Perang dunia atau perang global yang berskala besar dan melibatkan
sebagian besar negara, baru terjadi dua kali. Perang Dunia I yang
berlangsung 28 Juli 1914 sampai 11 November 1918 dan Perang Dunia II
pada tahun 1939 sampai 1945.
Namun, baru-baru ini
terkuak sebuah naskah pidato untuk dibacakan Ratu Inggris, Elizabeth II.
Isinya, meminta rakyat Britania Raya bersiap dan berdoa dalam momentum
perang nuklir. Demikian diungkap dokumen pemerintah Inggris dari tahun
1983. Sesuai aturan di Inggris, dokumen negara yang berusia 30 tahun
bisa dibuka untuk publik. Naskah pidato tersebut, diduga disusun pejabat
Whitehall di salah satu periode genting Perang Dingin. Terkait latihan
perang di musim semi 1983. Meski hanya simulasi, naskah pidato Ratu --
seperti yang tertera akan disiarkan Jumat 4 Maret 1983 tengah hari --
untuk mempersiapkan negara menghadapi malapetaka Perang Dunia III.
Naskah tersebut berbunyi: "Horor perang terasa jauh saat saya dan
keluarga berbagi kegembiraan Natal bersama keluarga besar negara
Persemakmuran." "Kini kebrutalan perang sekali lagi menyebar di seluruh
dunia. Negara kita yang berani sekali lagi harus mempersiapkan diri
untuk bertahan hidup melawan cobaan berat ini." "Aku tak pernah
melupakan rasa duka sekaligus kebanggaan saat aku dan adikku mendengar
dari radio pidato penuh inspirasi ayah kami (Raja George VI) di hari
bersejarah itu di tahun 1939 (saat perang Dunia II dimulai)."
"Tak
pernah terbayang sama sekali, tugas mengerikan itu suatu hari jatuh ke
tangan saya." Tugas itu adalah mengumumkan perang. "Namun, apapun teror
yang menanti kita, kualitas yang sama, yang mempertahankan kemerdekaan
kita seutuhnya dua kali selama abad penuh kesedihan, sekali lagi akan
menjadi kekuatan kita," demikian tertera dalam naskah. Pidato ratu juga
menekankan sisi personal. Di mana ia dan suaminya akan berbagi
kekhawatiran yang sama dengan keluarga yang melepas anak, atau saudara
ke medan perang, demi membela negara. "Putraku tersayang, Andrew, saat
ini beraksi dengan unitnya dan kami berdoa terus-menerus untuk
keselamatannya, juga keselamatan semua prajurit dan perempuan yang
bertugas di dalam negeri atau luar negeri."
Ikatan keluarga, menurut
Elizabeth II, adalah kekuatan terbesar untuk menghadapi segala
kemungkinan, yang terburuk sekalipun. Namun, dilaporkan, Sang Ratu belum
pernah membacakan pidato itu. Dalam latihan perang tahun 1983, pasukan
blok Oranye - mewakili Uni Soviet dan sekutunya di Pakta Warsawa -
digambarkan meluncurkan serangan senjata kimia pada Inggris. Pasukan
Biru - mewakili NATO - membalas dengan serangan nuklir terbatas, memaksa
Oranye untuk memulai proses perdamaian. Latihan ini menyusul pernyataan
Presiden Amerika Serikat, Ronald Reagan yang menyebut Uni Soviet
sebagai "kekaisaran jahat". Reagan juga mengungkapkan niatnya untuk
memasang perisai rudal balistik di luar angkasa untuk menghadapi "Star
Wars" atau perang bintang, dan penempatan rudal jelajah nuklir AS di
Eropa. Ketegangan pun meningkat setelah Uni Soviet menembak jatuh
pesawat Korea Selatan yang tersesat ke wilayah udara mereka, menewaskan
269 orang di dalamnya. Latihan perang NATO dengan kode "Able Archer"
juga konflik aktual dengan pemimpin Soviet -- yang yakin latihan itu
sebagai kedok serangan nyata. Uni Soviet dan Amerika Serikat kemudian
menegosiasikan pengurangan jumlah senjata nuklir, menghentikan Perang
Dingin -- hingga akhirnya Uni Soviet pecah dan tercerai-berai. Perang
Dunia III tak sampai terjadi, dan semoga tak akan pernah terjadi.
Sumber Liputan6.com