Belum lama ini, kami berbincang dengan seorang psikolog klinis dewasa,
Rosdiana Setyaningrum, MPsi, MHPEd. Menurutnya, kata-kata benci yang
biasa Anda lontarkan untuk si mantan bisa jadi tanda bahwa Anda masih
cinta. "Kalau kita benci banget sama mantan kemungkinan besar masih
sayang itu iya. Kalau kita sudah bisa maafin berarti sebenarnya sudah
nggak ada apa-apa," ujar psikolog yang akrab disapa Diana itu. Diana
menambahkan, memaafkan seseorang akan berguna untuk diri sendiri. Punya
dendam atau amarah dengan mantan kekasih hanyalah memperburuk kesehatan
fisik dan emosional Anda. "Memaafkan orang fungsinya buat kesehatan
mental kita. Kalau orang yang kita maafkan ya nggak banyak gunanya,
entah dia senang kita maafin atau dia orangnya memang cuek ya bodo amat
dimaafin atau nggak. Setiap orang beda- beda," tambahnya lagi. Oleh
karena itu, tak ada gunanya Anda terus merasa tak adil atau mencari
kesalahannya saat sudah putus. Bukannya membuat Anda merasa lebih baik,
tapi justru lebih sulit move on. Tak perlu menyimpan rasa sakit hati
atau dendam yang bisa membuat perasaan tidak karuan.
Wanita 40 tahun itu
mengatakan bahwa memaafkan orang lain dengan ikhlas datangnya dari diri
sendiri. Mungkin Anda berpikir dengan menjalin hubungan bersama pria
baru bisa menghapus rasa sakit Anda. Namun kalau dari hati belum bisa
memaafkannya, itu tandanya masih ada rasa cinta dengan si dia yang sudah
menyakiti Anda. "Nggak ada caranya untuk memaafkan dengan ikhlas,
reflektif dari diri sendiri saja, bukan berarti kita pergi dengan orang
lain terus bisa nggak dendam lagi sama yang dulu. Mau ngerjain hobi,
jalan-jalan sama teman, itu fungsinya menenangkan diri bukan untuk
memaafkan," ujar psikolog lulusan Psikologi Universitas Indonesia itu.
(sumber: Alissa Safiera - wolipop)