Perang Yang Berlangsung antara 1939 hingga 1945, Perang Dunia II melibatkan banyak sekali negara di dunia —termasuk semua kekuatan besar—yang pada akhirnya membentuk dua aliansi militer yang saling bertentangan: Sekutu dan Poros. Perang ini merupakan perang terluas dalam sejarah yang melibatkan lebih dari 100 juta orang di berbagai pasukan militer Dalam keadaan “perang total”, negara-negara besar memaksimalkan seluruh kemampuan ekonomi, industri, dan ilmiahnya untuk keperluan perang, sehingga menghapus perbedaan antara sumber daya sipil dan militer.
Abad 20 yang baru saja
kita lewati adalah masa yang dipenuhi dengan peperangan, konflik, bencana,
kesengsaraan, pembantaian, kemelaratan dan kehancuranyang luar biasa. Jutaan
manusiadibantai, dibunuh dan dibiarkan mati, hidup tanpa rumah dan tempat berlindung.
Maka semua dikorbankan demi membela berbagai ideologi menyesatkan. Di setiap
peristiwa tampak selalu terpampang nama-nama mereka yang bertanggung jawab :
Stalin, Lenin, Trosky, Mao, Pol Pot, Hitler, Mussolini.
Franco.Fasisme dan
komunisme adalah dua ideologi utama yang telah menyebabkan umat manusia
merasakan berbagai penderitaan di masa kegelapan tersebut. Yang menarik untuk
di kaji di sini adalah ideologi-ideologi tersebut ternyata memiliki sumber
ideologi yang sama (ideologi induk). Ideologi ini tidak pernah terpikirkan
sebelumnya, senantiasa berada di balik layar hingga saat ini. Dan senantiasa
terlihat bukan sesuatu yang perlu dipermasalahkan. Sumber ideologi ini adalah
Filsafat materialistik dan Darwinisme, bentuk penerapan filsafat materialisme
pada alam.Darwinisme muncul abad 19 sebagai penghidupan kembali sebuah mitos
ilmu yang telah ada sejak peradaban Sumeria dan Yunani Kuno, oleh seorang ahli
biologi amatir Charles Darwin.
Sejak kemunculannya Darwinisme menjadi landasan
berpijak ilmiah bagi semua ideologi-ideologi yang membawa bencanabagi umat
manusia.Selanjutnya teori evolusi atau Darwinisme tidak terbatas hanya pada
bidang biologi dan paleontologi, tetapi merambah pada bidang-bidang sosial,
sejarah, politik dan mempengaruhi berbagai sisi kehidupan.Oleh karena sejumlah
pernyataan-pernyataan khusus Darwinisme mendukung sejumlah aliran pemikiran
yang di masa itu sedang tumbuh dan berkembang, Darwinisme mendapat dukungan
luas dari kalangan ini. Orang-orang berusaha menerapkan keyakinan bahwa
terdapat“peperangan (perjuangan) untuk mempertahankan hidup”pada mahluk hidup
di alam. Oleh sebab itu, ide bahwa“yang kuat tetap hidup dan yang lemah akan
musnah”mulai diterapkan juga pada manusia dan kehidupan manusia dalam
bermasyarakat.
Meskipun demikian, seorang pendukung teori evolusi dalam
bukunya The Moral Animal, Robert Wright, mengulas secara singkat tentang
bencana kemanusiaan akibat munculnya teori evolusi, bahwa:“Tidak dapat
dipungkiri, teori evolusi memiliki sejarah panjang yang kelam dalam
penerapannya pada hubungan antar manusia.
Setelah bercampur dengan filsafat
politik di sekitar peralihan abad ini, untuk membentuk ideologi yang tidak
jelas, yang dikenal dengan “Darwinisme Sosial”, ideologi
ini digunakan oleh kaum rasis, fasis dan kapitalis yang tidak memiliki hati
nurani”Rasisme Darwin dan KolonialismeTeman dekat Darwin, Profesor Adam
Sedgwick adalah satu di antara sekian banyak orang yang melihat bahaya yang
akan ditimbulkan oleh teori evolusi di masa mendatang. Setelah membaca dan
memahami buku Darwin The Origin of Species, ia menyatakan bahwa “Jika buku ini diterima masyarakat luas, [maka buku] ini akan memunculkan
kebiadaban ras manusia yang belum pernah tersaksikan sebelumnya”2. Dan waktu
menunjukkan bahwa Sedgwick benar. Sejarah mencatat bahwa abad 20 adalah periode
gelap dimana manusia melakukan pembantaian hanya karena ras atau suku bangsa
mereka.Darwin mengklaimbahwa”fight for survival (perjuangan untuk
mempertahankan hidup)”juga terjadi antar ras-ras manusia.“Ras pilihan”muncul
sebagai pemenang dalam peperangan ini.
