Meninggalkan kabel charger menempel pada stopkontak atau terminal
listrik di rumah, ternyata tidak menyebabkan charger rusak. Bahkan, para
tekniksi kelistrikan mengungkapkan, hal tersebut juga tidak membuat
biaya listrik rumah membengkak. menurut Profesor David Mackay dari
Universitas Cambridge, mencabut charger dari dinding lebih dalam waktu
yang lama dan memasangnya kembali, sama halnya menjalankan mesin pemanas
air listrik dalam waktu satu tahun. Menurut Mackay, daya sedot listrik
pertama pada perangkat, lebih besar konsumsinya jika dibandingkan dengan
memasangnya terus menerus pada panel listrik. Jumlah energi yang
digunakan pada perangkat yang dipasang pertama, bisa melonjak hingga
sepuluh kali lipat.
Dalam sebuah studi percobaan di Lawrence Berkeley National Laboratory,
diketahui bahwa konsumsi daya pada charger yang dipasang hanya sebesar
0,26 watt. Namun, ketika charger tersebut dipasangkan dengan ponsel,
serta masih tertancap dalam panel, konsumsi meningkat mencapai 3,68
watt. Selanjutnya, saat ponsel sudah terisi penuh maka konsumsi daya
juga akan ikut menurun hingga 2,24 watt. Bahkan diperhitungkan bahwa
biaya listrik yang digunakan tersebut, hanya memakan biaya tidak lebih
dari USD5,30 atau sekira Rp60 ribu. Untuk diketahui, para peneliti dalam
universitas juga mengatakan bahwa Baterai jenis Lithium- ion yang
digunakan sebagian besar smartphone saat ini, tidak boleh langsung di
charge dalam kondisi 100 persen. Hal tersebut diungkapkan untuk
mendapatkan baterai yang optimal, serta umur baterai yang relatif lama.
(sumber: Phonearena)