maqdis, Jerusalem. Namun, karena Jerus;llem hancur, orang-orang
Kristen menjadikLm tubuh Jesus sendiri sebagai kiblat. Hanya karena
tubuh Jesus kini di surga (istiwa all yaminillah), sesuai dengan Ayat
Kejadian: 28, yang menyatakan surgadi timur. Salat mereka menghadap
ketimur.Tak hanya itu persamaan dengan Islam. Tenyata mereka juga
mengenal haji. Ibadah haji ke Palestina ini termasuk ibadah
non-sakramen, seperti juga salat, zakat persepuluhan, serta puasa.
Berdasan Kitab Ulangan 16: 16-17 disebutkan hag atau haji dilakukan ke
tanah suci Palestina menjelang Pekan Kudus (perayaan Paskah). tigakali
dalam setahun. Dan. sepulangnya, setiap orang Kristen Ortodoks
mendapatkan sertifikat dari Patliauk Jerusalem dengan sebutan hadzi
(untuk pria) dan hldzina (untuk wanita).
Peresmiannya diselenggarakan di Hotel Milenium di Jakarta,
Barnabas Suebu (mantan Gubernur Irian Jaya) duduk sebagai ketua umum
yayasan.Sedangkan Dr. Anton Lesiangi (tokoh teras di Kosgoro) sebagai
sekretaris umum. Mereka memang masih belum mempunyai gereja sendiri,
karena masih menunggu sang imam yang bakal ditasbihkan di Syria.Meskipun
demikian, sejauh ini yayasan tersebut belum tercatat dalam komunitas
Kristen di Indonesia. Hal itu dikemukakan oleh Jan Kawatu, Direktur
Bimbingan Masyarakat (Bimas) Kristen Protestan, Departemen Agama, kepada
Gatra.
Kini, pengikut ajaran "baru" itu sudah ratusan jumlahnya,
terutama di kalangan anak muda terpelajar. Mereka tersebar di Jakarta,
Bandung, Surabaya, dan Malang. Untuk menghimpun jamaah, Bambang Noorsena
membentuk Yayasan Kanisah Ortodoks Syria.
Pelajaran apa yang bisa kita petik, kaum muslimin dengan adanya gerakan yang mirip Islam ini?
Al Quran - Surah Al-'Imran 3:64
قُلْ
يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْاْ إِلَى كَلَمَةٍ سَوَاء بَيْنَنَا
وَبَيْنَكُمْ أَلاَّ نَعْبُدَ إِلاَّ اللّهَ وَلاَ نُشْرِكَ بِهِ شَيْئاً
وَلاَ يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضاً أَرْبَاباً مِّن دُونِ اللّهِ فَإِن
تَوَلَّوْاْ فَقُولُواْ اشْهَدُواْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ
qul
yaa ahla lkitaabi ta'aalaw ilaa kalimatin sawaa-in baynanaa
wabaynakumllaa na'buda illaallaaha walaa nusyrika bihi syay-an walaa
yattakhidza ba'dhunaa ba'dhan arbaaban min duunillaahi fa-in tawallaw
faquuluu isyhaduu bi-annaa muslimuun
[3:64] Marilah kita (berpegang) kepada suatu kalimat
(ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami (islam) dan kamu (Yahudi & Nasrani), bahwa
tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan
sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain
sebagai Rabb-Rabb selain Allah". Jika mereka berpaling maka katakanlah
kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah
diri (kepada Allah)".
Bahwa, apa yang tampak sama dari
luar belum tentu sama dengan yang didalam. Selama kita masih bisa
berpegang teguh pada ajaran Al-quran dan Hadist, insyaallah kita tidak
akan terpengaruh dengan berbagai ajaran/sekte yang menyerupai Islam.
Al Quran, Surah Al-'Imran 3:173
“Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.”
Allah sendiri telah berjanji, bahwa keaslian Al-Quran akan
terjaga hingga akhir zaman? Sepintar apapun orang non muslim meniru
ayat-ayat Al-Quran, dan semirip apapun orang non muslim beribadah
menurut syariat islam, selama keimanan kita tetap mengacu pada Al-Quran
dan Hadist, Islam akan tetap terjaga.
Sumber: