Cepat atau lambatnya Anda jatuh tertidur di malam hari disebabkan oleh reaksi kimia yang terjadi saat terkena sinar matahari.
Saat pagi hari, tubuh akan memproduksi kortisol sehingga seseorang akan waspada, merasa mampu bergerak banyak, bekerja, berolahraga, bahkan sekolah. Sedangkan hormon Melatonin yang membuat Anda mengantuk, lelah, dan akhirnya tidur.
Mendapatkan sinar matahari cukup di pagi hari bisa membuat kerja dua hormon ini lebih baik. Saat mendapat sinar matahari pagi, kortisol akan meningkat hingga Anda dapat bekerja maksimal. Setelahnya ada melatonin yang membantu Anda terlelap.
Pergeseran denyut kortisol yang terlambat adalah satu dari sekian banyak penyebab gangguan kecemasan atau depresi. Membawa denyut kortisol lebih awal pada periode bagung oagi memiliki manfaat yang positif, mulai dari menurunkan tekanan darah hingga meningkatkan kesehatan mental.
Cahaya sinar matahari pagi bisa meningkatkan kortisol 1.000-10.000 kali lebih efektif dari pada berolahraga. Berjemurlah dibawah sinar matahari pagi dibawah pukul 10 pagi dengan durasi sekitar 30-60 detik, itu untuk mengatur ritme kortisol dan melatonin di tubuh.
Manfaat lain dari berjemur dibawah sinar matahari pagi juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Kandungan vitamin D yang terbentuk akibat paparan sinar matahari dapat membantu memperkuat tulang, mencegah infeksi pada tubuh dan melawan penyakit, seperti penyakit jantung, multiple sclerosis, serta beberapa jenis penyakit autoimun dan kanker, serta flu. Bahkan sinar matahari pagi memicu otak untuk melepaskan hormon serotonin, yakni hormon yang bisa meningkatkan suasana hati dan memberikan perasaan tenang.
Namun demikian, terpapar sinar matahari secara berlebihan juga tidak baik untuk kesehatan karena bisa memicu kanker kulit. Sehingga penting bagi kita untuk mengetahui indeks ultraviolet (UV).