"Hasil penelitian saya menunjukkan bahwa satu-satunya orang yang paling mungkin muncul dalam fantasi seksual Anda adalah - percaya atau tidak - kekasih Anda saat ini," kata Lehmiller.
Justin Lehmiller, Psikolog asal Kinsey Institute dalam
bukunya Tell Me What You Want: The Science of Sexual Desire and How It Can Help You Improve Your Sex Life menjelaskan bahwa sebenarnya orang yang lebih sering difantasikan adalah kekasih kita saat ini. Hal ini, lanjut Lehmiller, dikarenakan fantasi seringkali dirancang untuk memenuhi kebutuhan emosional kita, seperti merasa dicintai, diinginkan, dan kompeten secara seksual.
Oleh karena itu berfantasi tentang pasangan lebih mampu memberi kita apa yang kita butuhkan pada saat itu.
Fantasizing (berfantasi) dapat memacu hasrat dan gairah seksual dan berbagi fantasi dengan pasangan berarti kita merasa percaya diri dalam hubungan kita. Tetapi harus dimulai dengan hati-hati dan pelan-pelan. Lehmiller mengatakan bahwa pertimbangkan apakah fantasi Anda sebenarnya adalah sesuatu yang ingin Anda alami.
Dalam penelitiannya, Lehmiller menemukan bahwa kebanyakan orang yang bertindak berdasarkan fantasi mereka melaporkan bahwa pengalaman itu setidaknya sama baiknya dengan yang mereka harapkan dan mengatakan bahwa itu meningkatkan hubungan mereka. Itu bukan sesuatu yang remeh.
Ada beberapa hal yang bisa berdampak buruk saat kita ingin merealisasikan fantasi yang kita khayalkan. Jadi, kata Lehmiller, pastikan untuk mempertimbangkan berbagai dampak dan risiko sebelum mengambil langkah itu.
Sumber:
"Penelitian: Fantasi Seksual Tingkatkan Kualitas Hubungan Pasangan"
Tirto.id - 26 Desember 2018
Ilustrasi: studentnewspaper.org |
bukunya Tell Me What You Want: The Science of Sexual Desire and How It Can Help You Improve Your Sex Life menjelaskan bahwa sebenarnya orang yang lebih sering difantasikan adalah kekasih kita saat ini. Hal ini, lanjut Lehmiller, dikarenakan fantasi seringkali dirancang untuk memenuhi kebutuhan emosional kita, seperti merasa dicintai, diinginkan, dan kompeten secara seksual.
Justin Lehmiller, PhD. |
Haruskah fantasi Anda diceritakan ke Pasangan Anda?
Fantasizing (berfantasi) dapat memacu hasrat dan gairah seksual dan berbagi fantasi dengan pasangan berarti kita merasa percaya diri dalam hubungan kita. Tetapi harus dimulai dengan hati-hati dan pelan-pelan. Lehmiller mengatakan bahwa pertimbangkan apakah fantasi Anda sebenarnya adalah sesuatu yang ingin Anda alami.
Dalam penelitiannya, Lehmiller menemukan bahwa kebanyakan orang yang bertindak berdasarkan fantasi mereka melaporkan bahwa pengalaman itu setidaknya sama baiknya dengan yang mereka harapkan dan mengatakan bahwa itu meningkatkan hubungan mereka. Itu bukan sesuatu yang remeh.
Ada beberapa hal yang bisa berdampak buruk saat kita ingin merealisasikan fantasi yang kita khayalkan. Jadi, kata Lehmiller, pastikan untuk mempertimbangkan berbagai dampak dan risiko sebelum mengambil langkah itu.
Sumber:
"Penelitian: Fantasi Seksual Tingkatkan Kualitas Hubungan Pasangan"
Tirto.id - 26 Desember 2018