Menurut Darwin ras pilihan adalah bangsa
kulit putih Eropa. Sedangkan ras-ras Asia dan Afrika, mereka telah kalah dalam
peperangan mempertahankan hidup. Darwin berkata lebih jauh bahwa ras-ras ini
akan segera kalah dalam peperangan mempertahankan hidup di seluruh dunia dan
akhirnya punah :“Di masa mendatang tidak sampai berabad-abad lagi, ras-ras
menusia beradab hampir dipastikan akan memusnahkan dan menggantikan ras-ras
biadab di seluruh dunia. Pada saat yang sama kera-kera antromorfosis
(menyerupai manusia) …tidak diragukan lagi akan musnah, selanjutnya jarak
antaramanusia dengan padanan terdekatnya akan lebih lebar, karena jarak ini
akan memisahkan manusia dalam keadaan yang lebih beradab, sebagaimana yang kita
harapkan, dari Kaukasian sekalipun, dengan jenis-jenis kera serendah babon,
tidak seperti sekarang yang hanya memisahkan negro atau penduduk asli Australia
dengan gorila.”Pada bagian lainThe Origin of Species,
Darwin mengklaim bahwa
bagi ras-ras inferior perlu untuk punah dan tidak ada perlunya bagi ras-ras
yang telah maju untuk melindungi mereka dan menjaga mereka agar tetap hidup.
Darwin mengibaratkan hal ini dengan mereka yang memelihara hewan-hewan untuk
dikembangbiakan :“Pada manusia-manusia primitif, kelemahan pada tubuh dan akal
akan segera dieliminir dan mereka yang tetap hidup biasanya memperlihatkan
kondisi kesehatan yang prima. Sekalipun kita manusia-manusia beradab berusaha
secara maksimal untuk mengawasi proses eliminasi ini, kita bangun rumah-rumah
perawatan bagi orang-orang yang sakit jiwa, cacat dan sakit, kita terapkan
undang-undang bagi kaum miskin.. Ada alasan yang bisa dipercaya bahwa vaksinasi
telah menyehatkan ribuan orang, yang sebelumnya orang-orang yang lemah fisiknya
akan mati karena cacar.
Dengan demikian orang-orang yang lemah dari masyarakat
beradab melangsungkan keturunannya. Tidak ada seorang pun yang pernah
mempelajari pembiakan hewan-hewan piaraan akan ragu bahwa tindakan ini akan
sangat merugikan bagi ras manusia.”Teori Darwin yang menolak eksistensi Tuhan
telah menyebabkan sebagian orang tidak melihat manusia sebagai sosok
yangdiciptakan Tuhan dan bahwa semua manusia diciptakan setara. Ini adalah
salah satu fakta di balik munculnya rasisme dan penerimaannya secara cepat di
seluruh dunia.Kolonialisme erat kaitannya dengan Darwinisme; dan negara yang
sangat diuntungkan oleh pandangan rasis Darwin adalah negeri Darwin sendiri:
Inggris. Di masa ketika Darwin mengemukakan teorinya, Inggris sedang mendirikan
imperium kolonial nomor 1 di dunia.
Semua sumber daya alam di negeri-negeriyang
dijajahnya dari India hingga Amerika Latin dirampok oleh imperium Inggris.
Sudah barang tentu negeri-negeri penjajah tersebut tidak ingin dituliskan dalam
sejarah sebagai negeri perampok dan untuk menutupi kebiadaban ini mereka
mencari alasan pembenaran tindakan tersebut. Salah satunya adalah dengan
menganggap bangsa jajahan sebagai“orang primitif”atau“makhluk mirip binatang”.
Dengan pandangan ini mereka dibantai dan disiksa secara
biadab karena bukanlah manusia, akan tetapi makhluk separuh manusia separuh
binatang, dan tindakan penjajah tersebut tidak bisa dikatagorikan sebagai
kriminal.Aliansi Fasisme dan Darwinisme Nazisme lahir di tengah-tengah
kekacauan di Jerman yang kalah dalam perang dunia I.
Pemimpin partai Nazi
adalah seorang agresif yang sangat benci agama-agama samawi bernama Adolf
Hitler. Rasisme adalah cara pandang Hitler, dan ia percaya bahwa ras Arya,
komponen utama bangsa Jerman, lebih tinggi dibanding ras-ras lain dan wajib
memimpin mereka. Ia memimpikan bangsa Arya akan membangun imperium yang akan
bertahan selama 1000 tahun.Landasan berpijak ilmiah teori rasis Hitler adalah
teori evolusi Darwin.
Hitler berpen dapat,“Bangsa-bangsa hanya akanmaju melalui kompetisi
sengit sebagaimana [pendapat] Darwin [tentang kemampuan] individu yang kuat
[untuk] tetap bertahan hidup,”dan menyatakan bahwa ini berarti peperangan
panjang yang tak terelakkan.
Ia berpandangan bahwa,“Penaklukan dengan pedang
adalah cara untuk membangun peradabandari kebiadaban dan ilmu pengetahuan dari
kebodohan.”Ia berpandangan bahwa:“Ras-ras kuning tidak memahami seni dan
kebebasan politik. Sudah menjadi takdir ras-ras hitam untuk melayani [bangsa
kulit] putih dan sebagai sasaran kebencian [orang] kulit putih untuk
selama-lamanya”
Ketika Hitler membangun teorinya, ia mendapatkan inspirasi dari
Darwin, khususnya pemikiran Darwin tentang pertarungan (perjuangan) untuk
mempertahankan kelangsungan hidup. Bukunya yang terkenal diberi judul Mein Kampf
(“Perjuagan Saya”)terinspirasi dari pertarungan (perjuangan) untuk
mempertahankan kelangsungan hidup para manusia yang Bermartabat.